Anda di halaman 1dari 25

SEMINAR HASIL

PENDEFINISIAN TITIK ULP2 UNIVERSITAS LAMPUNG


TERHADAP ITRF 2014 SERTA ANALISA PENGGUNAAN
TIGA TIPE RECEIVER GNSS
Oleh:

Gita Nindya Putri


1515013001

JURUSAN TEKNIK GEODESI GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
ISI

Latar Hasil dan


Kesimpulan
belakang Pembahasan

Rumusan Metode
Masalah Penelitian

Ruang
Tujuan
Lingkup

2
Latar
Belakang
Diagram Obstruksi Titik ULP1 Survei Global Navigation Satellite System (GNSS)
merupakan suatu metode penentuan posisi dengan
menggunakan teknologi satelit yang memiliki ketelitian
tertentu. Ketelitian data pada dasarnya akan bergantung
pada tiga faktor, yaitu jenis data, kualitas receiver yang
digunakan serta level dari kesalahan dan bias yang
mempengaruhi data pengamatan (Abidin, 2000).
Universitas Lampung telah memiliki titik kontrol
berupa Benck Mark dengan kode ULP1. Saat ini kondisi
titik BM tersebut telah mengalami banyak perubahan,
khususnya pada kondisi sekitar BM yang ditumbuhi
banyak pohon tinggi yang menjadi objek penghalang
sinyal satelit.

3
Diagram Obstruksi Titik ULP2

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka


dilakukan penelitian pengamataan GNSS untuk
mendefinisikan titik Bench Mark baru yang diberi
kode ULP2. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan tiga tipe receiver GNSS dan mengikat
pada titik IGS.

4
Berapa koordinat definitif
Rumusan 1 ULP2 Unila?

Masalah Berapa beda ketelitian


2 koordinat dari tiga tipe
receiver GNSS?

5
Menghitung koordinat
Tujuan 1 definitif ULP2.

Penelitian Menghitung beda ketelitian


2 koordinat dari tiga tipe
receiver GNSS.

6
Ruang Lingkup
Penelitian
Menggunakan 15 titik ikat IGS
yang tersebar merata, yaitu:
03
BAKO, COCO, CUSV, DARW,
GUUG, HKSL, HKWS, KARR,
Lokasi penelitian titik ULP2 KAT1, YAR3, LHAZ, POHN,
berada di Univesitas XMIS, IISC, HYDE.
Lampung.

01 02
Menggunakan data
observasi RINEX
ULP2.

7
Lokasi penelitian
Sebaran 15 Titik Ikat
IGS

9
Metode PenelitianAlat
Penelitian
Perangkat Keras Perangkat Lunak
1. Seperangkat receiver Hemisphere S321 1. RINEXDesktop.
2. Seperangkat receiver Hi-Target V30 2. Hi-Target Geomatics Office (HGO).
3. Seperangkat receiver Topcon GR-5 3. TopconTools.
4. Laptop Acer Aspire E14 dengan spesifikasi 4. TEQC.
prosesor Intel inside Core i3, RAM 2GB, 5. GAMIT/GLOBK 10.7.
sistem operasi Windows 8 64-bit.
6. Microsoft Word 2010.
7. Microsoft Excel 2010.

10
Spesifikasi Tiga Tipe Receiver
Receiver Spesifikasi

Dual frekuensi, multi-GNSS (GPS, GLONASS,


BeiDou, SBAS, Galileo), ketelitian horizontal statik 3
Hemisphere S321
mm + 0.1 ppm, ketelitian vertikal statik 3.5 mm + 0.4
ppm.

Dual frekuensi, multi-GNSS (GPS, BeiDou,


Hi-Target V30
GLONASS, SBAS), ketelitian horizontal statik 2.5 mm
+ 0.5 ppm, ketelitian vertikal statik 5 mm + 0.5 ppm.

Dual frekuensi, multi-GNSS (GPS, BeiDou,


Topcon GR-5 GLONASS, Galileo, SBAS, QZSS), ketelitian
horizontal statik 3 mm + 0.1 ppm, ketelitian vertikal
statik 3.5 mm + 0.4 ppm.

11
Metode Penelitian
Bahan Penelitian
Data Primer
1. Data RINEX hasil pengamatan GNSS titik ULP2 dengan durasi pengamatan
enam hari dari tanggal 30 Oktober sampai 4 November 2018 (Day of year
303, 304, 305, 306, 307, 308).

Data Sekunder
2. Data kerangka referensi 15 titik ikat IGS.
3. Data precise ephemeris (orbit IGS Final) berformat sp3.
4. Data broadcast ephemeris (navigasi satelit).

12
Diagram Alir
Penelitian
Mulai A B

Pengumpulan file pada


Persiapan folder kerja

Pengumpulan Data Penyuntingan file pada


folder tables

Pengamatan GNSS menggunakan tiga tipe receiver Penentuan titik ikat IGS Pengolahan dengan GAMIT

RAW Data RAW Data H-file, Q-file, dan file summary


RAW Data
Hemisphere Hi-Target
Topcon GR-5
S321 V30
Tidak
Frack < 10
Konversi RAW Data ke Format RINEX. Posfit nrms < 0,5

Data RINEX Data RINEX


Data RINEX Ya
Hemisphere Hi-Target
Topcon GR-5
S321 V30 Tidak
Pengolahan dengan GLOBK

Pengecekan Kualitas Data


RINEX dengan TEQC
wrms < 10 mm
nrms < 2 mm
RINEX hasil pengecekan

Pemisahan Data RINEX Ya


Per DOYdengan TEQC
Koordinat titik ULP2

Data RINEX per DOY


Analisis dan uji statistik

A B Selesai
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pengecekan data RINEX menggunakan TEQC
MP (m) IOD
Durasi
Rasio
Receiver pengamatan IOD or MP
MP1 MP2 IOD slips (%)
(hari) slips
Hemisphere S321 1.98 0.48 0.69 340 433 84
Hi-Target V30 1.91 0.21 0.22 378 522 85
Topcon GR-5 1.98 0.73 0.78 40 134 84
Menurut Lestari (2006) kualitas data RINEX
dikualifikasikan baik jika:
1. Nilai MP1 dan MP2 kurang dari 0,5 m.
2. Nilai IOD slips kurang dari 100.
3. Nilai IOD or MP slips kurang dari 100.
4. Tingkat perekaman data, semakin mendekati
100% semakin baik.

14
Multipath (MP1 dan MP2) IOD slips dan IOD or MP slips
1 600
500
0.8
400
0.6
300
0.4 200
0.2 100
0 0
Hemisphere S321 Hi-Target V30 Topcon GR-5 Hemisphere S321 Hi-Target V30 Topcon GR-5

MP1 MP2 IOD slips IOD or MP slips

Rasio Pengamatan
86%

85%

85%

84%

84%
Hemisphere S321 Hi-Target V30 Topcon GR-5

Rasio

15
Hasil dan Pembahasan
2. Hasil Pengolahan dengan GAMIT
Fract
DOY
Lat (dms) Long (dms) Rad (km)
303 -1.0 -0.5 0.2
304 -0.2 0.1 0.2
305 -0.5 -1.2 5.2
306 -0.2 -0.6 4.1
307 -2.2 -0.3 -0.6
308 -2.5 -0.9 1.1

Nilai fract merupakan nilai hasil perbandingan antara nilai adjust


dengan nilai formal. Nilai adjust merupakan koreksi koordinat saat
hitungan perataan dan nilai formal adalah nilai ketidakpastian
pemberian bobot pada hitung perataan kuadrat terkecil. Nilai fract
yang diizinkan harus < 10 (Herring, 2006).

16
Hasil dan Pembahasan
2. Hasil Pengolahan dengan GAMIT
DOY Postfit nrms
Loose free Loose fixed
303 0.178 0.185
304 0.178 0.184
305 0.181 0.186
306 0.178 0.183
307 0.175 0.181
308 0.176 0.183

Nilai postfit nrms merupakan nilai hasil perbandingan antara akar


kuadrat chi-square dengan nilai degree of freedom. Nilai postfit
nrms dikualifikasikan baik jika kurang dari 0,5 (Herring, 2010).

17
Hasil dan Pembahasan
2. Hasil Pengolahan dengan GAMIT
Ambiguitas fase fixed (%)
DOY
WL-fixed NL-fixed
303 94.3 88.5
304 93.6 88.5
305 91.6 86.1
306 94.1 85.8
307 92.7 88.4
308 93.4 87.8

Hasil pengolahan dikualifikasikan baik jika nilai WL lebih dari 90%,


jika kurang dari itu maka menandakan ada noise dan pseudorange.
Nilai NL lebih dari 80%, jika nilai kurang dari 80% maka ada
kesalahan ukuran dan konfigurasi jaringan, kualitas orbit, koordinat
apriori, dan kondisi atmosfer.

18
Hasil dan Pembahasan
3. Hasil Pengolahan dengan GLOBK

Receiver Koordinat wrms (mm) nrms (mm)


Lattitude 0.18 0.06
Hemisphere
Longitude 0.18 0.05
(DOY 303-304)
Height 5.42 0.29
Lattitude 0.32 0.10
Hi-Target
Longitude 0.05 0.01
(DOY 305-306)
Height 20.63 1.10
Lattitude 1.12 0.35
Topcon
Longitude 0.88 0.22
(DOY 307-308)
Height 4.72 0.26

Wrms (weight root mean square) dan nrms (normalized root


mean square) merupaka file hasil dari pengolahan
menggunakan GLOBK yang digunakan untuk melihat outlier
data hasil pengolahan dengan ketentuan wrms < 10 mm dan
nilai nrms < 2 mm (Purba, 2013).

19
Hasil dan Pembahasan
3. Koordinat Hasil Pengolahan GLOBK

Koordinat geodetis
Receiver DOY
Lintang (derajat) Bujur (derajat) Tinggi (m)
303 -5.3620393387 105.2400574213 130.539
Hemisphere
304 -5.3620393200 105.2400574018 130.544
S321
303 & 304 -5.3620393273 105.2400574086 130.544
305 -5.3620393202 105.2400573274 130.673
Hi-Target V30 306 -5.3620393269 105.2400573297 130.648
305 & 306 -5.3620393237 105.2400573272 130.660
307 -5.3620395825 105.2400574456 130.522
Topcon
308 -5.3620395732 105.2400574205 130.569
GR-5
307 & 308 -5.3620395725 105.2400574261 130.555

20
Hasil dan Pembahasan
3. Koordinat Hasil Pengolahan GLOBK

Koordinat kartesian (m) Simpangan Baku (m)


Receiver DOY
X Y Z σX σY σZ
303 -1669327.66650 6127212.65638 -592068.03924 0.00857 0.02778 0.00483
Hemisphere
304 -1669327.66589 6127212.66234 -592068.03769 0.00676 0.01929 0.00395
S321
303 & 304 -1669327.66653 6127212.66185 -592068.03847 0.00529 0.01567 0.00305
305 -1669327.69159 6127212.78808 -592068.04974 0.00654 0.01737 0.00372
Hi-Target
306 -1669327.68531 6127212.76406 -592068.04815 0.00620 0.01662 0.00360
V30
305 & 306 -1669327.68810 6127212.77536 -592068.04889 0.00449 0.01201 0.00258
307 -1669327.66400 6127212.63699 -592068.06451 0.00901 0.02607 0.00466
Topcon 6127212.68341
308 -1669327.67378 -592068.06792 0.00660 0.01817 0.00374
GR-5 6127212.66914
307 & 308 -1669327.67053 -592068.06647 0.00529 0.01479 0.00290

21
Hasil dan Pembahasan
3. Koordinat Hasil Pengolahan GLOBK

Koordinat UTM (m)


Receiver DOY
East (E) North (N) high (h)
303 526596.344 9407310.993 130.539
Hemisphere
304 526596.342 9407310.995 130.544
S321
303 & 304 526596.342 9407310.994 130.544
305 526596.334 9407310.995 130.673
Hi-Target V30 306 526596.334 9407310.994 130.648
305 & 306 526596.333 9407310.995 130.660
307 526596.346 9407310.966 130.522
Topcon GR-5 308 526596.345 9407310.967 130.569
307 & 308 526596.345 9407310.967 130.555

Koordinat definitif yang ditetapkan pada penelitian ini adalah


koordinat yang memiliki nilai pengecekan TEQC paling baik yaitu
receiver Hi-Target. Dibuktukan dengan nilai MP1 dan MP2 paling
kecil dari kedua receiver lainnya dan nilai rasio pengamatan yang
paling tinggi mendekati 100%.

22
Hasil dan Pembahasan
4. Analisis Uji Statistik T-tabel
Skenario Koordinat T-hitung Keterangan
df=∞, α/2=0,0025
X 0.221 1.96 Tidak Signifikan
I Y 0.087 1.96 Tidak Signifikan
1. Skenario I Hemisphere S321 dengan Hi-
Z 0.103 1.96 Tidak Signifikan
Target V30. X 0.042 1.96 Tidak Signifikan
2. Skenario II Hemisphere S321 dengan II Y 0.171 1.96 Tidak Signifikan
Z 0.012 1.96 Tidak Signifikan
Topcon GR-5.
X 0.260 1.96 Tidak Signifikan
3. Skenario III Topcon GR-5 dengan Hi- III Y 0.092 1.96 Tidak Signifikan
Target V30. Z 0.091 1.96 Tidak Signifikan

Uji t menggunakan selang kepercayaan 95% (α = 0.05) dengan DF (∞)


sehingga nilai T-tabel adalah 1.96. Dasar pengambilan keputusan yaitu H0
tidak diterima jika nilai T-hitung > T-tabel, maka terdapat perbedaan yang
signifikan. H0 diterima jika nilai T-hitung < T-tabel, maka tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.
23
Kesimpulan
1. Hasil pengecekan kualitas data RINEX di TEQC menunjukan bahwa nilai MP1 dan MP2 pada tiap receiver memiliki
nilai yang tinggi diatas 0.5 kecuali receiver Hi-Target, dibuktikan dengan nilai MP1 yaitu 0.21 dan MP2 sebesar 0,22
m. Nilai IOD slip yang dikualifikasikan baik dengan nilai 40 pada receiver Topcon. Nilai IOD or MP slip menunjukan
nilai diatas 100 pada ketiga receiver yang berarti tidak dikualifikasikan baik. Nilai Rasio pengamatan pada tiap
receiver dikualifikasikan baik dengan nilai mendekati 100%.
2. Nilai koordinat definitif titik ULP2 Universitas Lampung:
a. Koordinat geodetis, yaitu -5.3620393273° LS 105.2400574086° BT.
b. Koordinat Kartesian, X = -1669327.68810 m ± 0.00449 m, Y = 6127212.77536 m ± 0.01201 m, dan Z =
-592068.04889 m ± 0.00258 m.
c. Koordinat UTM 48S, E = 526596.333 m, N = 9407310.995 m, h = 130.660 m.
3. Hasil pengujian menggunakan uji distribusi T menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada skenario
skenario I, II, dan III. Dapat dikatakan bahwa penggunaan tipe receiver, yaitu receiver Hemisphere S321, Hi-Target
V30, Topcon GR-5 tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap koordinat definitif ULP2 yang dihasilkan.

24
Terimakasih!
Any questions?

25

Anda mungkin juga menyukai