Anda di halaman 1dari 14

Sumber daya alam atau yang dapat disebut juga dengan

Pengertian membuang-buang aset, adalah hak untuk mengekstrak

Sumber Daya atau mengonsumsi sumber daya alam.

Contoh:
Alam

Persediaan (cadangan) adalah sumber daya alam yang


sudah diketahui (identified) dan bernilai ekonomis.
Karakteristik Harga perolehan dan pencatatan deplesi aset tetap sumber
daya alam.
Sumber Daya Harga perolehan aset tetap sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

Alam
dihitung mulai dari eksplorasi sampai dengan eksploitasi.

Metode pencatatan beban deplesi.


Aset biologis merupakan jenis aset Alokasi biaya dari aset tetap sumber daya alam yang terbagi secara
berupa hewan dan tumbuhan hidup, rasional dan sistematik disebut dengan deplesi.
seperti yang didefinisikan dalam IAS
41: “Biological asset is a living animal Penyajian aset tetap pada laporan keuangan.
or plant” Aset tetap sumber daya alam disajikan di neraca (Laporan Posisi
Keuangan) di bagian aset tidak lancar.
Perolehan Sumber Daya Alam
• Sumber daya alam menurut IFRS terdiri dari
barang tambang (SDA Ekstraktif) dan hasil hutan.
• Deplesi Aktiva Sumber Daya Alam adalah
berkurangnya harga perolehan atau nilai sumber
daya alam seperti minyak, mineral, tambang, bijih
besi dan hutan kayu yang disebabkan oleh
perubahan sumber daya alam tersebut hingga
menjadi persediaan (Rudianto 2012: 268).
• Pengalokasian harga perolehan inilah disebut
dengan deplesi.
PERHITUNGAN
Deplesi (depletion) merupakan alokasi sumber daya alam secara sistematis selama masa manfaat
sumber daya tersebut. Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam menghitung nilai deplesi, yaitu :
(1) Harga perolehan aktiva,
(2) Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai dieksploitasi, dan
(3) Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi.

Deplesi timbul karena adanya proses ekstrak dari unit-unit yang diambil sepanjang tahun. Metode
yang digunakan yaitu metode unit produksi.
Biaya Deplesi per Unit = (Biaya Total - Nilai Sisa) / Estimasi Unit yang Tersedia

Setiap tahun perusahaan akan menjurnal beban deplesi sebagai berikut :


Beban Deplesi xxx
Akumulasi Deplesi xxx
PENYAJIAN

Berdasarkan PSAK 64, entitas mengklasifikasi aset eksplorasi dan evaluasi sebagai aset berwujud
atau aset tak berwujud sesuai dengan sifat aset yang diperoleh dan menerapkan klasifikasi tersebut secara
konsisten.
Suatu aset tidak diklasifikasikan sebagai aset eksplorasi dan evaluasi ketika kelayakan teknis dan
kelangsungan usaha komersial atas penambangan sumber daya mineral dapat dibuktikan. Aset eksplorasi
dan evaluasi diuji penurunan nilainya, dan setiap rugi penurunan nilai diakui, sebelum direklasifikasi.
PENGUNGKAPAN SUMBER DAYA ALAM

Berdasarkan PSAK 64 Untuk SDA yang tidak dapat SDA  yang dapat diperbaharui diatur dalam PSAK 69 mengenai
diperbaharui diperlukan persyaratan pengungkapan khusus Agrikultur. Dalam hal pengungkapan terkait aset biologis dan
yang berhubungan dengan industri minyak dan gas. Entitas produk agrikultur, PSAK 69 (IAI,2015) mensyaratkkan
perlu mengungkapkan : perusahaan untuk melakukan pengungkapan.
. .
• kebijakan akuntansi atas pengeluaran eksplorasi dan • Pertama, Perusahaan mengungkapkan keuntungan atau
evaluasi termasuk pengakuan atas aset eksplorasi dan kerugian gabungan yang timbul selama periode berjalan
evaluasi. pada saat pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur
•jumlah aset, liabilitas, penghasilan dan beban, dan arus kas • Kedua, perusahaan mendeskripsikan setiap kelompok aset
operasi dan arus kas investasi yang timbul dari eksplorasi dan biologis.
evaluasi sumber daya mineral. • Ketiga, Jika deskripsi di atas tidak diungkapkan, perusahaan
•Memperlakukan aset eksplorasi dan evaluasi sebagai disyaratkan untuk melakukan pengungkapan yang lain
kelompok aset yang terpisah dan membuat pengungkapan • Keempat, perusahaan mengungkapkan keberadaan dan
yang disyaratkan PSAK 16 (revisi 2007): Aset Tetap atau jumlah tercatat aset biologis yang kepemilikannya dibatasi,
PSAK 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud, secara konsisten dan jumlah tercatat aset biologis yang dijaminkan untuk
mengenai bagaimana asset tersebut diklasifikasikan liabilitas apabila ada
• Kelima, perusahaan menyajikan rekonsiliasi perubahan
jumlah tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode
berjalan
ANALISIS SUMBER
DAYA ALAM
Penilaian aktiva tetap dan sumber daya alam menekankan
objektivitas biaya historis, prinsip konservatisme, dan akuntansi
atas uang yang diinvestasikan pada aktiva tersebut. Aturan
akuntansi untuk penurunan nilai aktiva jangka panjang
mewajibkan perusahaan untuk secara berkala menelaah kejadian
atau perubahan kondisi yang memungkinkan penurunan nilai.
Berdasarkan aturan terkini, perusahaan menggunakaan “uji
perolehan kembali” (recoverability test untuk menentukan
apakah terdapat penurunan nilai, yaitu perusahaan harus
mengestimasi taksiran arus kas bersih masa depan aktiva
tersebut dan nilai disposisi akhirnya.

Analisis Aktivitas Investasi | Sumber Daya Alam


ANALISIS SUMBER
DAYA ALAM
Menurut Kieso, Donald E, dan Terry D (2008), aset sumber daya
alam dapat dianalisis secara relatif dengan aktivitas perputaran
dan profitabilitas.
1. Rasio Perputaran Aktiva
2. Rasio Marjin Laba Terhadap Penjualan
3. Tingkat Pengembalian atas Aktiva

Analisis Aktivitas Investasi | Sumber Daya Alam


ANALISIS SUMBER
DAYA ALAM
Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2020:732), analisis aset
biologis terbagi menjadi dua, yaitu perputaran persediaan
(inventory turnover) dan rata-rata dalam menjual persediaan
(average days to sell inventory).
1. Perputaran persediaan mengukur berapa kali rata-rata
perusahaan menjual persediaan selama periode tertentu
Cara untuk menghitung perputaran persediaan adalah
dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan
rata-rata yang ada selama periode tertentu.
2. Rasio rata-rata dalam menjual persediaan mengukur jumlah
hari rata-rata di mana perusahaan memiliki persediaan di
tangan untuk dijual. Cara menghitungnya adalah 365 hari
dibagi perputaran persediaan.

Analisis Aktivitas Investasi | Sumber Daya Alam

Anda mungkin juga menyukai