Anda di halaman 1dari 11

PEMBAHASAN SOAL KMB

Oleh
Purbianto, M.Kep.,Sp.KMB
Soal Nomor : 1

Seorang pasien laki-laki berusia 56 tahun dirawat di RS karena didiagnosis menderita


keganasan atau kanker pada kolon sigmoid. Dikarenakan kanker sudah menyebar sampai ke
sfingter ani, dokter memutuskan untuk mengalihkan pengeluaran feses melalui lubang yang
dibuat pada permukaan kulit (stoma). Ketika Saudara sedang bertugas, pasien menanyakan
apakah ia masih dapat buang air besar secara normal?

Apakah prinsip moral etik yang akan Saudara gunakan untuk menjawab pertanyaan pasien
tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonomy
d. Beneficiency
e. Non Mal Eficiency

Kunci : B
Konsep
Veracity (Kejujuran)

Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi
layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan
agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.
Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi
sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu. Contoh Ny. S masuk
rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga
ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. S selalu bertanya-tanya tentang
keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum
memberitahukan kematian suaminya kepada klien perawat tidak mengetahui alasan
tersebut dari dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi dokter harus diikuti.
Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
Soal Nomor : 2
Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat di RS karena didiagnosis menderita
keganasan atau kanker pada kolon sigmoid dan sudah dilakukan tindakan
kolostomi dengan tipe end colostomy hari ke-3. Pasien mengeluh belum buang air
besar semenjak operasi, dan Saudara ditugaskan untuk merawat pasien tersebut.

Apakah rencana tindakan yang akan saudara buat untuk pasien tersebut?
a. Melakukan kolaborasi pemberian obat pencahar
b. Mengkaji kondisi dan fungsi stoma
c. Menganjurkan untuk makan berserat
d. Mengobservasi perkembangan keluhan
e. Memberikan minum air hangat

Kunci : B
Konsep
end colostomy dibuat dengan mengeluarkan salah satu ujung usus besar melalui dinding perut, yang
ujungnya dapat dibalik, seperti manset. Kemudian tepi usus besar dijahit ke kulit di perut untuk
membentuk bukaan atau stoma. End colostomy bisa permanen atau sementara.
Indikasi operasi end colostomy adalah bila lesi yang mengakibatkan obstruksi atau perforasi terdapat di
kolon sigmoid. Misalnya kondisi infeksi atau kanker pada rektum, dan volvulus pada kolon sigmoid
Soal Nomor : 3

Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun dirawat di RS karena menderita Sirhosis Hepatis.
Pasien dirawat dengan asites. Hari kedua perawatan, selain masih mengeluh mual dan tidak
nafsu makan, pasien juga mengeluh sesak nafas terutama jika tidur dalam posisi terlentang
dengan frekuensi napas 28 kali/menit, dan badan terasa lemas.

Apakah masalah keperawatan utama dari kasus diatas?


a. Intoleransi aktifitas
b. Hipervolemia
c. Pola nafas tidak efektif
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan
e. Gangguan pemenuhan kebutuhan tidur

Kunci : B
Hipervolemia
Peningkatan volume cairan intra vaskuler, interstisiel dan atau intra vaskuler

Penyebab
Gangguan mekanisme regulasi
Kelebihan asupan cairan
Kelebihan asupan natrium
Gangguan aliran balik vena
Efek agen farmakologis (mis. Kortikosteroid, chlorpropamide, tolbutamide,
vincristine, tryptilinescarbamazepine)  
Soal Nomor : 4

Seorang Perawat yang sedang berdinas di ruang perawatan penyakit dalam akan
memberikan obat captopril (ace inhibitor) kepada seorang laki-laki usia 49 tahun yang
didiagnosis hipertensi.

Sebelum menyiapkan obat tersebut, apakah tindakan pertama yang seharusnya dilakukan
perawat
A. Melihat kembali instruksi medis
B. Menanyakan kondisi pasien
C. Mengukur tekanan darah
D. Mengkaji riwayat hipertensi
E. Mengukur kembali tekanan darah

Kunci : A
Soal Nomor : 5

Seorang pasien laki-laki berusia 54 tahun, dirawat diruang bangsal penyakit dalam, dengan keluhan
utama sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bibir pucat, frekuensi pernapasan 32x/menit,
terdengar ronchi pada kedua lapang paru, retraksi dinding dada, dan tampak kelelahan. diagnosa
medik tuberkulosis dan efusi pleura.

Apakah diagnosa keperawatan utama dari kasus diatas?


A. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan
B. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penumpukan sputum
C. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penumpukan sputum
D. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan pengembangan paru
E. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan pengembangan paru

Kunci : D
Soal Nomor 6
Seorang pasien laki-laki usia 57 tahun dirawat inap pada ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
nafas yang berat. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi pernafasan 40 kali/mnt, tekanan darah
135/90 mmHg, frekuensi nadi = 128 kali/mnt, pada palpasi fibrasi lemah bahkan hampir tak teraba,
auskultasi suara jantung III (BJ III) dan ronki basah (crekles) pada lapang paru. Urine output 24 jam
350 ml. Pada pemeriksaan penunjang foto thoraks didapatkan adanya pembesaran jantung sebelah kiri
dengan CTR 80% dan tampak edema paru dan Hasil AGD PCO2 meningkat.

Dari kasus diatas, apa yang menjadi prioritas masalah keperawatan adalah
a. Kelebihan voume cairan
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Penurunan curah jantung
d. Gangguan pertukaran gas
e. Gangguan pola nafas

Kunci : D

Anda mungkin juga menyukai