Anda di halaman 1dari 27

Infeksi Cytomegalovirus pada

Kehamilan
Isharyah Sunarno
SNPPDI 2019
Gangguan pada Kehamilan Tingkat Kemampuan 
Infeksi pada kehamilan: TORCH,
3A
hepatitis B, malaria

Tingkat Kemampuan 3A: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk


keadaan bukan gawat darurat

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan hasil pemeriksaan penunjang dan memberikan usulan terapi pendahuluan pada
keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang
paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya dalam konteks penilaian kemampuan
TORCH
Toxoplasmosis

Other (Sifilis, Group B Streptococcus,dll)

Rubella

Cytomegalovirus

Herpes Simpleks Virus


Usia Cara
Kehamilan memperoleh

Status
Status
Serologi
Imunologi
Maternal
Hasil
Luaran

Penyakit Infeksi Dalam Kehamilan


Perubahan Cell-mediated
Immunity Pada Kehamilan
⬆CD4+ sel T 
sekresi Sitokin Humoral-
tipe Th2: IL 4,
5, 10, 13
mediated
Immunity
 tetap

Sitokin tipe Th 1:
Interferon 𝛄, IL 2

Bias Th2 Eliminasi patogen intraseluler tertentu


TRANSMISI
Transmisi horisontal
• Penyebaran zat infeksius dari satu individu ke
individu lain

Transmisi vertikal
• Penularan zat infeksius dari ibu ke janin melalui
plasenta, selama proses persalinan atau
kelahiran, atau pada masa menyusui
72
jam
TRANSMISI VERTIKAL
• Ketuban Pecah Dini
• Persalinan memanjang
↑ risiko infeksi neonatus
• Manipulasi obstetri

Secondary attack rate: probabilitas infeksi berkembang pada


individu rentan setelah diketahui kontak dengan individu infeksius
Penyebab Spesifik Infeksi Janin &
Neonatus
• Transplasenta:
• Virus: varicella-zoster, coxsackie, human parvovirus B19,
Intrauterin rubella, CMV, HIV, Zika
• Bakteri: Listeria, sifilis, Borrelia
• Protozoa: toksoplasmosis, malaria

• Ibu terpapar:
• Bakteri: gonorea, chlamydia, streptokokus grup B, tuberkulosis,
Intrapartu mikoplasma
• Virus: HSV, HPV,HIV, hepatitis B & C, zika

m • Kontaminasi eksternal:
• Bakteri: stafilokokus, koliform
• Virus: HSV, varicella-zoster

Neonatus
• Transmisi manusia: stafilokokus, HSV
• Respiratorik dan Kateter: stafilokokus, coliform
Imunologi Janin

9 15

Imunitas yang 26 [Janin = Ibu]


dimediasi sel & Imunitas pasif
humoral (janin) (IgG)  melewati
plasenta
Neonatus

Neonatus: malas
Depresi napas &
Infeksi menghisap,
asidosis pada
intrauterin muntah, perut
kelahiran
kembung

Sepsis:
Gangguan
hipotermi, ↓
Lemah, gelisah pernapasan ∼
lekosit &
RDS idiopatik
netrofil

Cunningham et al. Infectious diseases in Wiiliams Obstetrics. 2014;24 th ed:1239-64.


Click icon to add picture

CYTOMEGALOVIRUS
Cytomegalovirus
Saliva
Terdapat dimana-mana
Semen
DNA
Urin

Herpes virus Darah

Disekresi ke semua cairan Sekret nasofaringeal


tubuh  transmisi
vertikal Sekret serviks
Transmisi Horisontal

Neonatus Janin

Persalinan Menyusui Transplasenta


Transmisi Sosio-ekonomi rendah

Transmisi janin iatrogenik


Vertical Transmission Rate
Infeksi primer Infeksi rekuren
 Trimester I : 30 – 36% 0,5 – 1%
 Trimester II : 34 – 40%

 Trimester III : 40 – 72%

Jika sudah terbentuk imunitas didapat (acquired) alamiah dalam


kehamilan  ⇓ infeksi CMV kongenital pada kehamilan selanjutnya
Infeksi
Patofisiologi Maternal
 Tidak mencegah:
Antibodi IgG  Rekurensi
Anti-CMV  Reaktivasi
Ib
 Reinfeksi u
- ⇮ serum  Tidak mengurangi infeksi
Fase laten + aminotransferas
Infeksi primer reaktivasi e
janin dan neonatus
periodik
- limfositosis

Pertambahan
virus
Infeksi
Patofisiologi Fetal
 Infeksi CMV simtomatik: bayi baru lahir Late onset sequele:
dengan sekuele (jejas) infeksi CMV yang
didapat di intrauterin  5-10%  Tuli
 Sindrom infeksi kongenital CMV:  Defisit neurologi
 Pertumbuhan janin terhambat
 Mikrosefali  Korioretinits
 Kalsifikasi intrakranial
 Korioretinitis  Retardasi psikomotor
 Retardasi mental dan motorik
 Kemampuan belajar
 Defisit sensorineural
 Hepatosplenomegali
 Jaundice
 Anemia hemolitik
 Trombositopenia purpura
Epidemiologi
 Prevalensi : 0,5% (0,2 - 3%)
 Insiden (Afrika dan Asia):
 Jepang : 0,5%
 Pantai Gading : 1,38%
 Taiwan : 1,8%

Pradhan SV. 2015. Epidemiological and serological profiles of TORCH infection in pregnancy.
Pathology Laboratory, Nepal.
Gejala (maternal)
 Asimtomatik = “silent”  terdeteksi dari serokonversi
 Kehamilan tidak meningkatkan risiko atau derajat beratnya infeksi CMV maternal
 Sindrom “mononucleosis-like”:
o Demam
o Faringitis
o Limfadenopati
o Poliartritis

 Immunocompromised 
o Miokarditis
o Penumonitis
o Hepatitis
o Retinitis
o Gastroenteritis
o Meningoensefalitis
Diagnosis
Diagnosis prenatal pada :
1. Ibu dengan gejala infeksi CMV : demam, sindrom mononucleosis-like.
2. USG :
• Mikrosefali
• Ventrikulomegali
• Kalsifikasi serebral
• Asites - Darah janin 75% risiko infeksi
• Hepatomegali - Cairan amnion kongenital
• Splenomegali simtomatik
• Hiperekoik bowel
• Hidrops
• Oligohidramnion

3. Serokonversi dalam masa kehamilan.


Diagnosis Prenatal
 Skrining serologi rutin ⇏ tidak dianjurkan, hanya pada:
 Penyakit menyerupai mononukleosis
 Infeksi kongenital  dari USG

 Infeksi primer:
 Antibodi IgG spesifik CMV serum: berpasangan akut & konvalesen
 Aviditas IgG CMV : ⇑  infeksi primer terjadi > 6 bulan sebelum pemeriksaan
 Kultur virus : dibutuhkan minimal 21 hari  sebelum dinyatakan negatif
 Antibodi IgM:
 Tidak dapat menetapkan saat serokonversi karena dapat bertahan > 1 tahun
 Dapat juga ditemukan pada reaktivasi atau reinfkesi dengan strain baru
Diagnosis Prenatal
Normal Infeksi Cytomegalovirus
Standar Baku Emas (Gold
Standar) infeksi janin
Sensitifitas
CMV Nucleic Acid 70 – 99 %
Amplification Testing (NAAT)

s: e ksi
i
es h inf
n t
Cairan Amnion io se tela 21
m n s e ila n
t a g g u m
a
Saa 6 min nal a keh
- a ter usi
m elah
S et gu
Jika hasil negatif tetapi suspek infeksi janin  ulang - ing
m
Algoritme

Evaluasi suspek infeksi primer


cytomegalovirus dalam
kehamilan
Penatalaksanaan awal
 Simtomatik

 Anjuran Amniosentesis

 Konseling tentang hasil luaran janin

 Terminasi kehamilan (dengan indikasi)

 Belum terbukti:
o Valasikovir oral 8 g per hari  usia kehamilan 25,9 minggu
o Valgansiklovir iv selama 6 minggu  neonatus
o Imunisasi pasif: hiperimunglobulin spesifik CMV  ibu hamil dengan infeksi primer
Pencegahan
 Vaksin belum ada
 Hindari infeksi primer terutama pada kehamilan
dini
 Higiene baik
 Cuci tangan
 Sexually transmitted disease  belum ada metode
pencegahan 
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai