Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI PEMBELAJARAN DI ERA PANDEMI

COVID 19 PADA SATUAN PENDIDIKAN


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DI KABUPATEN SLEMAN

DR. DRA. ST.NURBAYA,M.SI,M.HUM


ANGGOTA DEWAN PENDIDIKAN SLEMAN, LEKTOR KEPALA DI PRODI PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
EVALUASI BERBASIS SURAT EDARAN MENDIKBUD NOMOR 4
TAHUN 2020 TENTANG PEMBELAJARAN JARAK JAUH

ISI SURAT EDARAN


Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. .
Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.
Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antarsiswa, sesuai minat
dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari
rumah. Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang
bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualit
atif.
REGULASI PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI ERA
PANDEMI COVID 19

Buku Panduan Pembelajaran Jarak Jauh: Bagi Guru Selama Sekolah Tutup Dan Pandemi Covid-19 Dengan
Semangat Merdeka Belajar, Terdapat Dua Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh Selama Masa Pandemi Yakni:
Tidak Membahayakan
Sebagaimana Guru Di Seluruh Dunia Mencoba Untuk Mengurangi Kemungkinan Kerugian Dalam Belajar
Karena Gangguan Sekolah, Keselamatan Dan Kesejahteraan Siswa (Students Well-being) Harus Menjadi Hal
Terpenting Untuk Dipikirkan. Upaya Penyampaian Kurikulum Secara Jarak Jauh Tidak Menciptakan Lebih
Banyak Stres Dan Kecemasan Bagi Siswa Dan Keluarganya.
Realistis
Guru hendaknya memiliki ekspektasi yang realistis mengenai apa yang dapat dicapai dengan pembelajaran
jarak jauh, dan menggunakan penilaian profesional untuk menilai konsekuensi dari rencana pembelajaran
tersebut.
HASIL EVALUASI BERBASIS EDARAN MENDIKBUD NOMOR 4 TAHUN
2020 TENTANG PEMBELAJARAN JARAK JAUH TERHADAP GURU

Pencana Pelaksanaan Pembelajaran


Masih Mengacu Pada Rencana Pelaksnaaan Pembelajaran Pada Situasi Normal dengan alasan tidak ada panduan penyusnan
RPP khusus saat Pandemi Covid 19
Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Masih Mengacu Pada Kompetensi Dasar Normal, karena tidak ada Rumusan Kompetensi Dasar Esensial
yang ditetapkan sebagai materi prioritas pembelajaran. Kebijakan pemerintah tetap mengharuskan melakukan pembelajaran
dengan menuntaskan semua Kompetens Dasar yang ada menyelesaiakan semua kompetensi dasar yang ada seperti pada kondisi
normal,
Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran Yang Mengarah Pada Upaya Pembentukan Kompetensi Kecakapan Hidup Tidak Terlaksana Pada Jenjang SMP,
tidak ada arahan atau materi khusus yang ditetapkan untuk dibelajarkan pada era Covid 19
HASIL EVALUASI BERBASIS EDARAN MENDIKBUD NOMOR 4
TAHUN 2020 TENTANG PEMBELAJARAN JARAK JAUH TERHADAP
GURU
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran tidak maksimal karena guru tidak memiliki media untuk
melakukan pembelajaran daring, selain itu kemampuan aplikasi teknologi informasi yang
kurang memadai sebanyak 46%.
Kebijakan pemerintah tetap mengharuskan melakukan pembelajaran dengan
menyelesaiakan semua kompetensi dasar yang ada seperti pada kondisi normal,
padahalkeadaan tidak memungkinkan hal tersebut diungkapkan oleh 41 % guru
Kesulitan melaksanakan penilaian karakter jujur siswa dalam penyelasaian tugas-tugas
HASIL EVALUASI BERBASIS EDARAN MENDIKBUD NOMOR 4 TAHUN 2020
TENTANG PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA PESERTA DIDIK

Pelaksanaan Pembelajaran
Siswa tidak memiliki media untuk melakukan pembelajaran daring ( Pulsa, HP, computer dan j
jaringan internet)
Motivasi peserta didik menurun dalam proses pembelajaran jarak jauh
Siswa merasa tidak diperhatikan oleh guru maupun oleh orang tua saat pembelajaran jarak jauh
Siswa tidak bisa berekpresi/menyalurkan keinginan ketika pembelajaran jarak jauh
Siswa merasa jenuh secara psikis dan fisik
Siswa mengharapkan adanya home visit atau les privat
HASIL EVALUASI BERBASIS EDARAN MENDIKBUD NOMOR 4 TAHUN 2020
TENTANG PEMBELAJARAN JARAK JAUH TERHADAP ORANG TUA

Aspek Orang Tua


Orang tua tidak mendamping siswa belajar
Orang tua sulit melakukan komunikasi dengan guru dalam hal pembeljaran dan penyelsaian tugas-tugas belajar
Orang tua mengharapkan adanya Home Visit
Orang tua menganggap bahwa tanggungjawab pembelajaran adalah tanggungjawab pihak guru dan sekolah.
Orang tua merasa tidak perlu membayar SPP karena anak-anaknya tidak diajar oleh guru secara luring.
Orang tua terbebani dengan biaya tambahan fasilitas belajar ( HP, Pulsa, dan komputer)
Karena Pandemi siswa tidak perlu belajar dengan serius
HAMBATAN YANG DITEMUKAN

• Sarana Dan Prasarana


• Sulit Berkomunikasi dengan orang tua wali maupun dengan guru
• Hambatan lain yang ditemukan adalah guru mengalami kesulitan melakukan penilaian
terhadap tugas-tugas siswa (terkait dengan kejujuran)
• Dilema Home Visit ( Guru ada yang setuju ada yang tidak)
• Ketidakpedulian orang tua untuk mendampingi siswa belajar dirumah
SOLUSI/INTERVENSI DARI SEKOLAH

Solusi Aspek Pembelajaran


Menyesuaikan materi/kegiatan dilakukan jawab 42 % guru
Melakukan home visit/guru kunjung ada dilakukan oleh 5 %
Menyesuaian waktu pembelajaran, seperti mengganti jam belajar sesuai kesepakatan
Peningkatan literasi digital juga diungkapkan oleh 5% guru
Memberikan bantuan pulsa kuota internet pada peserta didik ada 20% persen sekolah yang
memberikan bantuan kouta data
SOLUSI/INTERVENSI DARI
SEKOLAH/PEMERINTAH
Sekolah melakukan melakukan komunikasi personal dengan orangtua/peserta didik
sebanyak 20 persen,
Sekolah motivasi pada orangtua/peserta didik dilakukan oleh hanya 5 persen.
Pemerintah pusat memberikan bantuan pulsa
HARAPAN DI ERA PANDEMI

• MELAKUKAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DENGAN PROTOKOL


KESEHATAN BAIK OLEH GURU MAUPUN OLEH SISWA PADA DAERAH HIJAU
• SISWA MENGHARAPKAN ADANYA HOME VISIT
• SISWA MENGHARAPKAN ADANYA LES PRIVAT

Anda mungkin juga menyukai