Pemeriksaan tekanan

intraokuler (TIO)
AYU FEBRIYANTI ABBAS 201683030
 Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur
tekanan intraocular adalah menggunakan alat
yang disebut tonometer.
Cara mengukur TIO dapat digunakan :
◦Tonometer digital (palpasi)
◦Tonometer schiotz

Ilyas S dan Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Ed4. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2013
 Tonometer digital (palpasi)
Tonometer digital adalah salah satu cara pengukuran tekanan bola mata dengan
menggunakan jari. Dasar pemeriksaannya adalah dengan cara merasakan reaksi
kelenturan bola mata (balotement) dilakukan dengan bergantian dengan kedua jari
tangan.

Interpretasi :
N (Normal), N+1, N+2, N+3 yang
berarti tekanan lebih tinggi dibanding
normal, dimana N+1<N+2
Atau N-1, N-2, N-3 yang berarti
tekanan bola mata lebih rendah

Ilyas S dan Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Ed4. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2013
Budhiastra P, Djelantik S, Kusumadjaja MA, Jayanegara WG, Putrawati M, Yuliawati P, et al. Buku Panduan Belajar Koas:
Ilmu Kesehatan Mata. Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.2017
Tonometri Schiotz
Tonometer Schiotz merupakan alat praktis sederhana. Pengukuran tekanan bola mata
dinilai secara tidak langsung, ya itu dengan teknik melihat daya tekan alat pada kornea.
 Penilaian tonometer Schiotz.
Hasil dicatat sebagai bacaan skala/bacaan beban, misalnya: 5/5,5, 8/7,5, 3/10.
Pembacaan skala dikonversi dengan nilai pada tabel konversi (terdapat dalam kemasan alat) untuk mengetahui
tekanan bola mata dalam satuan millimeter air raksa (mmHg).
a. Apabila tekanan lebih tinggi dari 20 mmHg, dicurigai adanya glaukoma.
b. Bila tekanan lebih tinggi dari 25 mmHg, pasien menderita glaucoma.

Ilyas S dan Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Ed4. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2013
Budhiastra P, Djelantik S, Kusumadjaja MA, Jayanegara WG, Putrawati M, Yuliawati P, et al. Buku Panduan Belajar Koas:
Ilmu Kesehatan Mata. Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.2017
Terima kasih