implementasi kurikulum
darurat
Oleh:
Lilik Yuni Narwati
Patrisia Wilsa
Musaadah
Putri Jania Setyowati
KURIKULUM DARURAT
Selama pandemi Covid-19 Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
membolehkan sekolah untuk menyederhanakan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan para siswa.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
Apa yang melatarbelakangi adanya kurikulum
darurat?
beradaptasi dengan
Adanya pandemi
kemajuan era serba
Corona virus disease-
teknologi yang
2019 (Covid-19)
disebut era 4.0
Prof. Dr. S. Nasution dalam bukunya yang berjudul Kurikulum
dan Pengajaran menyatakan
Programme
Evaluation
Learning
Assessment
Non-Discriminative
Going to Fun
Interactive
Kelebihan kurikulum darurat
- Tersedianya modul-modul pembelajaran dari kemendikbudristek yang diberikan
untuk guru dan orang tua untuk mempermudah pendampingan dalam
pembelajaran selama masa pandemi Covid 19 .
- Kurikulum Darurat mendapat respon yang positif dari guru , orang tua , dan
pegiat literasi .
- Kurikulum Darurat dianggap mampu membantu praktik pembelajaran karena
fokus pada materi sesnsial sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan
alokasi waktu yang cukup di masa pandemi.
- Adanya asesmen diagnostik yang memungkinkan guru mengetahui model dan
kemampuan siswa dalam belajar. Maka asesmen ini dapat membantu guru
dalam mengajar sesuai dengan kemampuan para siswa.
- Adanya kolaborasi antara guru dan orang tua dalam meningkatkan capaian
pembelajaran anak
- Guru menjadi adaptif , kreatif dan inovatif karena pembelajaran dilakukan
dengan sistem Pembelajaran Jarak jauh (PJJ)
- Terdapat pemangkasan jumlah kompetensi dasar dan kompetensi inti tiap
mata pelajaran.
- Tersedianya acuan kurikulum yang sederhana bagi guru.
- Beban mengajar kurang.
- Guru dapat fokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan
kontekstual.
- Orang tua lebih mudah mendampingi anaknya belajar dirumah.
- Siswa memiliki banyak waktu dirumah bersama keluarga.
Kekurangan kurikulum darurat
- Kurikulum darurat bersiafat opsional artinya Sekolah dapat tetap
menggunakan Kurikulum 2013, kurikulum darurat atau dapat
mengembangkan kurikulum secara mandiri yang dapat mengakibatkan
kesenjangan pendidikan.
- Karena PJJ adanya keterbatasan akses terhadap internet yang stabil, sinyal
komunikasi dan listrik dibeberapa wilayah 3 T (tertinggal, terdepan dan
terluar).
- Ketrebatasan kapabilitas tenaga pengajar yang kesulitan beradaptasi
denganmetode pembelajaran PJJ.
- Penurunan mutu atau kualitas pendidikan dan menambah disparitas atau
kesenjangan pendidikan.
- Keterbatasan gawai dan kuota internet sebagai fasilitas penunjang
pembelajaran daring.
- Siswa kurang bersosialisai.
- Siswa beresiko kehilangan pembelajaran.
- Ancaman putus sekolah.
- Kurang pengawasan guru dalam pembelajaran.
- Siswa Beresiko putus sekolah dan melakukan pernikahan dini.
Keuntungan guru dalam implementasi
kurikulum darurat
Aksesibilitas referensi program pendidikan langsung
dan tersedianya kurikulum yang sedarhana.