Anda di halaman 1dari 29

AN

A S K
1

AP M
PO

R N E
OL
P E - K
3
E M M
IA 1. LUSIA REMINA
S T SX
I
SI ELA 2.
3.
OKTAVIANI
RIMA FAZRIANI
K
4. WISNU WIJONARKO
5. YOSEF HENGKI
1 SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

PERNAPASAN 2 BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN


SISTEM

3
PENGARUH PECEMARAN UDARA
TERHADAP SISTEM
PERNAPASAN

4 GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN

5 TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN


FUNGSI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

a. Mengambil O2 dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh.


b. Melepaskan C02 yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh ke atmosfer.
c. Merupakan jalur untuk pengeluaran air dan panas.
d. Membantu mempertahankan keseimbngan asam-basa dengan
mengubah jumlah CO2 dan H2CO3 sebagai penghasil ion H+.
e. Memungkinkan berbicara, menyanyi, atau pembentukan vokal lainnya.
f. Merupakan sistem pertahanan terhadap benda asing yang terhirup.
g. Mengeluarkan, memodifikasi, mengatifkan, atau menginaktifkan
berbagai bahan yang mengalir melewati sirkulasi paru-paru.
h. Meningkatkan aliran balik vena akibat aktivitas pernapasan.
i. Sebagai indra penciuman yang dilakukan oleh organ pernapasan
hidung.
1. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
A. ALAT PERNAPASAN
B. MEKANISME
PERNAPASAN
C. PENGENDALIAN DAN
KECEPATAN PERNAPASAN
D. TRANSPOR DAN
PERTUKARAN GAS
E. VOLUME DAN
KAPASITAN PARU-PARU
A. ALAT PERNAPASAN
1. Hidung
Hidung (nasal atau naso)
merupakan saluran udara yang
pertama dan memiliki dua lubang
yang dipisahkan oleh sekat
hidung.
Fungsi Hidung
 Menyaring partikel
 Melembabkan dan
menghangatkan udara yang
masuk
 Mematikan kuman
 Sebagai indra penciuman
A. ALAT PERNAPASAN
2. Laring
Laring adalah saluran udara yang terletak dari bagian
depan faring hingga bagian bawah trakea

Laring terdiri atas kepingan tulang


rawan, ligamen, dan membran.

Pada laring terdapat tonjolan


jakun (adam’s apple),
epiglotis, dan pita suara.
A. ALAT PERNAPASAN

3. Trakea (Batang Tenggorokan

Trakea merupakan saluran lanjutan dari laring, memiliki panjang 9-11 cm,
dan dibentuk oleh 16-20 cincin tulang rawan berbentuk huruf C.

4. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)


Bronkus merupakan cabang kanan dan kiri dari trakea, serta memiliki stuktur
yang sama dengan trakea
A. ALAT PERNAPASAN

5. Pulmo (Paru-Paru)
Paru-paru adalah organ pernapasan
utama berbentuk kerucut, terdiri atas
jaringan elastik yang berpori-pori
seperti spons dan terisi udara, serta
terletak di rongga toraks (dada)
sebelah kanan dan kiri yang
dipisahkan oleh jantung, di atas
diafragma. Struktur paru-paru
tersusun dari 300 juta aveolus.
INSPIRASI
Proses yang dilakukan oleh
kerja otot (memerlukan
1

kontraksi otot)

EKSPIRASI
B. MEKANISME PERNAPASAN

Proses pasif yang tidak


memerlukan kontraksi otot
2
Otot interkostal eksternal
berkontraksi, tulang rusuk
terangkat ke atas dan ke
depan, voloume rongga
dada membesar, paru-paru
yang bersifat elastis
a

mengembang, tekanan
paru-paru mengecil, maka
udara dari luar masuk ke
dalam paru-paru
INSPIRASI

Otot diafragma
berkontraksi, hingga
diafragma yang semula
B. MEKANISME PERNAPASAN

melengkung berubah
menjadi datar, volume
rongga dada membesar,
b

paru-paru mengembang,
tekanan udara paru-paru
mengecil, maka udara dari
luar masuk ke dalam paru-
paru
Pada inspirasi kuat,
kontraksi otot-otot
tambahan yang terletak di
leher, mampu mengangkat
c

sternum (tulang dada) dan


dua tulang rusuk pertama
sehingga memperbesar
volume rongga dada.
INSPIRASI
B. MEKANISME PERNAPASAN
Otot interkostal luar
relaksasi, tulang rusuk
turun kembali, volume
rongga dada menyempit,
a

paru-paru mengecil,
tekanan udara paru-paru
menjadi besar, maka udara
keluar dari paru-paru.
EKSPIRASI

Otot diafragma relaksasi,


sehingga diafragma yang
B. MEKANISME PERNAPASAN

mendatar berubah
menjadi melengkung
kembali, volume rongga
b

dada menyempin, paru-


paru mengecil, tekanan
udara paru-paru menjadi
besar, maka udara keluar
dari paru-paru.
Pada ekspirasi luar,
kontraksi otot interkostal
dalam membantu menarik
tulang rusuk ke bawah,
dan.kontraksi otot dinding
abdomen (perut)
c

menyebabkan diafragma
terdorong ke atas, ke
dalam rongga dada,
sehingga rongga dada
semakin menyempit.
EKSPIRASI
B. MEKANISME PERNAPASAN
C. PENGENDALIAN DAN KECEPATAN PERNAPASAN

JENIS KELAMIN

KETINGGIAN TEMPAT UMUR

STATUS KESEHATAN SUHU TUBUH

EMOSI, RASA SAKIT, POSISI DAN AKTIVITAS


DAN KETAKUTAN TUBUH
D. TRANSPOR DAN PERTUKARAN GAS

1 2
PERTUKARAN OKSIGEN DAN TRANSPOR OKSIGEN
KARBONDIOKSIDA

3
TRANSPOR KARBONDIOKSIDA
D. TRANSPOR DAN PERTUKARAN GAS

1. PERTUKARAN OKSIGEN DAN KARBONDIOKSIDA


Pertukaran O2 dan CO2 dalam kapiler terjadi secara difusi di alveolus dan sel-sel
jaringan tubuh. Pada alveolus molekul gas bergerak melalui membran respirasi dari
tekanan parsial tinggi ke area yang bertekanan parsial lebih rendah. O2 dari
lingkungan luar masuk ke dalam tubuh melalui hidung hingga ke alveolus.

2. TRANSPOR OKSIGEN

Sekitar 97% oksigen dalam darah terikat oleh homoglobin (Hb) eritrosit, sedangkan
sisanya sebanyak 3% larut dalam plasma darah. Homoglobin terdiri atas 4 kubus
heme (suatu molekul organik dengan satu atom besi) yang dapat berikatan dengan O2
membentuk oksihemoglobin (Hb02).
D. TRANSPOR DAN PERTUKARAN GAS

3. TRANSPOR KARBONDIOKSIDA
CO2 larut dalam plasma darah. Kelarutab CO2 dalam plasma darah sekitar 20 kali
lebih besar daropada kelarutan O2.

CO2 terikat oleh hemoglobin. Sebanyak 30% CO2 berikatan dengan Hb


membentuk karbamino hemoglobin (HbCO2)

CO2 terbentuk bikarbonat. Sebamyask 60% CO2 diubah menjadi HCO3- di


dalam sek darah merah dengan enzim karbonat anhidrase.
Volume tidal (VT)
Volume udara yang masuk atau keluar dari paru-
paru selama pernapasan (pentilasi) normal.

KAPASITAS PARU-
E. VOLUME DAN
Volume cadangan inspirasi (VCI)
Volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru
dengsn inspirasi maksimal di atas inspirasi tidal.
PARU
Volume cadangan ekspirasi (VCE)
Volume udara ekstra yang dapat dikeluarkan dengan
kuat pada akhir ekspirasi tidal.

Volume residu (VR)


Volume udara sisa dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi kuat.

Kapasitas residu fungsional (KRF)


Jumlah udara sisa dalam sistem respirasi setelah ekspirasi normal,
atau sama dengan volume residu dirtambah volume cadangan
ekspirasi (KFR = VR + VCE).
Kapasitas inspirasi (KI)
Jumlah udara maksmal yang dapat diinspirasikan setelah melakukan
ekspirasi normal atau sama dengan volume tidal ditambah volume

KAPASITAS PARU-
E. VOLUME DAN cadangan inspirasi (KI = VT + VCI).
Kapasitas vital (KV)
Jumlah udara maksimmal yang dapat dikeluarkan dengan kuat stelah
inspirasi maksimum, atau sama dengann penambahan volume tidal, volume
cadangan inspirasi, dan volume cadangan ekspirasi (KV = VT +VCI + VCE
PARU
Kapasitas total paru-paru (KTP)
Jumlah total udara yang dapat ditampung dalam paru-paru, atau
sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu (KTP = KV + VR)

Volume respirasi per menit


Volume tidal dikalikan dengan jumlah penapasan per menit.

Volume ekspirasi kuat dalam satu detik (VEKI) atau


ekspirasi paksa dalam satu detik
Volume udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru yang terinflasi
maksimum, pada saat detik pertama ekspirasi maksimum.
II. BAHAYA ROKOK BAGI
KESEHATAN

NIKOTI TA
N R

KARBON MONOKSIDA
(CO)
FAKTOR ALAMIAH

Misalnya debu Berupa gas-gas


gunung berapi,
III. PENGARUH beracun dari pabrik dan
asap kebakaran PENCEMARAN kendaraan bermotor,
UDARA asap pembakaran,
hutan, pancaran
materi dari
garam dari laut, TERHADAP pertambangan, debu
dan debu SISTEM konstruksi bangunan,
meteorid. PERNAPASAN dan senyawa kimia
lainnya

FAKTOR NON-ALAMIAH
Tuberkulosis
IV. GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
(TBC)

Influenza Faringitis

Apnea Tidur
Difteri

Dispnea Pneumonia

Penyakit Pulmonar
Obstruktif Menahun
Hiperkapnia

Kanker Paru-
Asfiksia
paru

Hipoksemia
Tuberkulosis (TBC)

Penyakit infeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang penularannya


terjadi melalui udara.

Farangitis

Peradangan pada faring dan temggorokan yang menyebabkan rasa sakit ketika
menelan makanan.
Difteri

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, dengan


gejala sakit tenggorokan, sulit bernapas dan menelan.

Pneumonia

Peradangan paru-paru yang dapat mengakibatkan alveolus terisi cairan yang


berlebihan.
Hiperkapnia
Peningkatan kadar CO2 dalam cairan tubuh melebihi batas normal sehingga
meningkatkan respirasi, konsentrasi ion hidrogen, dan asidosis (kadar asam
dalam dara berlebihan)

Kanker Paru-paru

Abnormalitas sel-sel yang mengalami ploriferasi (pertumbuhan yang cepat)


dalam paru-paru.
Hipoksemia

Penurunan konsentrasi oksigen dalam darah arteri hingga di bawah batas normal.

Asfiksia

Kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang dapat menyebabkan kematian


sebagai akibat dari kegagalan fungsi paru-paru.
Penyakit Pulmonar Obstruktif
Menahun

Kelompok penyakit yang meliputi asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit


industrial (asbestosis, silikosis, dan black lung.

Dispnea

Perasaan sulit bernapas, ditandai dengan napas yang pendek karena suplai
oksigen ke dalam jaringan tubuh lebih sedikit dari pada yang dibutuhkan.
Apnea Tidur

Kesulitan bernapas pada saat tidur karena kegagalan pelepasan implus saraf yang
menjalankan pernapasan.

Influenza
Gangguan saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Influenza disebabkan
oleh virus Ortomiksovirus, parainfluenza oleh parainfluenzavirus, flu burung oleh
HPAIV (Hightly Pathogenic Avian Influenza Virus) strain H5N1.
V. TEKNOLOGI SISTEM
PERNAPASAN

TRAKEOSTO PULMOTO
Pembuatan
MI lubang pada dinding anterior Alat yang digunakan untuk
R melakukan
trakea untuk mempertahankan jalan pernapasan buatan.
napas agas udara dapat masuk ke paru-
paru melalui jalan napas bagian atas

TERAPI TERAPI
OKSIGEN Pemberian oksigen dengan menggunakan
OKSIGEN
Proses pemberian
HIPERBALIK oksigen 100% kepada pasien di peralatan emergency oxygen, yang diberikan
dalam ruangan hiperbarik yang bertekanan lebih melalui kanula hidung atau masker wajah
tinggi dari udara atmosfer nnormal (1 atm = 760 yang ketat.
mmHg.

Anda mungkin juga menyukai