Oleh :
Ating Sudradjat
Fungsi Tangki
• Penerimaan minyak mentah
• Penampungan produk jadi
• Pencampur
• Terminal untuk keperluan import maupun
eksport
• Buffer guna kepentingan pengolahan maupun
distribusi
Jenis-jenis Tangki Penyimpanan
1. Tangki tutup tetap
• Tangki tutup konis tetap (Fixed cone roof tank),
berdasarkan konstruksinya :
• Tangki untuk
menyimpan air
• Tangki yang
digunakan oleh
SPBU
7. Tangki kobra
• Tangki yang
ditinggikan
posisinya,
digunakan untuk
mendistribusikan
air minum
dengan
memanfaatkan
gaya gravitasi
Memilih Jenis Tangki
Pertimbangan :
• Sifat kimia produk yang akan disimpan termasuk sifat-sifat
penguapan, peledakan, kelarutan, reaktifitas dan
korosifitas
• Harga
• Pengendalian emisi
• Safety
• Pencegahan kontaminasi
• Peraturan-peraturan (lingkungan, dll)
• Batasan tekanan
Diagram pemilihan
Diagram pemilihan tangki
Penentuan Kapasitas
Pertimbangan :
• Penampungan untuk pengapalan yang paling besar
• Daya tampung menanti perjalanan tangker
• Dapat memenuhi kebutuhan maksimum
• Dapat memisahkan berbagai jenis BBM
• Mampu menampung selama masa pemeliharaan atau
selama emergency atau perubahan distribusi maupun
kebutuhan pasar yang mendadak atau perubahan jadwal
distribusi.
• Memenuhi unsur safety dan lingkungan
Pertimbangan lainnya (tank lorry and storage tank):
• Kejelasan waktu yang diperlukan untuk pengangkutan dan
kembalinya kedermaga pengiriman (roundtrip tanker),
prakiraan (forecast) kebutuhan jangka pendek, menengah
dan panjang dan faktor keandalan (reliability and
availability) unit operasi/pengolahan
• Berdasarkan keberadaan sistem perpipaan ada dua tipe
yang perlu dipersiapkan :
– Tangki pihak pengirim (shipper)
– Tangki breackout atau tangki yang dipersiapkan secara integral
dengan sistem perpipaan
Analisis dasar :
• Analisis prakiraan kebutuhan penambahan
volume untuk jangka waktu 5 tahun kedepan
(bisa menggunakan forecasting)
• Volume yang dipilih adalah dengan
memperhitungkan untuk diangkut dari
terminal terkait dalam bulan manapun
didalam kurun 5 tahun yang penerimaannya
melalui sistem perpipaan.
Data untuk perhitungan ukuran tanked
• Volume maksimum yang diangkut/disimpan perbulan
• Jumlah maksimum volume yang dipompakan perbulan sesaat sebelum
mencapai terminal (immediately upstream the terminal)
• Jumlah maksimum volume seluruh jenis produk yang dipompakan melalui
perpipaan sesaat sebelum mencapai terminal
• Jumlah tender yang dipompakan perbulan
• Kelonggaran ruang untuk kelebihan angkut (1/3 dari persyaratan antar
penerimaan tender)
• Kelonggaran ruang untuk pengiriman (1/2 % dari tender yang dipasok)
• Kelonggaran kedatangan yang tidak dijadwalkan untuk pengiriman (2 x laju
pengiriman rata-rata per hari)
• Kelonggaran untuk outage, untuk top dan bottom outage (penambahannya
setelah diperoleh ukuran tangki yang benar, 3 kaki untuk top dan bottom
tangki tutup kerucut , 4 kaki untuk tutup terapung atau tipe lifter)
Tankage
• Simbol-simbol untu rumus tankage :
Vt = volume maksimum produk yang diangkut dari terminal / bulan ( barel)
Vp = Jumlah volume produk yang dipompakan melalui perpipaan sesaat
sebelum tiba diterminal / bulan (barel)
Vl = Jumlah volume dari semua jenis produk yang dipompakan melalui
perpipaan sesaat sebelum mencapai terminal / bulan (barel)
n = Jumlah tender yang dipompakan / bulan
R = Vp/Vl jatah bulanan terminal untuk menerima produk
Q1 = Jumlah yang dipersyaratkan antar tender
Q2 = Jumlah yang dipersyaratkan untuk pengiriman kurang (undershipment)
Q3 = Jumlah yang dipersyaratkan untuk pengiriman lebih (overshipment)
Q4 = Jumlah yang dipersyaratkan untuk pengiriman pada weekend (dua
hari)
T = Jumlah volume kerja tangki yang dipersyaratkan
Ut + b = Volume bagian top dan bottom tangki
Formula/rumus
T = Q1 + Q2 + Q3 + Q4
Q1 = (Vt – ( Vt x R))/n
Q2 = ½ Vt /n = Vt / 2n
Q3 = ⅓ Q1 = (Vt/3)(1-R)
Q4 = (Vt/30) x 2 = Vt/15
Perhitungan kalkukasi ukuran volume dan
kapasitas penyimpanan secara umum :
• r = radius
• D = diameter
• H = height
• C = Circumference
• A = Area or Base
• V = Volume
• pi (π) = 3.14
r=C/2π
A = π r2
V=HxA
Tank Capacity = Tank Volume x
gallons/per ft 3
Fabrikasi
• Perbaikan pelat bengkok tidak boleh dilakukan dengan cara
pemukulan dengan hamer
• Pelat yang akan digunakan harus sesuai dengan standar yang
diizinkan
• Lakukan penyerongan (bevel) dan periksa dengan uji penetrasi
• Lakukan pengerolan sesuai dengan lingkar diameter yang
diinginkan, periksa mutu pengerolan dengan maal yang khusus
dipersiapkan
• Lakukan pengemasan pelat untuk menjaga kerusakan
• Mungkin ada hold point dimana proses fabrikasi dihentikan
sementara selama pemeriksaan (inspektor), dan bisa dilakukan
kembali bila inspektor telah mengizinkan
Perbaikan bengkok Penyusunan dan penanganan
dengan press pelat yang sudah di rol
Atap
• Berdasarkan standar API 650, kecuali mengharuskan
struktur frame seperti rafter dan girder atap harus tepat
terhadap kelurusan dan permukaan ( line and surface)
Toleransi
• Semua toleransi disesuaikan dengan standar yang berlaku
• Ketidak lurusan (plumbness), yang diizinkan maksimuk dari puncak
dinding kedasar dinding tangki tidak boleh melebihi 1/200 dari
tinggi total, pada cincin dinding tidak boleh melebihi kerataan
(flatness) dan kebergelombangan (waviness) sesuai ketentuan
ASTM A 6M/A6, ASTM A 20M/A20, atau ASTM A 480 M/ A480.
Kriteria 1/200 juga berlaku untuk tangki tutup tetap batang
penyangga, untuk tangki tutup tipe internal gunakan API 650
• Kebundaran, jari-jari diukur pada 0,3 m diatas sudut dasar
tangki tidak boleh melebihi :
• Penyimpangan lokasi :
– Penyimpangan (peaking) pada sambungan vertikal tidak
boleh melebihi 12 mm
– Penyimpangan (banding) pada sambungan las
horisontal tidak boleh melebihi 13 mm