Intan Devia
1407101030205
Supervisor:
dr. Fouzal Aswad, Sp.JP-FIHA
1. Kardiomiopati Dilatasi
Gejala klinis yang menonjol adalah :
• Gagal jantung kongestif, terutama yang kiri,
berupa sesak nafas saat bekerja, lelah, lemas,
dapat disertai tanda-tanda emboli sistemik atau
paru serta aritmia , orthopnea, dispnea proksimal
nokturnal, edema perifer, paltipasi berlangsung
secara perlahan pada sebagian besar pasien.
Pemeriksaan Klinis
Terapi simtomatik
– Diuretik
– ACE inhibitor
– Beta bloker
2. Kardiomiopati hipertrofik
Kardiomiopati Hipertrofik
· Kardiomiopati hipertrofik simptomatik
Keluhan yang paling sering adalah dispnea, sebagian
besar karena kekakuan dinding ventrikel kiri yang
meningkat dan yang mengganggu pengisian ventrikel
dan mengakibatkan tekanan diastolik ventrikel kiri dan
atrium kiri meningkat. Gejala lainnya meliputi: angia
pektoris, kelelahan dan sinkop.
· Kardiomiopati Hipertrofik Asimtomatik
Tidak ada tanda dan gejala dan dapat menyebabkan
kematian tiba-tiba, sering terjadi pada anak-anak dan
orang dewasa muda dan dapat terjadi selama atau setelah
beraktivitas.
Pemeriksaan Klinis
Kardiomipati Hipertrofik
Ditemukan pembesaran jantung ringan. Pada apeks
teraba getaran sistolik bunyi S4 biasanya terdengar.
Terdengar bising sistolik yang mengeras pada tindakan
falsafah.
Penatalaksanaan
Kardiomiopati Hipertrofi
· Amiodarum
• Kalsiumantagonis, seperti verapamil & nifedipin
· Disopiramid
· Digitalis diuretik nitrat dan penyekat beta adrenergik
· Operasi miotomi atau miektomi
3. Kardiomiopati restriktif
Kardiomiopati Restrikstif
Pada umumnya penderita mengalami kelemahan,
sesak nafas, edema, asites serta hepatomegali disertai
nyeri. Tekanan vena jugularis meningkat dan dapat
lebih meningkat dengan inspirasi (tanda kusmaul).
Bunyi jantung terdengar jauh dari biasanya serta
ditemukan tanda-tanda gejala penyakit sistemik
seperti amiloidosis, hemokromatis.
Penatalaksanaan
Kardiomiopati Restriktif
· Obat-obatan
· Anti aritmia
· Kortikosteroid
· Imunosupresif.
· Pemasangan alat pacu jantung
KESIMPULAN