Anda di halaman 1dari 11

Angklung Toel

Alycia Junica Bernadeth


1208617022
pengertian

Angklung Toel adalah sebuah inovasi baru dari angklung konvensional


yang ada di jawa barat, alat musik ini terinspirasi dari organ atau piano
yang diciptakan seseorang bernama Yayan, beliau merupakan anak
keenam Abah Udjo Ngalagena.
Udjo Ngalagena sendiri merupakan pelestari dan pegiat kesenian angklung.
Melalui Saung Angklung Udjo, ia mengembangkan berbagai program
kegiatan dan fasilitas yang menunjang pengembangan minat masyarakat
terhadap angklung.
angklung toel dapat dimainkan dengan seorang diri. Cara memainkan
Angklung toel ini hampir mirip dengan cara memainkan piano, cukup
sederhana dan unik karena cara memainkannya hanya ‘me-toel’
(menyentuh) angklung yang bernada sesuai keinginan.
Bahan dan ukuran

Pada awalnya, angklung toel Rangkaian angklung toel ini


hanya mempergunakan karet mempunyai jumlah 33
gelang yang utai secara angklung melody atau
bersambung, tetapi dalam berjumlah 2, 5 oktaf.
perkembangan selanjutnya Kemudian Angklung toel ini
didapatkan sebuah tali elastis dikembangkan menggunakan
karet hitam yang dibalut dengan pengait besi agar lebih tahan
benang. Tinggi standar kaki lama, tidak mudah rapuh
angklung toel adalah 80 cm, maupun rusak dan
lebar antara standar kaki adalah ditambahkan papan kayu
60 cm. sehingga menjadi papan
touch. Jadi bisa dibilang
sudah hampir benar –benar
mirip dengan piano.
Proses Pembuatan

Satu set angklung Toel dibentuk dari sebuah rangka kayu atau besi yang mewadahi
30 angklung dari nada G3 – C6. Angklung dipasang berjejer dalam 2 baris. Baris
yang di bawah yang lebih dekat dengan badan pemain terdiri dari nada-nada penuh
(G, A, B, C, dan seterusnya, sementara pada sap bagian atas terdiri dari nada-nada
kromatis (G#, A#, C#, dst). Setiap angklung sengaja dipasang dengan cara terbalik,
karena bagian tabung dudukan soko atau tabung dasar merupakan bagian paling
penting dalam mendapatkan bunyi, di mana pada dudukan soko ini tabung angklung
dibenturkan untuk mendapatkan bunyi. Di bagian paling bawah, ‘topi’ angklung
diikatkan pada sebuah palang yang dipasang miring mengikuti ukuran panjang setiap
angklung dengan kawat. Sementara itu di bagian atas, tabung dudukan soko
angklung diikat menggunakan tali elastis pada palang mendatar. Tali elastis ini
digunakan agar setiap angklung yang sudah dibunyikan akan kembali pada posisi
semula..
Angklung Toel dipasang dengan
cara terbalik, karena bagian tabung
dudukan soko atau tabung dasar
merupakan bagian paling penting
dalam mendapatkan bunyi, di mana
Sumber pada dudukan soko ini tabung
angklung dibenturkan untuk
Bunyi mendapatkan bunyi. Sementara itu di
bagian atas, tabung dudukan soko
angklung diikat menggunakan tali
elastis pada palang mendatar. Tali
elastis ini digunakan agar setiap
angklung yang sudah dibunyikan
akan kembali pada posisi semula.
Warna Suara
angklung melodi 4 tabung dalam satu nada yang
ditetapkan dengan 2 tabung besar oktaf rendah dan
2 tabung besar oktaf tinggi. Perbedaan jumlah
tabung pada angklung sangat berperanguh dengan
suara yang akan dihasilkan oleh angklung tersebut.
Karena, angklung 4 tabung yang ditoel atau
digetarkan akan menghasilkan suara yang lebih
bulat dan pastinya lebih bagus dari suara angklung
yang mempunyai 2 – 3 tabung saja.
Nada Angklung Toel

Angklung dipasang berjejer dalam 2 baris. Baris


yang di bawah yang lebih dekat dengan badan
pemain terdiri dari nada-nada penuh (G, A, B, C, dan
seterusnya, sementara pada sap bagian atas terdiri
dari nada-nada kromatis (G#, A#, C#, dst)
DAFTAR PUSAKA
Fransisca Inneke .2020. Perkembangan angklung toel pada
tahun 2010-2019 di saung angklung udjo bandung ditinjau
dari aspek teknologi . Jakarta : Jrnal Penelitian Musik
Vol.1, No.1, Maret 2020: 44-61

Dinda Satya.2017. Modifikasi Angklung Sunda.Bandung :


Program Studi Angklung dan Musik Bambu, ISBI Bandung
Vol. 18 No. 1, April 2017: 43-52

https://www.youtube.com/results?
search_query=proses+pembuatan+angklung+toel

Anda mungkin juga menyukai