Anda di halaman 1dari 31

SAR SYSTEM

SASARAN
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa/i diharapkan mampu:
1. Menjelaskan global SAR system
2. Menjelaskan national SAR system
3. Menyebutkan 3 tingkat keadaan darurat
4. Menyebutkan 5 komponen SAR
5. Menyebutkan 5 kegiatan SAR
GLOBAL SAR SYSTEM

• IMO (International Maritime Organization) dan ICAO


(International Civil Aviation Organization) mengkoord.
penyediaan SAR oleh berbagai negara di seluruh dunia.
• Wilayah dunia dibagi ke dalam SRR (Search and Rescue Region)
dengan RCC (Rescue Coordination Center) di tiap-tiap SRR.
• Pembagian SRR direkomendasikan berdasarkan FIR (Flight
Infomation Region) di penerbangan sipil. Contoh RCC: RCC
Indonesia, RCC Australia, Alaska RCC
SAR ARRANGEMENTS

• Untuk mengoptimalkan layanan SAR diadakan


perjanjian kerja sama antar RCC.
• Kerja sama tersebut antara lain meliputi
pelaksanaan operasi, pertukaran informasi, latihan
bersama (SAREX), diklat dll.
• Contoh: Basarnas-RCC Australia, Basarnas-RCC
Singapura dll.
NATIONAL SAR SYSTEM

• SAR system di Indonesia mengacu pada pedoman


SAR Internasional sebagaimana tersebut dalam
IAMSAR (International Aeronautical and Maritime
SAR) Manual.
• Dalam SAR system tersebut antara lain dibahas
tentang tingkat darurat, komponen SAR dan tahap
kegiatan SAR.
- Kepmenhub No. T.20/I/2-4
- Proyek South East Asia Coordinating Committee on
Transport and Communication

IMO
Basarnas menjadi LPND
ICAO

1950 1959 1968 1972 1975 1979 2007

Keppres No. 11 tahun 1972 tentang Basari

Pusarnas menjadi anggota NASAR


(National Association of SAR)

Pusarnas menjadi Basarnas


(di bawah Struktur Dephub)
SISTEM SAR

3 TINGKAT
5 KOMPONEN SAR 5 TAHAP GIAT
KEADAAN DARURAT
(SAR COMPONENT) (SAR STAGES)
(EMERGENCY PHASES)

MERAGUKAN
ORGANISASI MENYADARI
(INCERFA)
FASILITAS TINDAK AWAL
MENGKHAWATIRKAN
(ALERFA) KOMUNIKASI PERENCANAAN

RAWAT DARURAT OPERASI


DARURAT
(DETRESFA)
DOKUMENTASI AKHIR TUGAS
3 TINGKAT KEADAAN DARURAT

TINGKAT MERAGUKAN
(UNCERTAINTY PHASE - INCERFA)

Adalah suatu situasi dimana terjadi keragu-


raguan tentang keselamatan para penumpang
karena belum/tidak ada laporan oleh pesawat/
kapal pada posisi tertentu atau laporan tiba
pada bandara/pelabuhan sebagaimana yang
direncanakan
TINGKAT MENGKHAWATIRKAN
(ALERT PHASE – ALERFA)

Merupakan kelanjutan dari tingkat meragukan atau


diketahui hal/kejadian yang mengganggu
beroperasinya pesawat terbang/kapal yang dapat
mengancam keselamatan penumpangnya
TINGKAT MEMERLUKAN BANTUAN/
KEADAAN BAHAYA
(DISTRESS PHASE – DETRESFA)

Merupakan kelajutan dari tingkat mengkhawatirkan


atau tingkat yang benar-benar diketahui bahwa
pesawat/kapal berikut penumpangnya berada
dalam keadaan bahaya
ORGANISASI
ORGANISASI TUGAS
TUGAS
OPERASI
OPERASI SAR
SAR

SAR COORDINATOR
SC

SAR MISSION COORDINATOR


SMC

ON SCENE COORDINATOR
OSC

SAR UNIT SAR UNIT SAR UNIT


SRU SRU SRU
SAR COORDINATOR (SC)

Pejabat yang bertanggung jawab membentuk dan


mengelola sistim SAR, termasuk dukungan
hukum dan dana bagi berlangsungnya ops SAR

SC dijabat oleh Kabasarnas atau pejabat lain yang


ditunjuk, mis : Gubernur, Pangdam, Kapolda, dll.
SAR MISSION COORDINATOR (SMC)

Pejabat yang bertugas mengkoordinasikan,


merencanakan & melaksanakan ops SAR hingga
ops SAR dihentikan.

SMC dijabat oleh Kakansar atau pejabat lain yang


ditunjuk.

Syarat: mampu melaksanakan ops SAR, ditunjuk


oleh Kabasarnas, bersertifikat SMC.
TUGAS & TANGGUNG JAWAB SMC

1. Mencari & mengevaluasi BRA musibah (data korban,


cuaca, life-saving equip, lokasi musibah, dll)

2. Menyusun & memodifikasi rencana ops SAR (area


pencarian, kom, SRU, pola penc, fas & log, dll)

3. Memberangkatkan & mengembalikan SRU

4. Melapor perkembangan harian ops SAR kpd Kabasarnas

5. Merekomendasikan penundaan/penghentian ops SAR


ON-SCENE COMMANDER (OSC)

Orang/unit yang bertanggung jawab


mengkoordinasikan SRU di lokasi kejadian

OSC dijabat oleh SRU yg pertama kali tiba, alkom


paling lengkap, endurance terlama
FASILITAS

• Adalah komponen berupa unsur, peralatan,


perlengkapan, serta fasilitas   pendukung lainnya
yang dapat digunakan dalam operasi SAR.
KOMUNIKASI

Adalah komponen penyelenggaraan komunikasi


sebagai sarana untuk melakukan fungsi deteksi
terjadinya musibah, fungsi komando dan
pengendalian operasi, membina kerjasama/
koordinasi selama operasi SAR berlangsung
PERAWATAN GAWAT DARURAT

FASILITAS PERAWATAN DARURAT YANG BERSIFAT


SEMENTARA, SAMPAI KETEMPAT PENAMPUNGAN/
FASILITAS PERAWATAN YANG LEBIH MEMADAI
DOKUMENTASI

BERUPA PENDATAAN LAPORAN/KEGIATAN,


ANALISA SERTA DATA KEMAMPUAN YANG AKAN
MENUNJANG EFISIENSI PELAKSANAAN OPERASI
SAR
5 Tahap Kegiatan SAR
• Menyadari (Awareness)
• Tindak Awal (Initial Action)
• Perencanaan (Planning)
• Operasi (Operation)
• Akhir Tugas (Conclusion)
MENYADARI

Saat disadari terjadinya keadaan darurat/ musibah


atau kekhawatiran bahwa suatu keadaan darurat
diduga akan muncul.

Tindakan Yang Diambil, mencatat data :


 Nama pesawat/kapal
 Lokasi/posisi kejadian
 Jenis musibah
 Waktu kejadian
 Cuaca/keadaan alam di lokasi kejadian
 Data lain (POB, tanda lain, jenis objek, dll)
TINDAK AWAL

Saat dilakukan suatu tindakan sebagai tanggapan


(respons) terhadap musibah yang terjadi

Evaluasi informasi kejadian/musibah (lokasi,


waktu, objek, dll)
Penyiagaan fasilitas SAR (Jenis, kemampuan,
lokasi siaga, dll)
Pencarian awal dengan komunikasi (Precom)
Pencarian lanjutan dengan komunikasi (Excom)
Pengerahan unsur milik sendiri
Pengusulan SMC
PERENCANAAN

Pembuatan rencana operasi efektif berupa :

 Menentukan titik duga (datum)


 Penentuan koordinat dan luas daerah pencarian
 Pemilihan unsur yang akan digunakan
 Pola pencarian yang akan digunakan
 Rencana operasi pertolongan
 Situasi daerah pencarian (medan, SRU lain, cuaca, dll)
 Koordinasi di lokasi
 Jaring komunikasi
 Pelaporan
OPERASI SAR
Suatu operasi yang meliputi usaha dan kegiatan
mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia
yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau
menghadapi bahaya dlm musibah pelayaran dan/atau
penerbangan atau bencana atau musibah lainnya

LIPUTAN TUGAS OPERASI SAR


Segala upaya dan kegiatan SAR hingga evakuasi
korban, sebelum diadakan penanganan berikutnya
OPERASI SAR TERDIRI DARI…
1. Operasi pencarian tanpa pertolongan
2. Operasi pencarian dilanjutkan operasi pertolongan
3. Operasi pertolongan tanpa operasi pencarian

Tindakan yang harus dilaksanakan :


1. Briefing
2. Pemberangkatan SRU
3. Perjalanan SRU ke lokasi
4. Pelaksanaan pencarian/pertolongan
5. Penggantian SRU
6. Dukungan SRU
7. Penarikan SRU
8. Debriefing SRU
STRATEGI OPERASI
 Siaga operasi utk mendukung operasi SAR
 Latihan operasi SAR berlanjut/terprogram

KEBIJAKAN OPERASI
 Siaga LUT
 Siaga Komunikasi
 Siaga Rescue
 Siaga Crew Helicopter
OPERASI SAR DIBUKA/DIAKTIFKAN
Segera setelah diketahui adanya kecelakaan
atau diketahui telah terjadi keadaan darurat

OPERASI SAR DITUTUP/DIHENTIKAN


 Bila korban telah berhasil diselamatkan
 Telah diyakini keadaan darurat tak terjadi
 Dari hasil evaluasi bahwa harapan untuk
menyelamatkan korban sudah tidak ada lagi
OPERASI SAR BERHASIL

Bila:
 Cepat dlm berikan respon
 Tepat dlm menentukan lokasi musibah
 Berhasil menyelamatkan korban

Harus didukung dengan:


 SDM SAR yang profesional
 Sarana & peralatan yg cukup memadai
 Protap operasi SAR yg mantap
AKHIR TUGAS

Operasi SAR dinyatakan selesai dan seluruh


unsur dikembalikan ke satuan induknya,
evaluasi operasi, dan pembuatan laporan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai