Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indra Arif Ramadhan

No. Kelompok :6

Nama Kelompok : Ahmad Al-Tijani

“Moderasi Beragama Sebagai Bentuk Awal Bersikap Toleransi”

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki banyak sekali keberagaman.


Dari mulai keberagaman suku, bangsa, bahasa, adat istiadat dan agama, semakin hari
sering kali diterpa isu radikalisme. Gerakan-gerakan yang mengatasnamakan kelompok-
kelompok tertentu semakin hari semakin tumbuh dan secara terang-terangan
menyuarakan ideologi mereka.

Dari berbagai macam keberagaman yang dimiliki negara Indonesia,


keberagaman agama menjadi yang terkuat dalam membentuk radikalisme di Indonesia.
Munculnya kelompok-kelompok ekstrem (yang berlebihan) yang kian hari semakin
mengembangkan sayapnya difaktori dari berbagai hal seperti sensitifitas kehidupan
beragama, masuknya aliran kelompok ekstrem dari luar negeri, bahkan permasalahan
politik dan pemerintahan pun turut mewarnai. Maka ditengah hiruk-pikuk permasalahan
radikalisme ini, muncul sebuah istilah yang disebut ‘‘Moderasi Beragama’’.

Moderasi adalah sinergi antara keadilan dan kebaikan. Maksudnya adalah bahwa
umat Islam adalah orang-orang yang mampu berlaku adil dan orang-orang baik.
Moderasi adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem dan tidak
radikal (tatharruf). Pengertian moderasi disini menjelaskan keunggulan umat Islam
dibandingkan umat yang lain.

Beragama itu menebar damai, menebar kasih sayang, kapanpun, dimanapun dan
kepada siapapun. Beragama itu bukan untuk menyeragamkan keberagaman, tetapi untuk
menyikapi keberagaman dengan penuh kearifan. Agama hadir ditengah-tengah kita agar
harkat, martabat dan derajat kemanusiaan kita senantiasa terjamin dan terlindungi.

Jadi, moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara
moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik
ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate
speech), hingga retaknya hubungan antarumat beragama, merupakan problem yang saat
ini dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Kemajemukan di Indonesia tidak hanya bisa disikapi dengan prinsip keadilan,


melainkan juga dengan prinsip kebaikan. Keadilan adalah keseimbangan dan
ketidakberpihakan dalam menata kehidupan dengan asas hukum dan kepastian
didalamnya. Akan tetapi, keadilan atas adanya hukum formalitas hitam-putih secara
rigid juga tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kebaikan, yaitu unsur yang juga
melandasi prinsip keadilan.

Toleransi merupakan bagian dari moderasi. Toleransi adalah bagian penting dari
moderasi beragama. Artinya, sebagai suatu cara pandang, sikap, dan perilaku kegamaan;
moderasi beragama akan melahirkan sikap toleransi. Sedangkan, toleran adalah kata
sifat yang mengandung sikap menghargai perbedaan, tenggang rasa, dan mampu
menerima kehadiran orang atau kelompok yang berbeda. Jadi, toleransi merupakan kata
benda sebagai wujud dari sikap toleran.

Praktik moderasi beragama sangat cocok diterapkan di Indonesia. Penguatan


moderasi beragama di Indonesia saat ini penting dilakukan didasarkan fakta bahwa
Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk dengan berbagai macam suku, bahasa,
budaya dan agama. Indonesia juga negara yang agamis walaupu bukan negara
berdasarkan agama tertentu.

Adanya moderasi beragama adalah membuat seseorang yang dapat memahami


dan menghargai perbedaan keyakinan yang ada di masyarakat. Hal ini akan membuat
seseorang lebih terbuka terhadap pandangan orang lain dan berusaha untuk menjalin
hubungan yang harmonis tanpa memandang agama. Selain itu, moderasi beragama
adalah salah satu cara cara mewujudkan toleransi atau dapat mencegah terjadinya
konflik antar umat beragama.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali terjadi konflik antarumat beragama atau


ketidakpahaman atau ketidaktoleran terhadap perbedaan agama. Moderasi beragama
adalah salah satu cara terpenting bagi sesorang lebih mudah untuk mengontrol diri dan
berusaha untuk tidak mudah tersulut emosi yang dapat memicu konflik. Pentingnya
melakukan moderasi beragama adalah masih mengutip dari sumber yang sama, bisa
terbukti dengan dirasakan dan dilihat sendiri dengan fakta bahwa hampir tidak ada
aktivitas keseharian kehidupan bangsa Indonesia yang lepas dari nilai-nilai agama.
Keberadaan agama sangat vital di Indonesia sehingga tidak bisa lepas juga dari
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Moderasi beragama dapat memperkuat jalinan persaudaraan antarumat


beragama. Dalam masyarakat yang heterogen, kerap kali terdapat perbedaan agama
yang menjadi penghalang dalam menjalin hubungan yang baik. Adanya moderasi
beragama adalah salah satu cara seseorang dapat memahami dan menghargai perbedaan
tersebut sehingga dapat menjalin hubungan yang harmonis dan saling menghormati.

Kemudian, moderasi beragama adalah salah satu cara meningkatkan kualitas


kehidupan spiritual seseorang dari toleransi. Dalam menjalankan agama, pasti ada
ketidakseimbangan antara aspek material dan spiritual. Adanya moderasi beragama,
seseorang dapat menjalankan agama secara seimbang dan memperkuat hubungannya
dengan Tuhan. Maka dari itu, moderasi beragama bisa membawa kebahagiaan dan
kedamaian dalam hidup dan memberikan inspirasi bagi orang-orang di sekitar.

Menjadi moderat bukan berarti menjadi lemah dalam beragama. Menjadi


moderat bukan berarti cenderung terbuka dan mengarah kepada kebebasan. Keliru jika
ada anggapan bahwa seseorang yang bersikap moderat dalam beragama berarti tidak
memiliki militansi, tidak serius, atau tidak sungguh-sungguh dalam mengamalkan
ajaran agamanya.

Oleh karena pentingnya keberagaman yang moderat bagi kita umat beragama,
serta menyebarluaskan gerakan ini. Jangan biarkan Indonesia menjadi bumi yang penuh
permusuhan, kebencian, dan pertikaian. Kerukunan baik dalam umat beragama maupun
antarumat beragama adalah modal dasar bangsa ini menjadi kondusif dan maju.

Anda mungkin juga menyukai