Anda di halaman 1dari 20

Wasmatlitrik dan Penyidikan

D I R EK TO R AT P EN E RT I B AN P E MA NFA ATA N R U A NG
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAN PENERTIBAN TANAH DAN RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Bisnis Proses Penertiban Pelanggaran Pemanfaatan Ruang

Penelitian
FASTIB
Fastib

Awal

P21
AUDIT TATA WASMATL PENYIDI
RUANG ITRIK KAN
Pengertian
(Berdasarkan Permen ATR/Ka BPN No.23 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Permen
ATR/Ka BPN No 3 Tahun 2017 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang)

• Pengawasan, Pengamatan, Penelitian atau Pemeriksaan yang


selanjutnya disebut Wasmatlitrik adalah serangkaian tindakan PPNS
Penataan Ruang untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang
diduga sebagai Tindak Pidana Bidang Penataan Ruang guna
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan Penyidikan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang.
• Penyidikan adalah serangkaian tindakan Penyidik dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
Wasmatlitrik (Pengawasan, Pengamatan, Penelitian, Pemeriksaan)

HASIL AUDIT
TATA RUANG

HASIL
FASTIB
Ditindaklanjuti, PEMBERKASAA
melalui: PENYIDIKAN N
WASMATLITRIK P21
TEMUAN
LANGSUNG Pihak-pihak yang terlibat dalam WASMATLITRIK:
PPNS PR  Pemerintah Pusat (Ditjen PPRPT)
 Pemerintah Daerah terkait
(Provinsi/Kabupaten/Kota)
 Akademisi
TERTANGKAP  Ahli/Pakar
 Masyarakat
TANGAN OLEH  Polri
PPNS PR
1. Laporan/pengaduan masyarakat 1. Melakukan pengambilan
2. Temuan oleh PPNS 1. Koordinasi dengan Korwas PPNS foto/video TKP ALUR WASMATLITRIK
3. Hasil pengawasan teknis dan 2. Koordinasi dengan TKPRD (jika 2. Membuat sketsa TKP
pengawasan khusus diperlukan) 3. Pulbaket PPNS PENATAAN RUANG
4. Hasil audit tata ruang 3. Koordinasi dengan ahli 4. Meminta keterangan warga
5. Tangkap tangan oleh PPNS 4. Survey awal lokasi/TKP sekitar TKP PUSAT DAN DAERAH
7 hari
1. Hasil pengambilan foto/video
TKP
1 PERSIAPAN 2 PENGAWASAN 3 PENGAMATAN 2. Hasil sketsa TKP
3. BA pulbaket
FGD 1 FGD 2
Pusat & Daerah Fasilitasi Pusat 4. List keterangan hasil pulbaket
Pusat Daerah Pelaksanaan Daerah
5. BA keterangan

1. Laporan Kejadian (LK) 1. BA koordinasi dengan Korwas


2. Rencana Wasmatlitrik 2. BA koordinasi dengan TKPRD
3. Surat perintah wasmatlitrik 3. BA survey awal lokasi/ 1. Hasil kajian pengawasan dan
4. Surat perintah tugas wasmatlitrik pemeriksaan TKP pengamatan (quick audit)
5. SK tim wasmatlitrik 2. Laporan hasil pengawasan dan
6. Surat lain apabila diperlukan 1. Pendataan hasil pulbaket pengamatan
7. Persiapan peralatan survey
lapangan
2. Olah data pulbaket dan data-data
hasil pengawasan dan 4 PENELITIAN 3. Hasil identifikasi pasal
FGD 3 pelanggaran terhadap calon
pengamatan
Fasilitasi Pusat Daerah saksi/calon tersangka
3. Identifikasi pasal pelanggaran
terhadap calon saksi atau calon
tersangka
1. Surat penghentian sementara
1. Pemberhentian kegiatan di TKP kegiatan di TKP
Keterangan:
(jika diperlukan)
2. Identifikasi calon saksi/calon
5 PEMERIKSAAN 2. Surat panggilan permintaan
keterangan calon saksi atau
input tersangka (pemanggilan/jemput tersangka
ke daerah) Pusat & Daerah 3. BA permintaan keterangan
output
30 hari
Proses Wasmatlitrik
30 hari
Jika diperlukan ditiap tahapan 1. Pemberkasan hasil wasmatlitrik
wasmatlitrik dapat mengajukan LAPORAN 2. Pembuatan anatomy of crime
permintaan bantuan kepada Polri
6 WASMATLIRIK 3. Laporan hasil wasmatlitrik
dalam hal melakukan tindakan FGD 4
berupa pemasangan pita garis Pelaksanaan Daerah Daerah
PPNS di TKP, melakukan penjagaan
TKP, memerintahkan setiap orang
yang diduga terkait tindak pidana 1. Pemberkasan gelar perkara
untuk tetap ditempat, penyegelan GELAR PERKARA 2. Laporan hasil gelar perkara
barang bukti, bantuan 7 INTERNAL 3. BA gelar perkara
pengamanan, dan bantuan FGD 5
penyelidikan Pusat & Daerah Pusat

TIDAK DILANJUTKAN/ BUKAN TINDAK PIDANA TINDAK PIDANA PENATAAN DILANJUTKAN


PENGHENTIAN PENATAAN RUANG/ TIDAK HASIL RUANG DAN CUKUP BUKTI KE TAHAP 30 hari
WASMATLITRIK CUKUP BUKTI PERMULAAN PERMULAAN PENYIDIKAN
Ketentuan Wewenang PPNS PR (Pasal 8)
Wewenang PPNS Penataan Ruang PPNS PR dapat bekerja diluar
dilaksanakan berdasarkan wilayah wilayah kewenangannya dengan
kerja sebagaimana tercantum ketentuan:
dalam Keputusan Menteri Hukum
• Tidak adanya PPNS PR di tempat
dan Hak Asasi Manusia.
terjadinya Tindak Pidana
Penataan Ruang
• Ada permintaan dari PPNS
PR/Atasan PPNS pada wilayah
terkait
Berkas yang Diperlukan dalam Wasmatlitrik
Wasmatlitrik dilakukan melalui:
1. Penyiapan kelengkapan administrasi paling sedikit berupa:
a) Surat Perintah Tugas Wasmatlitrik untuk penugasan perorangan;
b) Surat Keputusan Pembentukan Tim Wasmatlitrik, apabila diperlukan; dan
c) Dokumen lainnya apabila diperlukan, antara lain:
i. surat permintaan bantuan Ahli;
ii. surat permintaan bantuan Penyidik Polri; atau
iii. surat permintaan bantuan kepada instansi lain.
2. LK dan data awal dugaan indikasi Tindak Pidana Bidang Penataan Ruang
Surat Perintah Tugas Wasmatlitrik Surat Permintaan Bantuan Ahli

Sumber : Lampiran III Peraturan Menteri ATR/BPN No. 3 Tahun 2017


Laporan Kejadian Surat Permintaan Bantuan Penyidik Polri

Sumber : Lampiran II Peraturan Menteri ATR/BPN No. 3 Tahun 2017 Sumber : Lampiran III Peraturan Menteri ATR/BPN No. 3 Tahun 2017
Surat permintaan bantuan kepada instansi lain, terdiri atas :
• Permintaan Bantuan Pengamanan Permintaan Bantuan Pemeriksaan
Laboratorium
• Permintaan Bantuan Pemeriksaan Visum et Repertum
• Permintaan Bantuan Pemeriksaan Laboratorium Forensik
• Permintaan Bantuan Pemeriksaan Identifikasi
• Permintaan Bantuan Pemeriksaan Psikologi
• Permintaan Bantuan Pencegahan
• Permintaan Bantuan Personil

Sumber : Lampiran III Peraturan Menteri ATR/BPN No. 3 Tahun 2017


Permintaan Bantuan Permintaan Bantuan
Pemeriksaan Psikologi Pemeriksaan Laboratorium Forensik

Sumber : Lampiran III Peraturan Menteri ATR/BPN No. 3 Tahun 2017


Penanganan
Pasal 31
TKP dilakukan dengan tindakan terhadap TKP meliputi:
Wasmatlitrik

• Memasang pita garis PPNS


Pengamanan TKP • Memerintahkan setiap orang yang diduga terlibat untuk tinggal
ditempat
• Melakukan penjagaan TKP
• Meminta bantuan pada Kepolisian Republik Indonesia
• Membuat berita acara pengamanan TKP

• Pemotretan dan/atau pengambilan video


Penanganan TKP • Pembuatan sketsa TKP
• Pengolahan TKP
Pengolahan
Pasal 31
TKP
Pengolahan TKP dilakukan dengan:

• Pengumpulan bahan bukti


• Dokumen, foto, rekaman, perizinan, peralatan/benda/bahan yang digunakan untuk melakukan
tindak pidana, benda-benda lainnya

• Identifikasi saksi/tersangka

• Pembuatan berita acara


Penyidikan (Pasal 35)
Bentuk kegiatan Penyidikan yang dilakukan PPNS PR meliputi:

• Pemberitahuan dimulainya penyidikan


• Pemanggilan saksi atau tersangka
• Penangkapan
• Penahanan
• Penggeledahan
• Penyitaan
• Pemeriksaan
Penyidikan (Pasal 38)

Pembentukan tim PPNS Penataan Ruang ditetapkan oleh Atasan PPNS Penataan
Ruang paling rendah setingkat eselon II di Kementerian dan paling rendah
setingkat eselon III di Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan,
dan Penyitaan (Pasal 42-53)

Penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan dilakukan


dengan meminta bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya, sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
Pencegahan (Pasal 57)

Pencegahan dilakukan terhadap seseorang yang diduga kuat merupakan pelaku atau orang yang
bertanggung jawab terhadap tindak pidana bidang penataan ruang yang tidak ditahan dan
diperkirakan melarikan diri dari wilayah negara indonesia

PPNS PR dapat meminta bantuan pencegahan sesuai dengan ketentua peraturan


perundang-undangan yang berlaku
Pengawasan dan Pengendalian Penyidikan
(Pasal 61-62)

Pengawasan dan pengendalian penyidikan dilakukan oleh:

Atasan PPNS Penataan Ruang Melalui pemberian petunjuk atau arahan


kegiatan penyidikan

Penyidik Polri selaku koordinator Melalui pemberian petunjuk atau arahan


dan pengawas PPNS PR
kegiatan penyidikan, dan pemberian
bantuan taktis dan teknis
Pelimpahan Penyidikan (Pasal 65)

Pelimpahan penyidikan dilakukan dengan ketentuan :

peristiwa pidana yang ditangani, meliputi lebih dari satu wilayah


hukum PPNS Penataan Ruang;

berdasarkan pertimbangan terhadap gangguan keamanan dan


geografi, PPNS Penataan Ruang tidak dapat melakukan
Penyidikan

peristiwa pidana yang ditangani merupakan gabungan tindak


pidana tertentu dan tindak pidana umum, kecuali tindak pidana
yang bukan merupakan kewenangan Penyidik Polri.
Monitoring Pemeriksaan Persidangan
(Pasal 71)
• PPNS Penataan Ruang melakukan monitoring terhadap
perkembangan perkara pada Pemeriksaan persidangan di
Pengadilan Negeri;

• Monitoring dilakukan dengan mencatat atau merekam kejadian


pelaksanaan persidangan

• Pencatatan atau perekaman dilaporkan kepada Atasan PPNS


Penataan Ruang

Anda mungkin juga menyukai