Anda di halaman 1dari 11

Konsep Etika, Nilai dan Hukum

PENGERTIAN ETIKA

• Istilah etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani
ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang
dirumuskan oleh Aristoteles
• Terminius Technicusyang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang
mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia,
• Manner dan Custom yang artinya membahas etika yang berkaitan dengan
tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (in herent
in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu
tingkah laku atau perbuatan manusia.
• Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
• Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk,
sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
• Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia
dalam hidupnya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998), etika adalah:
• Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan
kewajiban moral.
• Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak
• Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.
• Tujuan mempelajari etika adalah untuk mendapatkan konsep yang
sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam
ruang dan waktu tertentu.
• Pengertian baik adalah sesuatu hal dikatakan baik bila ia
mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau
bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif),
sedangkan
• Pengertian buruk adalah segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti
perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang
berlaku.
Bertens menyebutkan ada tiga jenis makna etika yaitu :
• Etika dalam nilai-nilai atau norma untuk pegangan seseorang atau
kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
• Etika dalam kumpulan asas atau moral (dalam arti lain kode etik)
• Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk artinya
dalam filsafat moral.
Etika sebagai refleksi kritis mempunyai 5 ciri khas
• Rasional, mendasarkan pada nalar, pada argumentasi yang bersedia dipersoalkan
tanpa perkecualian. Contoh dalam sejarah, raja tidak pernah dikubur dengan
harta bendanya. Maka jika ada orang menggali kuburan kuno dengan harapan
dapat menemukan harta karun maka hal tersebut tidak rasional, tidak masuk
nalar.
• Kritis, berarti filsafat ingin menggali permasalahan hingga keakar-akarnya.
• Mendasar, membahas hal yang utama.
• Sistematik, membahas langkah demi langkah secara teratur.
• Normatif, tidak sekadar melaporkan dengan pandangan moral melainkan juga
menyelidiki bagaimana pandangan moral yang seharusnya.
KONSEP NILAI

• Sebagai dasar dalam terbentuknya etika antara lain adalah nilai dan
norma.
• Nilai (value) termasuk dalam pokok bahasan filsafat, Nilai biasa
digunakan untuk menunjuk kata benda yang abstrak.
• Pengertian nilai dapat kita temukan dalam salah satu cabang filsafat,
yaitu aksiologi (filsafat nilai).
• Nilai dijadikan landasan/dasar, alasan, atau motivasi dalam bersikap
dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.
• Nilai dapat dijuga diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir maupun batin.
Arti nilai
• Arti obyektif, Nilai berarti sifat khas, watak khusus tentang hal, benda
atau apa saja yang membuatnya lebih atau kurang layak dihargai,
dinilai, dan dimuliakan (stimere).
• Arti Subjektif, Nilai merupakan ciri khas hal tersebut yang
membuatnya lebih atau kurang dihargai oleh si subyek atau kelompok
( yang sedang menilai).
unsur pokok/konstruktif yang saling terkait dalam membuat sesuatu itu
bernilai
• Kegunaan / manfaat (utility)
• Keperluan/kepentingan (importance)
• Penilaian/ Penafsiran/Penghargaan (estimasi)
• Kebutuhan (need).
Klasifikasi nilai (the division of values)
• Nilai intrinsik (ontologis), yaitu harga yang dipandang vital/penting demi
adanya benda/hal tersebut. Misalnya dinamo untul mobil, (di dalamnya ada
unsur utilitas /kegunaan, kepentingan dan penilaian hal yang mewakili)
• Nilai ekstrinsik, yaitu kualitas bagi sesuatu hal yang dipandang berguna,
perlu, menarik demi kelangsungan adanya yang lain. Misalnya obat
merupakan nilai ekstrinsik bagi orang yang sakit, (Adanya benda-benda
tersebut untukku, misalnya obat untuk orang yang sehat tidak bernilai.
Orang sakit yang yang tdk tahu kegunaan obat itu juga memandang obat
tsb tidak bernilai. Obat tsb hanya akan berharga bila diketahui dengan pasti
bahwa untuk pasien X dapat berguna untk penyembuhan penyakitnya).

Anda mungkin juga menyukai