Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

KASUS
INTOLERAN
WAWAN ARIF OKTARIANSYAH
007.01.33.18
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
AGAMA DI INDONESIA:
 Intoleran, yang disebabkan adanya perbedaan
karena unsur bawaan, termasuk agama.
 Secara historis, tuduhan bahwa agama ikut andil
dalam memicu konflik dan sebagai sumber konflik
antar umat bergama memang sulit dibantah.
 Umat beragama seringkali bersikap memonopoli
kebenaran ajaran agamanya.
 Umat beragama seringkali bersikap konservatif,
merasa benar sendiri (dogmatis).
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
PENGERTIAN:
 Toleransi berasal dari kata Latin tolerare yang berarti
bertahan atau memikul.
 Toleran diartikan dengan saling memikul walaupun
pekerjaan itu tidak disukai atau memberi tempat
kepada orang lain, walaupun kedua belah pihak tidak
sependapat
 Padanan kata toleransi dalam bahasa adalah
tasamuh yang berarti saling mengizinkan dan saling
memudahkan
 Toleransi berarti sikap menenggang, membiarkan,
membolehkan, baik berupa pendirian, kepercayaan,
dan kelakuan yang dimiliki seseorang atas yang
lainnya.
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
TOLERANSI DALAM ISLAM:

 Islam mengajarkan agar umat Islam berbuat baik


dan bertindak adil kepada siapapun yang tidak
memerangi umat Islam karena agama yang dianut.
 Islam mengutamakan terciptanya suasana
perdamaian, hingga timbul rasa kasih sayang di
antara umat Islam dengan umat beragama lain
 Kerjasama yang baik antara umat Islam dan umat
beragama lain tidaklah menjadi halangan dalam
Islam
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
SEBAB KONFLIK KEAGAMAAN DI INDONESIA:

 Pengetahuan keagamaan yang rendah;


 Tidak mampu menahan diri;
 Kaburnya batas antara sikap memegang teguh
keyakinan agama dan toleransi
 Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak
lain;
 Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi
perbedaan
TOLERANSI UMAT BERAGAMA
DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA:
 Dialog agama diselenggarakan sebagai usaha untuk
mempertemukan tokoh-tokoh agama dalam rangka pembinaan
kerukunan umat beragama.
 Dialog bukan debat untuk saling mengemukakan kebenaran
pendapat dari seseorang dan mencari kesalahan pendapat
orang lain.
 Dialog antar umat beragama,adalah suatu percakapan bebas,
terus terang dan bertanggung jawab, yang didasari oleh saling
pengertian dalam menanggulangi masalah kehidupan bangsa,
baik materil maupun spiritual.
 Prinsip “agree in disagreement” (setuju dalam perbedaan
berarti setiap peserta dialog agama harus berlapang dada.
MODEL DIALOG AGAMA

 Dialog dalam masyarakat (dialogue in


community). tujuannya untuk menggarap
dan menyelesaikan masalah-masalah
praktis dalam kehidupan bersama.
TOLERANSI BERAGAMA

 Mengembangkan model pemahaman


keagamaan yang tidak semata
menegaskan perbedaan, melainkan
mencari persamaan-persamaan di
antara agama.
 Mengarahkan paradigma ‘kesalehan
ritual’ dan ‘kesalehan individual’
menjadi ‘kesalehan sosial’.

Anda mungkin juga menyukai