TIK :
Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan fisiologi
lintasan visual, lintasan pupil dan sistem motorik okuler.
Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam kelainan
lintasan visual, lintasan pupil dan sistem motorik okuler.
Mahasiswa mampu menjelaskan gejala kelainan lintasan
visual, lintasan pupil dan sistem motorik okuler beserta
pemeriksaannya.
LINTASAN VISUAL
Pengurangan visus
Gangguan lapang pandang
Gangguan kecerahan dan kontras
Gangguan penglihatan warna
Lain –lain : mual muntah, pusing,kejang.
Pemeriksaan lapang pandang
Tes konfrontasi
Keterangan
Z = sel kerucut
S = sel batang
H = sel horizontal
B = sel bipolar
A = sel amakrin
G = sel ganglion
N.O = nervus opticus
Retina
Ada 4 bagian :
Intraokuler (papil n. optikus / bintik buta)
Intraorbita ( seperti huruf S)
Intraosea (di kanalis optikus)
Intrakranial (di rongga tengkorak)
Khiasma optikum
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan lapang pandang
Pemeriksaan kecerahan
Pemeriksaan persepsi warna (Ishihara)
Pemeriksaan funduskopi (oftalmoskop)
Pemeriksaan pupil
Pemeriksaan neurologis/radiologis
Konsul : saraf, interna, bedah, tht, kardiologi
Pemeriksaan lapang pandang
Tes konfrontasi
Kemungkinan penyebab :
Radang ( mis : papilitis)
Tumor ( mis : adenoma hipofise)
Vaskuler ( mis : stroke occipitale)
Toksik ( mis : INH, metanol)
Kongenital ( mis: hipoplasi n.optikus)
Demielinisasi (mis : neuritis retrobulber)
Hemianopia bitemporal
Misal :
1. Papilitis : adanya radang papil n. optikus
(fundus : hiperemi dan edema ringan pada
papil)
2. Neuritis retobulber : radang n.optikus di
belakang bola mata (fundus : normal)
PAPIL EDEMA
Adanya kongesti papil n. optikus non inflamasi
yang disebabkan adanya kenaikan tekanan
intrakranial ( N = 100-200 mmH2O)
Penyebab :
1. Tumor otak
2. Abses otak
3. Hidrosefalus
4. Perdarahan subdural
5. Hipertensi maligna dll
LINTASAN PUPIL
SIMPATIS :
Gln cervicalis sup gln siliaris m. dilator
pupil (midriasis)
PARASIMPATIS :
N III gln siliaris m.sphincter pupil
(miosis) dan m. siliaris (akomodasi)
LINTASAN PUPIL AFEREN
retina
traktus optikus
nukleus pretektum
ganti neuron
sinus kavernosus
sinus kavernosus
Fisiologis
Karena cetusan rangsang pusat simpatis
di nukleus Edinger Westphal yang tidak
seimbang
Anisokori sangat ringan & reflek pupil
normal
Patologis
Defek simpatis
Defek parasimpatis
Sindrom Horner
Bilateral miosis
Rangsang cahaya negatif
Rangsang dekat ada
Respon terhadap midriatil minimal
Misal : neurosifilis
SISTEM MOTORIK OKULER
Otot
Insersi : di sklera
Origo : di anulus zinii kecuali m. obliqus
inferior (di dasar orbita)
Inervasi otot
N.III (okulomotorius)
m. rektus superior (1)
m. rektus medialis (3)
m. oblikus inferior
M. rektus inferior (2)
m. levator palpebra
N.IV (troklearis)
m. oblikus superior (5)
N.VI (abdusen)
m. rektus lateralis (4)
Fungsi otot ekstraokuler
A B
Gerak bola mata
Duksi (1 mata)
Versi (2 mata searah)
Vergen ( 2 mata berlawanan arah)
1. Konvergen (ke arah dalam)
2. Divergen (ke arah luar)
Tujuan gerak mata :