Anda di halaman 1dari 16

TEKS CERITA PENDEK

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas : XI AK
Guru Pengajar : Ade Julia, S.S
PENGERTIAN CERITA PENDEK
O Cerpen (cerita pendek) adalah jenis karya sastra berbentuk
prosa dan bersifat fiktif yang menceritakan/menggambarkan
suatu kisah yang dialami oleh suatu tokoh secara ringkas
disertai dengan berbagai konflik dan terdapat penyelesaian
atau solusi dari masalah yang dihadapi.

O Cerita pendek memberikan fokus pada satu tokoh,


mempunyai kurang dari 10.000 kata dan didalamnya
terdapat klimaks (puncak masalah) dan penyelesaian. Cerpen
cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya.
TUJUAN CERITA PENDEK

O Mengungkapkan perasaan penulis dalam menuangkan


imajinasi/penghayalan pada sebuah cerita dan dapat
menghibur para pembaca sehingga pembaca dapat
memperoleh hiburan serta teguran/nasihat dari sebuah
cerpen.
FUNGSI CERITA PENDEK
O Fungsi rekreatif : yaitu fungsi yang memberikan rasa senang,
gembira, dan menghibur para pembacanya.
O Fungsi didaktif : yaitu fungsi yang mengarahkan dan mendidik para
pembaca nya karena nilai nilai kebenaran dan kebaikan yang
termuat didalam cerpen.
O Fungsi estetis : yaitu fungsi yang memberikan keindahan bagi para
pembaca karya sastra cerpen.
O Fungsi moralitas : yaitu fungsi yang mengandung nilai moral
sehingga para pembaca nya bisa mengetahui moral yang baik dan
moral yang tidak baik. Diharapkan pembacanya bisa mengetahui
akibat dari moral tidak baik bagi dirinya sehingga Ia tidak
melakukan moral yang tidak baik.
O Fungsi relegiusitas : mengandung ajaran agama yang dapat
dijadikan teladan bagi para pembacanya.
JENIS-JENIS CERITA PENDEK
Berdasarkan jumlah katanya cerpen dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu sebagai berikut :

O Cerpen mini (flash), cerpen yang memuat jumlah kata


antara 750 kata hingga 1.000 kata.
O Cerpen ideal, cerpen yang memuat jumlah kata antara
3.000 hingga 4.000 kata.
O Cerpen panjang, cerpen ini merupakan jenis cerpen
terpanjang, yakni memuat 10.000 kata.
Berdasarkan Panjang Pendek Cerita
O Cerpen sangat pendek atau cerpen mini. Sudah ada antologi
cerpen seperti ini misalnya antologi “Ti Pulpen Nepi Ka
Pajaratan cinta.
O Cerpen dengan panjang sedang yang selama ini dikenal sebagai
cerpen contoh bentuk. Cerpen yang panjang nya sedang cukup
banyak. Cerpen yang dimuat di surat kabar merupakan salah
satu contohnya.
O Cerpen panjang biasa, digolongkan sebagai novelet atau novel
kecil. Pada kenyataannya cerita panjang ini terdiri atas kira
Rp15.000 ke atas sehingga sulit membedakan cerpen atau
novelet. Kenyataannya berbeda jauh dengan novel yang
panjang nya minimal 60 halaman atau sekitar 20000 kata.
Cerpen cerita panjang biasanya dimuat dalam majalah. Contoh
dari cerpen panjang ini yaitu “Sri Sumarah” dan “Bawuk”
karya Umar Kayam.
O Berdasarkan Tema dan Isi
a. Cerpen Anak
O Cerpen anak adalah cerita pendek yang ditulis untuk bacaan anak
mengenai kehidupan anak, melukiskan perasaan dan menggambarkan
pemikiran-pemikiran anak cerpen anak Dapat dibaca di majalah, maupun
tabloid anak, misalnya majalah Bobo tabloid Tabloid Fantasi.
b. Cerpen Remaja
O Cerpen remaja merupakan cerpen yang bercerita tentang kehidupan
remaja. Cerpen remaja dimuat di media massa tertentu, khusus remaja,
atau majalah. Majalah yang biasa membuat cerpen remaja adalah majalah
remaja.
O Cerpen remaja berkisah tentang kehidupan dunia remaja. Topik yang
menarik untuk diangkat dalam cerpen remaja di antaranya persahabatan,
percintaan, atau konflik dengan orang tua.
c. Cerpen Keluarga
O Cerpen keluarga merupakan cerpen yang menceritakan kehidupan atau
persoalan dalam keluarga. Cerpen keluarga biasanya dimuat di surat
kabar, tabloid wanita, atau buku kumpulan cerpen.
Nilai-Nilai Kehidupan dalam Cerita Pendek
1. Nilai Moral
O Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau
kepada baik buruk tingkah laku.

O Contoh:
O Setelah pagi-pagi hari, maka berkatalah Si Miskin kepada istrinya, “Ya,
tuanku, matilah rasku ini, sangatlah sakit rasanya tubuh ini. Maka tiadalah
berdaya lagi; hancurlah rasanya anggotaku ini.” Maka ia pun terseduh-
sedulah  menangis,  maka  terlalu  belas  rasa  hati isterinya  melihat  laku
O suaminya. Demikian itu; maka ia pun menangis pula seraya mengambil daun
kayu, lalu dimamahnya, maka disapukannyalah seluruh tubuh suaminya,
sambil ia berkata, “Diamlah tuan jangan menangis!” sudahlah dengan untung
kita, maka jadi selaku ini!”

O Pada cuplikan cerita tersebut ingin disampaikan bahwa seorang istri sudah
selayaknya menemaninya istrinya baik dalam suka maupun duka. Seorang istri
harus dapat merasakan kepedihan suaminya. Makna ini termasuk ke dalam
nilai moral juga nilai budaya, karena sudah menjadi adat istri harus setia pada
suaminya.
2. Nilai Sosial/Kemasyarakatan
O Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan
norma yang berada di dalam masyarakat.

O Contoh :
Namun dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui udara yang
dialirkan dengan kipas koran. Dari belakang terus-menerus
mengepul asap rokok dari mulut seorang lelaki setengah mengantuk.

O Pada cuplikan tersebut ingin disampaikan rasa peduli akan


lingkungan sekitarnya. Berarti lelaki tersebut tidak memiliki
rasa sosial yang baik. Sikapnya juga dapat mengandung nilai
moral dan nilai etika. Namun, jika dicermati cerita tersebut
menitikberatkan pada nilai sosial.
2. Nilai Pendidikan/Edukasi
O Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan
pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk  (pengajaran).
Contoh :
O Jakarta terkurung dalam kutukan karena kejahatan kemanusiaan
yang didewakannya selama lebih dari tiga dasawarsa menjelang
akhir abad keduapuluh. Ingatan kolektif penduduknya bisa lenyap.
Tetapi, zaman tak pernah akan lupa bahwa pada waktu itu ratusan
ribu orang dibunuh seperti tikus comberan. Anak-anak muda yang
ganteng dan manis-manis, yang bercita-cita sangat sederhana, hanya
sekedar untuk bisa meludah karena tak tahan mencium bau amis
para penguasa yang durjana, diculik dan dilenyapkan rezim
bersenjata.

Pada cuplikan ini tergambarkan sindiran terhadap penguasa dan


ini mengandung nilai pendidikan.
3. Nilai Budaya
O Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
O Contoh :
Lalu Marakarma kembali ke Negeri Puspa Sari dan ibunya
menjadi pemungut
kayu.  Lalu  ia  memohon  kepada  dewa  untuk mengembalikan
keadaan Puspa Sari. Puspa Sari pun makmur mengakibatkan
Maharaja Indra Dewa dengki dan menyerang Puspa Sari.
Kemudian Marakrama menjadi Sultan Mercu Negara.

O Pada cuplikan tersebut bermakna seorang anak harus


berbakti kepada orang tua. Ini mengandung nilai
budaya.
4. Nilai religius/keagamaan
O  Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan
dengan tuntutan beragama.

Contoh:
O Raja Ikan Todak telah memenuhi janjinya membangun
pulau untuk Datu Mabrur. Di karang pertapaannya dia
memanjatkan puji dan syukur kepada
O Sang Pencipta. Pulau itu dinamakan Pulau Halimun yang
sekarang dikenal dengan nama Pulau Laut.
5. Nilai etika
O  Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan
santun dalam kehidupan.
O Contoh :
O Namun dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui
udara yang dialirkan dengan kipas koran. Dari belakang
terus-menerus mengepul asap rokok dari mulut seorang
lelaki setengah mengantuk.

O Pada cuplikan cerpen ini jelas tergambar bahwa


lelaki itu tak memiliki sopan santun dan ini
mengandung nilai etika
6. Nilai Estetis/Keindahan
O Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan
hal-hal yang menarik/menyenangkan (rasa seni).

O Contoh
O Lebaran. Tanah boleh basah. Udara boleh lembap. Angin
menyelusup di sela-sela daun gugur.  Awan kelabu.
Matahari sembunyi di baliknya. Hujan tiba-tiba rajin
membasahi bumi. Kota menjadi basah. Terus-menerus
basah. Juga jalan-jalan dan halaman rumah. Orang-orang
bergegas menghindarinya. Genteng-genteng coklat di
perumahan yang tumbuh merapat, berubah warna
menjadi lebih tua dari biasanya
Sumber

Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun


2017 oleh Suherli, dkk. 2017.
https://jagad.id/cerita-pendek/
https://www.synaoo.com/teks-cerpen-pengertian-jenis-
ciri-ciri-struktur-dan-contoh/
O Sampai bertemu lagi di pertemuan berikutnya. Jangan
lupa untuk mengumpulkan tugas mengenai teks cerpen
pada pertemuan pertama 

“Mau jadi pengarang? Tak ada jalan lain kecuali


membaca membaca, membaca terutama karya para
sastrawan terkemuka dan menulis menulis menulis. Ikut
workshop hanya penunjang, begitu pula teori-teori itu,
komunitas untuk mengingatkan tekad, saling
menyemangati, berbagi pengalaman. Tak seorangpun bisa
menjadikan dirimu sebagai penulis atau pengarang
kecuali dirimu sendiri”.
Helvy Tiana Rosa
Sastrawan asal Indonesia 1970-

Anda mungkin juga menyukai