Pemodelan Matematika
Sistem
Kartika Nugraheni, S.Si, M.Si
Daerah Penyelesaian Masalah
Menentukan daerah penyelesaian untuk mempermudah
dalam mencari penyelesaian sesuai yang dikehendaki
dalam masalah
Pembentukan daerah layak.
Dalam pemodelan matematis daerah layak terbentuk oleh
1. Sifat peubah di dalam masalah
2. Anggapan ataupun persyaratan yang diberikan dalam
masalah
1. Sifat peubah di dalam suatu masalah
Misalnya banyaknya barang yang dibeli, banyaknya uang
tabungan, waktu yang berjalan, dan sebagainya. Semuanya
adalah selalu positif atau tepatnya berupa bilangan real
positif (biasanya ditulis sebagai ).
Pada contoh soal sebelumnya terkait luas daerah atau
volume daerah , yang hasil penyelesainnya ada di daerah
atau
2. Anggapan ataupun Persyaratan yang Diberikan
dalam Masalah
Di dalam penyelesaian masalah seringkali diperlukan
adanya anggapan ataupun persyaratan untuk
memperjelas ataupun untuk mempermudah
penyelesaian masalah. Adanya anggapan ataupun
persyaratan tersebut akan mempersempit daerah
layaknya.
Apabila harga satuan barang adalah 2000 rupiah, dan
dinyatakan bahwa
x: banyaknya barang yang dibeli
y: banyaknya uang yang dibayarkan (dalam ribuan rupia
.
.
Latihan Soal
1) Nyatakan secara matematis dan gambarkan daerah layak
dari tingkat produksi bulanan suatu pabrik
(i)Pabrik tersebut hanya memproduksi sejebis produk.
Tingkat produksi bulanan pabrik tersebut tidak ernah
melebihi 100 unit. .
yaitu:
i. Sebatang jawat digunakan untuk produk 1 dan produk 2
maka sisa kawatnya adalah 300 cm – 120 cm – 160 cm = 20
cm. Sisa kawat ini tidak dapat digunakan untuk membuat
produk 1 (apalagi produk 2). .
ii. Sebatang kawat digunakan membuat 2 buah kawat jenis
1,
prices
seem to be independent of the firm’s output, that is, the market
seems able to absorb any amount of product without any
adverse
Four input factors are needed to make these three products, with the specific
amounts, costs, and available supplies shown in the table below. Assuming that no
other restrictions are placed on the company’s manufacturing decisions, how much
of each product should be made to maximize the company’s profits?
(Hint : Formulate the problem as a linear programming problem.)
.
4. Ingredients A and B are mixed in varying proportions to make
massage oil and machine oil, each of which is sold at the (same)
wholesale price of $3.00 per quart. The cost of massage oil is
$1.50 per quart, while machine oil. costs $2.00 per quart.While
there is no fixed formula or algorithm for mixing A and B to
obtain a specific type of oil, two rules are generally followed:
(1) Massage oil may contain no less than 25% of A and no
less than 50% of B; and
(2) machine oilmay contain no more
.
than 75% of A. If 30
quarts of A and 20 quarts of B are available for mixing,
how much of each oil should be made to maximize
profit? (Hint : Formulate the problem as a linear
programming problem.)
Model Masalah Dasar Fi
sika
Model Masalah Benda Jatuh Pendekatan Galileo
Selanjutnya, kita perhatikan dua posisi berurutan dari benda,
yaitu
dan
Laju perubahan posisi untuk setiap perubahan waktu
¿¿
Rata – rata perubahan posisi benda pada satuan
waktu
Apabila jarak waktunya dekat sekali, hingga
lim ¿ ¿ ¿ 2.1
∆ 𝑡 →0
Bentuk (2.1) tersebut dikenal sebagai derivatif terhadap
pada ,
Derivative terhadap pada , dikenal sebagai kecepatan pada
dinyatakan sebagai , yaitu :
Oleh karena berlaku untuk semua saat , maka kita dapat
menyatakan secara umum bahwa:
Jika merupakan posisi benda pada saat , maka
adalah kecepatan benda pada saat .
Dengan cara yang sama, jika merupakan kecepatan benda pada
saat , maka
adalah percepatan benda pada saat
Jadi,
Anggapan dasar
I:
Jika benda jatuh dari keadaan diam maka kecepatannya
pada setiap waktu adalah sebanding dengan jarak yang
ditempuh.
𝑑𝑥
𝑥
𝑑𝑡
Dalam penulisan diatas, simbol menyatakan
kesebandingan.
Jadi, pernyataan dapat dibaca :
Derivatif terhadap sebanding
Model matematis masalah benda jatuh berdasarkan Anggapan
Dasar I adalah merupakan persamaan diferensial biasa. Oleh
karena pada saat awalnya , posisi awalnya adalah , maka model
matematis secara lengkap adalah
Hal ini berarti bahwa untuk setiap , benda
tersebut tetap pada posisi semula (diam). Jadi,
tidak sesuai dengan kenyataan bahwa benda
jatuh selalu berubah posisinya.
Anggapan Dasar
II: Jika benda jatuh dari keadaan diam maka kecepatannya
pada setiap waktu adalah sebanding dengan waktu
tempuhnya.
Secara matematis ditulis sebagai
𝑑𝑣
atau 𝑚𝑣 =𝐹
𝑑𝑥
Dalam hal ini benda jatuh melalui udara sehingga dalam perjalananya
mengalami hambatan udara. Besarnya hambatan udara ini sebanding
dengan kecepatannya, semakin cepat benda melintas maka semakin besar
hambatannya. Sehingga dalam bentuk persamaan menjadi
Dapat dikatakan bahwa untuk benda yang beratnya , selama jatuhnya
mengalami hambatan udara sebesar
Perhatikan selanjutnya gaya yang
bekerja pada B
: berat benda yaitu arah bekerjanya ke
bawah, positif
: hambatan udara, besarnya , arah
bekerjanya ke atas, negatif
Dengan menggunakan hukum Newton ke dua, , diperoleh