Case Report
Pembimbing:
d r. N a d i a h , S p . K K , M . K e s
2
KELUHAN UTAMA
Terdapat bercak putih di punggung semakin meluas
sejak 1 bulan SMRS
“
KELUHAN TAMBAHAN
Gatal jika berkeringat
4
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien berobat ke RSUD
Pasien menggunakan bedak Kardinah dengan keluhan bercak
Berkemah di putih yang semakin meluas sejak
gatal yang dibeli di warung,
sekolahnya, kemudian gatal sedikit 1 bulan yang lalu SMRS
memakai baju berkurang
basah seharian 1 minggu Desember
Nn. L
kemudian 2019
19 Jan
2020
18 tahun
1 tahun yll Selama ini
badan terasa gatal, timbul pasien
menggunakan Namun Pasien
bercak putih awalnya hanya
obat yang dibeli merasa bercak
sedikit pada bagian
di Apotik semakin meluas
punggung kanan sebesar biji
merata di punggung
jagung
hingga ke lengan
kanan atas
Dahulu
7
PEMERIKSAAN FISIK
8
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 1 9
Januari 2020 pukul 10.00 di Poli Kulit
RSUD Kardinah
Kesadaran : Compos Mentis
K e s a n s a k i t : Ta m p a k s a k i t r i n g a n
Kesan gizi : BB cukup, Gizi baik
TD
110/80 Napas Antropometri:
mmHg 18x/mnt BB 48 kg
Nadi Suhu TB 148 cm
76 x/mnt, 36,7 o C BMI : 18,7
kg/m22 (normal)
reguler
◦ Kepala: Normocephal, rambut hitam, tidak rontok, terdistribusi
merata, tidak terdapat jejas atau bekas luka, tidak terdapat efloresensi
kulit yang bermakna
10
◦ Thoraks
◦ Inspeksi : Bentuk dada fusiformis, gerak dinding dada simetris saat statis
dan dinamis, sela iga normal, sternum datar, retraksi sela iga (-), kelainan
kulit di punggung (+)
◦ Palpasi : Pernapasan simetris, vocal fremitus simetris, tidak teraba thrill,
ictus cordis teraba di ICS VI linea midclavicularis sinistra
◦ Perkusi : Hemitoraks kanan dan kiri sonor, batas paru dan hepar setinggi
PEMERIKSAAN ICS VI linea midclavicularis dextra dengan perkusi redup, batas bawah
FISIK paru dan lambung setinggi ICS VIII linea axillaris anterior sinistra dengan
perkusi timpani. Batas paru dan jantung kanan setinggi ICS IV linea
parasternal dextra, batas paru dan jantung kiri setinggi ICS VI linea
midclavicularis sinistra, batas atas jantung ICS II linea parasternalis
sinistra, pinggang jantung setinggi ICS III linea parasternal sinistra
◦ Auskultasi :
14
MAKULA
HIPOPIGMENTA
SI
15
SKUAMA
HALUS
16
MAKULA
HIPOPIGMENT
ASI DI
LENGAN ATAS
KANAN
17
DISTRIBUS
I MERATA
DI
PUNGGUN
G
18
RESUME
Keluhan dirasakan Pasien sering
awalnya sejak 1 berkeringat dan
tahun yang lalu, jarang mengganti
Nn. L gatal bila berkeringat pakaian bila basah
TINEA
VERSK
18 Terdapat bercak
Menggunakan obat OLOR
yang dibeli di Apotik Efloresensi makula
tahun putih yang semakin , namun bercak putih hipopigmentasi,
meluas di punggung semakin meluas disertai skuama halus
hingga ke lengan ukuran lentiKular –
kanan atas sejak 1 numular
bulan SMRS bentuk tidak teratur
simeris di punggung
19
Diagnosi • Tinea Versikolor
s Kerja
• Pitriasis Alba
Diagnosis
DIAGNOSIS Banding • Vitiligo
• Pemeriksaan dengan Lampu
Wood
Pemeriksa • Pemeriksaan sediaan langsung
an Anjuran
dengan larutan KOH 20%
20
Medikamentosa
◦ Oral/sistemik:
◦ Itrakonazol tab 1 x 200 mg selama 7 hari
21
Non-Medikamentosa
◦ Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan
penatalaksanaannya.
◦ Edukasi bahwa pengobatan harus dilakukan secara
menyeluruh, tekun, dan konsisten karena kekambuhan
tingg
TATALAKSANA ◦ Menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan (mandi minimal dua kali sehari, rutin mencuci
seprai, selimut dan handuk, rutin menjemur kasur).
◦ Menghindari pakaian yang berbahan panas dan tidak
menyerap keringat, sebaiknya selalu diganti bila terasa
basah akibat keringat dan juga dicuci setiap hari.
22
PROGNOSIS
Q u o a d Vi t a m : ad bonam
Quo ad Fungtionam : ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
23
PITIRIASIS
VERSIKOLOR
T I N J A U A N P U S TA K A
DEFINISI
25
EPIDEMIOLOGI
• P i t i r i a s i s Ve r s i k o l o r s e r i n g d i t e m u k a n d i d a e r a h
tropis
• Didaerah tropis insiden dilaporkan sebanyak 40%,
sedangkan pada daerah yang lebih dingin angka
insiden lebih rendah, sekitar 3%
• Ti d ak a d a p er b e d a a n k e ja d ia n a n ta r a p r ia d a n w a n it a
• Di Amerika Serikat, penyakit ini banyak ditemukan
pada usia 15-24 tahun, dimana kelenjar sebasea
(kelenjar minyak) lebih aktif bekerja
ETIOLOGI
Malessezia spp., ragi bersifat lipofilik yang merupakan
flora normal pada kulit.
FAKTOR FAKTOR
EKSOGEN ENDOGEN
• Suhu tinggi • Riwayat keluarga yang
• Kelembaban udara positif
• Kepadatan hunian dan • Hiperhidrosis
hygiene yang kurang • Imunodefisiensi
• Malnutrisi
27
PATOGENESIS
Malessezia spp.
Pitiriasis
versikolor
29
MANIFESTASI KLINIS
Makula Makula
Hiperpigment Eritematous
asi pada axial
pada
punggung
Makula
Makula
Hipopigmenta
Hipopigmenta
si pada dada
si pada lengan
atas
30
DIAGNOSIS
1. Pitiriasis Alba
Pada mulanya lesi berwarna merah muda atau sesuai warna kulit
dengan skuama kulit diatasnya. Lesi pitiriasis alba umumnya
mengenai pipi dan dagu
32
32
DIAGNOSA BANDING
2. Dermatitis Seboroik
Lesi bercak bersisik yang luas, bisa menjadi tebal dan mengeras. Lesi
hipopigmentasi dapat dilihat pada individu yang berkulit gelap.
Distribusi lesi umumnya terjadi pada daerah berminyak dan berambut di
kepala dan leher
33
33
DIAGNOSA BANDING
3. Vitiligo
Lesi makula hipopigmentasi pada kulit, berbatas tegas, dan
asimtomatis. Lesi terutama terdapat pada daerah yang terpajan (muka,
dada bagian atas, dorsum manus), daerah intertriginosa (aksila, lipat
paha), daerah orifisium (sekitar mulut, hidung, mata, rektum), pada
bagian ekstensor permukaan tulang yang menonjol (jari-jari, lutut, siku)
34
34
PENGOBATAN
Mengindentifikasi faktor predisposisi
36
ANALISIS
MASALAH
37
ANALISIS
• Pada anamnesis • Penderita datang dengan
didapatkan pasien keluhan bercak putih di
perempuan, usia 18 tahun, punggung sejak 1 tahun yang
suku Jawa. Identitas ini lalu, sejak 1 bulan ini bercak
sesuai dengan teori yang putih semakin lama semakin
banyak. Anamnesis ini
didapakan. Tinea versikolor
menunjukkan kelainan kulit
lebih sering terjadi di daerah
yang kronis. Tinea versikolor
tropis dan mempunyai merupakan penyakit kulit
kelembaban tinggi superfisial yang kronik
terutama meliputi badan dan
kadang-kadang menyerang
ketiak, lipat paha, lengan,
tungkai atas, leher, muka dan
kulit kepala yang berambut. 38
ANALISIS
◦ Pada pasien ini
terdapat faktor • Pada pemeriksaan fisik
predisposisi eksogen didapatkan bercak
yaitu pasien sering hipopigmentasi di punggung.
berada di luar ruangan Pada teorinya sebagian besar lesi
saat bekerja dari pada tinea versikolor adalah
di dalam ruangan, hipopigmentasi, atau
hiperpigmentasi. Tinea
sering berkeringat
versicolor cenderung
banyak dan jarang hipopigmented signifikan pada
mengganti pakaian bila individu berkulit gelap.
berkeringat • Secara klinis, penyakit ini
biasanya tanpa gejala
(asimtomatis), biasanya, pasien
mencari pengobatan medis 39
ANALISIS
◦ Prognosis baik bila
◦ Tatalaksana yang sesuai untuk pengobatan dilakukan
kasus ini yaitu menggunakan obat menyeluruh, tekun dan
anti fungi yaitu suspensi selenium konsisten. Pengobatan harus
sulfida 2,5% dalam bentuk losion diteruskan 2 minggu setelah
atau bentuk shampo dipakai 2-3 fluoresensi negatif dengan
kali seminggu.Obat digosokkan pemeriksaan lampu Wood dan
pada lesi dan didiamkan 15-30 menit sediaan langsung negatif.
sebelum mandi. Bercak hipopigmentasi dapat
◦ Krim azole yaitu ketoconazole menetap selama beberapa
penggunaan setiap hari selama 14 minggu atau bulan hingga
hari telah terbukti efektif untuk pigmen yang hilang diganti
pengobatan pitiriasis versikolor. melalui paparan ultraviolet
40
• Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
Ketujuh. Jakarta:Badan Penerbit FKUI;2017.p.103-5.
◦ Rai MK, Wankhade S. 2012. Tinea versicolor-an epidemiology. J Microbial Biochem
Technol. 1(1):51-6
◦ Lee WJ, Kim JY, Song CH, Lee SH, Lee SJ, Kim DW. 2011. Disruption of barrier
function in dermatophytosis and pityriasis versicolor. The Journal of Dermatology.
38(11):1049-53.
◦ Patel AB, Kubba R, Kubba A. 2013. Clinicopathological correlation of acquired
hypopigmentary disorders. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 79(3):376-82.
◦ Mahmoud YAG, Metwally MA, Mubarak HH, Zewawy NE. Treatment of tinea
D A F TA R versicolor caused by Malassezia furfur with dill seed extract: an experimental study. J
Pharm Pharmaceut Sci. 2014;7(2):975-1491.
P U S TA K A ◦ Gupta AK, Foley KA. Antifungal treatment for pityriasis versicolor. J Fungi. 2015; 1(1):
13-29.
◦ Nathalia S, Niode NJ, Pandaleke HEJ. Profil pitiriasis versikolor di poliklinik kulit dan
kelamin RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado periode Januari-Desember 2012. J eCL.
2015; 3(1):186-92.
◦ Gupta AK, Lane D, Paquet M. Systematic review of systemic treatments for tinea
versicolor and evidence-based dosing regimen recommendations. J Cutan. Med. Surg.
2014; 18(2): 79-90.
◦ Fergemann J, Todd G, Pather S, Vawda ZFA, Gillies JD, Walford T, et al. Doubleblind,
randomized, placebo-controlled, dose-finding study of oral pramiconazole in the
treatment of pityriasis versicolor. J. Am. Acad. Dermatol. 2009; 61(6): 971-6.
41
Thank You!
42