Anda di halaman 1dari 10

ENDOMETRITIS

EMANUEL A. BAGA (20160811014005)


DEFINISI

• Endometritis adalah peradangan


pada endometrium, yaitu bagian
internal membran mucus pada
uterus, yang diakibatkan oleh
infeksi bakteri.

• Biasanya infeksi bakteri tersebut


diperoleh via vagina saat kopulasi
ataupun pada saat partus
ETIOLOGI

1 Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab kejadian


endometritis. (Staphylococcus sp., Streptococcus sp.,
Klebsiela sp., Bacillus sp., Alkaligenes fecalis,
Campylobacter fetus, Trichomonas fetus, Corynebacterium
pyogenes, Escherichia coli, dan Fusobacterium
necrophorum)
2 Endometritis biasanya merupakan lanjutan dari distokia dan/atau
retensio placenta dan mungkin berhubungan dengan penurunan tingkat
involusi uteri pada waktu post partum.

3 Pelaksanaan inseminasi buatan (IB) yang tidak


memperhatikan kebersihan juga sangat beresiko
menjadi penyebab terjadinya endometritis
GEJALA KLINIS

• Endometritis dapat menyebabkan infertilitas yaitu berupa matinya embrio


karena infeksi bakteri, terjadinya kegagaan implantasi embrio pada
uterus, dan abortus.
• Endometritis menyebabkan penurunan kesuburan, memperpanjang
calving interval (CI), menurunkan nilai calving rate (CR), dan
meningkatkan jumlah S/C (service per conception) dalam jangka pendek.
• Untuk jangka panjang, endometritis dapat menyebabkan sterilitas
(kemajiran) karena terjadinya perubahan saluran reproduksi
GEJALA UMUM

• Demam tinggi
• Nyeri di daerah perut bagian bawah
• Keluarnya bau dari vagina
• Peningkatan perdarahan dari vagina dan terdapat gumpalan
• Nyeri buang air kecil
• Merasa tidak enak badan
PATOFISIOLOGI

• Infeksi endometrium biasanya merupakan hasil dari infeksi ascending dari saluran
reproduksi bawah.
• Dari sisi patologi, endometritis dapat diklasifikasikan menjadi akut dan kronis.
• Endometritis akut ditandai dengan adanya neutrofil diantara sel kelenjar
endometrium, sedangkan endometritis kronis ditandai dengan adanya sel plasma
dan limfosit diantara sel stroma endometrium.
DIAGNOSIS

• Langkah pertama untuk mendiagnosa endometritis adalah dengan cara mengamati


gejala klinis yang terjadi.
• Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi discharge uterus yang keluar ke vagina
menggunakan spekulum, menggunakan Metricheck tool, atau menggunakan gloves.
• Endometritis subklinis didefinisikan adanya >18 % neutrofil (PMN) di sampel sitologi
yang dikoleksi pada hari ke-21 sampai 33 atau >10% PMN di sampel yang dikoleksi pada
hari ke-34 sampai 47. Sampel sitologi uterus dapat dikoleksi menggunakan cytobrush.
• Endometritis subklinis didefinisikan adanya >18 % neutrofil (PMN) di sampel sitologi
yang dikoleksi pada hari ke-21 sampai 33 atau >10% PMN di sampel yang dikoleksi pada
hari ke-34 sampai 47. Sampel sitologi uterus dapat dikoleksi menggunakan cytobrush.
DIFERENSIAL DIAGNOSIS

• Infeksi saluran urinari pada pediatrik,


• penyakit peradangan pelvis
TERAPI

1 • Terapi antibiotik
sistemik
2 • Infusi uterus

3 • Pemberian estrogen untuk merangsang


respon uterus terhadap infeksi

4 • Injeksi prostaglandin untuk


merangsang estrus, sehingga uterus
akan dibersihkan secara natural.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai