Anda di halaman 1dari 14

PLASENTA PREVIA

kelompok 1 :

Fitry Nova Hutasoit ( 1902008)


Jernih Pera Sihombing (1902009)
Lamtiur Ciolia Manalu (1902011)
Lestari Sihombing (1902012)
Lidya Olivia Siagian(1902014
PLASENTA PREVIA
Pengertian

Plasenta previa didefenisikan sebagai pengalaman plasenta pada


segmen bawah uterin atau diatas osteum uterin internum. Plasenta
previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau rendah
pembukaan jalan lahir. Implantasi plasenta yang normal adalah pada
dinding depan, dinding belakang rahim, atau di daerah fundus uteri
(Iswara, 2017).
LANJUTAN……

PLASENTA PREVIA ADALAH PLASENTA YANG BERIMPLANTASI PADA


SEGMEN BAWAH LAHIR DEMIKIAN RUPA SEHINGGA MENUTUPI SELURUH ATAU
SEBAGIAN DARI OSTIUM UTERIINTERNUM. SEJALAN DENGAN BERTAMBAH
MEMBESARNYA RAHIM DAN MELUASNYA SEGMEN BAWAH RAHIM KE ARAH
PROKSIMAL MEMUNGKINKAN PLASENTA YANG BERIMPLANTASI PADA SEGMEN
BAWAH RAHIM IKUT BERPINDAH MENGIKUTI PERLUASAN SEGMEN BAWAH
RAHIM SEOLAH PLASENTA TERSEBUT BERMIGRASI. OSTIUM UTERI YANG
SECARA DINAMIK MENDATAR DAN MELUAS DALAM PERSALINAN KALA SATU
BISA MENGUBAH LUAS PEMBUKAAN SERVIK YANG TERTUTUP OLEH
PLASENTA. FENOMENA INI BERPENGARUH PADA DERAJAT ATAU KLASIFIKASI
DARI PLASENTA PREVIA KETIKA PEMERIKSAAN DILAKUKAN BAIK DALAM MASA
ANTENATAL MAUPUN DALAM MASA INTRANATAL, BAIK DENGANN
ULTRASONOGRAFI MAUPUN PEMERIKSAAN DIGITAL. OLEH KARENA ITU,
PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI PERLU DALAM ASUHAN ANTENATAL
MAUPUN INTRANATAL (PUTRI, 2017)
Berdasarkan data dari World Health
Organization (WHO) angka kematian ibu sangat
tinggi. Sekitar 830 wanita meninggal karena
komplikasi kehamilan atau persalinan diseluruh
dunia setiap harinya.Diperkirakan pada tahun 2015
sekitar 303.000 wanita meninggal selama dan
setelah kehamilan dan persalinan.
Di Indonesia, menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia
masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Perdarahan
sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum
dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan
kasus gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3% dari semua
persalinan. Penyebabnya adalah plasenta previa, solusio plasenta,
dan vasa previa.
Plasenta previa adalah komplikasi kehamilan dimana plasenta
terletak di bagian bawah rahim, sebagian atau seluruhnya menutupi
leher rahim. Hal ini menyebabkan perdarahan vagina tanpa rasa
sakit dan beberapa mengarah ke perdarahan yang mungkin cukup
besar untuk mengancam kehidupan ibu dan janin yang
mengarahkan ke persalinan segera, baik secara elektif atau darurat.
Plasenta previa dibagi menjadi 3 tingkat sebagai
berikut :

3.Plasenta
1. Plasenta 2. Plasenta previa
previa totalis previa
marginalis
adalah lateralis adalah hanya
seluruh adalah hanya
pada pinggir
ostium sebagian dari
ostium
internum ostium
terdapat
tertutup oleh tertutup oleh
jaringan
plasenta plasenta plasenta
TANDA DAN GEJALA PLASENTA PREVIA
 
Ada beberapa tanda dan gejala plasenta previa antara lain :
1. Perdarahan pada vagina dengan nyeri
2. Perdarahan berulang
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan
keluarnya darah
5. His biasanya tidak ada
6. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
7. Denyut jantung janin ada
8. Teraba jaringan plasenta pada pemeriksa dalam vagina
9. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
10. Presentasi mungkin abnormal
Ada beberapa penatalaksanaan Plasenta Previa menurut Scearce
 

1. Terapi ekspektatif (pasif)


Tujuan Terapi ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir prematur, penderita
dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis. Upaya
diagnosis dilakukan secara non invasif. Pemantauan klinis dilakukan secara ketat
dan baik.

Syarat-syarat terapi ekspektatif:


 Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
 Belum ada tanda-tanda in partu
 Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal)
 Janin masih hidup

 
Lanjutan……..

2. Terapi aktif
Wanita hamil diatas 22 minggu dengan perdarahan pervagina yang aktif dan
banyak, harus segaera ditatalaksa secara aktif tanpa memandang maturitas janin.

Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa:


a. Seksio sesarea
Prinsip utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk menyelamatkan
ibu, sehingga walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup,
tindakan ini tetap dilakukan.

b. Melahirkan pervaginam
Perdarahan akan berhenti jika ada penekan pada placsenta. Penekanan
tersebut dapat dilakukan dengan cara sbb:
 Amniotomi dan akselerasi
 Versi braxton hicks
 Traksi dengan cunam willet

 
PENCEGAHAN PLASENTA PREVIA

Untuk mencegah dan mengatasi plasenta previa


periksalah kehamilan secara teratur karena plasenta
previa dapat diketahui secara dini dengan pemeriksaan
USG. Dengan cara ini , keluhan yang mungkin timbul
sudah dapat diantisipasi sebelumnya. Jika ibu hamil
mengalami plasenta previa, anjurankan hal berikut ini :
 Kurangi aktivitas fisik dan sesuaikan dengan kebutuhan
 Makanlah dengan gizi yang cukup agar berat badan
janin cepat bertambah,sebelum terjadi perdarahan
berulang
 Lakukan perawatan secara intensif untuk mencegah
terjadinya perdarahan yang lebih banyak sambil
menunggu usia kehamilan cukup matang.
PENGERTIAN PENDARAHAN ANTERPARTUM
Perdarahan anterpartum adalah perdarahan yang terjadi sebelum masa persalinan.

Dimana, perdarahan yang terjadi pada masa antepartum dibagi berdasarkan usia kehamilan

yaitu: < 20 minggu dan > 20 minggu. Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada

bagian segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir yang

ditandai dengan perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina tanpaa danya rasa nyeri

pada kehamilan trimester terakhir, khususnya pada bulan kedelapan.1-3Perdarahanan

tepartum yang disebabkan oleh plasenta previa umumnya terjadi pada triwulan ketiga karena

saat itu segmen bawah uterus lebih mengalami perubahan berkaitan dengan semakin tuanya

kehamilan, segmen bawah uterus akan semakin melebar, dan serviks mulai membuka.

Perdarahan ini terjadi apabila plasenta terletak diatas ostiumuteriinterna atau dibagian bawah

segmen rahim. Pembentukan segmen bawah rahim dan pembukaan ostiuminterna akan

menyebabkan robekan plasenta pada tempat perlekatannya.


LANJUTAN……

Pendarahan antepartum akibat plasenta


previa terjadi sejak kehamilan 20 minggu saat segmen
bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar serat
menipis. Umumnya terjadi pada trimester ke III
karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami
perubahan. Pelebaran segmen bawah uterus dan
pembukaan serviks menyebabkan sinus uterus robek
karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau
karena perobekan sinus marginalis dari plasenta.
Perdarahan tidak dapat dihindarkan karena
ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus
untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal.
ADAPUN PEMERIKSAAN FISIK YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK
MENEGAKKAN DIAGNOSA PLACENTA PREVIA MELIPUTI

 Periksa keadaan umum dan tanda tanda vital


 Inspeksi genetalia eksternal
 pemeriksaan inspekulo dan leopold.
 Pemeriksaan keadaan umum dan tanda vital dapat
dinilai dengan jumlah perdarahan yang terjadi pada
pasien
 Pada pinspeksi genetalia eksternal tampak bekuan
darah pada sekitar vulva, uretra tampak tenang.
 Pada pemeriksaan genitalia eksternal dapat dilihat
melalui banyaknya darah yang keluar melalui vagina,
darah beku.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai