Anda di halaman 1dari 5

SANITASI BENCANA

RIO PURNAMA, MPH


Prodi D III Kesehatan Lingkungan
STIKes Muhammadiyah Palembang
KONSEP SANITASI BENCANA

Bencana Alam adalah kejadian yang tentu saja tidak


kita kehendaki untuk terjadi, namun kejadian ini
dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, sebagai
contoh kejadian Gempa Bumi yang disertai Tsunami
di Jepang, di Aceh, hingga banjir di Jakarta.
Bencan Sanitasi Penyaki
a Alam Buruk t
• Dasar pelaksanaan Sanitasi Darurat pada daerah bencana mengacu pada
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
12/MENKES/SK/I/2002 Tentang Pedoman Koordinasi Penanggulangan Bencana
Di Lapangan.

Dasar hukum ini juga mengacu pada beberapa keputusan, baik keputusan
Presiden maupun Menteri yang lain sebagai berikut :
• UU Nomor 36/2009 tentang kesehatan 
• Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan
• Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
• Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional.
• Keputusan Presiden Nomor : 3/2001 tentang Badan Kordinasi Nasional
Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi ( Bakornas PB-P ).
• Kepmenkes Nomor : 979/2001 tentang Protap Pelayanan Kesehatan
Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi.
• Kepses Bakornas PB-P Nomor : 2/2001 tentang Pedoman Umum
Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi
UPAYA KESLING PRA DAN
PASCA BENCANA
• Pertimbangan pertama harus diberikan kepada layanan esensial
untuk melindungi dan menjamin kesejahteraan penduduk di
daerah yang berisiko tinggi, dengan penekanan pada upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit menular.

Upaya kesehatan lingkungan pascabencana dapat dibagi dalam dua


prioritas, yaitu:
• Memastikan bahwa terdapat kecukupan jumlah air minum yang
aman; kecukupan fasilitas sanitasi dasar; pembuangan ekskreta,
limbah cair, dan limbah padat; dan penampungan yang cukup
• Melaksanakan upaya perlindungan makanan, membentuk atau
melanjutkan upaya pengendalian vektor dan mempromosikan
personal hygiene

Anda mungkin juga menyukai