Anda di halaman 1dari 19

RESEP

1. Resep
2. Dosis
3. Cara pemberian obat
4. Penyimpanan obat
RESEP
Resep ?
Pembagian suatu resep yg lengkap :
1. Tanggal & tempat ditulisnya resep (inscriptio)
2. Aturan pakai dr obat yg tertulis (signatura)
3. Paraf/ tanda tangan dokter yg menulis resep
(subcriptio)
4. Tanda buka penulisan resep dg resep (invocatio)
5. Nama obat, jumlah & cara membuatnya (praescriptio/
ordinatio)

Resep selalu dimulai dg tanda R/ yg artinya Recipe :


ambilan
Yang berhak menulis resep :
1. Dokter
2. Dokter gigi, terbatas pd pengobatan gigi & mulut
3. Dokter hewan, terbatas pengobatan unt hewan

Resep unt pengobatan segera


4. Cito : segera
5. Urgent : penting
6. Statim : penting
7. PIM : Periculum in mora = berbaya bila ditunda
Resep antidotum jg harus didahulukan, resep
narkotika tidak boleh diulang. Unt resep selain
narkotika, jika dokter ingin agar resepnya
diulang → ditulis iter
Ne Iteratur = Tidak boleh diulang
DOSIS
Dosis ?
Dosis maksimun → dosis yg terbesar yg
diberikan kpd orang dewasa unt pemakaian
sekali & sehari tanpa membahayakan
Dosis maximum obat harus sesuai dg yg ada di
Farmakope Indonesia (FI)
Rumus pemberian dosis pd dewasa
1. 20-60 th = TM langsung
2. 60-70 th = 4/5 x TM
3. 70-80 th = 3/4 x TM
4. 80-90 th = 2/3 x TM
5. 90 th keatas = 1/2 x TM

Etiket untuk obat dalam/ oral = warna Putih


Etiket untuk obat luar = warna Biru
Dosis unt bayi & anak
1. Rumus Young = n x TM
n + 12
n = umur anak < 8 th
2. Rumus Dilling = n x TM
20
n = umur anak > 8 th & n < 20 th
3. Rumus Fried = n x TM
150
n = umur bayi dlm bulan
Dr Widia
NSIP : 001/ 90/20011
Praktek
Jl. Hatta No 12
Jambi
Jambi 30 Januari 2011
R/ Salisilamid 0,2
Luminal 0,02
Coffein 0,01
mf pulv dtd no x
S t dd pulv I

Pro : Dani (15 th)


Alamat : Jl mayar Jelutung
Diket TM Salisilamid 1x = 1 1hr = 8
TM Luminal 1x = 300mg 1hr = 600 mg
TM Coffein 1x = 500 mg 1 hr = 1,5

Perhitungan dosis Salisilamid (1 - 8)


Menurut umur :
1 x = 15 x 1000 = 750 mg
20
1 hr = 15 x 8000 = 6000 mg
20
Menurut Resep :
1 x = 200 x 100% = 26,6%
750
1 hr = 3 x 200 = 600
600 x 100% = 10%
6000

Penimbangan bahan (PB) :


1. Salisilamid : 200 mg x 10 = 2000 mg
2. Luminal : 20 mg x 10 = 200 mg
3. Coffein : 10 mg x 10 = 100 mg
Dr Widia
NSIP : 001/ 90/20011
Praktek
Jl. Hatta No 12
Jambi

Jambi 1 Februari 2011

R/ Parasetamol 2,5
Luminal 0,3
Coffein 0,4
mf pulv no x
S b dd pulv I

Pro : Siska (7 th)


Alamat : Jl mayar Jelutung
Diket
TM Luminal : (300 mg – 600 mg )
TM Coffein : (500 mg – 1,5)

Perhitungan Dosis Luminal


MU 1x : n → 7 x 300 mg = 110,5mg
n + 12 7 + 12

1hr : n → 7 x 600 mg = 221mg


n + 12 7 + 12
MR 1x : 300mg/10 = 30 mg
30 mg/110,5 x 100% = 27,15%

1hr : 2 x 30 mg = 60 mg
60 mg/221 x 100% = 27,15%

Penimbangan bahan :
1. Parasetamol → 2,5 = 2500 mg
2. Luminal→ 0,3 = 300 mg
3. Coffein → 0,4 = 400 mg
R/ Atropin Sulfat 0,5
Ext. Belladon 0,015
Bic. Natric 0,02
mf pulv dtd no XII
S t dd pulv I
Pro : Edwar (16 th)

R/ Papav Hcl 0,2 → TM ( 200mg – 600mg)


Sulfaguanidin 2,5
mf pulv no X
S b dd pulv I
Pro : Yudi (10 th)
Cara Pemberian obat
A. Efek Sistemis
1. Oral → Pemberian melalui mulut/ peroral,
merupakan cara yg paling lazim
2. Sublinggual → Obat dikunyah & diletakan
dibawah lidah/sublingual, obat diresorpsi oleh
selaput lendir setempat kedlm vena lidah
3. Injeksi → Pemberian obat secara parenteral
(diluar usus), biasanya krn diinginkan
efeknya cepat & unt obat2 yg dpt dirusak
oleh getah lambung
Injeksi : Subkutan, Intrakutan, intramuskular,
intra vena, intra arteri, intra
peritonial, intralumbal, intracardial,
intrapleural
4. Implantasi subkutan → Memasukkan obat
pellet steril kebawah kulit dg menggunakan
suatu alat khusus (trocar)
5. Rektal → Pemberian obat melalui rektum
(dubur), unt obat2 yg dirangsang oleh asam
lambung
B. Efek Lokal
1. Intranasal → Pemberian obat melalui hidung
(tetes hidung), unt menciutkan mukosa yg
bengkak
2. Intra okuler (dlm mata) & intra aurikuler (dlm
telinga)
3. Inhalasi → obat yg disemprotkan kedlm
mulut dg alat aerosol
4. Intravaginal → unt mengobati vagina, bentuk
salep, ovula, tablet yg dimasukkan ke dlm
vagina & melarut disitu
5. Kulit (Topikal) → pada penyakit kulit, bentuk
obat salep, lotion, krem & linimen

Cara Penyimpanan Obat


 Wadah tertutup Baik → melindungi isinya dr
masuknya bhn padat dr luar & mencegah
kehilangan wkt pengangkutan, penyimpanan
& penjualan
 Wadah tertutup Rapat → melindungi isinya dr
masuknya bhn padat dr luar & mencegah
kehilangan pencairan, penguapan pd wkt
pengangkutan, penyimpanan & penjualan
Wadah tertutup Kedap → Harus dpt mencegah
menembusnya udara/ gas pd wkt
pengangkutan, penyimpanan & penjualan
Wadah dosis tunggal (ampul) → harus tertutup
sedemikian rupa shg isi wadah tdk dpt
dipindahkan, tanpa merusak tutupnya
Wadah dosis ganda (vial) → wadah yg
memungkinkan dpt diambil sebagian isinya
tanpa mengakibatkan perubahan mutu &
kemurnian sisa zat dlm wadah tsb
Disimpan pd suhu kamar → suhu 15 ° – 30° C
Disimpan ditempat sejuk → suhu 5 ° – 15 ° C
Disimpan ditempat dingin → suhu 0 ° - 5 ° C
Disimpan ditempat lewat dingin → suhu -15 °
-0°C
Terlindung cahaya → dibungkus kertas
berwarna hitam

Anda mungkin juga menyukai