Konstitusi Dan Tata Perundang-Undangan Indonesia
Konstitusi Dan Tata Perundang-Undangan Indonesia
Kelompok 2:
• Ecin Amelia
• Fadhilah Yuvenarison
• Ihya Faturohman
• Kamila Bassamah
• Mei Yanti
• Mohamad Zahid
• Muhammad Rojali
• Naomi Abel Vinsa
Pegertian Konstitusi
Konstitusi berasal dari bahasa prancis, constituer, yang berarti membentuk. Maksud dari istilah
ini ialah pembentukan, penyusunan atau pernyataan akan suatu negara. Dalam bahasa latin,
kata konstitusi merupakan gabungan dua kata, yakni cume, berarti “bersama dengan”
sedangkan statuere, berarti “membuat sesuatu agar berdiri” atau “mendirikan, menetapkan
sesuatu”.
Istilah konstitusi (constitution) dalam bahasa ingris memiliki makna yang lebih luas dari
Undang-Undang Dasar, yakni keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun
tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintahan
diselenggarakan dalam masyarakat
Fungsi dan Tujuan Konstitusi
Fungsi Konstitusi yaitu sebagai dokumen nasional yang
mengandung perjanjian luhur, berisi kesepakatan-kesepakatan
tentang politik, hukum, pendidikan, budaya, ekonomi,
kesejahteraan dan aspek fundamental yang menjadi tujuan
Negara.
Tujuan Konstitusi :
• Membatasi tindakan sewenang-wenang perintah.
• Menjamin hak-hak rakyat yang diperintah.
• Menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
Sejarah Perkembangan Konstitusi
Konstitusi sebagai suatu kerangka kehidupan politik telah lama dikenal sejak zaman
yunani yang memiliki beberapa kumpulan hukum. Sejalan dengan perjalanan waktu, pada
masa kekaisaran Roma pengertian konstitusi mangalami perubahan makna, ia merupakan
suatu kumpulan ketentuan serta peraturan yang dibuat oleh para kaisar, pernyataan dan
pendapat ahli hukum, negarawan, serta adat kebiasaan setempat selain undang-undang.
Selanjutnya pada abad VII (zaman klasik) lahirlah piagam Madina atau konstitusi
Madinah. Piagam yang dibentuk pada awal masa klasik Islam (622 M) merupakan aturan
pokok tata kehidupan bersama di Madinah yang dihuni oleh berbagi macaam kelompok
dan golongan: Yahudi, Kristen, Islam dan lain-lain. Konstitusi Madinah berisikan tentang
hak bebas berkeyakinan, kebebasan berpendapat, kewajiban dalam hidup kemasyarakatan
dan mengatur kepentingan umum dalam kehidupan.
Sejarah Perkembangan Konstitusi
Pertama kali dilakukan tanggan 14-21 Oktober 1999 dalam sidang umum MPR
Arah perubahan pertama UUD 1945 adalah membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat kedudukan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga legislatif.
• Perubahan (Amandemen) II
Perubahan UUD 1945 kedua terjadi pada 7-18 Agustus 2000 dalam Sidang Tahunan MPR
Perubahan kedua menghasilkan rumusan perubahan pasal-pasal yang meliputi masalah wilayah negara dan pembagian
pemerintahan daerah, menyempumakan perubahan pertama dalam hal memperkuat kedudukan DPR, dan ketentuan¬-
ketentuan terperinci tentang HAM.
Perubahan Undang-Undang Dasar 1945
• Perubahan (Amandemen) III
Perubahan UUD 1945 ketiga berlangsung dari tanggal 1-9 November 2001 dalam Sidang Umum MPR
Perubahan tahap ini mengubah dan atau menambah ketentuan-ketentuan pasal tentang asas-asas landasan
bemegara, kelembagaan negara dan hubungan antarlembaga negara, serta ketentuan-ketentuan tentang Pemilihan
Umum
• Perubahan (Amandemen) IV
Perubahan UUD 1945 keempat berlangsung dari tanggal 1-11 Agustus 2002 pada Sidang Umum MPR
Perubahan Keempat tersebut meliputi ketentuan tentang kelembagaan negara dan hubungan antarlembaga negara,
penghapusan Dewan Pertimbangan Agung (DPA), pendidikan dan kebudayaan, perekonomian dan kesejahteraan
sosial, dan aturan peralihan serta aturan tambahan.
Tata Perundang-Undangan Indonesia