Anda di halaman 1dari 9

KOLEDOKOLITIASIS

Definisi Etiologi
◦ Batu pada koledokolitiasis dapat berasal dari kandung
◦ Koledokolitiasis adalah batu di saluran empedu
empedu yang bermigrasi dan menyumbat di ductus
(ductus koledokus) yang dapat menyebabkan koledokus .
sumbatan
◦ Patofisiologi

Terdapat 2 jenis batu :


- Batu pigmen, terdiri dari garam kalsium dan salah satu dari (bilirubin, karbonat, fostfat dan asam
lemak). Pigmen (bilirubin) pada kondisi normal akan terkonjugasi dalam empedu, dengan bantuan enzim
glukoronil transferase. Kekurangan enzim ini akan mengakibatkan prespitasi/ pengendapan dari bilirubin
tersebut.
Patogenesis batu pigmen melibatkan infeksi saluran empedu, statis empedu, malnutrisi dan faktor diet.

- Batu kolesterol, bersifat tidak larut dalam air, kelarutan kolesterol sangat tergantung dari asam empedu
dan lestin.
Gejala Pemeriksaan penunjang

◦ Kolik bilier ◦ Pemeriksaan laboratorium


◦ Mual, Muntah a.Peningkatan enzim hati
◦ Air seni berwarna kuning pekat b.Peningkatan enzim pancreas
◦ Nyeri abdomen dan nyeri tekan pada kuadran kanan c.Peningkatan bilirubin serum
atas. ◦ Pemeriksaan radiologi
◦ Demam tinggi/ menggigil
a. USG abdomen
◦ Ikterus obstruktif
Pemeriksaan penunjang
◦ Pemeriksaan laboratorium
a.Peningkatan enzim hati
b.Peningkatan enzim pancreas
c.Peningkatan bilirubin serum

◦ Pemeriksaan radiologi
USG abdomen
memiliki sensitifitas yang tinggi untuk mendeteksi batu kandung empedu namun sensitifitas untuk batu koledokus 50%
ERCP (endoscopic retrograde cholangio-pancreatography),
merupakan pemeriksaan terbaik untuk mendeteksi batu saluran empedu. Kanul dimasukkan kedalam ductus koledokus
dan ductus pankreatikus kemudian bahan kontras di suntikkan ke dalam ductus tersebut.
MRCP (magnetic resonance cholangio-pancreatography)
merupakan Teknik pencitraan menggunakan gama magnet tanpa zat kontras, instrument dan radiasi ion.
Tatalaksana
Apabila terdapat distensi perut, dipasang pipa lambung. Dilakukan koreksi gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit, penanganan syok, pemberian antibiotic sistemik, dan pemberian vitamin K sistemik jika terdapat
koagulopati. keadaan umum dapat diperbaiki dalam 24-48 jam.

Pengobatan batu di ductus koledokus adalah berfokus pada menghilangkan sumbatan. Pengobatannya ayitu
meliputi : ekstasi batu, litotripsi (menghancurkan batu), pembedahan untuk mengangkat batu dan empedu
(kolesistektomi), pembedahan untuk memotong ductus koledokus untuk mengambil batu (sphincterektomi) dan
stenting empedu.
◦ Sfingterotomi, otot sfingter dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan
berpindah ke usus halus dan dikeluarkan bersama tinja.

◦ Pada tatalaksana batu empedu yang semput dan sulit, diperlukan beberaapa prosedur tambahan sesudah
sfingterotomi seperti pemecahan batu dengan litotipsi mekanik, litotropsi laser, electro-hydraulic shock
wave lothitripsi (ESWl)
prognosis

◦ Koledokolitiasis sering menimbulkan masalah yang sangat serius karena komplikasi mekanik berupa stenosis
sekunder, dan infeksi berat yang terjadi berupa klangitis akut. Pada kondisi demikian, apabila tidak segera
ditangani risiko kematian bagi pasien sangat tinggi.
◦ Houghton RA, Gray D. Gejala dan tanda alarm dalam kedokteran klinis. Hati dan bilier. Jakarta; Pt
Indeks. 2012.h.127-57
◦ Choledocholithiasis. In: Papadakis M.A, Mcphee S.J Current medical diagnosis and treatment 2013. 52
ed. New York; Mc Graw Hill; 2013. p 706-8

Anda mungkin juga menyukai