Anda di halaman 1dari 44

Minggu 2

Pemodelan Matematika
Sistem
Kartika Nugraheni, S.Si, M.Si
Daerah Penyelesaian Masalah
Menentukan daerah penyelesaian untuk mempermudah
dalam mencari penyelesaian sesuai yang dikehendaki
dalam masalah
Pembentukan daerah layak.
Dalam pemodelan matematis daerah layak terbentuk oleh
1. Sifat peubah di dalam masalah
2. Anggapan ataupun persyaratan yang diberikan dalam
masalah
 
1. Sifat peubah di dalam suatu masalah
 
Misalnya banyaknya barang yang dibeli, banyaknya uang
tabungan, waktu yang berjalan, dan sebagainya. Semuanya
adalah selalu positif atau tepatnya berupa bilangan real
positif (biasanya ditulis sebagai ).
 
Pada contoh soal sebelumnya terkait luas daerah atau
volume daerah , yang hasil penyelesainnya ada di daerah
atau
2. Anggapan ataupun Persyaratan yang Diberikan
dalam Masalah
Di dalam penyelesaian masalah seringkali diperlukan
adanya anggapan ataupun persyaratan untuk
memperjelas ataupun untuk mempermudah
penyelesaian masalah. Adanya anggapan ataupun
persyaratan tersebut akan mempersempit daerah
layaknya.
Apabila harga satuan barang adalah 2000 rupiah, dan
dinyatakan bahwa
x: banyaknya barang yang dibeli
y: banyaknya uang yang dibayarkan (dalam ribuan rupia
.

maka model matematis hubungannya adalah


y  2x x0 y0
Apabila jenis barang yang dibeli adalah barang yang satuan
ukuran banyaknya adalah bilangan bulat atau integer,
misalnya kue (dalam satuan bukan dalam kiloan), kursi, baju,
x
dan sebagainya, maka 
adalah integer positif atau ditulis sebagai x  Z

dan harga satuannya dari suatu barang juga integer positif,


yZ
maka banyaknya uang yang dibayarkan,
Suatu perusahaan mebel memproduksi 2 jenis produk,
yaitu kursi dan meja. Kedua produk tersebut dibuat melalui
2 proses yaitu proses perakitan dan proses akhir
(penghalusan dan pengecatan). Dalam sehari, untuk bagian
perakitan tersedia waktu 9 jam kerja, sedangkan bagian
akhir tersedia 8 jam kerja.
Untuk membuat sebuah kursi diperlukan 1 jam proses
perakitan dan 2 jam proses akhir, sedangkan untuk
membuat sebuah meja diperlukan 3 jam proses perakitan
Hubungan Produk dan Proses
dan 1 jam proses akhir.Pembuatannya
  Jam kerja
Produk Proses Perakitan Proses Akhir
(1) (2) (3)
Kursi 1 2
Meja 3 1
Jam kerja tersedia 9 8
x : banyaknya kursi yang akan diproduksi per hari

y : banyaknya meja yang akan diproduksi per


hari

.
Latihan Soal
1) Nyatakan secara matematis dan gambarkan daerah layak
dari tingkat produksi bulanan suatu pabrik
(i)Pabrik tersebut hanya memproduksi sejebis produk.
Tingkat produksi bulanan pabrik tersebut tidak ernah
melebihi 100 unit. .

(ii)Jenis produksinya berupa baju.


(iii)Suatu pabrik memproduksi dua produk. Unutk setiap
bulannya tingkat produksi produk pertama selalu 10
unit lebih banyak daripada tingkat produksi produk
2. Tersedia sejumlah persediaan kawat dengan panjang baku 3
meter. Dengan kawat tersebut akan dibuat 2 jenis potongan
kawat dengan panjang 120 cm (sebut produk 1) dan dengan
panjang 160 cm (sebut produk 2). Di sini terdapat 2 alternatif,
.

yaitu:
i. Sebatang jawat digunakan untuk produk 1 dan produk 2
maka sisa kawatnya adalah 300 cm – 120 cm – 160 cm = 20
cm. Sisa kawat ini tidak dapat digunakan untuk membuat
produk 1 (apalagi produk 2). .
ii. Sebatang kawat digunakan membuat 2 buah kawat jenis
1,

Dalam hal ini sisa kawatnya adalah 60 cm.


Sedangkan kebutuhan akan produk 1 dan 2 masing-masing
adalah 100 buah dan 50 buah.
Masalah yang dihadapi di sini adalah bagaimana kita dapat
memproduksi sejumlah kawat produk 1 dan produk 2 sedemikian
sehingga meminimumkan sisa kawat dan dapat memenuhi
banyaknya kebutuhan. Nyatakan secara matematis daerah
.

layaknya dan gambarkan!


3. A manufacturing company regularly produces three products
that
are sold at unit prices of, respectively, $6, $11, and $22. These
.

prices
seem to be independent of the firm’s output, that is, the market
seems able to absorb any amount of product without any
adverse
Four input factors are needed to make these three products, with the specific
amounts, costs, and available supplies shown in the table below. Assuming that no
other restrictions are placed on the company’s manufacturing decisions, how much
of each product should be made to maximize the company’s profits?
(Hint : Formulate the problem as a linear programming problem.)
.
4. Ingredients A and B are mixed in varying proportions to make
massage oil and machine oil, each of which is sold at the (same)
wholesale price of $3.00 per quart. The cost of massage oil is
$1.50 per quart, while machine oil. costs $2.00 per quart.While
there is no fixed formula or algorithm for mixing A and B to
obtain a specific type of oil, two rules are generally followed:
(1) Massage oil may contain no less than 25% of A and no
less than 50% of B; and
(2) machine oilmay contain no more
.
than 75% of A. If 30
quarts of A and 20 quarts of B are available for mixing,
how much of each oil should be made to maximize
profit? (Hint : Formulate the problem as a linear
programming problem.)
Model Masalah Dasar Fi
sika
Model Masalah Benda Jatuh Pendekatan Galileo

Anggapan awal adalah benda dalam keadaan diam,


dalam hal ini benda tidak didorong untuk jatuh (i.e
tanpa kecepatan awal). Selanjutnya, dianggap
bahwa benda yang jatuh tersebut dianggap sebagai
suatu titik materi. Dalam hal ini kita abaikan berat,
bentuk, dan dan densitas benda tersebut.
Anggapan selanjutnya adalah mengenai keadaan
sekitar benda. Dalam hal ini, abaikan gesekan
udara sekitar, maupun keberadaan gerakan udara
di sekitarnya. Dianggap juga permukaan tanah
diatas benda adalah rata.
parameter apa yang ada?
 Waktu
 Posisi benda (Perpindahan posisi, Jarak)
• Kecepatan
 
Kemudian kita lakukan simbolisasi
matematis:
Misalkan,
: waktu
: posisi benda
 
Posisi benda yang jatuh tersebut tergantung dari
waktu, sehingga x dapat dinyatakan sebagai
 
: posisi benda pada saat
 
Dalam hal ini,
: posisi benda pada saat
: posisi benda saat awal , yang apabila , maka dapat ditulis
sebagai

 
Selanjutnya, kita perhatikan dua posisi berurutan dari benda,
yaitu
 
dan
Laju perubahan posisi untuk setiap perubahan waktu
 
¿¿
Rata – rata perubahan posisi benda pada satuan
waktu
 Apabila jarak waktunya dekat sekali, hingga

  lim ¿ ¿ ¿ 2.1
∆ 𝑡 →0
 
Bentuk (2.1) tersebut dikenal sebagai derivatif terhadap
pada ,
 

 
Derivative terhadap pada , dikenal sebagai kecepatan pada
dinyatakan sebagai , yaitu :
 
 
Oleh karena berlaku untuk semua saat , maka kita dapat
menyatakan secara umum bahwa:
Jika merupakan posisi benda pada saat , maka
adalah kecepatan benda pada saat .
Dengan cara yang sama, jika merupakan kecepatan benda pada
saat , maka
adalah percepatan benda pada saat
Jadi,
Anggapan dasar
I:
Jika benda jatuh dari keadaan diam maka kecepatannya
pada setiap waktu adalah sebanding dengan jarak yang
ditempuh.
 𝑑𝑥
𝑥
𝑑𝑡
 
Dalam penulisan diatas, simbol menyatakan
kesebandingan.
Jadi, pernyataan dapat dibaca :
 Derivatif terhadap sebanding
 
Model matematis masalah benda jatuh berdasarkan Anggapan
Dasar I adalah merupakan persamaan diferensial biasa. Oleh
karena pada saat awalnya , posisi awalnya adalah , maka model
matematis secara lengkap adalah
 
Hal ini berarti bahwa untuk setiap , benda
tersebut tetap pada posisi semula (diam). Jadi,
tidak sesuai dengan kenyataan bahwa benda
jatuh selalu berubah posisinya.
Anggapan Dasar
II: Jika benda jatuh dari keadaan diam maka kecepatannya
pada setiap waktu adalah sebanding dengan waktu
tempuhnya.
 
Secara matematis ditulis sebagai

Selanjutnya kita ubah kesebandingan tersebut menjadi


persamaan

 dengan merupakan tetapan kesebandingan.


 
Setiap saat jatuhnya benda memperoleh tambahan kecepatan
(disebut dengan percepatan). Apabila kita derivasikan terhadap
 
maka pada diperoleh persamaan

Galileo menyatakan bahwa percepatan tersebut merupakan gaya


tarik bumi (disebut kemudian dengan gravitasi bumi). Dalam hal
ini tentu saja gravitasi mempunyai arah ke bumi (ke bawah).
 
Model matematis dapat disesuaikan dengan ketetapan
kesebandingannya adalah gaya tarik bumi (gravitasi bumi) apa
yang telah dikemukakan oleh Galileo, yaitu
 
dengan adalah gravitasi bumi.
Benda Jatuh dengan Kecepatan Awal

Pada masalah benda jatuh di atas merupakan benda jatuh tanpa


kecepatan awal (jatuh bebas).
 
Nyatakan : kecepatan benda pada saat
: kecepatan awal
 
Jadi, apabila diberi kecepatan awal searah dengan jatuhnya benda
(vertikal ke bawah) maka model matematisnya menjadi:
atau
Kecepatan Akhir

Apabila kita lihat kembali anggapan dasar


yang digunakan (Anggapan Dasar II) adalah
semakin lama kecepatan jatuh benda
semakin lama semakin besar. Dalam hal ini
kecepatan jatuhnya naik secara linear sesuai
dengan pertambahan waktu
Keberlakuan Model Matematis
Apabila kita perhatikan masalah benda jatuh di atas, yang
menjadi pertimbangan masalah adalah dari saat benda mulai jatuh
sampai dengan saat benda menyentuh tanah. Jadi semua model
matematis di atas hanya berlaku pada kisaran waktu tersebut/
Dengan demikian kita tidak mempertimbangkan bagaimana
kecepatan benda beberapa saat setelah benda mencapai tanah.
Model Masalah Benda Jatuh - Pendekatan
Newton
Pada bagian ini massa benda dipertimbangkan,
di samping itu di sini dipertimbangkan pula
adanya media (contohnya, udara), yang
menyebabkan adanya gesekan media.
Tanpa Mempertimbangkan
mempertimbangkan media
media
Apabila massa benda adalahm dan kecepatan saat jatuhnya
adalah,vmaka momentum benda jatuh adalah mv
.
Hukum Newton ke dua
Laju perubahan momentum terhadap waktu dari
suatu benda bergerak adalah sebanding dengan gaya
resultan yang dikenakan pada benda tersebut
(dengan arah yang sama dengan gaya resultannya)

Secara matematis dapat dinyatakan sebagai


d (mv)
 kF
dt
k : tetapan kesebandingan
Atau dapat dinyatakan juga sebagai
ma
F
k
Hambatan Udara tidak Dipertimbangkan (Tanpa
Kecepatan Awal)
Menurut hukum Newton ke dua,
F  ma
diperoleh
dv
m F
dt
  merupakan fungsi dari (waktu).

  𝑑𝑣
atau 𝑚𝑣 =𝐹
𝑑𝑥

 merupakan fungsi dari (jarak atau posisi gerakan benda).


Hambatan Udara Dipertimbangkan

 
Dalam hal ini benda jatuh melalui udara sehingga dalam perjalananya
mengalami hambatan udara. Besarnya hambatan udara ini sebanding
dengan kecepatannya, semakin cepat benda melintas maka semakin besar
hambatannya. Sehingga dalam bentuk persamaan menjadi

 
Dapat dikatakan bahwa untuk benda yang beratnya , selama jatuhnya
mengalami hambatan udara sebesar
  Perhatikan selanjutnya gaya yang
bekerja pada B
: berat benda yaitu arah bekerjanya ke
bawah, positif
: hambatan udara, besarnya , arah
bekerjanya ke atas, negatif
 
Dengan menggunakan hukum Newton ke dua, , diperoleh

Anda mungkin juga menyukai