Nahdlatul Ulama
Partai Sosialis Indonesia
Partai Katholik Republik Indonesia
Partai Buruh
Partai Rakyat Nasional
Partai Republik Indonesia Raya
Partai Rakyat Indonesia
Partai Kristen Indonesia Independen
Program Kerja Kabinet
Burhanuddin Harahap
Mengembalikan kewibawaan moral Pemerintah, dalam hal ini termasuk
kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada Pemerintah
MelaksanakanPemilihan Umum menurut rencana yang sudah ditetapkan
dan menyelenggarakan terbentuknya Parlemen yang baru
Menyelesaikan perundang-undangan desentralisasi sedapat-dapatnya
dalam tahun 1955 ini juga
Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi
Memberantas korupsi
Meneruskan perjuangan mengembalikan Irian Barat ke dalam wilayah
kekuasaan Republik Indonesia
Mengembangkan politik kerja sama Asia-Afrika berdasarkan politik
bebas dan aktif menuju perdamaian.
Meskipun program kerja di atas terlihat cukup praktis dan tidak banyak
namun selama masa pemerintahan kebinet ini berlangsung, program kerja
yang terlaksana hanya sebagian besar saja mengingat kabinet ini
berlangsung singkat, hanya sekitar 6,5 bulan saja.
Program kerja yang belum terlaksana itu ialah pengembalian wilayah Irian
Barat ke dalam wilayah negara Indonesia. Meskipun begitu program kerja
ini tetap dilanjutkan pelaksanaannya dan berhasil dimasa pemerintahan
Kabinet Kerja III yang berlangsung pada tanggal 1 Mei 1963.
Sementara itu, program kerja kabinet Burhanuddin Harahap yang
terlaksana dengan sangat baik ialah:
Mengadakan perbaikan ekonomi, termasuk di dalamnya keberhasilan
pengendalian harga dengan menjaga agar tidak terjadi inflasi dan
sebagainya
Berhasil menyelenggarakan pemilihan umum untuk anggota-anggota
DPR.
Berhasilmengembalikan wibawa pemerintah Republik Indonesia di mata
pihak Angkatan Darat.
Bubarnya Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet ini telah berusaha untuk menjalankan sistem pemerintahan
yang kompak dan utuh serta tidak ada pertentangan dan keretakan
dalam tubuh kabinet. Selain itu, selama masa pemerintahnya juga tidak
ada pertentangan antar partai yang ikut dalam koalisi kabinet ini
Sebaliknya kelompok oposisi seperti PNI dan sebagainya juga tidak
terlalu berusaha untuk menjatuhkan kabinet. Jadi bisa dikatakan bahwa
selama kabinet ini berlangsung sistem pemerintahan yang
dijalankannya sudah baik.
Hanya saja Presiden Soekarno sebenarnya kurang merestui kabinet ini
karena yang menunjuk Burhanuddin Harahap sebagai kepala
pemerintahan kabinet ini ialah Wakil Presiden Moh. Hatta, jadi setelah
hasil pemungutan suara dan pembagian kursi di DPR diumumkan maka
pada tanggal 2 Maret 1956 pukul 10.00 siang, Kabinet Burhanuddin
Harahap mengundurkan diri, sekaligus menyerahkan mandatnya kepada