Anda di halaman 1dari 11

Teknik Produk

PROJECT BASED
LEARNING
Kelompok 4 :
1. Abdur Rochim A. I0518001
2. Ajeng Kamilah D. I0518005
3. Ghifari Naufal A. I0518035
4. Ida Ambarwati I0518045
Topics :

PRODUK PEMBERSIH (SHAMPOO,


SABUN DETERJEN) ECO FRIENDLY
A. Masalah di masyarakat

 Berbagai macam produk pembersih yang beredar di masyarakat mengandung zat-zat


kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kulit manusia bila digunakan dalam jangka
panjang. limbah cair ini mengakibatkan beberapa masalah di lingkungan seperti beracun
bagi lingkungan air, tidak mudah terurai,merusak ekositem,hingga deforestasi.
Sementara bagi tubuh manusia zat-zat kimia berbahaya ini dapat menyebabkan iritasi
pada mata dan kulit,hingga karsinogenik.

B. Needs

 Masyarakat membutuhkan produk pembersih (shampoo,sabun,deterjen) yang


ramah lingkungan, murah dan aman bagi kulit.
C. Ide untuk produk pembersih ramah lingkungan

Pengelompokkan ide :
Ide – Ide :
1. Kandungan kimia
• menggunakan biodegradable * menggunakan biodegradable formula
formula * tidak menggandung silicon
• tidak menggandung silicon * tidak mengandung parabens
• tidak mengandung parabens * tidak mengandung pewarna
• tidak mengandung pewarna * menggunakan green surfactans seperti
sintetis sodium methyl cocoyl taurate (SMCT)
• menggunakan plastic daur ulang  
sebagai packaging 2. packaging
• menggunakan green surfactans Menggunakan plastic daur ulang sebagai
seperti sodium methyl cocoyl packaging
taurate (SMCT)
D. Seleksi

Dari ide-ide yang telah dikumpulkan dipilih satu ide


utama yang akan dibahas yaitu penggunaan green
surfactans seperti sodium methyl cocoyl taurate
(SMCT).
 
1. Seleksi termodinamik
Salah satu tinjauan termodinamik yang dilakukan
untuk melaksanakan seleksi ide yaitu Uji korosi
kulit in vitro dilakukan yang sesuai dengan OECD
TG 431 (EPISKIN ™ In Vitro Skin Corrosion: Tes
Model Kulit Manusia; Metode EU B.40), hasil dari
uji ini adalah tidak memprediksi bahwa natrium
metil cocoyl taurate (100%; 20 mg dalam 100 µL
air steril untuk membasahi zat uji; > 90% murni)
akan menyebabkan iritasi kulit. Pengujian
dilakukan secara utuh epidermis manusia yang
direkonstruksi.
2. Seleksi kinetic
 
Seleksi secara kinetic dapat dilihat dari proses pembuatan SMCT, ada dua acara yang dapat
dilakukan untuk pembuatan SMCT. Cara pertama adalah sintesis amidasi asam kelapa dengan
metil taurin yang menghasilkan SMCT nacl rendah dengan kadar asam lemak bebas tinggi.
Cara kedua melibatkan reaksi metil taurin dengan asam lemak klorida menghasilkan produk
nacl tinggi dan tingkat asam lemak bebas sedang.

Rute ini dikenal sebagai sintesis schoutten-boumann, cara ini cukup panjang dan mahal, serta
membutuhkan penanganan bahan baku berbahaya seperti fosfor triklorida dan produk limbah
seperti asam fosfat. seperti yang disebutkan, produk yang terbentuk mengandung natrium
klorida tingkat tinggi sehingga memakan biaya yang cukup mahal untuk menghilangkannya.
Perbandingan produk yang dihasilkan dari cara pertama dan cara kedua
dapat dilihat pada table berikut ini :
Kesimpulan

 Sodium methyl cocoyl taurate (SMCT) dapat digunakan sebagai salah satu surfaktan
untuk pembuatan produk-produk pembersih tersebut karena aman dan ramah
lingkungan, sementara cara pertama dapat dipilih sebagai proses pembuatan sodium
methyl cocoyl taurate (SMCT) karena lebih murah.
Daftar Pustaka :

https://i7owl4qadg6ercjxnas6dto5e4-jj2cvlaia66be-texterity.translate.goo
g/cosmeticsandtoiletries/july_august_2020/MobilePagedReplica.action?p
m=2&folio=DM21#pg69

 
Lillian C. Becker. 2016. Safety Assessment of Alkyl Taurate Amides and
Taurate Salts as Used in Cosmetics: Cosmetic Ingredient Review.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai