Anda di halaman 1dari 4

Dokter dengan pekerjaan bebas

Penghasilan yang dipotong


PPh oleh pemberi kerja Menghitung sendiri PPh
terutang

• Praktik dokter di rumah sakit • dokter yang mempunyai klinik


atau klinik (atas pribadi.

penghasilan berupa jasa dokter


Untuk dokter yang
yang dibayar oleh pasien melalui
mempunyai klinik
rumah sakit atau klinik tersebut) pribadi dikenakan
• Dosen Tetap di Universitas, norma sebesar 50%
Pengurus/pimpinan rumah sakit
• dan lain sebagainya
Dokter dengan pekerjaan bebas

Contoh
dr. Putra Purba, Sp.JP. adalah seorang dokter (belum
menikah) yang bekerja di suatu rumah sakit swasta sebagai
pegawai tetap dan juga membuka klinik di rumah. Pada
tahun 2019, dr. Putra Purba, Sp.JP. menerima gaji dari rumah
sakit sebesar Rp480.000.000, penghasilan dari klinik pribadi
sebesar Rp1.000.000.000.
Penghasilan bruto 480.000.000
Pengurangan:
Biaya jabatan
5% x 480.000.000 6.000.000
Penghasilan neto 474.000.000

PTKP (TK/0) 54.000.000


PhKP setahun 420.000.000
PPh Terutang:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 250.000.000 = Rp 37.500.000
25% x Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000
Rp 70.000.000

penghasilan neto dari klinik pribadi dihitung menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto
sebesar 50% dari penghasilan bruto dengan perhitungan sebagai berikut:

Penghasilan neto = 50% x penghasilan bruto


= 50% x Rp1.000.000.000 = Rp500.000.000
Sehingga, total PPh yang terutang adalah :

Penghasilan neto setahun


Rp474.000.000+Rp500.000.000 974.000.000

PTKP (TK/0) 54.000.000

PhKP setahun 920.000.000

PPh Terutang:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 250.000.000 = Rp 37.500.000
25% x Rp 500.000.000 = Rp 125.000.000
30% x Rp 120.000.000 = Rp 36.000.000
Rp 201.000.000
PPh yang ditanggung oleh pemerintah : Rp 70.000.000
PPh terutang : Rp201.000.000-70.000.000 = Rp131.000.000
Jadi, total seluruh pajak terutangnya adalah Rp201.000.000 dan pajak yang kurang
bayar/belum lunas adalah Rp131.000.000

Anda mungkin juga menyukai