Anda di halaman 1dari 25

Pemeriksaan Obstetri Pada Kehamilan

Pendidikan S1 Profesi Kebidanan


Universitas Sari Mutiara
Pemeriksaan Palpasi Abdominal
 PALPASI adalah : Suatu tindakan
pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan
dan penekanan bagian tubuh dengan
menggunakan jari atau tangan.
Tujuan
• Memperkirakan adanya kehamilan.
• Memperkirakan usia kehamilan.
• Presentasi - posisi dan taksiran berat badan janin.
• Mengikuti proses penurunan kepala pada
persalinan.
• Mencari penyulit kehamilan atau persalinan.
10 pertanyaan yang harus dipastikan
sebelum palpasi
1. Berapa tinggi FUT/ TFU
2. Apa yang ada di FUT?TFU
3. Bagaimana letak janin, memanjang,melintang
atau oblik
4. Bagaimana presentasinya
5. Dimana bagian punggung & dimana bagian
kecil
6. Dimana tonjolan kepala
7. Apakah engagement sudah terjadi
8. Berapa taksiran berat janin (TBJ), apakah janin
1 atau ganda
9. Bagaimana kualitas his
10. Apakah ada tanda-tanda patologi
• Abdomen
– Luka bekas operasi
– TFU jika > 12 minggu
– Letak, presentasi, posisi,
penurunan kepala jika > 36
minggu
– DJJ jika > 18 minggu
Apa itu pemeriksaan palpasi Leopold
• Manuver Leopold atau biasa dikenal dengan
pemeriksaan Leopold adalah sebuah cara
sistematis yang dilakukan untuk mengetahui
posisi janin dalam rahim.
• Nama Leopold sendiri diambil dari
ginekolog Christian Gerhard Leopold yang
memperkenalkan cara ini pertama kali.
Selain dapat mengetahui posisi janin,
pemeriksaan ini juga dapat memprediksi
berat janin
PALPASI ABDOMEN
Leopold I :
menentukan bagian janin yang
berada
dalam fundus uteri.

 Kedua telapak tangan


pemeriksa diletakkan pada
puncak fundus uteri.
 Tentukan tinggi fundus uteri
untuk menentukan usia
kehamilan.
 Rasakan bagian janin yang
berada pada bagian fundus
(bokong atau kepala atau
kosong).
Leopold II :
menentukan bagian janin yang
berada pada kedua sisi uterus.
 Kedua telapak tangan
pemeriksa bergeser turun
kebawah sampai
disamping kiri dan kanan
umbilikus.
 Tentukan bagian punggung
janin untuk menentukan
lokasi auskultasi denyut
jantung janin nantinya.
 Tentukan bagian-bagian
kecil janin.
3. LEOPOLD III :
Menentukan bagian terendah janin

– Pemeriksaan ini dilakukan


dengan hati-hati
– Bagian terendah janin
dicekap diantara ibu jari
dan telunjuk tangan kanan.
– Ditentukan apa yang
menjadi bagian terendah
janin dan ditentukan
apakah sudah mengalami
engagemen atau belum.

04/24/2021 10
Leopold IV :
• Menentukan sudah sejauh mana
bagian terbawah janin masuk ke
pelvis
 Pemeriksa merubah posisinya
sehingga menghadap ke arah
kaki pasien.
 Kedua telapak tangan
ditempatkan disisi kiri dan kanan
bagian terendah janin.
Mengukur dengan pita (cm)
• Menentukan tinggi
fundus uteri untuk
memperkirakan usia
kehamilan berdasarkan
parameter tertentu
( umbilikus, prosesus
xyphoideus dan tepi
atas simfisis pubis)

04/24/2021 13
• Agar lebih tepat dianjurkan memakai ukuran tinggi fundus uteri dari
simfisis pubis dalam sentimeter dengan pedoman sebagai berikut:
Umur kehamilan Tinggi fundus uteri

• 20 minggu -/+ 20 cm
24 minggu -/+ 24 cm
28 minggu -/+ 28 cm
32 minggu -/+ 32 cm
36 minggu -/+ 34 - 46 cm

04/24/2021 14
• https://youtu.be/rQBX2BC61P4
AUSKULTASI
Pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang
terbentuk dalam organ tubuh
Pemeriksaan :
1. Frekuensi : menghitung jumlah getaran
permenit
2. Durasi : lama bunyi yang terdengar
3. Intensitas : ukuran kuat/lemahnya suara
4. Kualitas : warna nada/variasi
04/24/2021 16
• Pemeriksa harus mengenal berbagai tipe
bunyi normal yang terdengar pada organ yang
berbeda

• Alat yang digunakan : steteskop →


menghantarkan, mengumpulkan & memilih
frekuensi suara

04/24/2021 17
• Auskultasi DJJ → 15 mnt pada kala I
→ 3-5 mnt kala II
• Alat : steteskop biaural, steteskop monoral
(laenec), fetal heart detector (dopler),CTG (cardio
tocho graphy) = mencatat terus menerus

• Manfaat : keadaan umum janin dlam kandungan,


presentasi serta posisi janin

04/24/2021 18
Keadaan umum janin
1. Adanya DJJ → janin masih hidup
2. Frekuensi normal 120 – 160 X/mnt, DJJ
menjadi lambat pada puncak kontraksi &
normal bila his menurun
DJJ diatas 120 – 160 → fetal distres
3. Iramanya

04/24/2021 19
Pengukuran Denyut Jantung Janin (DJJ)
dengan Doppler
Stetoskop Monoaural
Mendengarkan DJJ dengan stetoskop
monoaural
4. Kerasnya suara tidak mencerminkan kekuatan
janin melainkan tergantung pada :

• Letak punggung terhadap dinding abdomen ibu


pada posisi anterior → terdengar dekat &
keras,posisi posterior → lemah & jauh
• Ibu gemuk, sukar didengar
• Hidramnion terdengar lemah

04/24/2021 23
5. Bunyi lain yang didengar :
bising yang singkron dengan DJJ → darah yang
mengalir dalam arteri umbilikus
bising yang sesuai atau singkron dengan DJJ →
darah mengalir dalam pembuluh darah uterus

04/24/2021 24
Semoga
Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai