Anda di halaman 1dari 3

EXPLORER SEARCH AND RESCUE (ESAR)

DEFINISI DAN HAKEKAT SAR


SAR (Search & Rescue) = Aktifitas personil dan fasilitas untuk menolong dan dengan
efektif dan efisien terhadap jiwa manusia (sesuatu yang berharga) dalam keadaan
DISTRESS / Membahayakan.
Kegiatan SAR pada hakekatnya adalah kegiatan kemanusiaan yang merupakan kewajiban
moral setiap orang. Dilaksanakan dengan suka rela dan tanpa pamrih, untuk menolong
korban musibah dengan cepat, tepat dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya dan
potensi yang ada baik berupa prasarana, sarana, maupun manusia yang ada.
Dengan melihat definisi di atas tentunya kita dapat bayangkan bahwa suatu
penyelenggaraan operasi SAR harus didahului oleh adanya situasi darurat (Distress)
yang memerlukan diaktifkannya suatu operasi SAR. Situasi semacam ini dapat
diketahui karena adanya laporan atau informasi tentang terjadinya musibah baik
dari ‘alerting post utama’ maupun dari pos-pos siaga bantu lainnya.

SAR DIKATEGORIKAN MENJADI 3:


1.SAR Primer : Ditangani oleh orang-orang yang ahli yang selalu siap siaga dimana
saja dengan segala fasilitas, yang tentunya berada dalam koordinator SAR
2.SAR Sekunder : Hampir sama saja dengan primer tetapi hanya terdapat di daerah-
daerah tertentu yang dianggap penting misalnya : SAR Gede Pangrango
3.SAR Lokal : Ruang lingkup dan bidangnya jauh lebih kecil dan terbatas pada daerah
(scope) tertentu.

STRUKTUR ORGANISASI SAR


1.SC (SAR COORDINATOR) : dijabat oleh seorang pejabat (biasanya Bupati atau Kepala
Polisi) yang karena fungsinya dan wewenangnya sangat berguna bagi operasi SAR dalam
wilayah tanggung jawab KKR (Kantor Koordinator Rescue).
2.SMC (SAR MISSION COORDINATOR) : Pimpinan SAR secara langsung merencanakan, serta
mengkoordinasikan kegiatan SAR, melaksanakan manajemen SAR, serta berbagai kegiatan
lain guna menunjang pelaksanaan SAR.
Dijabat oleh seorang yang berpengalaman dalam bidang SAR dan berfungsi sebagai
pimpinan harian SAR. Ia bertugas sejak ditunjuk sampai operasi SAR dinyatakan
selesai.
3.OSC (ON SCENE COMMANDER) : Ditunjuk oleh SMC untuk mel aksanakan Koordinasi dan
pengaturan misi SAR di tempat kejadian, serta melaporkan secara berkala kepada SMC
tentang kegiatan SAR.
4.SRU (SEARCH & RESCUE UNIT) : Regu pencari yang secara nyata melaksanakan operasi
SAR. Wewenangnya terbatas pada pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh OSC/
SMC, serta melaporkan secara berkala dan berkonsultasi mengenai kesulitan dan
kemajuan pelaksanaan tugas pencarian.

TAHAPAN KEGIATAN OPERASI SAR


Untuk mempermudah operasionil SAR, suatu kegiatan operasionil SAR dibagi dalam
kelompok-kelompok tahapan yang mudah dimengerti. Adapun tahapan - tahapan tersebut,
sbb:
1.AWARENESS STAGE (Tahap Menghawatirkan)
Kekhawatiran bahwa suatu keadaan darurat mungkin akan muncul ter masuk di dalamnya
penerimaan informasi keadaan darurat dari seseorang atau organisasi / agen.

2.INITIAL ACTION STAGE (Tahap kegiatan)


Aksi persiapan diambil untuk menyiagakan fasilitas SAR dan mendapatkan informasi
yang lebih jelas.
Termasuk di dalamnya :
-Mengevaluasi dan mengklasifikasi informasi yang didapat.
-Menyiagakan fasilitas SAR
-Pencarian awal dengan komunikasi (Preliminary Communication Check/ PRECOM)
-Perluasan pencarian dengan komunikasi (Extended Communication Check/ EXCOM)
-Pada kasus yang gawat, dilaksanakan secepatnya setelah tahapan tersebut bila
keadaan mengharuskan.

3.PLANNING STAGE (Tahapan Perencana)


Suatu pengembangan perencanaan yang efektif termasuk di dalamnya :
-Perencanaan pencarian dan di mana sepatutnya dilaksanakan.
-Perencanaan pertolongan dan pembebasan akhir / final delivery.
-Untuk lebih sempurna dapat dimasukkan perencanaan :
-Menentukan posisi paling mungkin (Most Probable Position / MPP), dari korban yang
dalam keadaan darurat itu.
-Luas Search Area.
-Mode pencarian.
-Perencanaan pencarian yang dapat dipakai.
-Memilih metode pertolongan yang terbaik.
-Memilih titik pembebasan / delivery point yang aman bagi korban.

4.OPERATION STAGE (Tahap Operasi)


Termasuk dalam tahapan ini :
-Fasilitas SAR menuju operasi.
-Melakukan pencarian.
-Menolong menyelamatkan Korban.
-Memberi pertolongan gawat darurat pada korban yang membutuhkan.
-Memberikan briefing kepada pasukan pelaksana.
-Melakukan penggantian, penjadwalan pasukan pelaksana di lokasi kejadian.

5.MISSION CONCLUSION STAGE (Tahap Konklusi)


Tahap ini adalah gerakan dari seluruh fasilitas SAR yang digunakan dari satu titik
pembebasan yang aman ke lokasi semula darinya (Regular Location) termasuk di
dalamnya :
-Mengembalikan pasukan ke pangkalan (Base Camp).
-Membuat dokumentasi misi SAR.
-Mengembalikan unit SAR ke Instansi / perkumpulan masing - masing.

KOMPONEN DASAR DALAM OPERASI SAR


Sebelum diaktifkannya suatu operasi SAR, harus didahulukan adanya suatu keadaan
(situasi) yang memerlukan pelayanan operasi SAR. Berarti harus adanya informasi
atau musibah yang mengkhawatirkan atau dikhawatirkan akan terjadi suatu musibah
serta musibah yang sedang terjadi. Penyelenggaraan operasi SAR ini akan berlangsung
apabila didukung oleh 5 (lima) komponen yaitu :
1.ORGANISASI
2.FASILITAS
3.KOMUNIKSI
4.PELAYANAN MEDIK DARURAT
5.DOKUMENTASI

Organisasi
Organisasi dalam penyelenggaraan operasi SAR ini merupakan organisasi khusus yang
dibentuk dalam jangka waktu tertentu (Operasi SAR) agar dapat dilakukan koordinasi
dan pengendalian unsur-unsur SAR yang ada sehingga kegiatan menjadi efektif dan
hasil yan g optimal. Untuk itu perlu dikenal tugas- tugas serta tanggung jawab,
hubungan koordinasi dan pengendaliannya.

Fasilitas
Yang dimaksud dengan fasilitas SAR adalah pendukung dari keseluruhan
penyelenggaraan operasi SAR, dapat berupa :
-fasilitas milik pemerintah
-milik perorangan
-milik kelompok masyarakat
-milik swasta
Jenisnya :
-berupa personil
-berupa pesawat angkut
-berupa kapal angkut, dsb.
-berupa fasilitas komunikasi
-berupa tenaga khusus terlatih
-berupa peralatan emergency

Komunikasi
Komunikasi berperan untuk :
-pencapaian keadaan emergncy
-menanggapi / memberi respon dan melanjutkan informasi pada berbagi pihak yang
terkait dalam operasi SAR
-untuk mengendalikan suatu operasi

5 (lima) tahapan spesifik dalam suatu operasi pertongan / penyelamatan


1.Briefing Rescue Team
2.Pemberangkatan / Pengiriman Rescue Unit
3.Perjalanan menuju lokasi musibah
4.Pemberian dukungan di lokasi musibah
5.Kembali ke pangkalan
Jenis Operasi Pertolongan / Penyelamatan
1.Dropping dari udara
2.Pemilihan pesawat untuk dropping, Pemberian kode / prosedur dropping, Kerja sama
dan koordinasi
3.Rescue dengan helikopter
4.Rescue dengan fixed wing
5.Rescue dengan kapal laut
6.Koordinasi helikopter dan kapal
7.Pertolongan bawah air
8.Pertolongan oleh unit SAR dara

Anda mungkin juga menyukai