Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS ILMIAH

PEMBERLAKUAN KURIKULUM
DARURAT DI MASA PANDEMI

DISUSUN OLEH
NAMA

KELAS

SMA
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan untuk dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah berjudul “Pemberlakuan Kurikum Darurat di Masa Pandemi” ini sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Berkat dan rahmat Allah SWT merupakan alasan kita dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk pemenuhan tugas Bahasa Indonesia. Penulis
mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan saran dari guru kami, penulis dapat menyelesaikan
karya imiah ini.

Dalam karya ilmiah ini kami memaparkan tentang kurikum darurat, cara pelaksanaannya beserta
dampak yang ditimbulkan akibat pemberlakuan kurikum darurat di masa pandemi.

Kami dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kritik dn saran sebagai masukan bagi kami kedepan dalam pembuatan karya
ilmiah sangatlah berarti. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf bila ada kata-kata dalam
penyampaian yang kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.

, 3 Februari 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pandemi virus corona atau COVID-19 membuat banyak aktivitas manusia tertunda. Selain itu,
pandemi ini membuat aktivitas manusia mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah
perubahan dalam aktivitas belajar dan mengajar. Kurikulum darurat dikeluarkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan dan diberlakukan saat ini karena diketahui kegiatan belajar dan
mengajar di masa pandemi berupa pembelajaran jarak jauh sangat dikeluhkan oleh beberapa pelajar,
orang tua, dan guru.

Pembelajaran jarak jauh membuat beberapa orang tua mengeluh tidak mampu mendampingi
anaknya dalam belajar dikarenakan beberapa hal, mulai dari kesibukan bekerja, anak yang sulit
dibimbing, dan sebagainya. Selain orang tua, guru dan siswa juga merasakan hal yang sama betapa
sulitnya melakukan kegiatan belajar dan mengajar di masa pandemi.

Melihat kondisi seperti ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem
Makarim, mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi
Khusus.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru-baru ini mengumumkan adanya


penyesuaian kebijakan pembelajaran guna memudahkan siswa dan guru dalam belajar dan mengajar
di situasi pandemi COVID-19. Kurikulum darurat memberikan beberapa dampak dalam proses
belajar dan mengajar bagi siswa, orang tua, dan guru.

B. Rumusan Masalah

- Apa yang menyebabkan pemberlakuan kurikulum darurat di masa pandemi?

- Apa saja dampak pemberlakuan kurikulum darurat di masa pandemi?

C. Tujuan Penelitian

- Dapat mengetahui penyebab pemberlakuan kurikulum darurat di masa pandemi

- Dapat mengetahui dampak yang terjadi karena pemberlakuan kurikulum darurat.


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Kurikulum Darurat di masa pandemi COVID-19

Kurikulum darurat di masa pandemi COVID-19 merupakan penyederhanaan kompetensi dasar


yang mengacu pada Kurikulum 2013. Pelaksanaan kurikulum pada kondisi saat ini bertujuan
untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Satuan pendidikan pada kondisi khusus
dalam pelaksanaan pembelajaran dapat tetap mengacu pada Kurikulum Nasional, menggunakan
kurikulum darurat atau melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

Kurikulum darurat yang disiapkan oleh Kemendikbud merupakan penyederhanaan dari


kurikulum nasional. Pada kurikulum tersebut dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk
setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan
kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Gambar : Paparan Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 dari situs web resmi kemdikbud.go.id

Kurikulum darurat disiapkan untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK. Modul belajar PAUD
dijalankan dengan prinsip "Bermain adalah Belajar". Proses pembelajaran terjadi saat anak bermain
serta melakukan kegiatan sehari-hari.

Sementara untuk jenjang pendidikan SD, modul belajar mencakup rencana pembelajaran yang
mudah dilakukan secara mandiri oleh pendamping baik orangtua maupun wali.
Pemerintah juga memberikan relaksasi peraturan untuk guru dalam mendukung kesuksesan
pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Guru tidak lagi harus memenuhi beban kerja 24 jam tatap
muka dalam satu minggu sehingga guru dapat fokus memberikan pelajaran interaktif kepada siswa
tanpa perlu mengejar pemenuhan jam.

B. Dampak Pelaksanaan Kurikulum Darurat

Kurikulum darurat diberlakukan untuk memudahkan siswa, orang tua, dan guru dalam melakukan
aktivitas belajar dan mengajar. Kurikulum tersebut tentunya akan berbeda dari kurikulum
sebelumnya. Kurikulum yang digunakan masih pada kurikulum 2013. Namun, mengalami
pengurangan dan penyederhanaan dalam segi kompetensi dasar maupun aspek lainnya. Hal itu akan
memberikan dampak baru bagi pelajar dan guru.

Dampak yang diberikan akibat pelaksanaan kurikulum darurat antara lain :

• Dampak Positif
1) Bagi pelajar
Pihak yang merasakan perubahan penggunaan kurikulum adalah pelajar. Sekitar 50%
dampak kurikulum darurat akan dirakan oleh pelajar, dampak-dampat tersebut antara lain:
- Siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum dan dapat
berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual. Dengan ini,
siswa dapat lebih tenang dalam belajar dan tidak akan terbebani tugas – tugas dengan
materi yang sulit untuk dipelajari dalam kondisi saat ini.
- Kesejahteraan psikososial siswa meningkat. Dengan penyederhanaan kurikulum, siswa
akan dapat lebih tenang dan tidak akan stress dengan tugas – tugas yang menuntut
memahami semua materi.
- Waktu istrahat lebih banyak. Pemberlakuan kurikulum darurat juga berpengaruh pada
waktu pembelajaran, dimana waktu belajar akan lebih singkat yang dapat membuat
siswa memiliki lebih banyak waktu istrahat.

2) Bagi Guru
- Tersedia acuan kurikulum yang sederhana bagi guru. Guru akan lebih mudah
menyampaikan materi karena kompetensi dasar yang lebih sederhana dan bisa juga
berdampak kepada siswa yang akan lebih mudah memahami materi.
- Beban mengajar guru berkurang. Materi yang banyak dan sulit kadang membuat guru
kesulitan dalam mengajar. Dengan penyederhanaan kurikulum ini, guru akan lebih
mudah menyampaikan materi mengingat sulitnya melakukan aktivitas mengajar di masa
pandemi, dan juga guru bisa mendapatkan waktu istrahat yang cukup untuk tetap
menjaga kesehatan di masa pandemi.
- Guru dapat fokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual.
Materi yang sederhana dapat membuat guru dapat lebih fokus dan lebih maksimal dalam
mengajar.
3) Bagi Orang tua Siswa
- Orang tua lebih mudah mendampingi anaknya belajar di rumah. Materi yang sederhana
dapat membuat orang tua siswa khususnya murid taman kanak- kanak dan sekolah dasar
lebih mudah mendampingi dan membantu anaknya dalam belajar.
- Bagi orang tua yang sibuk dalam bekerja dan kesulitan dalam mendampingi anaknya,
kurikulum darurat telah memberikan solusi dengan pemberian modul belajar yang
pastinya mudah dipahami dan menarik serta anak juga bisa belajar mandiri.

• Dampak Negatif

Kurikulum Darurat yang diharapkan bisa membantu program pembelajaran jarak jauh,
ternyata menimbulkan kebingungan di para guru. Penyebabnya adalah karena pihak sekolah
diberikan kebebasan untuk memilih salah satu dari tiga opsi Kemendikbud tersebut.
Persatuan Guru Indonesia mengungkapkan bahwa terdapat aspirasi yang berbeda antara
pemerintah, guru, dan wali murid. Ini membuat mereka menjadi bingung karena diberikan
tiga opsi dalam menjalankan kurikulum pendidikan.
Masyarakat memang menginginkan kurikulum masa pandemi yang lebih sederhana, atau
kurikulum dengan standar minimum yang bisa dicapai anak didik di masa pandemi. Pihak
sekolah melalui guru dan kepala sekolah diberikan keleluasaan untuk menyesuaikannya.
Akan tetapi, dengan adanya tiga opsi di atas, justru menimbulkan kebingungan baru bagi para
guru. Tentu tidak mudah menyatukan aspirasi para orang tua murid. Semua mempunyai
keinginan yang berbeda-beda menyangkut pendidikan anak-anak mereka.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pandemi virus corona atau COVID-19 sampai saat ini belum berakhir. Pandemi telah
membuat banyak aktivitas manusia tertunda dan telah menyulitkan beberapa aktivitas
lainnya. Salah satunya di bidang Pendidikan. Proses belajar dan mengajar di masa Pandemi
sangat berbeda ketika masa sebelum pandemi. Akibatnya proses belajar dan mengajar kini
dilakukan dengan virtual atau secara daring (dalam jaringan) yang disebut dengan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ telah berlangsung selama hampir enam bulan ini.
Anak-anak belajar secara mandiri di rumah dengan didampingi orang tua. Akibat dari
berbagai keterbatasan, jadinya guru lebih banyak memberikan soal-soal latihan saja. Hal ini
membuat pemahaman anak-anak terhadap materi pelajaran menjadi tidak merata. Ada yang
bisa memahami materi secara mandiri, dan ada juga yang tidak. Latar belakang anak didik
pun, memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang merasa nyaman dengan
pembelajaran secara daring dan bisa mengikuti dengan baik. Akan tetapi, ada juga yang
merasa kesulitan, dan lebih menyukai pembelajaran secara tatap muka. Kondisi ini membuat
pencapaian anak didik tidak merata.
Melihat kondisi seperti ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem
Makarim kemudian memberikan keringanan berupa pemberlakuan Kurikulum Darurat.
Kurikulum darurat ini telah diberlakukan dan memberikan beberapa dampak bagi siswa,
orang tua, dan guru baik dari sisi positif maupun negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbud, Pengelola Web. 2020. Kemendikbud Terbitkan Kurikulum Darurat pada Satuan Pendidikan
dalam Kondisi Khusus. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/08/kemendikbud-terbitkan-
kurikulum-darurat-pada-satuan-pendidikan-dalam-kondisi-khusus. (diakses Februari, 2021)

Adit, Albertus. 2020. Ini Penjelasan Lengkap Mendikbud Mengenai Kurikulum Darurat .
https://edukasi.kompas.com/read/2020/08/07/193233571/ini-penjelasan-lengkap-mendikbud-mengenai-
kurikulum-darurat?page=all . (diakses Februari 2021)

Syafitri, Nasya. 2020 . Mengenal Apa Itu Kurikulum Darurat, Bagaimana Penerapannya, serta
Dampaknya. https://adyasta.com/2020/08/11/mengenal-kurikulum-darurat-penerapannya-serta-
dampaknya/ . (diakses Februari 2021)

Kurniasih, Enni. 2020. Kurikulum Darurat Membantu atau Menyusahkan Guru? .


https://blog.kejarcita.id/kurikulum-darurat-membantu-atau-menyusahkan-guru/ . (diakses Februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai