SUBMATERI
PENCAPAIAN
Organisasi SAR Definisi SAR,
What, When, Mampu menjelaskan Definisi: SAR merupakan singkatan dari Search And Rescue yang mempunyai arti usaha untuk
Why, Who, komponen SAR, melakukan percarian, pertolongan dan penyelamatan terhadap keadaan darurat yang dialami baik
manusia maupun harta benda yang berharga lainnya.
TUJUAN PENGETAHUAN SAR
Agar diperoleh pengertian yang benar oleh setiap insan dan potensi SAR untuk memudahkan dalam setiap
pelaksanaan SAR
SEARCH AND RESCUE adalah pencarian dan pertolongan yang meliputi usaha mencari, menyelamatkan,
memberian pertolongan terhadap orang atau material yang dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya
dalam suatu musibah. Baik musibah pelayaran, penerbangan, serta musibah / kecelakaan rekreatif atau
bencana alam.
https://basarnas.go.id/index.php/sistem-sar
SAR - kegiatannya
BASARNAS - lembaga/organisasinya
Dalam penyelenggaraan operasi SAR, ada 5 komponen SAR yang merupakan bagian dari sistem
SAR yang harus dibangun kemampuannya, agar pelayanan jasa SAR dapat dilakukan dengan baik.
Komponen-komponen tersebut antara lain:
a.Organisasi (SAR Organization), merupakan struktur organisasi SAR, meliputi aspek pengerahan
unsur, koordinasi, komando dan pengendalian, kewenangan, lingkup penugasan dan tanggung
jawab penanganan musibah.
b. Komunikasi (Communication), sebagai sarana untuk melakukan fungsi deteksi adanya musibah,
fungsi komando dan pengendalian operasi dan koordinasi selama operasi SAR.
d. Pertolongan Darurat (Emergency Cares), adalah penyediaan peralatan atau fasilitas perawatan
darurat yang bersifat sementara ditempat kejadian, sampai ketempat penampungan atau tersedianya
fasilitas yang memadai.
e. Dokumentasi (Documentation), berupa pendataan laporan, analisa serta data kemampuan operasi
SAR guna kepentingan misi SAR yang akan datang
Buku materi:
Organisasi dalam operasional SAR
Organisasi dalam penyelenggaraan operasi SAR ini merupakan
organisasi khusus yang dibentuk untuk jangka waktu tertentu (Operasi SAR) agar dapat dilakukan
koordinasi dan pengendalian unsur-unsur SAR yang ada sehingga kegiatan menjadi efektif dan
mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu perlu dikenal tugas-tugas, tanggung jawab, serta
hubungan koordinasi atau pengendalian antara SC (SAR Coordinator), SMC (SAR Mission
Coordinator), OSC (On Scene Commander), dan SRU (Search Rescue Unit).
Termasuk didalamnya penerimaan informasi keadaan darurat dari seseorang atau organisasi.
2. Initial Action Stage (Tahap kesiagaan)
Aksi persiapan diambil untuk menyiagakan fasilitas SAR dan
mendapatkan informasi yang lebih jelas, termasuk didalamnya :
1) Mengevaluasi dan mengklasifikasikan informasi yang didapat.
2) Menyiapkan fasilitas SAR.
3) Pencarian awal dengan komunikasi (Preliminary Communication Check).
4) Perluasan pencarian dengan komunikasi (Extended Communicatin Excom).
Pada kasus yang gawat dilaksanakan aksi secepatnya setelah tahapan tersebut bila keadaan
mengharuskan.
4. Operation Stage
Yaitu tahap operasi termasuk didalamnya :
Preliminary
Confinement
Upaya pengurungan agar area pencarian tidak semakin meluas, dan memastikan bahwa Subyek tetap
berada di dalam area pencarian.
Pemikiran yang melatar belakangi confinement adalah menjebak Subyek di dalam satu area yang kita
ketahui batas-batasnya sampai area itu dapat di sapu oleh tim pencari (dilakukan pencarian).
Di dalam praktek, Confinement mungkin tidak mudah di capai, tetapi untuk daerah pencarian yang
luas, ini akan sangat berharga dan suatu kerja yang ada dasarnya.
Metode Confinement :
Look Outs
Sering ada tempat-tempat di sekitar batas dari search area yang memberikan pandangan yang luas ke
dalam lembah atau sungai di sebelahnya,. Sebuah tim kecil di tempatkan pada posisi itu sehingga dapat
mengawasi daerah sekitarnya dengan teropong, dan ada kemungkinan dapat mendeteksi Subyek bila ia
bergerak lewat di sana. Beberapa bentuk peralatan (asap, bunyi-bunyian, lampu, bendera) dapat di
gunakan untuk menarik perhatian Subyek. Dapat juga dilakukan dengan tetap menempatkan seorang
pengamat, sementara tim kecil lain bergerak memeriksa beberapa lokasi lain dan obyek-obyek
mencurigakan yang berada di dalam jarak pandang pengamat.
Camp In
Sebuah camp-in dapat juga berbentuk lookouts (pos pengamat), Trail block, radio relay (penghubung
radio), atau situasi lain dimana satu tim kecil menempati lokasi-lokasi tertentu dimana posisinya
mempunyai luas pandangan yang baik, cabang/pertemuan dari jalan-jalan setapak, ataupun
pertemuan sungai. Pergunakan alat-alat yang dapat menarik perhatian Subyek seperti pada Lookouts.
Track traps
Adalah upaya dari tim pencari untuk menjebak Subyek sehingga meninggalkan tanda-tanda apabila
lewat di lokasi ini. Posisi pemasangan track traps harus di informasikan kepada tim pencari di
lapangan agar mengetahui lokasi track traps. Debu atau lumpur dapat dipergunakan untuk
mendeteksi jejak sepatu Subyek apabila dia melewatinya, dan harus diperiksa secara berkala.
String lines
Lookouts, camp-in, khususnya akan efectif pada daerah-daerah terbuka dimana luas pandang baik. Di
daerah yang bersemak lebat, Tagged string lines (bentangan tali yang bertanda) akan lebih efectif
untuk menjebak Subyek dan mengarahkan ke jalur setapak/pos SAR, selain juga string lines dapat
difungsikan untuk membatasi search area, dan menandai sektor pencarian di daerah yang berhutan
rapat.
Detection
Detection adalah suatu tindakan atas dasar pertimbangan untuk kemungkinan menemukan Subyek
atau barang-barang yang tercecer yang ditinggalkannya yang akan makin mempersempit search area
(Upaya dari ESAR Tim atau SRU untuk melakukan penyapuan pada search area yang sudah ditentukan
oleh OSC/SMC).
Metode Detection
Type I Search (Hasty Search)
Pemeriksaan informal secepat mungkin pada daerah-daerah yang dicurigai berdasarkan analisa dari
data darurat. Ini dilakukan pada awal operasi pencarian, dimana tim kecil (3 hingga 5 personil yang
berpengalaman) bergerak cepat (sebagai tim pencari pendahulu) memeriksa daerah-daerah yang
dicurigai, seperti patahan sungai, menyusur jalan-jalan cabang yang umumnya dipilih oleh Subyek,
alur-alur sungai (dari beberapa kasus, ada kecenderungan dari subyek untuk memilih jalur turun
gunung adalah berjalan di tepi sungai dan menjadikan alur sungai sebagai guide, bahkan ada yang
nekad dengan berjalan didasar sungai).
Selain memeriksa beberapa titik duga, tim kecil ini juga akan banyak membantu OSC/SMC dalam
merencanakan search area.
Pencarian yang cepat dan sistimatis atas area yang luas dengan metoda penyapuan. Metoda ini
digunakan terutama bila perhitungan waktu untuk bertahan hidup dari subyek sangat pendek, dan
jumlah dari tim pencari kurang mencukupi untuk menyapu search area yang luas.
Untuk type ini diperlukan kemampuan kerja individual dari tim pencari, karena jarak lebar antar
personil dari tim pencari yang bergerak berjajar tersebut kadang menuntut kemampuan individu
untuk tetap dapat bergerak dan sekaligus mengadakan pengamatan sepanjang area penyapuan.
Open Grid efectif dilakukan untuk medan terbuka dengan jarak pandang luas
Catatan: penggunaan Open Grid akan menyengsarakan dan mengacaukan operasi pencartian apabila
personil pencari selain tidak berpengalaman juga tidak cukup terlatih untuk dapat bergerak
menjelajah gunung hutan dengan peta dan kompas.
Yang ingin dicapai dengan metode Close Grid ini adalah suatu pencarian yang cermat atas area yang
spesifik.
Metoda ini digunakan apabila metode type II sudah digunakan tetapi POD lebih rendah dari yang
diharapkan, dan bila area pencarian terbatas, dan tenaga pencari tersedia cukup banyak.
Untuk type III ini jarak antar personil pencari lebih pendek (dari pengalaman, untuk gunung hutan
yang sering sekali tertutup kabut, jarak terlebar 5 ~ 7 meter).
TRACKING
Tracking merupakan usaha melacak jejak Subyek, atau tanda-tanda yang ditinggalkan oleh Subyek
(catatan: Tracking diperlukan personil yang terlatih, atau bisa juga digunakan anjing pelacak yang
dilatih secara khusus untuk terlibat dalam operasi pencarian)
EVACUATION
Usaha memberi perawatan darurat dan memindahkan Subyek ke tempat penampungan yang layak
(catatan: untuk operasi ESAR di gunung sebaiknya disediakan tim khusus untuk Evakuasi Medan Sulit
mengingat situasi medan di gunung).
Dari pengalaman operasi pencarian di gunung, penentuan POD untuk orang hilang di gunung akan
lebih efectif dan relevan dengan membaca peta topografi, dan memperhitungkan analisa
kecenderungan pergerakan Subyek berdasar informasi dari para pendaki yang berpengalaman dengan
area dimana telah terjadi musibah orang tersesat/hilang. Perhitungan matematis untuk penentuan
POD hanya sesuai untuk medan datar
Hanya saja sebagai gambaran perlu dipahami bahwa pendaki yang sehat dapat bergerak dengan cepat
turun ke bawah mengikuti kontur sehingga area menjadi melebar ke arah Hilir (Untuk Gunung-gunung
tertentu perlu secepatnya dilakukan pemagaran awal sebelum Subyek bergerak makin jauh terutama
di daerah landai/datar setelah dia menghabiskan kontur hingga kaki gunung)
Ketepatan dan kecepatan nampaknya sudah menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar dalam upaya
menemukan subyek yang hilang di gunung dan harus bertahan untuk tetap hidup, khususnya berjuang
melawan hipothermia.
Upaya pemasyarakatan ESAR di Indonesia yang dimulai oleh Wanadri, kemudian juga dari beberapa
pengalaman operasi SAR di Gunung penggunaan sistem ESAR dengan benar akan lebih efectif sehingga
ESAR perlu dikembangkan bagi para penggiat petualang alam bebas, khususnya para pendaki gunung
yang sering terlibat dalam operasi SAR di Gunung.
Karena keterbatasan waktu, materi pengantar ESAR ini memang banyak yang dikurangi, terutama
yang berhubungan dengan masalah teknis. Hal terpenting yang harus dipahami adalah bahwa ini
hanya sekedar informasi mengenai ESAR, selanjutnya perlu diadakan pelatihan lanjutan khusus
mengenai ESAR, yang akan membahas lebih detail dan mempraktekkannya di lapangan mengenai
Detection, Marker, String lines dan Tags, Ribbon, ESAR Forms.
Jenis posko dan Definisi posko,
fungsinya Hubungan antara
posko dan SAR,
Mampu Definisi Posko
menyebutkan jenis
posko dan fungsinya Macam dan Sifat POSKO
Seperti diuraikan diatas, fungsi POSKO di tingkat Desa/Kelurahan mempunyai nilai dan fungsi
strategis di garis paling depan yang akan menghadapi langsung bahaya akibat bencana yang
diperkirakan akan terjadi, sehingga POSKO di tingkat ini harus memiliki fungsi dan peran utama
terkait dengan keselamatan masyarakat di wilayah tersebut.
2. POSKO Operasi
POSKO Operasi adalah perkembangan dan pengalihan fungsi dan status dari POSKO kesiapsiagaan,
sehingga POSKO operasi sebetulnya merupakan alih fungsi dari POSKO kesiapsiagaan, bukan
mendirikan POSKO baru sehingga terdapat dua POSKO. POSKO operasi diaktifkan pada saat kejadian
bencana dan wilayah bersangkutan dilanda bahaya dari bencana yang terjadi.
POSKO operasi diaktifkan apabila musibah yang diperkirakan betul-betul terjadi dan menimpa
wilayah bersangkutan.
Fungsi POSKO juga beralih dari POSKO kesiapsiagaan yang bersifat koordinasi dan kesiapsiagaan
menjadi POSKO operasi yang bersifat aktif.
Fasilitas POSKO operasi hampir sama dengan POSKO kesiapsiagaan. Yang membedakan selain fungsi
POSKO yang beralih juga fasilitas sumber daya manusia akan meningkat disini, sehingga otomatis
dukungan logistikpun akan mengalami peningkatan. Selain itu, diperlukan juga penyiapan peralatan
pertolongan, PPPK, peralatan navigasi, dll.
Bila POSKO operasi diaktifkan, maka lakukan pengelolaan sesuai dengan status POSKO, sehingga
fungsi utama POSKO adalah sebagai POSKO operasi, yaitu antara lainsebagai pusat kordinasi,
informasi dan pengendalian operasi penyelamatan di lapangan.
* Ada fasilitas ruang yang cukup luas untuk tempat koordinasi dan rapat
* Ada aliran listrik sebagai penerangan dan tenaga penggerak alat komunikasi
* Tersedia ruang untuk menyimpan dengan aman perlengkapan, data dan arsip secara aman apabila
POSKO ditutup
* Petugas POSKO
c. Fasilitas Administrasi
* Buku tamu
* Peta situasi
* Papan tulis
* Daftar instansi, lembaga, dinas dan organisasi terkait beserta alamat, nomor telepon, frekuensi
kerja (bila memiliki fasilitas radio komunikasi)
e. Fasilitas Komunikasi
* Ada perangkat komunikasi yang berupa radio komunikasi beserta kelengkapannya, telepon, radio
biasa yang bisa digunakan sebagai sumber informasi tambahan
* Alat komunikasi alternatif yang bisa digunakan sebagai alat peringatan dini dan tanda bahaya
lokal, misalnya kentongan
f. Fasilitas Transport
* Perlu adanya kendaraan siaga yang sewaktu – waktu dapat digunakan untuk berbagai kegiatan
POSKO
* Atur dan kelola fasilitas transport yang tersedia di wilayah tersebut untuk disiagakan
g. Fasilitas Logistik.
* Fasilitas logistik sangat penting, karena logistik adalah faktor pendukung utama dalam kegiatan,
sehingga pengadan logistik tidak bisa diabaikan
h. Fasilitas Pendukung
* Peralatan navigasi
adalah fasilitas tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan, perkembangan dan kemampuan pada
suau kegiatan.
* Pilih lokasi yang paling aman dari kemungkinan bahaya bencana yang diperkirakan akan terjadi.
* Lokasi yang mudah di jangkau oleh kendaraan, baik sepeda motor atau mobil.
* Pilih lokasi yang mudah dikenali, misal Balai Desa.
Manajemen Mampu
potensi dan melaksanakan Tugas Koordinator POSKO
komunikasi yang di berikan
manajemen – Koordinator POSKO merupakan pengendali dan penanggung jawab penuh fungsi POSKO.
Biasanya Koordinator POSKO dijabat oleh Perangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa setempat.
Sekretaris
– Melaksanakan fungsi surat menyurat baik yang bersifat intern maupun ekstern.
Bendahara
– Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan pendanaan dan keuangan.
– Berkonsultasi dengan coordinator terkait dengan pengeluaran dana diluar rencana yang telah
dibuat.
Bidang Operasi
– Mengatur system pengungsiap, bila dirasa perlu diadakan pengungsian ke tempat yang lebih
aman.
– Mengkoordinir operasi pencarian dan pertolongan (Rescue atau SAR) bila terjadi kasus warga
yang hilang atau mengalami musibah terkait bencana yang terjadi.
Bidang Logistik
– Menyediakan fasilitas d an kelengkapan POSKO, termasuk makan dan minum petugas POSKO.
– Menyiapkan dan mengatur transportasi setempat untuk pengungsian.
Bidang Humas
Bertugas sebagai penghubung antara wilayah dimana POSKO berada dengan pihak luar. Bidang ini
bertugas antara lain :
– Menyediakan data terkini terkait dengan bencana yang terjadi kepada masyarakat, wartawan
maupun pihak-pihak lain termasuk pemerintah.
Bidang Bantuan
– Menerima dan mencatat semua bantuan yang ada, baik berupa barang, uang maupun tenaga.
Kunci keberhasilan yang utama dalam survival yaitu bagaimana menanamkan samangat “HARUS
HIDUP” dalam diri sendiri, yaitu :
H Hadapilah seiap tantangan dengan tenang, bijaksana dan riang gembira
A Akal yang sehat adalah senjata yang paling ampuh dalam menghadapi situasi survival
R Rasa takut, resah, panik harus segera diatasi dengan jalan menggiatkan diri guna membebaskan
diri dari pikiran yang tidak- tidak.
U Utamakan kesehatan dan keselamatan diri anda.
S Semangat dan tekad untuk hidup kobarkan dalam diri anda.
H Hindari atau jauhi tempat-tempat berbahaya yang mungkin mengancam keselamatan diri anda.
I Istirahatlah dengan santai bila merasa lelah, bingung atau kecewa guna menenangkan pikiran,
sambil mengingat kembali apa yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan.
D Derita yang berkepanjangan harus segera diakhiri dan anda harus segera kembali rumah dengan
selamat.
U Upayakan mencari jalan keluar secepat mungkin untuk membebaskan diri dari kondisi yang kritis
ini.
P Praktekkan dan latih kembali pengetahuan survival yang pernah anda dapat.
Pada prinsipnya survival terbagai atas survival darat dan survival laut, yang
pada kesempatan ini akan dibahas lebih lanjut tentang jungle survival.
1. Aspek Psikologis yang merupakan masalah mental : takut, cemas, bosan, kesepian, putus
asa, dll.
2. Aspek Fisiologis yang berkaitan dengan masalah fisik : lapar, haus, lelah, sakit, mengantuk,
dll.
3. Aspek Lingkungan yang merupakan pengaruh luar : panas, dingin, hujan, angin, binatang
buas, dll.
Tindakan umum saat survial , dalam situasi sulit berusahalah tetap tenang, istirahat cukup,
perhatikan kondisi tubuh, dan ingat pedoman STOP.
PMA Mampu
menunjukkan sikap Buku materi:
mental positif dalam
kondisi survival 1. Semangat untuk hidup (The Will to Survive)
Kita akan berangkat dari suatu fenomena tentang seorang atlet lari yang dengan bersemangat
berusaha mengejar lawannya. Ketika hampir melewati lawan, tiba-tiba ia menjadi tidak
bersemangat, larinya mengendor. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena
kemungkinan ia tidak bisa menahan kelelahan, sakit, dan merasa tidak mampu mendahului
lawannya. Dengan kata lain ia telah kehilangan semangat untuk menang. Keadaan seperti
inilah yang akan terjadi dalam situaasi survival. Hanya saja resikonya lebih besar antara
hidup dan mati. Jadi dapat dikatakan bahwa semangat untuk hidup adalah faktor yang
terpenting dalam survival. Keadaan psikis juga akan sangat dipengaruhi oleh keadaan
fisiknya. Keadaan fisik yang menurun tentu saja menggerogoti keinginan untuk tetap hidup.
Karenanya kalau kita tidak menyiapkan mental, mungki kita akan menghadapi rintangan
yang paling berat dan berarti kesempatan untuk keluar dari situasi survival sangat kecil.
2. Persiapan
Persiapan yang matang akan menimbulkan dorongan psikis yang besar terhadap keadaan
survival. Dengan memahami dan mengerti faktor teknis serta pengetahuan yang mendalam
akan membangun kepercayaan diri. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan
mental dan akan mempengaruhi the will to survive.
3. Takut dan Panik
Dalam keadaan tertentu, takut akan membuat kita waspada, karena fungsi indera kita akan
menjdi lebih peka. Tetapi dalam situasi lain, takut yang berkembang menjadi panik akan
membuat rasio dalam berpikir terhambat, energy terbuang percuma, sehingga langkah-
langkah positif dalam survival terhambat. Panik juga mebuat orang putus harapan. Langkah
terpenting untuk meminimalkan panik adalah dengan menguasai pengetahuan tentang
survival. Selain itu sobalah untuk mengisi pikiran dengan analisa-analisa terhadap situasi
yang ada.
4. Loneliness dan Kebosanan
Hampir mirip dengan takut, loneliness dan kebosanan akan membuat kita depresi dan
tertekan. Langkah untuk menghadapinya adalah dengan mencoba untuk membuat analisa
tentang situasi dan mengerjakan hasil dari analisa yang kita lakukan. Cobalah berpikir dan
melakukan hal-hal positif.
5. Survival dalam Kelompok
Dinamika kelompok bersifat positif dan negatif, oleh karena itu usahakanlah langkah-
langkah sebagai berikut :
● 1) Organisirlah aktivitas kelompok
● 2) Tunjuk seorang sebagai pemimpin
● 3) Kembangkan rasa saling membutuhkan
● 4) Keputusan hendaknya didasarkan atas pengarahan pemimpin. Jika ada konflik
dalam pengambilan keputusan maka keputusan diambil oleh pemimpin dan harus
ditaati oleh anggota.
6. Penghematan Tenaga dalam Survival
● 1) Kurangi penggunaan otot
● 2) Berhentilah bila berkeringat untuk menghindari dehidrasi
● 3) Hangatkan badan, rasa dingin adalah peringatan menurunnya suhu badan
● 4) Pakaian harus tetap kering, karena pakaian basah akan menurunkan suhu badan
240 kalori lebih cepat daripada pakaian kering.
● 5) Pakailah tutup kepala, karena tutup kepala yang tidak terlindungi akan
mengakibatkan menurunnya suhu badan.
● 6) Sering makan makanan yang banyak mengandung gula dalam perjalanan.
● 7) Beristirahatlah 5-10 menit setiap jam untuk menghilangkan sisa pembakaran
dalam otot.
Shelter Mampu menjelaskan Menurut KBBI, Bivak adalah pondok (tempat bermalam) sementara. Fungsi dari bivak adalah
fungsi, syarat, dan sebagai tempat perlindungan diri kita dari faktor alam dan lingkungan seperti terik matahari, udara
macam - macam dingin, guyuran hujan, tiupan angin maupun gangguan dari binatang ketika berada di alam bebas.
shelter serta mampu
Berikut adalah jenis-jenis bivak yang bisa digunakan untuk tempat berlindung:
membuat shelter
buatan alam maupun
1. Bivak alam
non alam
Tempat berlindung yang dibuat dengan menggunakan bahan - bahan yang terdapat di alam seperti ;
● Pohon tumbang
● Lubang pada pohon besar
● Gua
● Bivak dari bamboo
● Bivak dari daun tumbuh – tumbuhan
2. Bivak buatan
● Menggunakan plastic
● Menggunakan Fly sheet
● Menggunakan ponco
● Ransel
● Tali pramuka
● Tali rafia
ponco dengan bahan-bahan alam, misalnya akar dan kulit kayu, batang pohon sebagai tiang, dan
dedaunan sebagai atap atau dindingnya
Yang perlu diperhatikan dalam membuat tempat berlindung :
● Kayu
● Lensa
● Busir dan Gurdi
● Bambu
salah satu teknik primitif dalam menyalakan api , teknik ini merupakan penerapan hukum
fisika dimana ketika dua benda saling bergesekan secara terus menerus maka benda itu akan
menghasilkan energi panas.
ada 2 komponen pokok yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan teknik ini, yaitu drill dan
heart board. dua komponen ini adalah kayu.
2. flint stone
flint stone juga merupakan salah satu teknik untuk menyalakan api
bahan yang dibutuhkan adalah flint dan stone (yang tingkat kekerasan nya lebih tinggi
daripada besi). teknik ini dilakukan dengan embenturkan flint dan stone dengan kuat hingga
menghasilkan percikan api yang mana percikan tersebut dapat untuk menyalakan tinder.
teknik
secara garis besar teknik signaling dibagi menjadi 2
yaitu visual signal
dan audible signal
visual signal
-api asap , marker, bendera, tulisan yang besar di tanah
fungsi, teknik, dan
peralatan dalam
signaling
audible signal
-peluit
peralatan
peluit, spidol, kaca dll.
Air Mampu menjelaskan fungsi air menjaga metabolisme tubuh agar tidak kekurangan cairan / dehidrasi
fungsi, syarat, dan
teknik mendapatkan Cara mendapatkan air
air, serta dapat
Air yang dapat ditemukan antara lain:
membuat kantung
transpirasi dan 1) Air sungai.
kondensasi air 2) Air genangan.
3) Air dari perasan lumut.
4) Air dari tebasan pohon pisang.
5) Mengali pasir dari sungai yang kering.
6) Air hujan.
7) Mata air.
8) Tebasan rotan dan akar gantung/liana.
9) Air pada ruas bambu.
10) Tebasan tangkai bunga aren, nipah dan jenis palm lainnya.
11) Bungan kantong semar.
12) Hasil pengembunan.
Pohon kecil ini sering dijumpai saat kita hiking ke gunung. bagian tumbuhan ini dapat kita makan
pada ujung daunnya yg berwarna merah. rasanya asam kecut seperti buah belimbing.
● Murbai/Bebesaran (Morus)
Nah ini adalah buah yang menyegarkan
tenggorokan. permukaan buah ini mirip dengan stroberi. buah yang hidup di suhu dingin ini manis (
jika sudah matang ) tapi yang masih muda terasa kecut.
● Ciplukan/Cecendet/Ceplukan/(Physallis peruviana L)
Buah ini rasanya asam. Buah ini mirip belimbing hanya saja bentuknya lebih kecil (sangat kecil)
daun dan batangnya juga bisa dimakan. tanaman ini bisa dijadikan obat flu atau demam
Tanaman ini rasanya manis, tanaman ini bahkan bisa menggatikan gula bagi penderita diabetes,
tumbuhan ini dulunya berasal dari dataran Amerika tapi sekarang banyak tumbuh di dataran Jawa
dan Sumatra.
● Jamur (Mushroom)
● Begonia
Tumbuhan ini banyak terdapat di
hutan hujan tropis. banyak dijumpai di gunung Ungaran. Dapat dimakan pada batangnya. rasanya
asam asam belimbing sayur.
● Poh Pohan
Rasanya emang agak pahit. Sering ditemukan di sekitar lembahan , pohonnya pendek, dan
aromanya harum.
● Honje
Bisa dimakan buah atau bunganya. Rasanya segar kaya jambu air, dan sering juga ditemukan di
lembahan dan tempat lembab.
Mampu menjelaskan pisau adalah alat yang memiliki banyak fungsi terutama disaat keadaan survival
macam - macam dan pisau sendiri memiliki banyak sekali jenis dan bentuk
fungsi survival kit namun biasanya kita bedakan menjadi 2 yaitu pisau potong dan pisau tebas
pisau potong adalah pisau yang biasa atau memang kita khususkan untuk memasak
biasanya pisau jenis ini memiliki tingkat durability yang tidak teralalu tinggi karna memang hanya
Pisau
digunakan untuk keperluan dapur saja
pisau tebas
pisau ini digunakan untuk perkerjaan keras seperti meembelah kayu, menggali tanah, bahkan ada
beberapa jeis pisautebas yang memiliki mata gergaji untuk memotong kayu.
Peralatan yang Tinder, Kidling, Fuel
digunakan tinder:
untuk membuat kapas, fatwood, charcloth
api kidling:
ranting ranting kecil
fuel:
kayu bakar / arang
kaca pembesar => memfokuskan cahaya ke satu titik dan menjadi panas
magnesium rod
ferrocidium rod
flint & steel
alumunium foil & baterai
Peralatan untuk plastik, kain steril, wadah penampung
mendapatkan air
selter non alami
flysheet, tongkat/stick, tali
Peralatan untuk
membuat shelter
selter alami
daun, kayu
trap :
Peralatan untuk kail &senar
mencari tali
makanan
set p3k
medis
Peralatan untuk kaca, bendera, dll
membuat signal
Tumbuhan obat Mampu menjelaskan 1. Kirinyuh
fungsi, teknik
pengelolaan dan ● Tanaman obat yang satu ini biasanya tumbuh di ketinggian 1.000 – 2.800 mdpl, bro. Salah
macam - macam satu gunung yang ditumbuhi tumbuhan kirinyuh ini yaitu Gunung papandayan di Garut,
tumbuhan hutan Jawa Barat.
yang dapat dijadikan
● Tanaman ini bermanfaat sebagai obat penyembuh luka, bahkan beberapa orang berpendapat
obat
kirinyuh ini lebih ampuh jika dibandingkan obat penyembuh luka di pasaran, bro.
● Cara penggunaannya yaitu dengan meremas-remas beberapa pucuk daun kirinyuh dan
diperas agar keluar airnya. Setelah itu, air tersebut tinggal diteteskan pada luka yang masih
baru. Meski perih, namun khasiatnya sangat mujarab untuk menyembuhkan luka tersebut,
bro!
2. Sambiloto
● Daun Sambiloto ini memang sudah lama dikenal sebagai obat herbal, untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Tanaman obat yang biasa tumbuh di daerah pegunungan ini
dianggap mampu menyembuhkan penyakit demam, malaria, gigitan nyamuk, radang
tenggorokan, sampai tekanan darah tinggi, bro.
● Caranya penggunannya pun cukup mudah, yaitu dengan mengambil beberapa daun
Sambiloto dan dicuci bersih. Setelah itu, barulah daun sambiloto direbus dan diminum air
hasil rebusannya, bro.
3. Rosella
● Bunga Rosella yang berasal dari Afrika dan terlihat cantik ini biasanya banyak tumbuh di
lereng Gunung Wilis, Jawa Timur. Bunga berwarna merah ini mengandung banyak
antioksidan lho, bro. Nggak heran, jika Bunga Rosella ini termasuk dalam daftar tanaman
obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
● Karena kandungan antioksidan tersebut, bunga ini seringkali dimanfaatkan untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, hingga mengatasi
penyakit kanker. Cara mengolahnya cukup diseduh seperti teh lalu langsung diminum, bro.
4. Paku Rane
● Tanaman yang banyak ditemukan di Gunung Pangrango ini juga sering dimanfaatkan
sebagai tanaman herbal lho, bro. Paku Rane diklaim bisa mengobati penyakit meriang,
gangguan pencernaan, mengobati batuk, nyeri perut, sampai penyakit maag.
● Caranya penggunaannya yaitu dengan mengambil beberapa lembar daun paku rame, lalu
direbus dan diminum. Sedangkan, khusus untuk penyakit kulit daun Rosella harus
digosokkan pada kulit yang sedang terkena penyakit tersebut, bro.
5. Ilalang
● Ilalang yang banyak tumbuh di pegunungan dan sekitar kita ternyata bukanlah sekadar
tanaman yang nggak ada manfaatnya lho, bro. Ilalang disebut-sebut bisa diambil
rimpangnya, guna menyembuhkan berbagai penyakit. Air rebusan rimpang Ilalang inilah
yang diklaim bisa mengatasi tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, infeksi ginjal, batu
empedu, hingga buang air kecil yang kurang lancar.
6. Pakis Hutan
● Pakis hutan yang banyak ditemukan di daerah pegunungan dan tepi sungai ini juga memiliki
manfaat bagi kesehatan lho, bro. Bagian yang dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian
pucuk daunnya yang masih muda dan rasanya pun lezat bila dimasak sebagai sayuran.
● Pakis hutan ini biasa dipakai untuk mengatasi penyakit gangguan sistem imun yang
menyebabkan tubuh lemas dan meriang, menurunkan demam, menguatkan otot,
meningkatkan stamina, serta menghilangkan stres.