Anda di halaman 1dari 20

RESEPTOR INTRASELULER

Kelompok : 5

Awalul Laila N. R. (201808011)


Dian Berthi A. (201808016)
Ellen Silvya (201808018)
Halimatusya’dia (201808022)
Lela Dwi A. (201808024)
PENDAHULUAN
Reseptor intraseluler atau nuclear receptor (NR) adalah
adalah kelas reseptor yang diaktifkan ligan faktor transkripsi
yang akan menghasilkan up atau down regulasi ekspresi gen.
Ligan yang yang berikatan dengan reseptor intraseluler
 biasanya berbobot molekul rendah <1000 dalton, bersifat
lipofilik sehingga dapat menembus membran dengan mudah.
LANJUTAN....
Reseptor biasanya disimpan dalam konformasi tidak aktif oleh
protein penghambat.
• Pengikatan ligan menginduksi perubahan aconformational yang
menyebabkan protein penghambat untuk berpisah dari reseptor.
• Kompleks reseptor-ligan sekarang dapat mengikat urutan DNA
spesifik melalui domain pengikatan DNA-nya.
Urutan DNA yang mengikat kompleks reseptor-ligan adalah
daerah promotor gen target; dalam kasus hormon, ini disebut
'elemen respons hormon (HRE)'
MACAM-MACAM RESEPTOR INTRASELULER
DENGAN LIGANNYA
REGION RESEPTOR INTRASELULER
a. N terminal regulatory domain
b. DNA binding domain (DBD)
c. Hinge domain
d. Ligan binding domain (LBD)
e. C terminal domain
RESEPTOR INTRASELULER BERDASARKAN
HOMOLOGI
a. NR subfamily 1 : thyroid hormone receptor-like (termasuk
didalamnya PPAR)
b. NR subfamily 2 : retonoid x receptor-like
c. NR subfamily 3 : estrogen receptor-like
d. NR subfamily 4 : nerve growth factor receptor-like
e. NR subfamily 5 : germ cell nuclear factor-like
SUBFAMILY RESEPTOR INTRASELULER
1. Reseptor endokrin
(ligan diidentifikasi)

2. Reseptor orphan
(ligan yang tidak diketahui)
Anggota subfamily NR dibagi menjadi dua kelompok utama
tergantung pada identifikasi ligan endogen.
• NR yang telah diidentifikasi ligan spesifik dikenal sebagai NR
endokrin. NR dari kelompok ini mengikat elemen DNA tertentu
sebagai homodimer atau heterodimer dengan RXR.
• Kelompok lain disebut sebagai NR orphan, yang ligan endogennya
tidak diketahui.
SEMUA RESEPTOR NUKLIR SECARA
STRUKTURAL SERUPA DAN ADA:
- DOMAIN YANG MENGAKTIFKAN
TRANSCRIPTION,
- DOMAIN PENGIKAT DNA DAN
- DOMAIN LIGAND-BINDING.

• Reseptor biasanya disimpan


dalam konformasi tidak aktif oleh
protein penghambat.
• Pengikatan ligan menginduksi
perubahan konformasi yang
menyebabkan protein hambat
terlepas dari reseptor.
• Kompleks reseptor-ligan
sekarang dapat mengikat urutan
DNA spesifik melalui domain
pengikatan DNA-nya.
Urutan DNA yang mengikat kompleks reseptor-ligan adalah daerah
promotor gen target; dalam kasus hormon, ini disebut 'elemen
respons hormon (HRE)'
Dalam kondisi istirahat, NR melokalisasi baik dalam sitoplasma
atau dalam nukleus. Mekanisme yang mengatur aktivasi mereka
berbeda antara sitoplasma atau reseptor nuklir
PEROXISOME PROLIFERATOR-ACTIVATED
RECEPTOR (PPAR)
Peroxisome Proliferator-Activated Receptor (PPAR)
merupakan salah satu reseptor intra seluler yang memiliki
berbagai efek yang berkaitan dengan metabolisme protein,
lemak dan karbohidrat. PPAR adalah suatu ligand-activated
transcription factor yang merupakan target utama agen terapi
dalam penyakit metabolik.
PPAR memiliki tiga bentuk isoform yaitu PPARα, PPARɤ, dan PPARδ.
Tiga bentuk isoform ini tersusun atas gen yang berbeda, yaitu :
a. PPARα - kromosom 22q12-13.1 (OMIM 170998)
b. PPARɤ - kromosom 3p25 (OMIM 601487)
c. PPARδ - kromosom 6p21.2-21.1 (OMIM 600409)
 PPARα dan PPARɤ adalah target dari beberapa obat yang masi terus
diteliti untuk memperoleh bentuk modulasi farmakologi yang lain.
PPARα adalah target utama dari golongan obat fibrat yang digunakan
dalam penyakit kolestrol yang timbul akibat tingginya kadar
trigliserida.
 Sedangkan PPARɤ adalah target obat golongan thiazolidinediones
(TZDs), yang digunakan dalam terapi diabetes militus tipe 2 dan juga
dapat diaktifasi secara ringan oleh beberapa NSID (Non-Steroid
Antiinflamation Drug) seperti ibu profen dan indol.
JALUR SIGNALING PPAR
STRUKTUR DARI PPAR GAMMA
JALUR SIGNALING PPARΑ DAN PPARɤ
OBAT-OBAT YANG BEREAKSI PADA
RESEPTOR ETEROGEN
 Ligan yang berikatan dengan reseptor esterogen dan berkompetisi dengan esterogen
untuk berikatan dengan reseptornya disebut SERM.
 Konsep SERM adalah di dasarkan pada kemampuan ligan tersebut memicu interaksi
antara reseptor esterogen dengan protein-protein yang berbeda, yaitu apakah suatu ko-
aktivator aatu ko-represor.
 Suatu ligan bisa menjadi agonis pada suatu jaringan dan menjadi antagonis pada jaringan
yang lain.
 SERM dapat bereaksi secara berbeda pada ER yang terdapat pada lokasi yang berbeda.
CONTOH OBAT……
Raloxifen adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati osteoporosis
pada wanita yang telah melalui masa menopause.Bisa digunakan juga untuk mengurangi
resiko kanker payudara yang rentan pada wanita pascamenopause.
Reloxifen merupakan golongan obat SERM(seletive esterogen pada jaringan receptor
modulator) obat ini bekerja dengan cara menghambat efek esterogen pada jaringan payudara
sehingga menghentikan pertumbuhan tumor yang membutuhkan asupan esterogen untuk
berkembang. Untuk mengobati osteoporosis, reloxifen bekerja dengan cara meniru efek
esterogen untuk meningkatkan kepadatan tulang.
DAFRTAR PUSTAKA
Ikwati, Zullies. 2006. Pengantar Farmakologi Molekuler. Gajah
Mada University Press: Yogyakarta.
https://www.uniba.it/ricerca/dipartimenti/scienzebiomediche
/didattica1/archivio-didattica/farmacologia/materiale-
didattico-bemc/pharmacodynamics-receptors-2016-
nuclear-receptors.pdf
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai