Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

“CARPAL TUNNEL
SYNDROME”
PEMBIMBING:
dr. Hidayat Kussugiharso, Sp. OT

Disusun oleh:
Dessy Oktaliana
G4A020092

SMF Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
PENDAHUL
UAN
Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh terjepitnya saraf
medianus di terowongan karpal.

• Jenis neuropati paling sering penyakit


• Dilaporkan oleh badan-badan statistik perburuhan di negara maju sebagai penyakit yang sering
dijumpai di kalangan pekerja pekerja industri

• Wanita>pria 1,5 dari 1000: 0,5 dari 1000


• Dikaitkan dengan pekerjaan berulang dan penggunaan kekuatan tangan
yang berlebih

(Preston dan Shapiro, 2013), Huldani, 2013; Newington


et al, 2016)
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah kondisi
medis umum yang menyebabkan
sensasi nyeri, mati rasa, dan kesemutan di tangan
dan lengan individu yang terkena. CTS
terjadi ketika saraf median tertekan atau
dikompresi saat bergerak melalui pergelangan
tangan (Genova et al, 2020)
EPIDEMIOLOGI
• neuropati yang paling terkenal dan sering terjadi, menyumbang 90%
dari semua neuropati.
• populasi yang paling rentan adalah orang tua berusia
antara 40 dan 60 tahun (Chammas et al, 2014)

• National Health Interview Study (NHIS) memperkirakan


prevalensi CTS 1,55%. Salah satu dari 3 jenis penyakit
tersering di dalam golongan CTD pada ekstremitas atas,
prevalensi CTS 40%, tendosinovitis yang terdiri dari trigger
finger 32% dan De Quervan’s syndrome 12%, sedangkan
epicondilitis 20%.
• Lebih dari 50% dari seluruh penyakit akibat kerja di USA
adalah CTD, salah satunya adalah CTS (Salawati, 2014).

4-5% orang didunia


Anatomi
ETIOLOGI

Peningkatan tekanan terowongan


karpal

Kompresi nervus medianus


FAKTOR RESIKO
1. Faktor ekstrinsik yang meningkatkan volume di kehamilan, menopause, obesitas, ginjal., gagal
dalam terowongan termasuk keadaan yang mengubah jantung, hipotiroidisme, penggunaan kontrasepsi
fluida keseimbangan di dalam tubuh. oral, dan gagal jantung kongestif.

.
2. Faktor intrinsik yang dapat meningkatkan volume dalam terowongan termasuk benjolan
dan strain seperti tumor. Ini bisa jadi hasil dari fraktur radius distal, secara langsung atau
melalui artritis pasca trauma.

3. Faktor neuropatik termasuk kondisi seperti diabetes,


alkoholisme, kekurangan vitamin atau keracunan, dan paparan racun.
faktor fisik terkait pekerjaan:
Faktor individu: • perkejaan tangan dengan
riwayat penyakit gerakan berulang,
• diabetes mellitus, • pekerjaan menggenggam
• hipotiroidisme, atau menjepit dengan
• obesitas, kekuatan,
• arthtritis rheumatoid, • postur abnormal pada
• umur, pergelangan tangan dalam
• jenis kelamin wanita. waktu yang lama
• getaran lengantangan.
PATOFISIOLOGI
demielinasi
demielinasi
Gerakan berulang Peningkatan
Peningkatan tekanan carpaltunnel
tekanan carpal tunnel

Aliran darah ke kapiler endoneurial


terganggu

Perubahan pada blood-nerve-


barrier

Edema endoneural

Hipoksia

Degenerasi akson dan neuritis


Stress Jaringan Lapisam Bentuk
berulang, disekitar nervus pelindung ligament
cedera fisik medianus tendon bagian atas
membengkak meradang dan carpal tunnel
membengkak menebal

Rasa sakit, kebas


pada pergelangan Tekanan pada
Memperlamba
tangan, tangan serat saraf
t penyaluran
dan jari-jari medianus
rangsang saraf
kecuali jari
kelingking
DIAGNOSIS
• sakit tangan dan mati rasa terutama waktu
malam hari
• Nyeri, kesemutan, mati rasa pada jari-jari
tangan, terutama ibu jari, jari telunjuk, dan
jari tengah
• Waktu pagi atau siang hari pembengkakan
terasa ketika menggerakkan tangan dengan
cepat.
ANAMNES
• Rasa sakit menjalar ke atas hingga lengan
atas sampai dengan pundak
IS
• Terkadang tangan terasa lemas dan hilang
keseimbangan terutama di pagi hari.
Kelemahan pada tangan juga sering
dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan
pada penderita sewaktu menggenggam
PEMERIKSAA DIAGNOSIS
N FISIK
• Phalen test
• Tinels sign
• Wrist extension test
• Pemeriksaan sensibilitas
DIAGNOSIS
PEMERIKS
• Neurofisiologi (Elektrodiagnostik) AAN
• Pemeriksaan Radiologi
• Pemeriksaan Lab PENUNJA
NG
DIAGNOSIS BANDING

• Radikulopati servikal

• Sindroma de Quervain

• Thoracic outlet syndrome


Tata Laksana
TATA LAKSANA
• Mengurangi posisi kaku, Gerakan repetitive,
Pencegaha getaran
• Istirahat saat kekakuan otot
n • Peralatan kerja yang sesuai agar nyaman

• Istirahat pergelangan tangan


• Obat anti inflamasi nonsteroid
• Wrist splint
Konservati
• Injeksi steroid f
• Kontrol cairan
• Vitamin B6

Operatif Pembedahan carpal


Open proximal
(corporaspongiosal) shunts
ROGNOSIS
• Quo ad vitam: ad bonam
• Quo ad sanam: ad bonam
• Quo ad fungsionam: ad bonam
KESIMPUL
N
• Carpal Tunnel Syndrome adalah kondisi medis umum
yang menyebabkan sensasi nyeri, mati rasa, dan
kesemutan di tangan dan lengan individu yang terkena.
CTS terjadi ketika saraf median tertekan atau dikompresi
saat bergerak melalui pergelangan tangan.
• Penyebab CTS adalah peningkatan tekanan terowongan
karpal sehingga menyebabkan kompresi nervus
medianus.
• Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
• Terapi yang diberikan dengan konservatif maupun
pembedahan
Daftar Pustaka
Aboonq, M.S. 2015. Pathophysiology of carpal tunnel syndrome: Review Article. Neuroscience. Vol. 20 (1) : 1-9
Ali Z, Khan A, Shah SM, Zafar A. 2012. Clinical and Electro-Diagnostic Quantification of the Severity of Carpal Tunnel Syndrome.
Ann.Pak.Inst.Med.Sci. Vol 8(4):207-212.
Bahrudin, Moch. 2011. Carpal Tunnel Syndrom (CTS). Malang: Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Campbell W. De Jong’s, The Neurologic Examination. 7 th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2013.
Chammas, M., Boretto, J., Burmann, L.M., Ramos, R.M., Santos Neto, F.C., Silva, J.B. 2014. Carpal tunnel syndrome - part I (anatomy,
physiology, etiology and diagnosis). Rev Bras Ortop. Vol 49:429-436.
Dale AM, Harris-Adamson C, Rempel D. 2013. Prevalence and incidence of carpal tunnel syndrome in US working populations: pooled
analysis of six prospective studies. Scand Journal Work Environ Health. Vol 39:495-505.
Genova, A., Dix, O., Saefan, A., Thakur, M., Hassan, A. 2020. Carpal Tunnel Syndrome: A Review of Literature. Cureus. Vol 12(3): 1-8.
Huldani, 2013. Carpal Tunnel Syndrome. Thesis. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Ismaningsih,, Pertama, A. 2020. Aplikasi Neuromuscular Taping Pada Kondisi Carpal Tunnel Syndrom Untuk Mengurangi Nyeri. Jurnal
Ilmiah Fisioterapi (JIF) Volume 03 Nomor 01 :12-17
Kurniawan, S.N., Husna, M., Al Rasyid, H., Bilqis, N.E. 2016. The Relationship Of Carpal Tunnel Syndrome Clinical Symptomps And
Electroneuromyography Results In RSSA Malang: Review Article. Malang Neurology Journal. Vol 2(1): 24-29.
 
Levy, B.S., Wegman, D.H., Baron, S.L., Sokas, R,K. 2011. Occupational and Enviromental Health Recognizing and Preventing Disease
and Injury. Sixth Edition. Oxford University Press.2011

Newington L, Harris EC, WalkerBone K. Carpal tunnel syndrome and work. Best Practice Res Clinical Rheumatology. 2015;29(3):440–
53.
Nurhikmah. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan muskuloskeletal disorders (MSDs) pada pekerja bagian furnitur di Kecamatan
Benda Kota Tangerang Tahun 2011 [Skripsi Ilmiah]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
PERDOSSI. 2016. Acuan Praktis Klinis Neurologi. PERDOSSI
Preston, D.C., Shapiro, B.E. 2013. Electromyography and Neuromuscular Disorders: Clinical-Electrophysiologic 3rd edition. Elsevier
Inc.
Salawati, L dan Syahrul. 2014. Carpal Tunnel Syndrome.Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. Vol 14 (1):29-32
Salim, D. 2017. Penegakan Diagnosis dan Penatalaksanaan Carpal Tunnel Syndrome. Journal Kedokteran Meditek. Vol 23(63): 67-70
Sitompul, Y.R.M. B. 2019. Resiko Jenis Pekerjaan Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Vol 5(3) : 1-7
Snell R. 2015. In: Clinical Anatomy by Regions. 9 th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Hal 351. 2012.
Tana, Lusianawaty. 2004. Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Garmen di Jakarta. Buletin Peneliti Kesehatan. Vol . 32(2): 73­82.
Widiastuti, P., Purwata, T.E. 2015. Thoracic Outlet Syndrome. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Vol 46 (3): 174-177
Widodo, Suroso Agus. 2014. Akurasi Diagnostik Pemeriksaan Uji Phalen Dan Prayer Pada Sindroma Terowongan Karpal. Jurnal
Universitas Airlangga. Vol. 5(3):122-131
TERI
MAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai