Anda di halaman 1dari 22

SISTEM

PERUMUSAN
STRATEGI

SHINTA WIJAYANTI (6B)


022118195
KONSEP STRATEGI

Strategi adalah pola pengerahan dan pengarahan seluruh


sumber daya perusahaan untuk perwujudan visi melalui
misi perusahaan. Dengan pola tertentu, perusahaan
mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya ke
perwujudan visi perusahaan.

Strategi dirumuskan untuk menggalang berbagai sumber


daya perusahaan dan mengarahkannya kepada pencapaian
visi perusahaan. Dengan strategi yang tepat, seluruh
sumber daya perusahaan dikerahkan menjadi kekuatan
untuk diarahkan kepada pencapaian visi perusahaan
sehingga menjanjikan ketercapaian visi.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN


2
MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT
KARAKTERISTIK KEPUTUSAN STRATEGI
Suatu keputusan dikatakan sebagai keputusan strategic
(strategic decision) jika memenuhi syarat berikut ini:

1. Keputusan strategic berkaitan dengan hal-hal yang


bersifat mendasar seperti misi (bisnis pilihan), visi,
keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi pilihan untuk
mewujudkan visi perusahaan.
2. Keputusan tersebut melibatkan beberapa bagian
perusahaan atau keseluruhan komponen perusahaan.
3. Keputusan tersebut menghasilkan pemerolehan dan atau
memerlukan pengalokasian sumber daya yang besar
(baik modal manusia, keuangan, infomasi, dan fisik).
4. Keputusan tersebut berdampak jangka panjang ke masa
depan.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 3
Perumusan Strategi
Memerlukan:
1. Pelibatan banyak personil
dari berbagai disiplin ilmu
dan pengetahuan

2. Pengumpulan informasi yang


relevan dan andal sebagai basis
pengambilan keputusan

3. Pemikiran mendalam untuk


mempertimbangkan berbagai
informasi yang dipakai sebagai
basis pemilihan

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 4
POSISI DAN FUNGSI PENTING SYSTEM
PERUMUSAN STRATEGI DALAM TOTAL
BUSINESS PLANNING

1. Posisi penting system perumusan strategi dalam total business


planning
Sistem perumusan strategi merupakan langkah pertama dalam total
business planning. Dalam system manajemen strategic berbasis balanced
scorecard, system perumusan strategic merupakan fase pertama yang
terpisah dari fase perencanaan strategic, penyusunan program, dan fase
penyusunan anggaran.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 5
2. Fungsi penting system perumusan strategi dalam system manajemen
strategic berbasis balanced scrorecard
Dalam system manajemen strategic, perumusan strategi merupakan
tahap pertama yang harus dilalui dalam membangun masa depan
perusahaan. Dalam system manajemen strategic, system perumusan
strategi memiliki fungsi penting karena dengan system ini perusahaan
mampu melakukan Trendwatching, SWOT analysis, Envisioning, Pemilihan
strategi.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 6
a. Trendwatching
Adalah pengamatan atas tren perubahan lingkungan makro, lingkungan
industry, dan lingkungan persaingan. Memantau secara terus menerus
tren perubahan yang terjadi dilingkungan makro, lingkungan industry,
dan lingkungan persaingan.

b. SWOT analysis
Dari hasil pengamatan tren perubahan lingkungan tersebut kemudian
dilakukan SWOT analysis, dimana pengidentifikasian peluang dan ancaman
yang terdapat dalam tren perubahan tersebut serta kekuatan dan
kelemahan perusahaan dalam menghadapi peluang dan ancaman
tersebut.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 7
c. Envisioning
Dalam envisioning ini dilakukan rekonfirmasi (penegasan kembali) atau
redefinisi (perlunya perubahan atau perumusahan kembali) misi, visi,
tujuan, keyakinan dasar, dan nilai dasar perusahaan yang masih efektif
untuk memasuki lingkungan yang teridentifikasi dalam trendwatching.

d. Pemilihan Strategi
Ketepatan pemilihan strategi akan menjadi penentu efektivitas dan
efisiensi pemanfaatan seluruh sumber daya perusahaan dalam perwujudan
visi perusahaan.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 8
3. Perumusan strategi sebagai titik awal perencanaan yang dilandasi falsafah
“Creating the future From the future”
Sistem perumusan strategi merupakan system yang digunakan untuk
mewujudkan perencanaan yang berbasis falsafah “Creating the future From
the future”. Perencanaan masa depan perusahaan dimulai dengan melakukan
trendwatching perubahan lingkungan, kemudian hasil dari trendwatching
tersebut digunakan untuk SWOT analysis, dan berdasarkan SWOT analysis
ini direkonfirmasi atau diredefinikan.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 9
4. Alasan perumusan strategi dilaksanakan secara bersistem
Terdapat tiga alasan mengapa perumusan strategi dalam manajemen
kontemporer perlu bersistem :
a) Pergeseran mode pengelolaan dari command and control ke
communication, persuasion, and trust
b) Lingkungan yang kompleks menuntut pemikiran dari berbagai disiplin
dalam menghadapinya.
c) Sistem menjadikan perusahaan responsive dalam menanggapi perubahan
lingkungan yang dihadai peusahaan.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 10
SISTEM STRATEGI
Strategi dirumuskan melalui empat langkah utama berikut ini :

1. Trendwatching- indentifikasi lingkungan yang akan dimasuki


perusahaan dimasa depan.

2. SWOT analysis- identifikasi peluang danancaman yang


terdapat dilingkungan makro dan industry, serta kekuatan dan
kelemahan interal perusahaan..

3. Envisioning- penentuan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar,


dan nilai dasar perusahaan.

4. Pemilihan strategi- penentuan pola penggalangan dan


pengaahan seluruh sumber daya untuk mewujudkan visi
perusahaan.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 11
TRENDWATCHING

Trendwatching merupakan pengamatan terhadap tren Trendwatching menghasilkan keluaran berupa :


perubahan lingkungan makro, lingkungan industri, dan
lingkungan persaingan mengidentifikasi peluang yang (1) identifikasi tren perubahan lingkungan makro,
dapat di raih dan ancaman yang harus dihadapi industry, dan persaingan, dan
perusahaan dalam setiap lingkungan tersebut. (2) penafsiran dampak hasil analisis lingkungan makro,
Trendwatching menuntut kemampuan personal industry, dan persaingan dengan rerangka Balanced
mengindetifikasi tren perubahan kemasa depan. Scorecard.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 12
1. IDENTIFIKASI TREN PERUBAHAN
LINGKUNGAN MAKRO, INDUSTRI,
DAN PERSAINGAN

Berikut ini diuraikan informasi yang harus dicari dari tiga


lingkungan yang berdampak terhadap value menurut
persepsi customer, sehingga berdasarkan informasi tersebut
perusahaan mampu merumuskan strategi untuk merespon
perubahan persepsi customer tersebut.
1. Analisis lingkungan makro
Lingkungan makro terdiri atas empat kekuatan pokok:
politik dan hukum, ekonomi, teknologi, dan social. Dalam
mengamati tren perubahan lingkungan makro, manjemen
perlu menghindari kecenderungan untuk memperkirakan
dampak tren perubahaan tersebut terhadap perusahaan atau
industri.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN


13
MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT
2. Analisis Lingkungan Industry
Dalam merumuskan strategi, manajemen perlu menganalisis tren perubahan yang terjadi
dalam industri tempat beroperasinya perusahaan, yang mungkin dapat dipengaruhi
namun tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, menurut Porter ada lima kekuatan
yang mempengaruhi industry:
 Ancaman perusahaan baru yang memasuki industri.
 Kekuatan pemasok
 Kekuatan pembeli
 Dampak produk substitusi dan Persaingan dalam industry

3. Analisis Lingkungan Persaingan


Dengan meningkatnya persaingan, perusahaan yang terancam oleh persaingan menjadi
lebih berorientasi kepada pesaing, dan mulai menerapkan analisa pesaing secara
sistematis dan formal. Dalam pasar yang telah dipilih oleh perusahaan, pesaing utama
adalah perusahaan yang menjual produk atau jasa ke customer yang sama.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 14
2. PENAFSIRAN DAMPAK HASIL ANALISIS
LINGKUNGAN MAKRO, INDUSTRI, DAN
PESAING DENGAN RERANGKA BALANCED
SCORECARD

Rerangka Blance Scorecard dapat digunakan untuk


menafsirkan dampak hasil analisis lingkungan makro,
lingkungan industri, dan lingkungan persaingan ke empat
perspektif: keuangan, customer, proses, serta pembelajaran
dan pertumbuhan.
Melalui keempat perspektif tersebut, manajemen
menafsirkan analisis lingkungan makro, lingkungan
industri, dan lingkunga persaingan dengan memeperkirakan
dampak setiap perubahan di ketiga lingkungan tersebut
terhadap kekurangan, customer, proses, serta pembelajaran
dan pertumbuhan.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN


15
MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT
SWOT ANALYSIS

SWOT (strength, weaknesses, opportunities, and threat)


dilakuakan melalui dua tahap, yaitu :

1. Analisis Eksternal
Analisis eksternal bertujuan untuk mempertimbangankan
peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

2. Analisis Internal
Analisis internal menunjukan seberapa jauh kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan customer sekarang dan di masa depan.
Untuk membangun kekuatan daya saing, untuk membangun
kompetensi inti dalam menciptakan produk baru, dan untuk
beradaptasi secra cepat dengan perubahan

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 16
ENVISIONING
Proses envisioning menghasilkan keluaran berikut ini :
(1) misi,
Envisioning adalah kemampuan untuk menggambarkan
dampak perubahan dalam lingkungan bisnis yang diakibatkan (2) visi,
oleh berbagai pemacu perubahan yang telah di amati dalam (3) tujuan,
trendwatching. 
(4) keyakinan dasar, dan
(5) nilai dasar

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 17
PEMILIHAN STRATEGI

Strategi dipilih berdasarkan informasi yang dihasilkan


kaegiatan SWOT analysis. Berbagai metode berikut ini
dikembangkan untuk membangun objektivitas proses
pemilihan strategi yang dilakukan perusahaan : (1) TOWS
matrix, (2) SPACE matrix, (3) BCG matrix, (4) Grand
Strategy Matrix, dan (5) IE matrix.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN


18
MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT
MASALAH SERIUS

Di Indonesia terdapat masalah serius tentang misi, visi,


keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi perusahaan.
Masalah tersebut meliputi :
 Misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi
tidak diterjemahkan kedalam action plans sehingga
tidak menjadi actualactions.
 Tidak dipahami oleh manejemen pentingnya misi,
visi, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi dalam
pengelolaan perusahaan.
 Tidak ada kapabilitas manajemen dalam mewujudkan
yang abstrak dalam pengeolaan perusahaan.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 19
KETERKAITAN PERUMUSAN STRATEGI DENGAN
PERENCANAAN STRATEGIK

Dalam perencanaan strategi, setelah setiap sasaran strategic tersebut


ditentukan ukuran hasil, ukuran pemacu kinerja dan target yang akan
diwujudkan, kemudian dirumuskan inisiatif strategic untuk pencapaiannya.
Dengan demikian, perencanaan strategic merupakan operasionalisasi awal
strategi yang telah dirumuskan dalam tahap perumusan strategi.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 20
HUBUNGAN PERUMUSAN STRATEGI DENGAN
PENGIMPLEMENTASIAN

Perencanaan strategi menghasilkan sasaran dan inisiatif strategi


sebagai hasil penerjemahan keluaran yang dihasilkan tahap
perumusan strategi. Penyusunan program menjabarkan inisiatif
strategi ke dalam program disertai dengan taksiran sumber daya
yang diperoleh dari dan dikosumsi untuk pelaksanaan program
selama periode program.

MULYADI. 2007. SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN. JAKARTA: SALEMBA EMPAT 21
TERIMA KASIH

22

Anda mungkin juga menyukai