Anda di halaman 1dari 6

SEARCH AND RESCUE

SAR adalah Suatu pengerjaan dari personil dan fasilitas yang dapat digunakan untuk menolong dengan
cara afektif dan efesien terhadap jiwa manusia maupun sesuatu yang berharga yang berada dalam kondisi
mengkhawatirkan (Distress).

Kapan SAR dibutuhkan/diaktifkan ?

 SAR akan dibutuhkan jika munculnya atau kemungkinan munculnya sebuah atau beberapa keadaan
darurat, maupun keadaan darurat lain yang menyangkut jiwa manusia maupun sesuatu yang berharga
 SAR tidak diaktifkan kembali bila keadaan bahaya telah dibebaskan ke posisi terawatt dan benar-benar
aman, tidak dan kecil kemungkinan munculnya keadaan darurat dan tidak lagi diharapkan pertolongan

Dalam kegiatannya, pelaksanaan SAR, berpegang pada prinsip cepat, cermat, dan cekatan (3C). Hal ini berarti

1. Anggota unit SAR harus dapat berpikir dan bertindak cepat sesaatsetelah mendengar berita kecelakaan
atau kehilangan
2. Anggota unit SAR harus dapat membuat strategi dengan cermat,dengan persiapan dan perhitungan yang
matang dan terkoordinasi
3. Anggota unit SAR harus dapat melaksanakan strategi yang telahdibuat dengan cekatan dengan teknik
yang terlatih dan berdisiplintinggi

ORGANISASI SAR YANG ADA DI INDONESIA

 BASARI (Badan SAR Indonesia)

BASARI terdiri dari enam orang menteri, yaitu :

1. Menteri Keuangan
2. Menteri Pertahanan dan keamanan
3. Menteri Dalam Negeri
4. Menteri Luar Negeri
5. Menteri Sosial
6. Menteri Perhubungan

BASARI akan berperan dalam operasi SAR dengan skala yang sangat besar

 BASARNAS (Badan SAR Nasional)

Basarnas terkoordinasi dibawah menteri perhubungan. Basarnas selaku lembaga pelaksana tingkat pusat
yang mempunyai tugas pokok membina dan mengkoordinasikan semua usaha dan kegiatan SAR sesuai dengan
peraturan SAR nasional maupun internasional. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Basarnas mempunyai
fungsi menyusun kebijaksanaan teknis, membina, dan mengkoordinasikan pengendalian operasi, menilai dan
evaluasi, menyusun rencana dan program serta melakukan hubungan kerja sama.

 Kantor Koordinasi Rescue (KKR)

KKR bertugas menyelengarakan suatu aparat koordinasi guna mengkoordinasikan semua unsur SAR dan fasilitas
SAR serta kegiatan lanjutan di dalam wilayah tanggung jawabnya. Untuk wilayah tanggungjawab SAR Indonesia
dibagi menjadi empat wilayah KKR, yaitu:

1. KKR Wil. I di Jakarta


2. KKR Wil. II di surabaya
3. KKR Wil. III di Ujung Pandang
4. KKR Wil. IV di Biak

4
 Sub Koordinasi Rescue (SKR)

SKR bertugas untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan penggunaan fasilitas Sar, sarana/material dan personil
di daerah tanggung jawabnya.

ORGANISASI MISI SAR

Organisasi Misi SAR berdir sendiri yang dibentuk untuk menanggulangi suatu operasi SAR. Dibawah ini
menjelaskan organisasi misi SAR sesuai dengan tingkatannya.

1. SAR Coordinator (SC)

SC biasanya dijabat oleh orang yang berpengaruh dan memiliki jabatan yang tinggi di pemerintah daerah,
tempat berlangsungnya operasi SAR. Bagi daerah yang terdapat kantor KKR/SKR, Sc dijabat oleh
Kabasarnas, sedangkan bagi yang tidak terdapat kantor KKR/SKR.Kabasranas mendelegasikan kepada
gubernur Kepala Daerah Tk. I

2. SAR Mission Coordinator (SMC)

SMC dijabat oleh orang yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang tinggi serta pengalaman
tertentu dan telah mendapat persetujuan Kabasarnas.

3. On Scene Commander (OSC)

Di tiap lokasi musibah, Satuan Tugas SAR dipimpin oleh OSC,beberapa OSC dibawah kendali seorang
SMC. OSC sering diterapkan pada lokasi atau daerah yang memiliki dua buah gunung dalam satu area.

4. SAR Rescue Unit (SRU)

SRU merupakan Satgas SAR yang terdiri ats Tim Sar, pesawat,dan Kapal.

4
TAHAPAN SAR

1. Tahap Kekhawatiran (Awarness Stage)

Adalah tahapan dimana suatu keadaan darurat di duga kan muncul termasuk penerimaan informasi keadaan
darurat

2. Tahap Kesiagaan (Initial Action Stage)

Adalah persiapan untul menyiagakan fasilitas SAR dan untukmendapatkan informasi yang lebih jelas, antara
lain :

 Mengevaluasi dan mengklasifikasikan informasi yang didapat


 Menyiapkan fasilitas SAR
 Pencarian awal dengan komunikasi (Precom)
 Perluasan pencarian dengan komunikasi (Excom)

3. Tahap Perencanaan (Planning Stage)

Yaitu saat dilakukan suatu tindakan sebagai tanggapan (repon) terhadap keadaan sebelumnya, antara lain:

 Tahap perencanaan pencarian (Search Planning Event)


Ada empat tahap pencarian yang berurutan, yaitu :
a) Menghitung / memperkirakan Datum atau Most Probable Position
b) menentukan luas area pencarian (Search Are)
c) Menentukan pencakupan daerah yang diinginkan (Area Coverage)
d) Mengembangkan perencanaan pencarian yang mungkin dilaksanakan dengan menggunakan unit
pencari (SRU)

 Urutan perencanaan pencarian (Search Planning Sequence)


Secara umum urutan pencarian adalah sebagai berikut :
a) Menentukan posisi kejadian darurat dan mempertimbangkan pengaruh angin, arus air, dan hal-hal
lain yang mungkin berpengaruh terhadap gerakan korban sejak waktu kecelakaan terjadi, sampai
tibanya unit pencari di tempat kejadian
b) Menentukan luas area pencarian untuk kemungkinan kesalahan perhitungan dari faktor-faktor
yang terpengaruh pada survivor
c) Memilih pola pencarian terbaik yang akan digunakan. Dalam hal ini yang sesuai dengan situasi dan
kondisi saat kejadian kecelakaan tersebut
d) Tipe dari search target yang dicari, dipertimbangkan jarak target minimum untuk dapat
dideteksi oleh alat sensor unit pencari. Lebar penyapuan dan jarak alur (search track) harus
diperhitungkandan ditentukan untuk perkiraan kemampuan pendeteksian (probability of
detection)
e) Jumlah SRU yang tersedia dan keterbatasan pada faktor-faktor lain juga diperhitungkan bila
dianggap perlu untuk mengembangkan perencanaan pencarian agar dapat melengkapi atau
mengatasi suatu keadaan tertentu yang mungkin muncul.

4
 Tingkatan perencanaan pencarian (Degree of Search Planning)
Secara umum tingkatan ini membutuhkan pertimbangan :
a) Keadaan lingkungan dan ketetapan laporan posisi insiden
b) Bisa tidaknya unit SAR yang terlatih/tersedia terpakai
c) Waktu yang terlewat sejak terjadinya kecelakaan

 Perhitungan Perencanaan Pencarian (Search Planning Computation)


Lokasi Insiden SAR (SAR Incident Location)
tiga situasi yang mungkin timbul dan perlu diperhitungkan untuk menentukan lokasi dari insiden, yaitu :
1. posisi diketahui
2. jalan lintasan diketahui
3. area diketahui

Langkah-langkah perhitungan perencanaan pencarian

Langkah dimulai dengan menentukan datum berdasarkan laporan suatu insien SAR, bisa berupa posisi, jalur
lintasan, atau daerah. Langkah berikutnya adalah koreksi draft.

4. Tahap Operasi (Operation Search)

Yang termasuk tahapan ini adalah :

 Fasilitas SAR bergerak ke lokasi kejadian


 Melakukan tanda-tanda yang ditemui dan diperkirakan ditinggalkan oleh survivor (Detection Mode)
 Mengikuti jejak atau tanda-tanda yang ditinggalkan survivor(Tracking Mode)Menolong, menyelamatkan
dan mengevakuasi korban (EvacuationMode)
 Mengadakan briefing kepada SRU
 Mengirim/menberangkatkan fasilitas SAR

Adapun Operasi SAR dapat berupa :

1. Operasi pencari tanpa operasi pertolongan. Hal ini karena korban tidak dapat ditemukan
2. Operasi pertolongan tanpa pencarian karena posisi diketahui
3. Operasi pencarian dan pertolongan

Pada pelaksanaan operasi SAR, ada tahapan kegiatan yang harus dilakukan. Untuk operasi pencarian dikenal
delapan tahap, yaitu :

1. briefing pencarian
2. pemberangkatan SRU
3. Perjalanan SRU menuju area pencarian
4. pelaksanaan pencarian
5. bila saat menemukan sasaran
6. kapan saat yang perlu untuk mengganti SRU
7. penarikan SRU ke pangkalan
8. briefing ulang SRU

5. Tahap Akhir Misi (Mission Conclussion stage)

Yang termasuk tahapan ini adalah :

 Evaluasi kejadian

4
 Pengembangan unsur-unsur kepada satuannya masing-masing
 Penyiagaan kembali

POLA-POLA PENCARIAN

Setelah lokasi dan luas search area ditentukan, suatu pencarian yang sistematis terhadap target
haruslah direncanakan. Pemilihan pola-pola pencarian bergantung pada beberapa faktor antara lain : ketepatan
datum, luas area, SRU yang tersedia dan fasilitas SRU, kondisi dan cuaca medan search area, besar /ukuran
search object.

1. Confinement Mode

Adalah suatu cara pencarian dengan cara menetapkan garis batas pencarian untuk mengurung orang yang
hilang agar berada dalamlokasi pencarian. Dalam praktek, cara ini sulit diterapkan dari segi teknisnya
sehingga pemecahannya dilakukan dengan metode :

 Trail Block. Tim kecil ini dikirim untuk memblokir jalan setapak yang keluar masuk search area
 Road Block. Sama seperti Trail Block, hanay saja yang diblokir adalah jalan yang cukup besar
 Look Out. Satu orang atau satu tim ditempatkan di lokasi strategis dan memungkinkan untuk melihat
bebas ke arah pencarian. Ditempatkan di perbatasan search area
 Camp In Ini sama saja denggan look out, hanya saja ditempatkan didalam search area, bukan
diperbatasan. Biasanya mudah dijangkau oleh tim pencari
 String Line. cara ini memakan waktu yang lama, tetapi sangat efektif yaitu membuat pagar dar tali
dengan keterangan pada tali tentang lokasi base camp atau camp in

2. Detection Mode

Pemeriksaan daerah yang dicurigai oleh SRU dengan cara menyapu.

a. Tipe I search. Tujuan tipe ini adalah memeriksa dengan segera area spesifik yang sangat
memungkinkan. Biasanya dilakukan hanya pada tahap awal pencarian dan dilakukan oleh tim yang
mampu bergerak cepat
b. Tipe II search. Sasaran tipe ini adalah mencari dengan cepat pada seluruh area. Dilakukan ditahap
awal pencarian dan jika diduga waktu bertahan hidup survivor sangat sempit.

4
c. Tipe III search. Tipe pencarian ini adalah pencarian dengan tingkat kecermatan tinggi. Dilakukan bila
tipe II gagal dan sudah diperoleh bukti yang lebih pasti tentang lokasi hilangnya survivor

Komponen Pendukung SAR

 Organisasi : Merupakan struktur organisasi SAR meliputi aspek pengertian unsur koordinasi, komando
dan pengendalian,kewenangan, lingkup penegasan dan tanggung jawab
 Fasilitas : Adalah komponen berupa unsur, peralatan,perlengkapan, serta fasilitas pendukung lainnya yang
dapat digunakan dalam operasi misi SAR.
 Komunikasi : Dalam kegiatan SAR komunikasi merupakan sarana untuk melakukan fungsi deteksi
terjadinya suatu musibah, fungsi komando dan pengendalian operasi.
 Perawatan Gawat Darurat (Emergency Care) : Berupa penyediaan fasilitas perawatan yang bersifat
sementara termasuk memberi dukungan terhadap korban di tempat kejadian
 Dokumentasi : Berupa pendataan laporan dari kegiatan, analisis serta data-data yang akan menunjang
operasi SAR dan sebagai pengembangan untuk operasi berikutnya.

Sikap Mental Selama Pencarian

Sangatlah perlu untuk mengingat bahwa dalam pencarian, kita mencari orang yang hilang dan
membutuhkan pertolongan. Karenanya harus selalu dikembangkan sikap cermat pada daerah yag disapu dan juga
memperhatikan tempat yang mungkin dijadikan survivor untuk tempat berlindung, seperti dibalik batang-batang
pohon, atau batu-batu besar. Hal ini tentu saja mendatangkan kebosanan. Karena itu sikap sabar juga harus
selalu dipegang teguh.

Anda mungkin juga menyukai