Anda di halaman 1dari 3

SGD LBM 1

STEP 1

1. Ortoforia
Kedudukan 2 bola mata sejajar normal tidak berubah.
2. Visus
Sebuah ukuran kuantitatif suatu kemampuan untuk mengidentifikasi simbol2
berwrna hitam dengan latar belakang putih dengan jarak yang telah distandarisasi
serta dengan simbol yang bervariasi, singkatnya adalah suatu ketajaman atau
ketajaman kepenglihatan

STEP 2
1. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi dari organ penglihatan?
2. Apa yang dimaksud dengan mata normal? dan sebutkan macam-macam kelainan
reraksi!
3. Apakah intrepetasi dari visus kedua mata 6/6?
4. Bagaimana mekanisme melihat?
5. Sebutkan macam-macam posisi organ mata lainnya!
6. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada skenario?
7. Bagaimana cara menjaga organ penglihatan agar tetap bekerja secara optimal?

STEP 3
1. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi dari organ penglihatan?
ANATOMI
Terletak di cavum orbita, ada sepasang, cavum orbita berbentuk piramida.
Atap  os frontal, belakangnya ada ala magna os spenoid, lantai bagian media os
maxila, lateral os zigomatikus,
Dinding lateral lebih kokoh daripada dinding medial
Organon visuum, terdiri dari okulus dan accecoria
Okulus terdiri dari bulbus okuli dan nervus optikum
Bulbus okuli terdiri dari selubung dan isi, selubung terdiri dari tunika fibrosa,
vaskulosa, dan nervosa. Turunan tunika fibrosa adalah kornea dan sklera. Turunan
dari tunika vaskulosa adalah iris, korpus ciiaris, choroid. Turunan dari tunika nervosa
adalah stratum pigmenti dan retina.
Isinya terdiri dari humor aquos, corpus vitreum, dan lensa
N optikum akan menembus sklera 2,5mm ke arah nasal
Organ oculi accecoria terdiri dari conjunctiva, palpebra, gl. Lacrimal, dan m.
Ekstrinsik bulbi.
M. ekstrisik bulbi terdiri dari ...
Saluran lakrimalis ....
FISIOLOGI
Pengaturan cahaya diatur oleh iris, ada 2 jens otot , serat sirkuler untuk kontriksi,
serat radial untuk dilatasi
Akomodari ada pengarus dari simpatis parasimpatis, m. Ciliaris kontraksi ligamen
akan mengendur dan lensa akan relaksasi, begitupun sebaliknya
Trias akomodasi
Bagaimana jalur lintasan visual?
Cahaya masuk  kornea pupil(mengatur banyak sedikitnya cahaya yg masuk)
lens (cahaya difokuskan) diterima retina, ada impuls listrik dan diteruskan ke otak
Melihat jauh  tanpa akomodasi pada orang normal
Melihat dekat  berakomodasi
Fisiologi dari masing2 oragan visus
Kornea avaskuler sehingga mendapat nutrisi dari beberapa pembuluh darah yang
melintasi, dari air mata juga
Humor aquos
Vitrous
Tunika vaskulosa
Stratum pigment melindung bola mata dari cahaya.
Pergerakan mata dipengaruhi oleh m rectus lacralis, m rectus medialis, m rectus
superior, m rectus inferior, m obliqus superior, m obliqus inferior.
Ada 3 jaras yaitu N VI,III,IV
Otot dipengaruhi oleh 3 sumbu, vertikal (elevasi dan depresi), horizontal (abduksi,
adduksi) dan transversal
Cahaya masuk, menembus lensa, ditangkap retina, ada yang pigmented
(memfokuskan) dan nervus  dibawa n optikus ke ciasma, badan korpus
genikulatum lateral
HISTOLOGI
Lensa adalah sejenis sel yang tidak memiliki nukleus, sehingga bentuknya bening
Retina terdiri dari sel basil, kerucut( untuk penglihatan siang), bipolar.
Fungsi masing2!
2. Apa yang dimaksud dengan mata normal? dan sebutkan macam-macam kelainan
refraksi!
Persyaratan mata normal
 Visus 6/6
 Gerakan tidak terbats,
 Tidak ada udem
 Dapat membuka sempurna
 Dapat melihat seimbang kanan dan kiri
 Tidak ada tanda-tanda infeksi, peradangan

Kelainan refraksi
 Miopi  melihat objek dekat lebih jelas daripada jauh, cahaya jatuh di depan
retina, bisa karen alensa terlalu cembung atau jaraknya terlalu dekat. Bisa
karena benang zein terlalu kontraksi
 Hipermetropia  melihat objek jauh lebih jelas, cahaya jatuh dibelakang
retina, bisa karena lensa lemah atau jaraknya terlalu dekat, benang zain
terllalurelaksasi
 Astigmatisme  kelengkungan kornea tidak sama
 Presbiopi  kondisi karena umur, daya akomodasinya lama (tidak termasuk
kelainan refraksi, normal)

3. Apakah intrepetasi dari visus kedua mata 6/6?


Orang normal dapat melihat jarak 6 meter, jika bisa pada 4 meter berarti 4/6.
Melihat kartu snnellen, normal range 4/6 – 6/6, jika kartu snellen tidak bisa diganti
dengan jari, jika tidak bisa dengan lambaian tangan
Visus ada 2 yaitu central (makula lutea) dan perifer
6/6 merupakan intrepetasi pemeriksaan visus central

4. Bagaimana mekanisme melihat?

5. Sebutkan macam-macam posisi organ mata lainnya!

6. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada skenario?


- Pemeriksaan visus : priksa visus central dan perifer
- Pemeriksaan reflex pupil : dengan pen light, diameter pupil
- Pemeriksaan placido  untuk melihat kelengkungan kornea
- Tes buta warna : kartu ishihara
- Px lapang pandang : konfrontasi (pasien berhadapan dg pemeriksa ,mata yg tdk
diperiksa ditutup). Px kamprimetri . px perimetri (alat stengah bola)
- Px tekanan bolamata : dg tonometer  untuk melihat humor aquos, normal 10-
20 mmHg, sederhana dengan palpasi
- Px kelenjar lacrimal : uji produksi  uji schirmer (n: strip kertas basah) dan uji
aliran (dg cairan flourescein)
- Fundus reflex  melihat media refrakta
- tindal reflex.

7. Bagaimana cara menjaga organ penglihatan agar tetap bekerja secara optimal?

Anda mungkin juga menyukai