Anda di halaman 1dari 17

Institut Teknologi Kalimantan

PARTICLE
SIZE
ANALYSIS
Azmia Rizka Nafisah, S.T., M.T
azmia.rizka@lecturer.itk.ac.id
0821 5472 4318
PARTICLE SIZE ANALYSIS Institut Teknologi Kalimantan

Mengapa Perlu Melakukan Analisis Ukuran Partikel?

Mechanical Electrical
strength properties
Thermal
properties
Densitas
PARTICLE SIZE ANALYSIS Institut Teknologi Kalimantan

• Metode mudah
• Biaya tidak mahal
• Keandalan tinggi
• Dapat digunakan dalam range ukuran yang luas:
100 mm – 20 μm
PARTICLE SIZE ANALYSIS Institut Teknologi Kalimantan

Weight
Size analysis Sieving
distribution
PARTICLE SIZE ANALYSIS Institut Teknologi Kalimantan

Tingkat kehalusan partikel:


Classification of Powder D50 sieve opening (μ)
Very coarse >1000
Coarse 355-1000
Moderately Fine 180-355
Fine 125-180
Very Fine 90-125

d50= bukaan ayakan terkecil yang dapat dilewati oleh 50% material
PARTICLE SIZE DISTRIBUTION Institut Teknologi Kalimantan

Produk Particle size distribution dapat diartikan sebagai:


• Massa dari material yang tertahan pada screen dengan
Sampling ukuran sieve tertentu
• Massa kumulatif yang tertahan pada seluruh screen
dengan ukuran tertentu.
Analysis

PSD
Distribusi ukuran partikel dapat dilakukan dengan 2 cara:
1. Distribusi frekuensi
2. Distribusi kumulatif
Size distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

Tingkat distribusi ukuran partikel dapat ditunjukkan oleh kurva distribusi ukuran (size
distribution curve)

Menggunakan plotting semi-log

Cummulative plots/curve Fractional plots/curve


Fraksi massa partikel yang Fraksi massa partikel yang
terlewat tiap screen vs tertahan tiap screen vs rata-
bukaan screen tertentu rata bukaan screen
Cummulative distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

• Data kumulatif biasa direpresentasikan dengan persamaan RRS (Rosin-Remmler-


Sperling (RRS).

dimana:
d = diameter
dm = diameter rata-rata sesuai dengan y = 100/3 = 36.8%
n = faktor keseragaman (semakin tinggi nilai n, semakin seragam distribusi partikelnya)

• Data lain yang dapat digunakan untuk karakterisasi distribusi ukuran adalah:

1. Bukaan tengah (median aperture), MA atau d50 = bukaan screen dimana 50% lebih material dapat lewat
2. Koefisien variasi yang didefinisikan dengan persamaan:
*semakin kecil CV, semakin kecil ukuran partikel
Cummulative distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

  𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎h𝑎𝑛 ( 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑟𝑒𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑑 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 )= 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎h𝑎𝑛


%  𝑥 100 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙

% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎h𝑎𝑛=∑ % 𝑟𝑒𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑑 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙


 

% 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙h𝑎𝑙𝑢𝑠=100%− ∑ % 𝑟𝑒𝑡𝑎𝑖𝑛𝑒𝑑𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙


 

Contoh hasil analisa


distribusi komulatif (1):
Cummulative distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

Contoh hasil analisa


distribusi komulatif (2): opening mass % mass
% cumulative %
Sieve no. percentage (passing)
(mm) retained (gr) retained
retained finer

4 4.75 0 0 0 100
10 2 14.8 2.96 2.96 97.04
20 0.85 98 19.6 22.56 77.44
40 0.425 90.1 18.02 40.58 59.42
100 0.15 181 36.2 76.78 23.22
200 0.075 108.8 21.76 98.54 1.46
pan   7.3 1.46 100 0
Cummulative distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

Hasil tersebut kemudian ditampilkan dalam bentuk kurva:


Frequency distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

Kurva distribusi memiliki beberapa jenis:


1. Distribusi bilangan (The true arithmetic average diameter)
2. Distribusi permukaan (The mean surface diameter)
3. Distribusi volume (The mean volume diameter)
Frequency distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

1. Distribusi bilangan (The true arithmetic average diameter)

 𝑁 1 𝐷1 + 𝑁 2 𝐷 2 +…+ 𝑁 𝑁 𝐷 𝑁 = ∑ ( 𝑁 𝑖 𝐷𝑖)
𝑁 1+ 𝑁 2 +…+ 𝑁 𝑁 ∑ 𝑁𝑖
  𝑀 𝑥1 𝑥2 𝑥𝑁
∑ 𝑁 𝑖= [ +
𝜌 𝐶 1 𝐷 13 𝐶 2 𝐷 2 3
+…+
𝐶 𝑁 𝐷 𝑁3 ]
𝑀 𝑥
¿ 
𝑥
∑ 𝐶𝐷 3   ∑ 𝐶𝐷 2
𝜌 𝐷 𝑎𝑟𝑖𝑡h =
𝑥
dimana: ∑ 𝐶𝐷 3

N = jumlah partikel
x = fraksi massa
D = diameter
M = total massa partikel
C = konstanta tertgantung pada bentuk partikel yang dimana jika dikalikan D3 akan mendapatkan volume
(π/6 untuk lingkaran, 1 untuk kubus, dll)
Frequency distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

2. Distribusi permukaan (The mean surface diameter)


2 2 2 2
𝐵 𝐷 𝑁 +𝐵 𝐷 𝑁 +…+𝐵 𝐷 𝑁 =𝐵(𝐷𝑠𝑢𝑟) ∑ 𝑁 𝑖
 
1 1 1 1 1 1 𝑁 𝑁 𝑁
  𝑥𝑖 𝐵𝑖

( 𝐷𝑠𝑢𝑟 ) =

dimana:
√ 𝐵 ∑ 𝑁𝑖

∑ 𝑁 𝑖 𝐵𝑖 𝐷𝑖2 = ∑𝐶 𝑖 𝐷𝑖

𝐵∑
𝑥𝑖
𝐶 𝐷3
𝑖 𝑖

N = jumlah partikel
x = fraksi massa
D = diameter
M = total massa partikel
C = konstanta tertgantung pada bentuk partikel yang dimana jika dikalikan D3 akan mendapatkan volume
(π/6 untuk lingkaran, 1 untuk kubus, dll)
Frequency distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

3. Distribusi volume (The mean volume diameter)

  ∑ 𝑁 𝑖 𝐶 𝑖 𝐷 𝑖3 = ∑ 𝑥𝑖
( 𝐷𝑣𝑜𝑙 )=
√ 𝐶 ∑ 𝑁𝑖
√ 𝐶∑
𝑥𝑖
𝐶 𝐷3
𝑖 𝑖

dimana:
N = jumlah partikel
x = fraksi massa
D = diameter
M = total massa partikel
C = konstanta tertgantung pada bentuk partikel yang dimana jika dikalikan D3 akan mendapatkan volume
(π/6 untuk lingkaran, 1 untuk kubus, dll)
Frequency distribution curve Institut Teknologi Kalimantan

Contoh grafik distribusi frekuensi:


Institut Teknologi Kalimantan

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai