Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tasya Laila Sari

NIM : 1182050099
Kelas : 4C
Prodi : Pendidikan Matematika
Resume Bab Puasa dan Permasalahannya
Puasa menurut bahasa adalah “Menahan dari segala sesuatu”, seperti makan, minum,
nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya. Menurut istilah yaitu
“Menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar
sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.” Dilakukan oleh orang tertentu yang
berhak melakukannya, yaitu orang Muslim, berakal, tidak sedang haid, dan tidak sedang nifas.
Hukum melaksanakan puasa adalah wajib.
Rukun puasa Ialah menahan diri dari dua macam syahwat, yakni syahwat perut dan
syahwat kemaluan. Maksudnya, menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya. Dalam
buku Fiqh Islam disebutkan ada 2 rukun puasa, yaitu:
 Niat pada malamnya, yaitu setiap malam selama bulan Ramadhan. Yang
dimaksud dengan malam puasa ialah malam yang sebelumnya. Kecuali puasa
sunah, boleh berniat pada siang hari, asal sebelum zawal (matahari condong ke
barat).
 Menahan diri dari segala yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam
matahari.
Syarat wajib puasa adalah
1. Baligh. Puasa tidak diwajibkan atas anak kecil. Akan tetapi, puasa yang dilakukan
oleh anak kecil yang mumayiz, hukumannya sah, seperti halnya sholat. Sabda
Rasulullah SAW : “Tiga orang terlepas dari hukum (a) orang yang sedang tidur
hingga ia bangun, (b) orang gila sampai ia sembuh, (c) kanak-kanan sampai ia balig.”
(Riwayat Abu Dawud dan Nasai)
2. Berakal. Puasa tidak wajib dilakukan oleh orang gila, orang pingsan dan orang-orang
mabuk, karena mereka tidak dikenai khithab taklifiy; mereka tidak berhak berpuasa.
Orang yang akalnya (ingatannya) hilang tidak dikenai kewajiban berpuasa. Dengan
demikian, puasa yang dilakukan oleh orang gila, orang pingsan, dan orang mabuk
tidak sah. Sebab, mereka tidak berkemungkinan untuk melakukan niat.
3. Mampu (Sehat) dan Berada di Tempat Tinggal (Iqamah) Puasa tidak diwajibkan atas
orang sakit. Walaupun demikian mereka wajib mengqadhanya.
Syarat Sah Puasa
a. Islam. Orang yang bukan Islam tidak sah puasa.
b. Mumayiz (dapat membedakan yang baik dengan yang tidak baik
c. Suci dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah sehabis melahirkan). Orang yang
haid atau nifas itu tidak sah berpuasa, tetapi keduanya wajib mengqadha
(membayar) puasa yang tertinggal.
d. Dalam waktu yang diperbolehkan puasa padanya. Dilarang puasa pada dua hari
raya dan hari Tasyrik (tanggal 11-12-13 bulan Haji). Dari Anas, “Nabi SAW telah
melarang berpuasa lima hari dalam satu tahun; (a) Hari Raya Idul Fitri, (b) Hari
Raya Haji, (c) tiga hari Tasyriq (tanggal 11,12,13 bulan Haji).” (Riwayat
Daruqutni)
Macam – macam puasa :
1. Puasa wajib
a. Puasa Bulan Ramadhan
2. Puasa haram
a. Puasa sunnah (nafilah) seorang perempuan yang dilakukan tanpa izin
suaminya.
b. Puasa pada hari yang diragukan (yaumus-sakk).
c. Puasa pada hari raya dan hari-hari Tasyrik
d. Puasa wanita yang sedang haid atau nifas hukumnya haram dan tidak sah.
e. Puasa yang dilakukan oleh seorang yang khawatir akan keselamatan dirinya
jika dia berpuasa, hukumnya haram.
3. Puasa Makruh
Puasa jenis ini seperti puasa dhar, puasa yang dikhususkan pada hari Jumat saja
atau hari Sabtu saja, puasa pada hari yang diragukan (syak) dan menurut Jumhur
puasa sehari atau dua hari sebelum Ramadan.
4. Puasa Tathawwu’ atau Puasa Sunnah
a. Berpuasa sehari dan berbuka sehari
b. Berpuasa tiga hari dalam setiap bulan
c. Puasa pada hari Senin dan Kamis dalam setiap minggu.
d. Puasa enam hari pada bulan Syawal
e. Puasa hari Arafah
f. Berpuasa selama delapan hari dalam bulan Zulhijah, sebelum hari Arafah
g. Berpuasa pada hari Tasu’a’ dan ‘Asyura’; yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram.
h. Berpuasa pada bulan-bulan yang dimuliakan.
i. Puasa pada bulan Syakban.
Sunah – sunah saat puasa adalah :
1. Sahur
2. Menta’hirkan makan sahur sampai kira-kira 15 menit sebelum fajar.
3. Menyegerakan berbuka ketika diyakini bahwa matahari telah tenggelam.
4. Berbuka dengan kurma, sesuatu yang manis, atau dengan air.
5. Berdoa sewaktu berbuka puasa.
6. Memberi makanan untuk berbuka bagi orang-orang yang berpuasa.
7. Hendaklah memperbanyak sedekah selama dalam bulan puasa.
8. Menyibukkan diri dengan ilmu pengetahuan, membaca dan mengaji al-qur’an, serta
memperbanyak zikir dan membaca salawat kepada nabi saw yang dilakukan pada
setiap saat yang tidak memberatkan, baik pada malam hari maupun siang hari.
Hal – hal yang membatalkan puasa :
1. Memasukkan sesuatu benda ke dalam rongga badan.
2. Muntah dengan sengaja
3. Mengeluarkan mani
4. Melakukan wati’ (bersetubuh) pada faraj dan dubur dengan sengaja dan
5. Mengetahui haramnya

Rukhsah bagi orang yang berpuasa


1. Orang sakit
2. Orang musafir
3. Orang tua yang lemah.
4. Orang yang bekerja berat.
5. Wanita Hamil Yang Menyusui.

Anda mungkin juga menyukai