Anda di halaman 1dari 23

KARDIOMIOPATI

Intan Devia
1407101030205

Supervisor:
dr. Fouzal Aswad, Sp.JP-FIHA

SMF KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2019
PENDAHULUAN

Kardiomiopati merupakan suatu kelompok penyakit


yang langsung mengenai otot jantung (miokard) yang
menyebabkan otot jantung menjadi lemah.

Penyebab dari kardiomiopati belum diketahui dan


bukan diakibatkan oleh penyakit arteri koroner,
kelainan jantung bawaan (congenital), hipertensi atau
penyakit katup.
Dibeberapa negara, kardiomiopati
merupakan penyebab kematian sebesar
30%.
PEMBAHASAN
DEFINISI
Kardiomiopati yang secara harfiah berarti penyakit miokardium,
atau otot jantung, ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung
untuk memompa darah dan berdenyut secara normal. Pada keadaan
ini terjadi kerusakan atau gangguan miokardium, sehingga jantung
tidak mampu berkontraksi secara normal. Sebagai kompensasi,
otot jantung menebal atau hipertrofi dan rongga jantung membesar.
Bersama dengan proses pembesaran ini, jaringan ikat berproliferasi
dan menginfiltrasi otot jantung. Miosit jantung (kardiomiosit)
mengalami kerusakan dan kematian, akibatnya dapat terjadi gagal
jantung, aritmia dan kematian mendadak. Oleh karena itu
kardiomiopati dianggap sebagai penyebab utama morbiditas dan
mortilitas kardiovaskular.
Etiologi

Etiologi terkadang dapat diketahui tetapi tidak jarang


pula etiologinya tidak diketahui secara pasti.
Ada banyak penyebab kardiomiopati, penyakit
jantung koroner adalah salah satunya. Konsumsi
alkohol berlebihan, infeksi virus, dan hipertensi
adalah beberapa penyebab lainnya. Sesak nafas
merupakan gejala yang sering ditemui berkaitan
dengan kardiomiopati
 Klasifikasi

Kardiomiopati dapat dibagi


menjadi tiga berdasarkan
perubahan anatomi yang terjadi,
yaitu kardiomiopati dilatasi,
kardiomiopati hipertrofi dan
kardiomiopati restriksi
1. Kardiomiopati Dilatasi

Kardiomiopati dilatasi adalah kardiomiopati yang ditandai


dengan adanya dilatasi atau pembesaran rongga ventrikel
bersama dengan penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri
dan statis darah dalam ventrikel.
Kardiomiopati Dilatasi (dilated cardiomyopathy /
DCM ) menyebabkan pembesaran ventrikel kiri
(LV) sering juga ventrikel kanan (RV), dan sering
terjadi hipokinesia masif dan global bukan regional,
yang lebih menunjukkan penyakit jantung koroner
(PJK). Secara klinis, terjadi kegagalan LV atau
gagal jantung kongestif, biasanya berat dan
progresif, dengan iktus kordis yang bergeser dan S3
terdengar jelas. Sering disertai regurgitasi mitral
(MR) fungsional dan fibrilasi atrium (AF). Terdapat
risiko tinggi tromboemboli.
1.      Kardiomiopati Dilatasi

Etiologi kardiomiopati dilatasi tidak diketahui dengan pasti,


tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan beberapa hal
seperti pemakaian alkohol berlebihan, graviditas, hipertensi
sistemik, infeksi virus, kelainan autoimun, bahan kimia dan
fisik. Penyebab kardiomiopati dilatasi lain adalah
kardiomiopati peripatum, dilatasi jantung dan gagal jantung
kongesti tanpa penyebab yang pasti serta dapat timbul
selama bulan akhir kehamilan atau dalam beberapa bulan
setelah melahirkan. Penyakit neuromuskuler juga merupakan
penyebab kardiomiopati dilatasi.
Gejala Klinis

1.      Kardiomiopati Dilatasi
Gejala klinis yang menonjol adalah :
• Gagal jantung kongestif, terutama yang kiri,
berupa sesak nafas saat bekerja, lelah, lemas,
dapat disertai tanda-tanda emboli sistemik atau
paru serta aritmia , orthopnea, dispnea proksimal
nokturnal, edema perifer, paltipasi berlangsung
secara perlahan pada sebagian besar pasien.
Pemeriksaan Klinis

1. Kardiomiopati Dilatasi / Kongestif


Didapatkan berbagai tingkat pembesaran jantung dan
tanda-tanda gagal jantung kongestif. Pada tingkat lanjut,
tekanan nadi kecil dan tekanan vena jugularis meningkat.
Biasanya terdengar bunyi S3 dan S4 serta dapat timbul
regurgitasi tripuspid atau mitral.
Penatalaksanaan

Terapi simtomatik
– Diuretik
– ACE inhibitor
– Beta bloker
2. Kardiomiopati hipertrofik

Merupakan penyakit yang ditandai dengan hipertrofi ventrikel


kiri yang khas tanpa adanya dilatasi ruang ventrikel dan tanpa
penyebab yang jelas sebelumnya. Karena itu hipertrofi ini, bukan
sekunder karena penyakit sistemik atau kardiovaskuler seperti
hipertensi atau stenosis aorta yang memperberat beban ventrikel
kiri.
Kardiomiopati hipertrofik  (hypertrophic
cardiomyopathy /HCM) merupakan penyakit
genetik yang ditandai oleh hipertrofi
miokardium ventrikel kiri yang asimetris,
terutama septum. Struktur miokardnya
abnormal (kekacauan miosit  dan fibrosis
interstisial).
2. Kardiomiopati hipertrofik

Etiologi kelainan ini tidak diketahui, diduga disebabkan


oleh faktor genetik, familiar, rangsangan katekolamin,
kelainan pembuluh darah koroner kecil. Kelainan yang
menyebabkan iskemia miokard, kelainan konduksi
atrioventrikuler dan kelainan kolagen.
      Gejala Klinis

    Kardiomiopati Hipertrofik
·         Kardiomiopati hipertrofik simptomatik
Keluhan yang paling sering adalah dispnea, sebagian
besar karena kekakuan dinding ventrikel kiri yang
meningkat dan yang mengganggu pengisian ventrikel
dan mengakibatkan tekanan diastolik ventrikel kiri dan
atrium kiri meningkat. Gejala lainnya meliputi: angia
pektoris, kelelahan dan sinkop.
·         Kardiomiopati Hipertrofik Asimtomatik
Tidak ada tanda dan gejala dan dapat menyebabkan
kematian tiba-tiba, sering terjadi pada anak-anak dan
orang dewasa muda dan dapat terjadi selama atau setelah
beraktivitas.
Pemeriksaan Klinis

Kardiomipati Hipertrofik
Ditemukan pembesaran jantung ringan. Pada apeks
teraba getaran sistolik bunyi S4 biasanya terdengar.
Terdengar bising sistolik yang mengeras pada tindakan
falsafah.
 
Penatalaksanaan

Kardiomiopati Hipertrofi
·    Amiodarum
• Kalsiumantagonis, seperti verapamil & nifedipin
·    Disopiramid
·   Digitalis diuretik nitrat dan penyekat beta adrenergik
·   Operasi miotomi atau miektomi
3.   Kardiomiopati restriktif

Merupakan kelainan yang amat jarang dan sebabnya tidak


diketahui. Tanda khas kardiomiopati ini adalah adanya
gangguan pada fungsi diastolik, dinding ventrikel sangat
kaku dan menghalangi pengisian ventrikel.

Kardiomiopati restriktif (restrictive


cardiomyopathy / RCM) menyebabkan
miokardium menjadi rigid, kaku, dan menebal,
biasanya terjadi akibat disfungsi infiltrasi
miokardium oleh zat-zat abnormal atau
fibrosis.
Kardiomiopati Restriktif

Etiologi penyakit ini tidak diketahui. Kardiomiopati sering


ditemukan pada amiloidosis, hemokromatis, defosit glikogen,
fibrosis endomiokardial, eosinofilia, fibro-elastosis dan
fibrosis miokard dengan penyebab yang berbeda
Gejala Klinis

Kardiomiopati Restrikstif
Pada umumnya penderita mengalami kelemahan,
sesak nafas, edema, asites serta hepatomegali disertai
nyeri. Tekanan vena jugularis meningkat dan dapat
lebih meningkat dengan inspirasi (tanda kusmaul).
Bunyi jantung terdengar jauh dari biasanya serta
ditemukan tanda-tanda gejala penyakit sistemik
seperti amiloidosis, hemokromatis.
Penatalaksanaan

Kardiomiopati Restriktif
·           Obat-obatan
·           Anti aritmia
·           Kortikosteroid
·           Imunosupresif.
·           Pemasangan alat pacu jantung
KESIMPULAN

Kardiomiopati berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,


ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung untuk
memompa darah dan berdenyut secara normal. Kardiomiopati
secara garis besar di kelompokkan menjadi 3 macam:
Kardiomiopati hipertropi (KH) didefinisikan sebagai hipertropi
dari miokardium dan penipisan septum interventrikular
dibandingkan dengan dinding bebas dari ventrikel kiri
(asimetris septal hipertropi) dengan ukuran ruangan ventrikel
kiri yang normal atau sedikit mengecil tanpa adanya hipertensi
maupun stenosis aorta.
Kardiomiopati restriktif (KR) adalah fungsi yang abnormal
dari diastolik, yang disebabkan kekakuan dinding ventrikel dan
hambatan pengisian ventrikel sehingga menurunnya volume
diastolik, namun ketebalan miokardium ventrikel kiri normal
dan fungsi diastolik juga normal, biasanya sekunder
dikarenakan infilrasi dari miokardium. Kardiomiopati dilatasi
(KD) mempunyai karakteristik peningkatan volume sistolik
dan diastolik ventrikel kiri yang ditandai dengan terdilatasinya
kedua ventrikel terutama ventrikel yang kiri, jarang yang
kanan, yang berakibat menurunnya kontraktilitas miokardium
sehingga menurunkan curah jantung.
THANK
YOU..

Anda mungkin juga menyukai