Anda di halaman 1dari 35

INDIKATOR MATERI

SUBMATERI
PENCAPAIAN
Organisasi SAR Definisi SAR,
What, When, Mampu menjelaskan Definisi: SAR merupakan singkatan dari Search And Rescue yang mempunyai arti usaha untuk
Why, Who, komponen SAR, melakukan percarian, pertolongan dan penyelamatan terhadap keadaan darurat yang dialami baik
manusia maupun harta benda yang berharga lainnya.
TUJUAN PENGETAHUAN SAR
Agar diperoleh pengertian yang benar oleh setiap insan dan potensi SAR untuk memudahkan dalam setiap
pelaksanaan SAR

DEFINISI SEARCH AND RESCUE

SEARCH AND RESCUE adalah pencarian dan pertolongan yang meliputi usaha mencari, menyelamatkan,
memberian pertolongan terhadap orang atau material yang dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya
dalam suatu musibah. Baik musibah pelayaran, penerbangan, serta musibah / kecelakaan rekreatif atau
bencana alam.

https://basarnas.go.id/index.php/sistem-sar

SAR - kegiatannya
BASARNAS - lembaga/organisasinya

Dalam penyelenggaraan operasi SAR, ada 5 komponen SAR yang merupakan bagian dari sistem
SAR yang harus dibangun kemampuannya, agar pelayanan jasa SAR dapat dilakukan dengan baik.
Komponen-komponen tersebut antara lain:

a.Organisasi (SAR Organization), merupakan struktur organisasi SAR, meliputi aspek pengerahan
unsur, koordinasi, komando dan pengendalian, kewenangan, lingkup penugasan dan tanggung
jawab penanganan musibah.

b. Komunikasi (Communication), sebagai sarana untuk melakukan fungsi deteksi adanya musibah,
fungsi komando dan pengendalian operasi dan koordinasi selama operasi SAR.

c. Fasilitas (SAR Facilities), adalah komponen unsur, peralatan/perlengkapan serta fasilitas


pendukung lainnya yang dapat digunakan dalam operasi/misi SAR.

d. Pertolongan Darurat (Emergency Cares), adalah penyediaan peralatan atau fasilitas perawatan
darurat yang bersifat sementara ditempat kejadian, sampai ketempat penampungan atau tersedianya
fasilitas yang memadai.

e. Dokumentasi (Documentation), berupa pendataan laporan, analisa serta data kemampuan operasi
SAR guna kepentingan misi SAR yang akan datang

Buku materi:
Organisasi dalam operasional SAR
Organisasi dalam penyelenggaraan operasi SAR ini merupakan
organisasi khusus yang dibentuk untuk jangka waktu tertentu (Operasi SAR) agar dapat dilakukan
koordinasi dan pengendalian unsur-unsur SAR yang ada sehingga kegiatan menjadi efektif dan
mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu perlu dikenal tugas-tugas, tanggung jawab, serta
hubungan koordinasi atau pengendalian antara SC (SAR Coordinator), SMC (SAR Mission
Coordinator), OSC (On Scene Commander), dan SRU (Search Rescue Unit).

Tahapan operasi Mampu menjelaskan Buku materi:


SAR tahapan operasi SAR Untuk mempermudah operasi SAR maka kegiatan operasional dibagi dalam kelompok tahapan-
tahapan:

1.Awarenes Stage (Tahap kekhawatiran)


Kekhawatiran bahwa suatu keadaan darurat mungkin akan muncul.

Termasuk didalamnya penerimaan informasi keadaan darurat dari seseorang atau organisasi.
2. Initial Action Stage (Tahap kesiagaan)
Aksi persiapan diambil untuk menyiagakan fasilitas SAR dan
mendapatkan informasi yang lebih jelas, termasuk didalamnya :
1) Mengevaluasi dan mengklasifikasikan informasi yang didapat.
2) Menyiapkan fasilitas SAR.
3) Pencarian awal dengan komunikasi (Preliminary Communication Check).
4) Perluasan pencarian dengan komunikasi (Extended Communicatin Excom).
Pada kasus yang gawat dilaksanakan aksi secepatnya setelah tahapan tersebut bila keadaan
mengharuskan.

3. Planning Stage (Tahap Perencanaan)


Yaitu suatu pengembangan perencanaan yang efektif termasuk didalamnya :

1) Penunjukan SMC (SAR Mission Coordinator).


2) Perencanaan pencarian dan di mana sepatutnya dilaksanakan.
3) Menentukan posisi paling mungkin (most probable position/MPP) dari korban yang dalam
keadaan darurat itu.
4) Luas dari Search Area.
5) Tipe pola pencarian.
6) Perencanaan pencarian yang dapat dipakai.
7) Memilih metode pertolongan yang terbaik.
8) Memilih titik pembebasan/Delivery Point yang aman bagi korban.

4. Operation Stage
Yaitu tahap operasi termasuk didalamnya :

1) Fasilitas SAR bergerak menuju lokasi.


2) Melakukan pencarian.
3) Menolong atau menyelamatkan korban.
4) Memberi perawatan gawat darurat pada korban yang membutuhkan bantuan pertolongan.
5) Memberi briefing kepada pasukan pelaksana.
6) Melakukan penggantian/penjadwalan pasukan pelaksana di lokasi
kejadian.

5. Mission Conclusion Stage


Tahap konklusi ini adalah gerakan dari seluruh fasilitas SAR yang digunakan dari suatu titik
pembebasan yang aman ke lokasi semula darinya (Regular Location) termasuk didalamnya :

1) Mengembalikan pasukan ke pangkalan (Base Camp pencarian).


2) Penyiagaan kembali Tim SAR untuk menghadapi musibah selanjutnya yang sewaktu-waktu bisa
terjadi.
3) Membuat dokumen misi SAR itu.
4) Mengembalikan SAR Unit ke instansi masing-masing.

Komunikasi Mampu menjelaskan Buku materi:


komunikasi dalam Komunikasi
SAR Komunikasi ini akan berperan :
● Penyampaian keadaan emergency.
● Untuk menanggapi/memberi respon dan melanjutkan informasi pada berbagai informasi.
● Untuk mengendalikan suatu operasi
Didalam komunikasi SAR ini termasuk juga signal-signal
darurat, komunikasi operasi SAR, penyampaian informasi SAR, fasilitas komunikasi yang
dapat digunakan dan jaringan komunikasi. Tanpa adanya komunikasi maka pelaksanaan
operasi SAR tidak akan dapat berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
1) SC (SAR Coordinator)
Adalah pejabat yang mampu memberikan dukungan kepada
KKR/SKR dalam menggerakkan unsur-unsur operasi SAR karena jabatan dan wewenang yang
dimilikinya. Kemudian unsur ini diserahkan kepada SMC untuk digunakan dalam operasi SAR.

2) SMC (SAR Mission Coordinator)


Adalah pejabat yang ditunjuk oleh kepala
BASARNAS/KKR/SKR karena memiliki kualifikasi yang ditentukan atau telah melalui pendidikan
sebagai seorang SMC yang diakui.
SMC ini yang akan mengkoordinasi dan mengendalikan operasi SAR dari awal sampai akhir. SMC
ini mempunyai tugas dan tanggung jawab mengenai :
-Mendapatkan informasi musibah.
-Informasi mengenai daerah pencarian dan cara serta fasilitas yang akan digunakan.
-Informasi mengenai keadaan cuaca dan laut.
-Membagi - bagi daerah pencarian.
-Mengadakan briefing terhadap unsur sar yang dilibatkan.
-Mengevaluasi setiap perkembangan (berdasarkan data-data yang diterima).
-Melaporkan kegiatan operasi secara teratur ke BASARNAS/KKR/SKR.
-Mengatur dropping perbekalan.
-Mengadakan koordinasi dengan KKR/SKR tetangga apabila pencarian tidak terbatas pada satu
wilayah SAR saja.
-Menyarankan penghentian usaha pencarian bila dipandang perlu.
-Membebaskan unsur SAR dan menghentikan kegiatan hanya karena bantuan mereka tidak
diperlukan.
-Membuat laporan terakhir perihal keadaan hasil operasi SAR yang telah dilaksanakan.
Pada umumnya operasi SAR dapat dikendalikan dari KKR/SKR, meskipun demikian bila tidak
mungkin maka SMC dapat memutuskan untuk pindah sementara waktu ke tempat yang lebih dekat
dengan tempat terjadinya kecelakaan dan mengendalikan jalannya operasi SAR dari tempat
tersebut.
3) OSC (On Scene Commander)
Adalah seorang pejabat yang ditunjuk oleh SMC untuk
mengkoordinasikan dan mengendalikan unsur-unsur SAR ke lapangan. Berarti OSC ini
melaksanakan sebagian tugas-tugasnya SMC yang didelegasikan kepadanya. OSC ini baru
ada/ditunjuk bila SMC merasa perlu adanya, untuk membantu kelancaran tugas- tugasnya.
Dan persyaratan sebagai OSC sama dengan persyaratan diperlukan SMC. Di Indonesia saat ini
adanya seorang OSC dalam operasi SAR dirasakan perlu karena belum lancarnya komunikasi yang
ada dan luasnya area pencarian.

4) SRU (Search and Rescue Unit)


adalah unsur SAR yang dioperasikan pada kegiatan SAR dan
mengikuti pentahapan penyelenggaraan operasi, SRU ini bisa berupa unsur SAR dari berbagai
organisasi/instansi induknya atau merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang ingin
berpartisipasi dalam operasi SAR.
Bikin Bagan?struktur operasi SAR

Metode dan Mampu menjelaskan 5 Mode ESAR


Teknik ESAR dokumentasi ESAR 1. Preliminary
darat (stage-nya aja, 2. Confinement
tekankan di bagian 3. Detection
deteksi) 4. Tracking
5. Evacuation

Preliminary

Upaya untuk memperoleh Informasi mengenai :

● Data darurat Gunung Hutan


● Analisa Data Darurat
● Penentuan POD (Probability Of Detection)
● Perencanaan pencarian awal.

Confinement

Upaya pengurungan agar area pencarian tidak semakin meluas, dan memastikan bahwa Subyek tetap
berada di dalam area pencarian.

Pemikiran yang melatar belakangi confinement adalah menjebak Subyek di dalam satu area yang kita
ketahui batas-batasnya sampai area itu dapat di sapu oleh tim pencari (dilakukan pencarian).

Di dalam praktek, Confinement mungkin tidak mudah di capai, tetapi untuk daerah pencarian yang
luas, ini akan sangat berharga dan suatu kerja yang ada dasarnya.

Metode Confinement :

Blocking (Trail block & Road block)


1. Trail Block – Team kecil di kirimkan untuk memblokir jalan setapak yang keluar masuk
search area. Mereka mencatat nama-nama dan data dari setiap orang yang meninggalkan
search area dan memberitahu yang yang akan masuk area tentang orang yang hilang.
Setidaknya satu orang tetap berjaga sepanjang waktu dan dapat memperhitungkan bahwa
tidak seorangpun dapat lolos lewat tanpa diketahui. Trail block harus tetap di awasi
sepanjang waktu sampai OSC/SMC memerintahkan dalam bentuk lain. Trail Block di gunung
bisa dilakukan dengan memblokir jalur-jalur setapak yang dijadikan pintu keluar-masuk oleh
para pendaki, dan jalur-jalur setapak yang biasa digunakan oleh warga setempat untuk
keluar-masuk hutan saat mencari rumput ataupun kayu bakar.
2. Road Block – Dasarnya sama dengan Trail Block. Road Block dapat dikerjakan oleh tenaga
sukarela dengan memblokir jalan-jalan desa atau perkebunan dengan maksud apabila Subyek
lewat di jalur ini segera dapat tertangkap oleh tim pencari. Road Block di gunung dapat
dilakukan dengan menghadang di jalan lingkar yang menyabuk di kaki gunung yang dicurigai
kemungkinan Subyek melalui jalur tersebut setelah lolos dari hutan.

Look Outs
Sering ada tempat-tempat di sekitar batas dari search area yang memberikan pandangan yang luas ke
dalam lembah atau sungai di sebelahnya,. Sebuah tim kecil di tempatkan pada posisi itu sehingga dapat
mengawasi daerah sekitarnya dengan teropong, dan ada kemungkinan dapat mendeteksi Subyek bila ia
bergerak lewat di sana. Beberapa bentuk peralatan (asap, bunyi-bunyian, lampu, bendera) dapat di
gunakan untuk menarik perhatian Subyek. Dapat juga dilakukan dengan tetap menempatkan seorang
pengamat, sementara tim kecil lain bergerak memeriksa beberapa lokasi lain dan obyek-obyek
mencurigakan yang berada di dalam jarak pandang pengamat.
Camp In

Sebuah camp-in dapat juga berbentuk lookouts (pos pengamat), Trail block, radio relay (penghubung
radio), atau situasi lain dimana satu tim kecil menempati lokasi-lokasi tertentu dimana posisinya
mempunyai luas pandangan yang baik, cabang/pertemuan dari jalan-jalan setapak, ataupun
pertemuan sungai. Pergunakan alat-alat yang dapat menarik perhatian Subyek seperti pada Lookouts.

Track traps

Adalah upaya dari tim pencari untuk menjebak Subyek sehingga meninggalkan tanda-tanda apabila
lewat di lokasi ini. Posisi pemasangan track traps harus di informasikan kepada tim pencari di
lapangan agar mengetahui lokasi track traps. Debu atau lumpur dapat dipergunakan untuk
mendeteksi jejak sepatu Subyek apabila dia melewatinya, dan harus diperiksa secara berkala.

String lines

Lookouts, camp-in, khususnya akan efectif pada daerah-daerah terbuka dimana luas pandang baik. Di
daerah yang bersemak lebat, Tagged string lines (bentangan tali yang bertanda) akan lebih efectif
untuk menjebak Subyek dan mengarahkan ke jalur setapak/pos SAR, selain juga string lines dapat
difungsikan untuk membatasi search area, dan menandai sektor pencarian di daerah yang berhutan
rapat.

Detection

Detection adalah suatu tindakan atas dasar pertimbangan untuk kemungkinan menemukan Subyek
atau barang-barang yang tercecer yang ditinggalkannya yang akan makin mempersempit search area
(Upaya dari ESAR Tim atau SRU untuk melakukan penyapuan pada search area yang sudah ditentukan
oleh OSC/SMC).

Metode Detection
Type I Search (Hasty Search)

Pemeriksaan informal secepat mungkin pada daerah-daerah yang dicurigai berdasarkan analisa dari
data darurat. Ini dilakukan pada awal operasi pencarian, dimana tim kecil (3 hingga 5 personil yang
berpengalaman) bergerak cepat (sebagai tim pencari pendahulu) memeriksa daerah-daerah yang
dicurigai, seperti patahan sungai, menyusur jalan-jalan cabang yang umumnya dipilih oleh Subyek,
alur-alur sungai (dari beberapa kasus, ada kecenderungan dari subyek untuk memilih jalur turun
gunung adalah berjalan di tepi sungai dan menjadikan alur sungai sebagai guide, bahkan ada yang
nekad dengan berjalan didasar sungai).

Selain memeriksa beberapa titik duga, tim kecil ini juga akan banyak membantu OSC/SMC dalam
merencanakan search area.

Type II Search (Open grid)

Pencarian yang cepat dan sistimatis atas area yang luas dengan metoda penyapuan. Metoda ini
digunakan terutama bila perhitungan waktu untuk bertahan hidup dari subyek sangat pendek, dan
jumlah dari tim pencari kurang mencukupi untuk menyapu search area yang luas.

Untuk type ini diperlukan kemampuan kerja individual dari tim pencari, karena jarak lebar antar
personil dari tim pencari yang bergerak berjajar tersebut kadang menuntut kemampuan individu
untuk tetap dapat bergerak dan sekaligus mengadakan pengamatan sepanjang area penyapuan.

Open Grid efectif dilakukan untuk medan terbuka dengan jarak pandang luas

Catatan: penggunaan Open Grid akan menyengsarakan dan mengacaukan operasi pencartian apabila
personil pencari selain tidak berpengalaman juga tidak cukup terlatih untuk dapat bergerak
menjelajah gunung hutan dengan peta dan kompas.

Type III Search (Close Grid)

Yang ingin dicapai dengan metode Close Grid ini adalah suatu pencarian yang cermat atas area yang
spesifik.

Metoda ini digunakan apabila metode type II sudah digunakan tetapi POD lebih rendah dari yang
diharapkan, dan bila area pencarian terbatas, dan tenaga pencari tersedia cukup banyak.

Untuk type III ini jarak antar personil pencari lebih pendek (dari pengalaman, untuk gunung hutan
yang sering sekali tertutup kabut, jarak terlebar 5 ~ 7 meter).

TRACKING

Tracking merupakan usaha melacak jejak Subyek, atau tanda-tanda yang ditinggalkan oleh Subyek
(catatan: Tracking diperlukan personil yang terlatih, atau bisa juga digunakan anjing pelacak yang
dilatih secara khusus untuk terlibat dalam operasi pencarian)

EVACUATION

Usaha memberi perawatan darurat dan memindahkan Subyek ke tempat penampungan yang layak
(catatan: untuk operasi ESAR di gunung sebaiknya disediakan tim khusus untuk Evakuasi Medan Sulit
mengingat situasi medan di gunung).

Dari pengalaman operasi pencarian di gunung, penentuan POD untuk orang hilang di gunung akan
lebih efectif dan relevan dengan membaca peta topografi, dan memperhitungkan analisa
kecenderungan pergerakan Subyek berdasar informasi dari para pendaki yang berpengalaman dengan
area dimana telah terjadi musibah orang tersesat/hilang. Perhitungan matematis untuk penentuan
POD hanya sesuai untuk medan datar

Hanya saja sebagai gambaran perlu dipahami bahwa pendaki yang sehat dapat bergerak dengan cepat
turun ke bawah mengikuti kontur sehingga area menjadi melebar ke arah Hilir (Untuk Gunung-gunung
tertentu perlu secepatnya dilakukan pemagaran awal sebelum Subyek bergerak makin jauh terutama
di daerah landai/datar setelah dia menghabiskan kontur hingga kaki gunung)

Ketepatan dan kecepatan nampaknya sudah menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar dalam upaya
menemukan subyek yang hilang di gunung dan harus bertahan untuk tetap hidup, khususnya berjuang
melawan hipothermia.

Upaya pemasyarakatan ESAR di Indonesia yang dimulai oleh Wanadri, kemudian juga dari beberapa
pengalaman operasi SAR di Gunung penggunaan sistem ESAR dengan benar akan lebih efectif sehingga
ESAR perlu dikembangkan bagi para penggiat petualang alam bebas, khususnya para pendaki gunung
yang sering terlibat dalam operasi SAR di Gunung.

Karena keterbatasan waktu, materi pengantar ESAR ini memang banyak yang dikurangi, terutama
yang berhubungan dengan masalah teknis. Hal terpenting yang harus dipahami adalah bahwa ini
hanya sekedar informasi mengenai ESAR, selanjutnya perlu diadakan pelatihan lanjutan khusus
mengenai ESAR, yang akan membahas lebih detail dan mempraktekkannya di lapangan mengenai
Detection, Marker, String lines dan Tags, Ribbon, ESAR Forms.
Jenis posko dan Definisi posko,
fungsinya Hubungan antara
posko dan SAR,
Mampu Definisi Posko
menyebutkan jenis
posko dan fungsinya Macam dan Sifat POSKO

1. Pos Komando (POSKO) Kesiapsiagaan.


POSKO kesiapsiagaan adalah salah satu jenis POSKO yang diaktifkan guna mengantisipasi kejadian bencana
yang menurut perhitungan diperkirakan akan terjadi. POSKO kesiapsiagaan bisa dibentuk di tingkat
Desa/kelurahan, Kecamatan, bahkan ditingkat kabupaten atau propinsi. Di masing-masing tingkat, fungsi
POSKO kesiapsiagaan berbeda-beda sesuai dengan fungsi POSKO tersebut terhadap kepentingannya yang
dikaitkan dengan bencana yang akan terjadi. Sebagai contoh POSKO kesiapsiagaan tingkat Desa/kelurahan,
lebih berfungsi sebagai POSKO yang berperan aktif dalam persiapan kemungkinan adanya bencana yang
akan menimpa wilayah tersebut, sehingga segala kegiatan yang ada selalu terkait langsung dengan
kemungkinan bahaya yang akan menimpa wilayah tersebut.Berbeda dengan Posko kesiapsiagaan di tingkat
Desa/kelurahan, POSKO kesiapsiagaan yang berada di tingkat Kecamatan atau Kabupaten lebih berfungsi
sebagai pusat informasi,
koordinasi dan kemungkinan bantuan bila diperlukan, sedangkan POSKO kesiapsiagaan di tingkat Propinsi
berfungsi sebagai pusat informasi dan koordinasi. Posko kesiapsiagaan diaktifkan pada siklus
kesiapsiagaan.
POSKO Kesiapsiagaan di tingkat Desa/Kelurahan

Seperti diuraikan diatas, fungsi POSKO di tingkat Desa/Kelurahan mempunyai nilai dan fungsi
strategis di garis paling depan yang akan menghadapi langsung bahaya akibat bencana yang
diperkirakan akan terjadi, sehingga POSKO di tingkat ini harus memiliki fungsi dan peran utama
terkait dengan keselamatan masyarakat di wilayah tersebut.

2. POSKO Operasi

POSKO Operasi adalah perkembangan dan pengalihan fungsi dan status dari POSKO kesiapsiagaan,
sehingga POSKO operasi sebetulnya merupakan alih fungsi dari POSKO kesiapsiagaan, bukan
mendirikan POSKO baru sehingga terdapat dua POSKO. POSKO operasi diaktifkan pada saat kejadian
bencana dan wilayah bersangkutan dilanda bahaya dari bencana yang terjadi.

POSKO operasi diaktifkan apabila musibah yang diperkirakan betul-betul terjadi dan menimpa
wilayah bersangkutan.

Fungsi POSKO juga beralih dari POSKO kesiapsiagaan yang bersifat koordinasi dan kesiapsiagaan
menjadi POSKO operasi yang bersifat aktif.

Fasilitas POSKO Operasi

Fasilitas POSKO operasi hampir sama dengan POSKO kesiapsiagaan. Yang membedakan selain fungsi
POSKO yang beralih juga fasilitas sumber daya manusia akan meningkat disini, sehingga otomatis
dukungan logistikpun akan mengalami peningkatan. Selain itu, diperlukan juga penyiapan peralatan
pertolongan, PPPK, peralatan navigasi, dll.

Bila POSKO operasi diaktifkan, maka lakukan pengelolaan sesuai dengan status POSKO, sehingga
fungsi utama POSKO adalah sebagai POSKO operasi, yaitu antara lainsebagai pusat kordinasi,
informasi dan pengendalian operasi penyelamatan di lapangan.

Fasilitas posko Mampu


menyebuitkan Fasilitas Standard POSKO kesiapsiagaan
fasilitas-fasilitas
posko a. Fasilitas Umum

* Ada fasilitas ruang yang cukup luas untuk tempat koordinasi dan rapat
* Ada aliran listrik sebagai penerangan dan tenaga penggerak alat komunikasi

* Ada fasilitas kamar mandi dan WC

* Bila perlu, ada fasilitas dapur untuk menyiapkan logistik petugas

* Tersedia ruang untuk menyimpan dengan aman perlengkapan, data dan arsip secara aman apabila
POSKO ditutup

b. Fasilitas Sumber Daya Manusia

* Petugas POSKO

* Struktur organisasi dan penjadwalan petugas POSKO

* Penanggung jawab POSKO

c. Fasilitas Administrasi

* Buku tamu

* Buku jurnal kegiatan

* Buku catatan komunikasi

* Catatan – catatan lain

d. Fasilitas Publikasi, Data dan Operasi


* Peta wilayah rawan bencana daerah yang bersangkutan

* Peta situasi

* Peta topografi atau peta rupa bumi sesuai wilayah kerja

* Papan papan pengumuman

* Papan tulis

* Daftar instansi, lembaga, dinas dan organisasi terkait beserta alamat, nomor telepon, frekuensi
kerja (bila memiliki fasilitas radio komunikasi)

* Data – data yang diperlukan

e. Fasilitas Komunikasi

* Ada perangkat komunikasi yang berupa radio komunikasi beserta kelengkapannya, telepon, radio
biasa yang bisa digunakan sebagai sumber informasi tambahan

* Alat komunikasi alternatif yang bisa digunakan sebagai alat peringatan dini dan tanda bahaya
lokal, misalnya kentongan

f. Fasilitas Transport

* Perlu adanya kendaraan siaga yang sewaktu – waktu dapat digunakan untuk berbagai kegiatan
POSKO
* Atur dan kelola fasilitas transport yang tersedia di wilayah tersebut untuk disiagakan

g. Fasilitas Logistik.

* Fasilitas logistik sangat penting, karena logistik adalah faktor pendukung utama dalam kegiatan,
sehingga pengadan logistik tidak bisa diabaikan

h. Fasilitas Pendukung

* Peralatan navigasi

* Peralatan pertolongan pertama (P3K)

* Peralatan penerangan jinjing (senter) dan kelengkapannya

i. Fasilitas Lain – lain

adalah fasilitas tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan, perkembangan dan kemampuan pada
suau kegiatan.

standart Posko Mampu Menjelaskan


Standart Standart Pemilihan Lokasi Sebagai POSKO Kesiapsiagaan
dalam mendirikan
posko Untuk menentukan tempat atau lokasi POSKO harus memiliki persyaratan dasar tertentu, antara lain :

* Pilih lokasi yang paling aman dari kemungkinan bahaya bencana yang diperkirakan akan terjadi.

* Lokasi yang mudah di jangkau oleh kendaraan, baik sepeda motor atau mobil.
* Pilih lokasi yang mudah dikenali, misal Balai Desa.

* Lokasi masih berada di wilayah desa yang bersangkutan.

Manajemen Mampu
potensi dan melaksanakan Tugas Koordinator POSKO
komunikasi yang di berikan
manajemen – Koordinator POSKO merupakan pengendali dan penanggung jawab penuh fungsi POSKO.
Biasanya Koordinator POSKO dijabat oleh Perangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa setempat.

– Berkonsultasi kepada pemerintah Desa tentang bentuk dan kegiatan POSKO.

– Menyusun dan melaporkan kegiatan POSKO kepada Pemerintah Desa.

Sekretaris

– Bertugas mengumpulkan dan mencatat semua kegiatan POSKO.

– Melaksanakan fungsi surat menyurat baik yang bersifat intern maupun ekstern.

– Mewakili Koordinator POSKO bila Koordinator POSKO berhalangan.

– Mewakili Koordinator untuk berhubungan dengan pihak lain.

– Menyusun laporan kegiatan dan dilaporkan kepada coordinator.

Bendahara
– Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan pendanaan dan keuangan.

– Merencanakan anggaran kegiatan.

– Berkonsultasi dengan coordinator terkait dengan pengeluaran dana diluar rencana yang telah
dibuat.

– Membuat laporan keuangan kepada Koordinator.

Bidang Operasi

– Berkonsultasi dengan coordinator terkait rencana kegiatan operasi.

– Mengatur system pengungsiap, bila dirasa perlu diadakan pengungsian ke tempat yang lebih
aman.

– Mengkoordinir operasi pencarian dan pertolongan (Rescue atau SAR) bila terjadi kasus warga
yang hilang atau mengalami musibah terkait bencana yang terjadi.

– Mengkoordinir tenaga bantuan yang ada sesuai dengan fungsi bantuannya.

– Membuat laporan kegiatan kepada coordinator.

Bidang Logistik

– Berkoordinasi dengan coordinator untuk membuat perencanaan logistic.

– Menyediakan fasilitas d an kelengkapan POSKO, termasuk makan dan minum petugas POSKO.
– Menyiapkan dan mengatur transportasi setempat untuk pengungsian.

– Membuat laporan kepada coordinator terkait dengan kegiatan bidang logistic.

Bidang Humas

Bertugas sebagai penghubung antara wilayah dimana POSKO berada dengan pihak luar. Bidang ini
bertugas antara lain :

– Menyediakan data terkini terkait dengan bencana yang terjadi kepada masyarakat, wartawan
maupun pihak-pihak lain termasuk pemerintah.

– Mengumumkan atau memasyarakatkan kebijakan pemerintah desa terkait dengan bencana


yang terjadi.

– Menyusun dan melaporkan kegiatan bidang humas kepada coordinator.

Bidang Bantuan

– Menerima dan mencatat semua bantuan yang ada, baik berupa barang, uang maupun tenaga.

– Bersama-sama dengan coordinator merencanakan distribusi (pembagian) bantuan untuk


masyarakat setempat.

– Mendistribusikan (membagi) bantuan sesuai rencana yang dibuat.

– Menyusun dan melaporkan pendistribusian (pembagian) bantuan yang dilakukan kepada


coordinator.
Pengenalan Mampu menjelaskan Survival merupakan tindakan paling awal yang dilakukan oleh setiap makhluk hidup untuk
Ruang Lingkup kondisi dan situasi mempertahakan hidupnya dari berbagai ancaman. Dengan kata lain survival adalah perjuangan
survival untuk hidup. Survival adalah pengetahuan dasar yang harus dimiliki untuk setiap kegiatan dialam
bebas. Seseorang yang melakukan survival disebut sebagai survivor.

Kunci keberhasilan yang utama dalam survival yaitu bagaimana menanamkan samangat “HARUS
HIDUP” dalam diri sendiri, yaitu :
H Hadapilah seiap tantangan dengan tenang, bijaksana dan riang gembira
A Akal yang sehat adalah senjata yang paling ampuh dalam menghadapi situasi survival
R Rasa takut, resah, panik harus segera diatasi dengan jalan menggiatkan diri guna membebaskan
diri dari pikiran yang tidak- tidak.
U Utamakan kesehatan dan keselamatan diri anda.
S Semangat dan tekad untuk hidup kobarkan dalam diri anda.

H Hindari atau jauhi tempat-tempat berbahaya yang mungkin mengancam keselamatan diri anda.
I Istirahatlah dengan santai bila merasa lelah, bingung atau kecewa guna menenangkan pikiran,
sambil mengingat kembali apa yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan.
D Derita yang berkepanjangan harus segera diakhiri dan anda harus segera kembali rumah dengan
selamat.
U Upayakan mencari jalan keluar secepat mungkin untuk membebaskan diri dari kondisi yang kritis
ini.
P Praktekkan dan latih kembali pengetahuan survival yang pernah anda dapat.

Pada prinsipnya survival terbagai atas survival darat dan survival laut, yang
pada kesempatan ini akan dibahas lebih lanjut tentang jungle survival.

Problematika jungle survival, biasanya berasal dari 3 aspek yakni :

1. Aspek Psikologis yang merupakan masalah mental : takut, cemas, bosan, kesepian, putus
asa, dll.
2. Aspek Fisiologis yang berkaitan dengan masalah fisik : lapar, haus, lelah, sakit, mengantuk,
dll.
3. Aspek Lingkungan yang merupakan pengaruh luar : panas, dingin, hujan, angin, binatang
buas, dll.

Tindakan umum saat survial , dalam situasi sulit berusahalah tetap tenang, istirahat cukup,
perhatikan kondisi tubuh, dan ingat pedoman STOP.

● S : Stop, berhenti dan beristirahat.


● T : Thinking, berfikirlah, sadari masalah yang dihadapi.
● O : Observe, amati keadaan sekeliling.
● P : Planning, buat rencana mengenai tindakan dan usaha yang
akan dilakukan.

PMA Mampu
menunjukkan sikap Buku materi:
mental positif dalam
kondisi survival 1. Semangat untuk hidup (The Will to Survive)
Kita akan berangkat dari suatu fenomena tentang seorang atlet lari yang dengan bersemangat
berusaha mengejar lawannya. Ketika hampir melewati lawan, tiba-tiba ia menjadi tidak
bersemangat, larinya mengendor. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena
kemungkinan ia tidak bisa menahan kelelahan, sakit, dan merasa tidak mampu mendahului
lawannya. Dengan kata lain ia telah kehilangan semangat untuk menang. Keadaan seperti
inilah yang akan terjadi dalam situaasi survival. Hanya saja resikonya lebih besar antara
hidup dan mati. Jadi dapat dikatakan bahwa semangat untuk hidup adalah faktor yang
terpenting dalam survival. Keadaan psikis juga akan sangat dipengaruhi oleh keadaan
fisiknya. Keadaan fisik yang menurun tentu saja menggerogoti keinginan untuk tetap hidup.
Karenanya kalau kita tidak menyiapkan mental, mungki kita akan menghadapi rintangan
yang paling berat dan berarti kesempatan untuk keluar dari situasi survival sangat kecil.
2. Persiapan
Persiapan yang matang akan menimbulkan dorongan psikis yang besar terhadap keadaan
survival. Dengan memahami dan mengerti faktor teknis serta pengetahuan yang mendalam
akan membangun kepercayaan diri. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan
mental dan akan mempengaruhi the will to survive.
3. Takut dan Panik
Dalam keadaan tertentu, takut akan membuat kita waspada, karena fungsi indera kita akan
menjdi lebih peka. Tetapi dalam situasi lain, takut yang berkembang menjadi panik akan
membuat rasio dalam berpikir terhambat, energy terbuang percuma, sehingga langkah-
langkah positif dalam survival terhambat. Panik juga mebuat orang putus harapan. Langkah
terpenting untuk meminimalkan panik adalah dengan menguasai pengetahuan tentang
survival. Selain itu sobalah untuk mengisi pikiran dengan analisa-analisa terhadap situasi
yang ada.
4. Loneliness dan Kebosanan
Hampir mirip dengan takut, loneliness dan kebosanan akan membuat kita depresi dan
tertekan. Langkah untuk menghadapinya adalah dengan mencoba untuk membuat analisa
tentang situasi dan mengerjakan hasil dari analisa yang kita lakukan. Cobalah berpikir dan
melakukan hal-hal positif.
5. Survival dalam Kelompok
Dinamika kelompok bersifat positif dan negatif, oleh karena itu usahakanlah langkah-
langkah sebagai berikut :
● 1) Organisirlah aktivitas kelompok
● 2) Tunjuk seorang sebagai pemimpin
● 3) Kembangkan rasa saling membutuhkan
● 4) Keputusan hendaknya didasarkan atas pengarahan pemimpin. Jika ada konflik
dalam pengambilan keputusan maka keputusan diambil oleh pemimpin dan harus
ditaati oleh anggota.
6. Penghematan Tenaga dalam Survival
● 1) Kurangi penggunaan otot
● 2) Berhentilah bila berkeringat untuk menghindari dehidrasi
● 3) Hangatkan badan, rasa dingin adalah peringatan menurunnya suhu badan
● 4) Pakaian harus tetap kering, karena pakaian basah akan menurunkan suhu badan
240 kalori lebih cepat daripada pakaian kering.
● 5) Pakailah tutup kepala, karena tutup kepala yang tidak terlindungi akan
mengakibatkan menurunnya suhu badan.
● 6) Sering makan makanan yang banyak mengandung gula dalam perjalanan.
● 7) Beristirahatlah 5-10 menit setiap jam untuk menghilangkan sisa pembakaran
dalam otot.

Shelter Mampu menjelaskan Menurut KBBI, Bivak adalah pondok (tempat bermalam) sementara. Fungsi dari bivak adalah
fungsi, syarat, dan sebagai tempat perlindungan diri kita dari faktor alam dan lingkungan seperti terik matahari, udara
macam - macam dingin, guyuran hujan, tiupan angin maupun gangguan dari binatang ketika berada di alam bebas.
shelter serta mampu
Berikut adalah jenis-jenis bivak yang bisa digunakan untuk tempat berlindung:
membuat shelter
buatan alam maupun
1. Bivak alam
non alam
Tempat berlindung yang dibuat dengan menggunakan bahan - bahan yang terdapat di alam seperti ;
● Pohon tumbang
● Lubang pada pohon besar
● Gua
● Bivak dari bamboo
● Bivak dari daun tumbuh – tumbuhan

2. Bivak buatan

● Menggunakan plastic
● Menggunakan Fly sheet
● Menggunakan ponco
● Ransel
● Tali pramuka
● Tali rafia

3. Bivak Semi Buatan


Bivak semi darurat dirangkai dari bahan pabrik seperti jas hujan

ponco dengan bahan-bahan alam, misalnya akar dan kulit kayu, batang pohon sebagai tiang, dan
dedaunan sebagai atap atau dindingnya
Yang perlu diperhatikan dalam membuat tempat berlindung :

● Untuk berapa lama


● Sendiri atau berkelompok
● Pemilihan lokasi:

o Pilih lokasi yang datar.


o Terlindung dari terpaan angin.
o Tidak didasar lembah atau dekat lereng terjal. o Tidak pada jalur lintasan binatang.
o Tidak dibawah pohon yang lapuk/tua.
o Tidak terlalu dekat dengan sungai.

● Usahakan bivak jangan sampai bocor


● Jangan terlalu merusak alam sekitarnya, gunakanlah fasilitas di alam sesuai dengan
kebutuhan
● Buatlah tempat untuk menyalakan api unggun dan memasak
● Buatlah parit di sekeliling bivak agar air tidak masuk ke dalam bivak

Api Mampu Cara membuat api


mengaplikasikan Api sangat diperlukan sebagai penghangat tubuh selain itu dapat meningkatkan faktor psikologis
syarat dan macam - baik dari segi mental maupun emosi. Api juga digunakan sebagai isyarat minta bantuan, memasak
macam teknik
dan sebagainya. Untuk menghangatkan tubuh jangan membuat api terlalu besar, tetapi buat
menyalakan api serta
mampu membuat api beberapa api unggun kecil yang dapat memberikan panas yang lebih baik dibandingkan dengan
tanpa bantuan korek sebuah api yang besar, selain itu api kecil lebih mudah dikendalikan.
api Membuat api tanpa menggunakan korek api
1) Bahan yang diperlukan berupa bahan yang mudah terbakar seperti rumput kering, kawul atau
bubuk kayu.
● tinder
tinder adalah bahan yang mudah terbakar bahkan hanya dengan percikan api atau api, yang
termasuk kedalam tinder adalah kapas, dedaunan, serutan halus dari kayu atau ranting
● kindling
kindling adalah bayan yang dapat dibakar dengan mudah dengan api yang kecil namun
hanya bertahan dalam waktu singkat, gunanya adalah untuk “menangkap” api dari tinder
yang sudah terbakar. contoh dari kindling adalah ranting pohon
● fule
fule merupakan bahan yang akan kita bakar untuk menjaga api agar tetap menyala
fule disini bermakna sebagai bahan bakar padat. contohnya kayu atau ranting dengan ukuran
besar.

2) Alat yang diperlukan antara lain:

● Kayu
● Lensa
● Busir dan Gurdi
● Bambu

3) macam macam teknik pembuatan api

1. hand drill, pump drill & bow drill

salah satu teknik primitif dalam menyalakan api , teknik ini merupakan penerapan hukum
fisika dimana ketika dua benda saling bergesekan secara terus menerus maka benda itu akan
menghasilkan energi panas.

ada 2 komponen pokok yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan teknik ini, yaitu drill dan
heart board. dua komponen ini adalah kayu.

2. flint stone

flint stone juga merupakan salah satu teknik untuk menyalakan api

bahan yang dibutuhkan adalah flint dan stone (yang tingkat kekerasan nya lebih tinggi
daripada besi). teknik ini dilakukan dengan embenturkan flint dan stone dengan kuat hingga
menghasilkan percikan api yang mana percikan tersebut dapat untuk menyalakan tinder.

Signaling Mampu menjelaskan fungsi :


meberitahu keberadaan atau kondisi kita

teknik
secara garis besar teknik signaling dibagi menjadi 2
yaitu visual signal
dan audible signal

visual signal
-api asap , marker, bendera, tulisan yang besar di tanah
fungsi, teknik, dan
peralatan dalam
signaling
audible signal
-peluit

peralatan
peluit, spidol, kaca dll.

tips membuat signal


Air Mampu menjelaskan fungsi air menjaga metabolisme tubuh agar tidak kekurangan cairan / dehidrasi
fungsi, syarat, dan
teknik mendapatkan Cara mendapatkan air
air, serta dapat
Air yang dapat ditemukan antara lain:
membuat kantung
transpirasi dan 1) Air sungai.
kondensasi air 2) Air genangan.
3) Air dari perasan lumut.
4) Air dari tebasan pohon pisang.
5) Mengali pasir dari sungai yang kering.
6) Air hujan.
7) Mata air.
8) Tebasan rotan dan akar gantung/liana.
9) Air pada ruas bambu.
10) Tebasan tangkai bunga aren, nipah dan jenis palm lainnya.
11) Bungan kantong semar.
12) Hasil pengembunan.

Makanan Mampu menjelaskan Cara mendapatkan makanan


fungsi, jenis, sumber 1. membuat trap
makanan, serta trap adalah alat yang digunakan untuk menjebak hewan buruan seperti tikus hutan, ular,
mampu
ayam hutan dll. trap sendiri memiliki berbagai macam model dan teknik pembuatan.
mempraktekkan
teknik mendapatkan
dan mengolah Yang patut diperhatikan tentang makanan :
makanan 1) Sudah dikenal dan biasa dimakan.
2) Tumbuhan tersebut tidak hidup sendiri (soliter)
3) Tidak berwarna menyolok, tidak bergetah susu, dan tidak berbau kurang sedap.
4) Tidak menimbulkan rasa gatal atau panas pada kulit, bibir, dan lidah.
5) Tidak beracun (berwarna pelangi pada stainles stell).
6) Jangan memakan satu jenis saja.
7) Sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan.

● Cantigi (Vaccinium Faringiaefolium)

Pohon kecil ini sering dijumpai saat kita hiking ke gunung. bagian tumbuhan ini dapat kita makan
pada ujung daunnya yg berwarna merah. rasanya asam kecut seperti buah belimbing.

● Murbai/Bebesaran (Morus)
Nah ini adalah buah yang menyegarkan
tenggorokan. permukaan buah ini mirip dengan stroberi. buah yang hidup di suhu dingin ini manis (
jika sudah matang ) tapi yang masih muda terasa kecut.

● Ciplukan/Cecendet/Ceplukan/(Physallis peruviana L)

Buah yang rasanya manis ini


dapat kita temukan di daerah yang terbuka. karena buah ini banyak membutuhkan sinar matahari.
Buah ini tertutup bungkus berbentuk kuncup sebesar kelereng. Buah ini dapat mengobati penyakit
seperti penyakit paru-paru basah dan sakit perut

● Calingcing (Oxalis corniculata Linn)

Buah ini rasanya asam. Buah ini mirip belimbing hanya saja bentuknya lebih kecil (sangat kecil)
daun dan batangnya juga bisa dimakan. tanaman ini bisa dijadikan obat flu atau demam

● Stevia (Stevia rebaudiana)

Tanaman ini rasanya manis, tanaman ini bahkan bisa menggatikan gula bagi penderita diabetes,
tumbuhan ini dulunya berasal dari dataran Amerika tapi sekarang banyak tumbuh di dataran Jawa
dan Sumatra.

● Jamur (Mushroom)

Tumbuhan seperti payung ini pasti


sangat familiar. bisa buat sayur atau oseng-oseng tapi hati2 banyak jamur yg beracun contohnya
magic mushroom

● Begonia
Tumbuhan ini banyak terdapat di
hutan hujan tropis. banyak dijumpai di gunung Ungaran. Dapat dimakan pada batangnya. rasanya
asam asam belimbing sayur.

● Poh Pohan

Rasanya emang agak pahit. Sering ditemukan di sekitar lembahan , pohonnya pendek, dan
aromanya harum.

● Honje

Bisa dimakan buah atau bunganya. Rasanya segar kaya jambu air, dan sering juga ditemukan di
lembahan dan tempat lembab.

Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :

○ Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)


○ Tumbuhan yang tidak mengandung getah
○ Tumbuhan yang tidak berbulu
○ Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
○ Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera

Langkah -langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan :

○ Makan tumbuhan yang sudah dikenal


○ Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
○ Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu
○ karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke tangan
tunggu reaksinya, apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit ) berarti cukup aman kemudian ke bibir,
lidah dengan prosedur yang sama setelah itu di makan tunggu 30 menit apabila tidak ada reaksi
berarti aman. Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan Lebih baik
jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya dari yang beracun.

Mampu menjelaskan pisau adalah alat yang memiliki banyak fungsi terutama disaat keadaan survival
macam - macam dan pisau sendiri memiliki banyak sekali jenis dan bentuk
fungsi survival kit namun biasanya kita bedakan menjadi 2 yaitu pisau potong dan pisau tebas
pisau potong adalah pisau yang biasa atau memang kita khususkan untuk memasak
biasanya pisau jenis ini memiliki tingkat durability yang tidak teralalu tinggi karna memang hanya
Pisau
digunakan untuk keperluan dapur saja

pisau tebas
pisau ini digunakan untuk perkerjaan keras seperti meembelah kayu, menggali tanah, bahkan ada
beberapa jeis pisautebas yang memiliki mata gergaji untuk memotong kayu.
Peralatan yang Tinder, Kidling, Fuel
digunakan tinder:
untuk membuat kapas, fatwood, charcloth
api kidling:
ranting ranting kecil
fuel:
kayu bakar / arang

kaca pembesar => memfokuskan cahaya ke satu titik dan menjadi panas
magnesium rod
ferrocidium rod
flint & steel
alumunium foil & baterai
Peralatan untuk plastik, kain steril, wadah penampung
mendapatkan air
selter non alami
flysheet, tongkat/stick, tali
Peralatan untuk
membuat shelter
selter alami
daun, kayu
trap :
Peralatan untuk kail &senar
mencari tali
makanan

set p3k
medis
Peralatan untuk kaca, bendera, dll
membuat signal
Tumbuhan obat Mampu menjelaskan 1. Kirinyuh
fungsi, teknik
pengelolaan dan ● Tanaman obat yang satu ini biasanya tumbuh di ketinggian 1.000 – 2.800 mdpl, bro. Salah
macam - macam satu gunung yang ditumbuhi tumbuhan kirinyuh ini yaitu Gunung papandayan di Garut,
tumbuhan hutan Jawa Barat.
yang dapat dijadikan
● Tanaman ini bermanfaat sebagai obat penyembuh luka, bahkan beberapa orang berpendapat
obat
kirinyuh ini lebih ampuh jika dibandingkan obat penyembuh luka di pasaran, bro.
● Cara penggunaannya yaitu dengan meremas-remas beberapa pucuk daun kirinyuh dan
diperas agar keluar airnya. Setelah itu, air tersebut tinggal diteteskan pada luka yang masih
baru. Meski perih, namun khasiatnya sangat mujarab untuk menyembuhkan luka tersebut,
bro!

2. Sambiloto
● Daun Sambiloto ini memang sudah lama dikenal sebagai obat herbal, untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Tanaman obat yang biasa tumbuh di daerah pegunungan ini
dianggap mampu menyembuhkan penyakit demam, malaria, gigitan nyamuk, radang
tenggorokan, sampai tekanan darah tinggi, bro.
● Caranya penggunannya pun cukup mudah, yaitu dengan mengambil beberapa daun
Sambiloto dan dicuci bersih. Setelah itu, barulah daun sambiloto direbus dan diminum air
hasil rebusannya, bro.

3. Rosella

● Bunga Rosella yang berasal dari Afrika dan terlihat cantik ini biasanya banyak tumbuh di
lereng Gunung Wilis, Jawa Timur. Bunga berwarna merah ini mengandung banyak
antioksidan lho, bro. Nggak heran, jika Bunga Rosella ini termasuk dalam daftar tanaman
obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
● Karena kandungan antioksidan tersebut, bunga ini seringkali dimanfaatkan untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, hingga mengatasi
penyakit kanker. Cara mengolahnya cukup diseduh seperti teh lalu langsung diminum, bro.

4. Paku Rane

● Tanaman yang banyak ditemukan di Gunung Pangrango ini juga sering dimanfaatkan
sebagai tanaman herbal lho, bro. Paku Rane diklaim bisa mengobati penyakit meriang,
gangguan pencernaan, mengobati batuk, nyeri perut, sampai penyakit maag.
● Caranya penggunaannya yaitu dengan mengambil beberapa lembar daun paku rame, lalu
direbus dan diminum. Sedangkan, khusus untuk penyakit kulit daun Rosella harus
digosokkan pada kulit yang sedang terkena penyakit tersebut, bro.

5. Ilalang
● Ilalang yang banyak tumbuh di pegunungan dan sekitar kita ternyata bukanlah sekadar
tanaman yang nggak ada manfaatnya lho, bro. Ilalang disebut-sebut bisa diambil
rimpangnya, guna menyembuhkan berbagai penyakit. Air rebusan rimpang Ilalang inilah
yang diklaim bisa mengatasi tekanan darah tinggi, kencing manis, asma, infeksi ginjal, batu
empedu, hingga buang air kecil yang kurang lancar.

6. Pakis Hutan

● Pakis hutan yang banyak ditemukan di daerah pegunungan dan tepi sungai ini juga memiliki
manfaat bagi kesehatan lho, bro. Bagian yang dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian
pucuk daunnya yang masih muda dan rasanya pun lezat bila dimasak sebagai sayuran.
● Pakis hutan ini biasa dipakai untuk mengatasi penyakit gangguan sistem imun yang
menyebabkan tubuh lemas dan meriang, menurunkan demam, menguatkan otot,
meningkatkan stamina, serta menghilangkan stres.

Anda mungkin juga menyukai