Anda di halaman 1dari 34

Diah Kurnia Mirawati

Lab/KSM Neurologi
FK UNS / RSUD dr. Moewardi
Definisi
 Merupakan gangguan saraf tepi.
 Saraf tepi meliputi saraf kranial, radik
spinal, saraf tepi, otot, dan ganglia
otonom.
 Sistem saraf tepi terdiri dari serat
aferen yang menghubungkan reseptor
sensorik dengan sistim saraf pusat, dan
serat eferen yang menghubungkan
antara sistim saraf pusat dengan
aparatus efektor
 Berdasarkan anatomi dibagi menjadi :
 Mononeuropati (CTS, neuropati n.radialis, dsb)
 Polineuropati
 Mononeuropati multiplek

 Berdasarkan perjalanan waktu dibagi menjadi :


 Akut
 Kronik

 Berdasarkan serabut saraf yang terkena :


 Motor neuropati  kelemahan otot
 Sensori neuropati  gangguan sensibilitas
 Autonom neuropati (gangguan vesica urinaria,
tekanan darah, irama jantung, dsb)
 Etiologi :
 Penyakit sistemik (such as diabetes or leprosy),
 Defisiensi vitamin
 Obat-obatan (e.g., chemotherapy),
 Trauma
 Alkoholism
 Penyakit sistem imun
 Infeksi
 Diturunkan (present from birth).
Carpal tunnel syndrome (CTS)
 Merupakan neuropati akibat kompresi
nervus medianus yang simtomatik di
daerah pergelangan tangan
 Wanita > laki-laki, puncak usia 40 – 60
th
 Di dalam terowongan karpal terdapat 9
tendon fleksor dan nervus medianus
 STK merupakan sindroma yang idiopatik,
terdapat beberapa faktor resiko yang terkait.
 Lingkungan (paling besar)
○ Fleksi-ekstensi berlebihan dalam waktu
yang lama,
○ Penggunaan otot fleksor berulang-ulang,
paparan getaran
 Faktor medik :
○ Faktor ekstrinsik (peningkatan volume di
dalam terowongan karpal),
○ Faktor ekstrinsik (mengganggu kontur
dalam terowongan)
○ Faktor intrinsik dalam n. medianus,
○ Faktor neuropati
 Faktor ekstrinsik  volume ↑(gangguan
keseimbangan cairan ) :
o kehamilan, menopause, obesitas, gagal ginjal,
hipotiroidisme, panggunaan kontrasepsi oral dan
gagal jantung kongestif
 Faktor ekstrinsik (mengganggu kontur) :
o fraktur radius bagian distal atau arthritis post
trauma.
 Faktor intrinsik :
o Tumor
• Faktor neuropati :
o alkoholik, diabetes, toksisitas atau defisiensi
vitamin, paparan terhadap toksin
Patofisiologi
Trauma mekanik Peningkatan Jejas
tekanan iskemia
Demielinasi

Hambatan aliran darah sitem kapiler

Gangguan blood nerve


barrier
Edema
endoneural
Kongesti Iskemia Ggn metabolik
vena lokal

Degenerasi Keluarnya mediator Aktivasi


aksonal inflamasi makrofag
Anamnesis
 Keluhan pasien :
 Nyeri di tangan
 Nyeri atau kebas di ibu jari, telunjuk, jari
tengah dan sebagian jari manis bagian lateral.
 Kesemutan di tangan atau jari-jari tangan
 Berkurangnya kekuatan untuk menggenggam.
 Kekakuan pada tangan ketika melakukan
gerakan fleksi tangan.

Memburuk di malam hari



 Menghilang dengan mengkibaskan tangan (flick
 Berdasarkan keluhan dibagi menjadi :
 Derajad 1 : keluhan di malam, membaik dengan
mengibaskan tangan
 Derajad 2 : keluhan sepanjang hari
 Derajad 3 : terdapat kelemahan
 Pemeriksaan fisik :
 Hipoestesi area n. medianus
 Tes provokasi + (Phalen test, reverse Phalen test,
Tinel’s sign)

 Pemeriksaan penunjang :
 Pemeriksaan elektrodiagnosis
 USG
 MRI
Penatalaksanaan
 Konservatif
 Medikamentosa
 Rehabilitatif
 Pembedahan
NEUROPATI N. RADIALIS
(DROP HAND)
Nama lain :
 Saturday night palsy
 Honeymoon palsy
 Handcuff neuropathy
 Crutch palsy
 Squash palsy

Etiologi :
 Trauma (terbesar)
Letak lesi :
 Pada lengan atas (di tengah dan 1/3 distal
humerus)
 Di aksila

Anamnesis :
 Kelemahan tangan (wrist drop)
 Kesemutan di daerah punggung tangan

Prognosis :
 Pada umumnya baik
NEUROPATI N. ULNARIS
 Letak lesi : di siku dan pergelangan tangan
 Etiologi terbanyak : entrapment dan trauma
 Anamnesis :
 Kebas di daerah digiti 4 – 5
 Kelemahan untuk menggenggam
 Pemeriksaan fisik :
 Froment’ sign, Wartenberg sign
 Benediction posture
 Atrofi otot-otot tenar dan hipotenar
 Froment’s sign (gambar atas)
 Wartenberg sign (gambar bawah)
PERONEAL PALSY
(DROP FOOT)
 Letak lesi di daerah kaput fibula
 Etiologi : trauma atau entrapment

 Gejala dan tanda :


 Drop foot  steppage gait
 Hipoestesi daerah n. peroneus
TARSAL TUNNEL SYNDROME
 Nama lain : posterior tibial neuralgia
 Kompresi n. tibialis pada saat melewati
terowongan tarsal
 Dalam terowongan tarsal :
 posterior tibial artery, tibial nerve, and tendons of
the tibialis posterior, flexor digitorum longus, and
flexor hallucis longus muscles
 Batas dalam terowongan tarsal : tulang
 Batas luar terowongan tarsal : fleksor
retinakulum.
Gejala :
 Nyeri dan kesemutan di sekitar tumit, mejalar
ke jari kaki terutama ibu jari kaki. Nyeri
terkadang menjalar ke atas sampai dengan
paha
 Rasa seperti terbakar di kaki, seperti terkena
sengatan listrik, bertambah berat dengan
aktivitas, berkurang dengan istirahat
 Nyeri saat mengendarai mobil
(mengoperasikan pedal)
 Rasa seperti tidak menggunakan alas kaki.
 Bengkak pada kaki
 Tinel's sign (+)
Penatalaksanaan :
 Konservatif
 Pembedahan (release fleksor retinakulum)
POLINEUROPATI
 Polineuropati dalam arti kata, adalah
disfungsi atau penyakit yang mengenai
beberapa atau seluruh saraf tepi
 Etiologi / penyakit terkait :
 DM
 Alkoholisme
 Penyakit hepar non alkoholik
 Keganasan.
Mekanisme :
 Lesi langsung pada sel saraf (poliomielitis)
 Posisi radik saraf yang berdekatan dengan cairan
serebrospinal
 Penyakit organ  kerusakan pada saraf yang
menempel
 Gangguan vaskuler  saraf kekurangan nutrisi
 Gangguan imunitas
 Perubahan histopatologik :
 Demielinasi segmental
 Degenerasi wallerian
 Degenerasi aksonal
Anamnesis :
 Bagaimana perjalanan waktu dan beratnya
penyakit ?
 Serabut saraf manakah yang terganggu
 Bagaimana pola dari polineuropati ?
 Apakah terdapat riwayat keluarga yang
menderita polineuropati ?
 Apakah terdapat penyakit atau tanda dari
penyakit yang diduga terkait ?
 Apakah terdapat riwayat pekerjaan atau
paparan terhadap bahan toksik ?
Polineuropati Mononeuropati multiplek
Pemeriksaan penunjang :
 Pemeriksaan laboratorium, untuk
mengetahui etiologi, apakah metabolik,
nutrisional atau toksik.
 Pemeriksaan cairan serebrospinal.
 Pemeriksaan elektrofisiologi meliputi
pemeriksaan konduksi saraf (nerve
conduction study) dan pemeriksaan otot
(needle electromyography)

Anda mungkin juga menyukai