Puasa adalah ibadah yang sudah ada sejak zaman abuna Adam
bentuk syukur kepada Allah Azza wa Jalla atas penerimaan taubatnya. (Imam
Para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad juga melakukan puasa.
Bahkan dalam syariat terdahulupun kewajiban puasa telah ada. Namun umat
islam dikhususkan dengan kewajiban berpuasa satu bulan penuh yaitu bulan
Ramadhan.
untuk berpuasa Asyuro’. Sebagian ulama memandang bahwa puasa Asyuro’ itu
pada fase kedua ini syariat puasa lebih berat dibandingkan dengan yang
sekarang. Makan dan minum hanya boleh dilakukan setelah matahari
Pada fase ini juga dilarang berjima’ antara suami dan istri meskipun
dimalam hari.
laki-laki merdeka yang adil. (Imam nawawi – Minhaj Al-Thalibin). Jika seseorang
melihat hilal dengan yakin lalu persaksiannya ditolak maka dia berpuasa
sendirian.
Boleh dan tidak wajib diulangi ketika sahur. Adapun puasa sunnah boleh
Puasa tidak batal. Begitu pula halnya dengan donor darah. Namun hukumnya
makruh.
9. Apabila seseorang puasa dipagi hari lalu safar disiang hari Ramadhan
Ia tidak boleh berbuka dan wajib meneruskan puasanya. Adapun orang yang
Jika Ia berpuasa sejak fajar maka wajib berpuasa sampai maghrib dan tidak
wajib qodho. Dan jika ia tidak berpuasa sejak fajar maka tidak wajib berpuasa
1 mudd (seperempat zakat fithrah). Fidyah ini paling minimal berupa makanan
Jika khawatir atas dirinya maka boleh berbuka dan wajib meng-qodho tanpa
fidyah. Adapun jika ibunya sehat dan kuat dan yang dikhawatirkan adalah
13. Siapa yang menunda membayar hutang puasa sampai berlalu Ramadhan
berikutnya
Wajib mengqodho dan membayar fidyah 1 mudd untuk setiap harinya. Dan
jika berlalu dua ramdahan maka fidyahnya juga berlipat ganda. Dan siapa
yang mati sebelum membayar hutang puasanya dan telah berlalu lebih dari 1
kali ramadhan maka dikeluarkan dari hartanya 2 mudd untuk setiap hari yang
belum di qodhonya.
Kepada fakir dan miskin. Boleh menyerahkan beberapa fidyah kepada 1 orang.
15. Kaffarah puasa 2 bulan berturut-turut karena jima’ disiang hari bulan
Ramadhan.
Kaffarah ini berlaku bagi orang yang sengaja dan sudah tahu hukumnya.
Adapun orang yang jahil, lupa, salah mengira, atau sengaja safar agar bisa
berjima’ maka tidak wajib Kaffarah. Kaffarah ini hanya berlaku bagi suami jika
istri menolak. Siapa yang sengaja berjima’ pada dua hari maka Kaffarahnya
Tidak boleh
(hukum-hukum fiqh diatas diambil dari kitab Minhaj Al-Thalibin Imam Nawawi)
19. Apabila seseorang kumur-kumur atau istinsyaq lalu tanpa sengaja tetesan air
Seseuatu yang masuk keladam rongga tubuh bisa membatalkan puasa jika
masuk melewati manfaz maftuh. Manfaz maftuh ada 4 yaitu mulut, lobang
20. Suntik obat tidak membatalkan puasa. Namun infus membatalkan puasa
karena ia adalah pengganti makanan untuk tubuh. Begitu pula halnya dengan
1. Menyegerakan berbuka
2. Makan sahur
3. Mengakhirkan sahur
4. Menjaga lisan dari ghibah, namimah, berdusta, menghina, dan berkata-
6. Meninggalkan hijamah
22. Mana yang lebih utama bagi musafir dan orang sakit berpuasa atau berbuka?
Yang paling utama adalah yang paling ringan. Dan jika sama antara berpuasa
atau tidak maka lebih baik tetap berpuasa. Adapaun jika berpuasa
selanjutnya.
24. Hutang puasa orang tua, bolehkah dibayarkan oleh anaknya dengan berpuasa?
Boleh dan boleh juga orang lain dengan izin wali mayyit.
Hari syakk adalah hari ke 30 dibulan sya’ban apabila pada malam sebelumnya
Ibnu Utsaimin)