Anda di halaman 1dari 1

Kurikulum darurat di masa pandemi covid-19 ini tentu memiliki beberapa sisi positif dan

kebermanfaatan, diantaranya yaitu: 1) Meringankan beban belajar siswa dan meringankan beban
mengajar guru dengan mengurangi Kompetensi Dasar yang saat ini berlaku pada kurikulum
nasional. Kompetensi Dasar yang terlalu banyak tentu berpengaruh pada psikologis siswa pada
saat belajar, terlebih dalam kondisi pandemi seperti sekarang. Kompetensi Dasar yang digunakan
hanya yang mengandung materi yang esensial dan kontekstual, sehingga pembelajaran
diharapkan lebih mudah untuk dilaksanakan dari rumah dan orang tua siswa juga dapat
berkontribusi dalam proses belajar anak 2) Mempermudah guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) dalam mengajar karena pemerintah menyediakan modul-modul
pembelajaran.
Namun di lain sisi, kurikulum darurat ini memiliki beberapa kekurangan yang sangat
disorot oleh masyarakat. Kekurangan kurikulum darurat ini antara lain: 1) Beredar kabar di
masyarakat bahwa kurikulum darurat ini akan menghilangkan beberapa mata pelajaran. Hal ini
tentu menjadi kekhawatiran bagi beberapa guru pengampu mata pelajaran jika mata pelajaran
yang mereka ajar benar dihilangkan atau hanya menjadi mata pelajaran pilihan. 2) Keputusan
Mendikbud yang memperbolehkan sekolah untuk memilih tiga opsi untuk menetapkan
kurikulum di sekolahnya yaitu tetap mengacu pada Kurikulum Nasional, menggunakan
kurikulum darurat, atau melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri akan membuat
ketimpangan antara satu sekolah dengan sekolah yang lain karena perbedaan kurikulum yang
digunakan. 3) Mendikbud mengimbau guru perlu melakukan asesmen diagnostik. Asesmen ini
dilakukan di semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif
siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh. Penilaian/asesmen ini tentu memberatkan bagi
guru. Asesmen non-kognitif ini ditujukan untuk mengukur aspek psikologis dan kondisi
emosional siswa. Namun pada kondisi PJJ ini tentu merupakan hal yang sulit bagi gruru untuk
mengukur aspek psikologis dan emosional siswa.

Anda mungkin juga menyukai