Kerangka Materi
• Definisi
• Sejarah diwajibkannya Puasa
• Landasan Syar’i
• Hikmah Puasa
• Keutamaan Puasa
• Macam-macam Puasa
• Syarat-syarat Puasa
• Sunnah-sunnah Puasa
• Yang Dimakruhkan dalam Puasa
• Yang Membatalkan Puasa
• Yang Diperbolehkan dalam Puasa
Definisi
3 Periodisasi Puasa
• Periode 1 (2:183-184)
– Ketika di Madinah Rasulullah SAW berpuasa 3 hari setiap bulan (begitulah umat terdahulu) dan
hari Asyura sampai diwajibkan puasa Ramadhan
– Ada dua pilihan: boleh berpuasa dan boleh memberi makan orang miskin
• Periode 2 (2:185)
– Allah menetapkan puasa kepada penduduk yang muqim, dan memberi rukhshah kepada yang sakit
dan musafir
– Menetapkan cukup memberi makan orang miskin bagi yang lanjut usia yang tidak kuasa puasa
– Boleh makan, minum dan bergaul dengan istri sampai tidur
– Jika sudah tidur, maka semua itu tidak boleh lagi
• Periode 3 (2:187)
– Seorang anshar puasa sampai malam, sampai Isya belum buka, terus tertidur, ketika pagi bangun
langsung puasa lagi hingga kepayahan
– Umar ra mendatangi istrinya setelah tidur
– Akhirnya dihalalkan semua itu sampai waktu fajar (shubuh)
Landasan Syar’i
• Hukum wajib berpuasa pada bulan Ramadlan didasarkan kepada
beberapa sumber hokum Islam, yaitu Al-Quran, As-Sunnah dan Al-Ijma’
• Al-Quran
– “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS 2:183)
• As-Sunnah
– Hadits Jibril yang bertanya kepada Rasulullah tentang “al-Islam” (HR Al-Bukhari
Muslim)
– “Islam dibangun di atas lima dasar; bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah
dan sesungguhnya Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
menjalankan ibadah haji dan puasa Ramadlan.” (Muttafaqun Alaih)
• Al-Ijma’
– Semua Ulama sepakat bahwa berpuasa pada bulan Ramadlan hukumnya fardlu Ain
yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang telah memenuhi sarat wajib dan
sahnya berpuasa.
Hikmah Puasa: RUHIYAH
1. Hari Arafah (tanggal 9 Dzul Hijjah bagi muslim yang tidak menunaikan
ibadah haji): “Berpuasa pada hari Arafah mampu melebur dosa-dosa
selama dua tahun, setahun yang berlalu dan setahun yang akan
datang dan berpuasa pada tanggal sepuluh Muharram mampu
melebur dosa setahun yang telah berlalu.” (HR Muslim)
2. Hari Asyura (tanggal 10 Muharram) dan Tasu’a (tanggal 9 Muharram):
“…apabila (bertemu) dengan tahun yang akan datang –Insya Allah-
kami berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).” (HR Muslim)
3. Enam Hari dari Bulan Syawwal
4. Bulan Sya’ban
5. Sepuluh Pertama dari Bulan Dzul Hijjah (kecuali Hari Raya Idul Adlha)
6. Bulan Muharram
7. Hari-hari Putih (tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan qomariah)
8. Senin Kamis
9. Puasa Dawud (sehari puasa sehari buka)
10. Puasa untuk menahan nafsu bagi membujang
Puasa Makruh
1. Menyegerakan berbuka
– “Manusia (yang berpuasa) senantiasa dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan berbuka.” (HR Muttafaqun Alaih)
– “Sesungguhnya Rasulullah tidak melakukan shalat maghrib dulu sehingga ia
berbuka, meskipun dengan setegukan air.” (HR At-Tirmidzi)
2. Berbuka dengan ruthab (kurma tangkai yang masih muda),
kurma dan atau air
3. Berdo’a menjelang berbuka: اللهم لك صمنا و على رزقك أفطرنا فتقبلمنا
إنك أنت السميع العليم
4. Sahur dan mengakhirkan sahur
– “Bersahurlah kamu, karena sesungguhnya sahur itu mengandung
keberkahan.” (HR Muttafaqun Alaih)
– “Ummatku senantiasa dalam kebaikan selama menyegerakan buka dan
mengakhirkan sahur.” (HR Ahmad)
Yang Dimakruhkan dalam Puasa