Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR PROPOSAL

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL HERBA KROKOT


(Portulaca oleracea L.) SECARA TOPIKAL UNTUK
REEPITELISASI PENYEMBUHAN LUKA INSISI
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Oleh:
NAILATUL AMAL
NPM:17.18.097

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA
TAHUN 2021
BAB I
LATAR BELAKANG
Obat
Tradision
al

Luka dan Herba


Luka Krokot
Insisi

kulit
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah EEHK bisa


menyembuhkan luka insisi pada
tikus putih?
2. Apakah EEHK memiliki
aktivitas yang merupai dengan
salep betadine dalam
penyembuhan luka insisi pada
tikus putih?
3.Berapakah konsentrasi EEHK
yang efektif dalam proses
penyembuhan luka insisi?
TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui EEHK bisa penyembuhan luka insisi


1. pada
Untuk mengetahui
tikus putih. EEHK bisa penyembuhan luka insisi
pada mengetahui
2. Untuk tikus putih. efektifvitas EEHK yang merupai
2. dengan
Untuksalep
mengetahui
betadineefektifvitas EEHK yangluka
dalam penyembuhan merupai
insisi
dengan
pada tikussalep
putih.betadine dalam penyembuhan luka insisi
pada mengetahui
3. Untuk tikus putih. konsentrasi EEHK yang efektif dalam
3. proses
Untukpenyembuhan
mengetahui konsentrasi EEHK
luka insisi pada yang
tikus efektif dalam
putih
proses penyembuhan luka insisi pada tikus putih
MANFAAT PENELITIAN

1. Dapat mengembangkan intervensi perawatan dengan bahan herba


yaitu pemberian topikal EEHK untuk penyembuhan luka insisi.

2. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa EEHK dapat


digunakan sebagai salah satu obat alternatif untuk penyembukan luka
insisi.

3. Dapat menjadikan EEHK sebagai salah satu produk yang dapat


dipasarkan di masyarakat luas.
Kerangka Konsep Penelitian
HIPOTES
IS

1. EEHK bisa menyembuhkan luka insisi pada tikus putih.


2. EEHK memiliki aktifitas yang merupai dengan salep
betadine dalam penyembuhan luka insisi pada tikus putih.
3. EEHK dengan konsentrasi 30% dalam sediaan salep
memiliki efek yang paling efektif terhadap penyembuhan
luka insisi pada tikus putih
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Lokasi Penelitian

Waktu Penelitian

Jenis
Penelitian
Metode Pengambilan
Sampel
ALAT
BAHAN
TERLAMPIR
TAHAPAN PENELITIAN

Pengambilan Uji Stabilitas


Sampel Salep

Pembuatan Pembuatan
Simplisia Salep

Pembuatan
Ekstrak
Pembuatan Ekstrak Etanol Herba
Krokot
Herba Krokot

Ditimbang herba krokot sebanyak 500 gram

Dimasukkan kedalam botol maserasi dan tambahkan etanol 80%

Disimpan selama 5 hari ditempat yang jauh sinar matahari sambil sesekali diaduk

Dipisahkan hasil maserasi dengan menggunakan kertas saring

Dimaserasi kembali residu dengan etanol 80% dengan prosedur yang sama

Dilakukan remaserasi selama 2 hari sampai diperoleh maserat jernih

Digabung semua filtrat sebelumnya dan diaduk sampai rata

Dilakukan pengentalan dengan menggunakan rotary evaporator

Didapatkan Ekstrak kental Herba Krokot

Ekstrak Kental
Herba Krokot
Formulasi sediaan Salep

R/ Parafin padat 5 g
Parafin cair40 g
Vaselin album 55 g
m.f salep 100 g

Komposisi Formulasi Ket


F1 F2 F3 F4
Ekstrak Etanol Herba - 10% 20% 30% Zat aktif
Krokot

BHT - 0,1 g 0,1 g 0,1 g Stabilisator

Basis salep 100 g 89,9 g 79,9 g 69,9 g Bahan dasar salep


Pembuatan
Sediaan Salep

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang bahan pembuatan salep

Dimasukkan vaselin album yang telah ditimbang setengahnya kedalam cawan


penguap, dileburkan diatas waterbath
Dimasukkan parafin cair yang telah dileburkan sedikit demi sedikit kedalam
cawan penguap dan dileburkan

Dimasukkan basis salep yang telah dileburkan sedikit demi sedikit kedalam
lumpang yang panas dan digerus hingga homogen
Ditambahkan EEHK dan BHT sedikit demi sedikit, digerus hingga
homogen
Dimasukkan sisa vaselin album kedalam lumpang dan gerus hingga homogen

Dimasukkan kedalam tube salep yang telah homogen kemudian diberi label

Sediaan Salep
Ekstrak Etanol
Herba Krokot
Uji daya
sebar
Uji
Uji pH
homogenita
salep
s

Uji Uji Uji


organolepti stabilita viskositas
s s salep salep
Persiapan Hewan Uji

1. Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus putih jantan dengan berat 200
 gram dengan usia dewasa sebanyak 25 ekor tikus putih jantan.
2. Hewan percobaan pada penelitin ini terdiri dari 5 kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari 5 ekor tikus.
3. Penentuan jumlah hewan uji yang dipakai ditentukn rumus Federer yaitu (t-1)
(n-1) 15.
Perhitungan :
(t-1) (n-1) 15
(5-1) (n-1) 15
4 (n-1) 15
4n – 4 15
4n 15
4n
n 19/4
n 4.75
n 5
Pembuatan Luka Insisi
Pada Hewan Uji

Tikus Putih Jantan

Dianestasi dengan
kloroform
Dicukur Rambut disekitar punggung tikus yang akan dibuat luka
dan dibagian kulitnya dibersihkan dengan alkohol 70%
Diadaptasikan selama 2 hari
Dianestasi terlebih dahulu menggunakan eter sebelum dilakukan
permukaan
Dibuat
  luka insisi dengan melukai kulit tikus dengan panjang 4 cm
dan kedalaman 2 mm
Dibersihkan darah dengan NaCl 0,95 fisiologis sampai pendarahan
berhenti

 Dijahit dengan jarak cm dan dibiarkan tanpa penutup

Terbentuk Luka
Insisi

Anda mungkin juga menyukai