Metabolit sekunder merupakan senyawa yang tidak terlibat langsung dalam
pertumbuhan, perkembangan, atau reproduksi makhluk hidup yang fungsinya masih belum diketahui secara pasti. Senyawa ini biasa digunakan untuk pertahanan dan perkembangbiakan tanaman. Kebanyakan senyawa metabolit sekunder ini beracun bagi hewan. Penggolongan metabolit sekunder berdasarkan biosentesisnya meliputi senyawa alkaloid, fenol, dan terpenoin • Metabolit sekunder bertugas untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit, baik dari tanaman itu sendiri atau lingkungan disekitarnya. • Senyawa ini hanya diproduksi dalam jumlah sedikit, tidak terus-menerus, dan tidak terlalu penting seperti metabolit primer dalam kelangsungan hidup tanaman. • Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal. Jadi, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya. TERPENOID
Terpenoid adalah kelompok senyawa metabolit sekunder yang terbesar, dilihat
dari jumlah senyawa maupun variasi kerangka dasar strukturnya. Terpenoid ditemukan berlimpah dalam tanaman tingkat tinggi, meskipun demikian, dari penelitian diketahui bahwa jamur, organisme laut dan serangga juga menghasilkan terpenoid. Selain dalam bentuk bebasnya, terpenoid di alam juga dijumpai dalam bentuk glikosida, glikosil ester dan iridoid. • Terpenoid juga merupakan komponen utama penyusun minyak atsiri. Senyawa- senyawa yang termasuk dalam kelompok terpenoid diklasifikasikan berdasarkan jumlah atom karbon penyusunnya. • senyawa terpenoid tersusun atas karbon-karbon dengan jumlah kelipatan lima. Diketahui juga bahwa sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C-5 yang disebut unit isoprene. Disebut unit isopren karena kerangka karbon C-5 ini sama seperti senyawa isopren. METODE PENELITIAN TANAMAN MERANTI KUNYIT.
EKSTRAKSI DILAKUKAN DENGAN METODA MASERASI
MENGGUNAKAN PELARUT ETIL ASETAT. MASERASI ADALAH PROSES EKSTRAKSI SIMPLISIA MENGGUNAKAN PELARUT DENGAN PERENDAMAN, PENGOCOKAN ATAU PENGADUKAN PADA TEMPERATUR RUANGAN. REMASERASI BERARTI DILAKUKAN PENGULANGAN PENAMBAHAN PELARUT SETELAH DILAKUKAN PENYARINGAN MASERAT PERTAMA DAN SETERUSNYA. METABOLIC SEKUNDER TERPENOID PADA EKSTRAK KENTAL ETIL ASETAT KULIT BATANG MERANTI KUNYIT (SHOREA CONICA, V .SL) DAN DIDAPATKAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER POSITIF TERPENOID DAN FENOLIK.
SELANJUTNYA DILAKUKAN PEMERIKSAAN UJI FITOKIMIA DENGAN DENGAN
PEREAKSI WARNA LIEBERMANN-BOURCHARD MEMBERIKAN HASIL WARNA MERAH BATA PADA SENYAWA MURNI EA2 DAN DIDAPATKAN SENYAWA METABOLIT SEKUNDER POSITIF TERPENOID DAN DILANJUTKAN PENGUJIAN TITIK LELEH DENGAN KONSTAN DAN TAJAM.SENYAWA MURNI EA2 DILAKUKAN UJI TITIK LELEH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MELTING POINT APPARATUS DIPEROLEH NILAI TITIK LELEH 207OC-209OC.
DIMANA SUATU SENYAWA DIKATAKAN MURNI SALAH SATUNYA APABILA SELISIH
HARGA TITIK LELEHNYA KECIL ATAU SAMA DENGAN 2OC, MAKA SENYAWA EA2 BIAS DIKATAKAN MURNI KEGUNAAN METABOLIK SEKUNDER PADA BIDANG FARMASI
• MEMPERTAHANKAN DIRI DARI LINGKUNGAN YANG KURANG
MENGUNTUNGKAN MISALNYA UNTUK MENGATASI HAMA DAN PENYAKIT • SENYAWA YANG TERDAPAT PADA METABOLIK SEKUNDER SENANTIASA DIMANFAATKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN MAHLUK HIDUP.