Rika
Labkes Prov Kaltim
Pendahuluan
Definisi :
- Malaria merupakan penyakit infeksi
akut/kronik dan berpotensial fatal
yang disebabkan parasit Plasmodium.
- Plasmodium ditularkan ke manusia melalui
gigitan nyamuk Anopheles sp.
betina yang telah terinfeksi Plasmodium
Malaria
Penyebab :
Parasit genus Plasmodium, Famili Plasmodiidae, dari Orde Coccidiidae,
• Leukosit
- seri granulosit
- seri limfosit : 10 – 15 µm
- seri monosit
• Trombosit
DARAH NORMAL
TIDAK MENGANDUNG PARASIT
SEDIAAN DARAH
TEBAL
Pulasan Giemsa
Ciri-ciri :
- lisis sel-sel darah
merah
- inti lekosit,
netrofil,
limfosit, eosinofil
- trombosit
IDENTIFIKASI PARASIT MALARIA
A Morfologi
A. Inti : merah
B. Sitoplasma : biru
C. Pigmen : Coklat –
hitam
D. Titik-titik
(maurrer/Shuffner):
E merah
D C B E. Vakuola
Plasmodium spp
pada sediaan darah tepi
• Sediaan darah tipis :
Ukuran eritrosit yang terinfeksi parasit malaria
dibandingkan dengan eritrosit normal
Jika lebih besar Pv / Po
Jika sama besar Pf / Pm
• biru, halus.
1
3
• Gambar:
1. Bentuk cincin, koma,
tanda seru, lidah api.
2. Bentuk cincin dua inti
3. Bentuk accole
(posisi di tepi eritrosit)
Plasmodium falciparum
Stadium trofozoit lanjut Sediaan darah tipis
• Ukuran eritrosit yg
terinfeksi = eritrosit
normal
• Eritrosit :
Tampak titik-titik Maurer
• Morfologi
1 1
– Inti
• merah, melebar
padat
– Sitoplasma
• Kebiruan,
melebar,
– Tampak pigmen,
kuning kecoklatan
Stadium Gametosit Plasmodium falciparum
• Tidak tampak titik-titik Maurer
• Bentuk seperti pisang, sosis, (Sediaan darah tipis)
bulan sabit, lonjong
• Sitoplasma : kebiruan 2
1
• Pigmen, coklat tua, batang
mengelilingi inti
– Makrogametosit (betina) ( 1 )
• Inti : merah,
menyebar
• Sitoplasma :
biru kemerahan
• Pigmen, coklat tua, batang
menyebar
Stadium Skizon muda Plasmodium falciparum
(Sediaan darah tipis)
• Ukuran eritrosit yg terinfeksi =
eritrosit normal
• Tidak tampak titik-titik Maurer
• Morfologi
– Inti jumlahnya lebih dari 2, 1 1
belum
membagi diri
– Mengisi 75 % rongga eritrosit
– Pigmen menggumpal coklat
tua
Plasmodium falciparum
Skizon matang (Sediaan darah tipis)
membagi diri
– Tampak pigmen
menggumpal,
warna cokelat –
tengguli
Skizon matang
Plasmodium falciparum
• Morfologi
(Sediaan darah tebal)
– Inti
merah, padat
membelah
diri (banyak : 8 - 2
32). 1
Masing-masing inti
dikelilingi
sitoplasma
– Sitoplasma
biru, padat, kompak
– Tampak pigmen
menggumpal
tengguli-
hitam
Gametosit
Berbentuk pisang/ sosis/ bulan Plasmodium falciparum
sabit/ lonjong
(Sediaan darah tebal)
Morfologi
• Mikrogametosit (jantan / 2)
– Inti : merah, padat
– Sitoplasma : ujung
1
meruncing warna biru
- Pigmen : di sekitar inti,
berbentuk batang, warna 1
coklat kehitaman 2
• Makrogametosit (betina / 1) 2
– Inti : merah, menyebar
– Sitoplasma : biru-kemerahan
melebar
– Pigmen : menyebar, berbentuk
batang, warna coklat
kehitaman
Stadium Trofozoit
Bentuk cincin
• Sitoplasma
biru, kasar (tebal), 2 2
bentuk tidak
2
beraturan (amuboid)
• Pigmen tengguli
kuning kecoklatan
• Vakuola masih
tampak
Plasmodium vivax
(sediaan darah tipis)
Skizon
• Eritrosit yg terinfeksi lebih besar
dari eritrosit normal
• Titik-titik Shuffner terdesak
kepinggir
• Morfologi
– Skizon muda
• Inti : lebih dari 2, merah,
melebar
• Sitoplasma : biru, melebar
• Pigmen coklat tengguli
• Vakuol tidak terlihat 2
Trofozoit
• Morfologi 2
• Inti bulat, padat,
merah
• Sitoplasma biru, kasar
(tebal), bentuk cincin
ada bagian yang
menebal dan bentuk
bercabang / tidak
beraturan (amuboid)
• Pigmen kecoklatan di
sitoplasma
• Vakuola masih terlihat
Skizon
Plasmodium vivax
• zona merah tampak pada skizon
muda
• Vakuola sudah tidak tampak
(sediaan darah tebal)
• Morfologi
Stadium skizon muda
– Inti : merah, padat, membagi diri
(>2)
– Sitoplasma : biru, padat,
menyebar masih menyatu
– Pigmen : menggumpal, coklat tua
Makrogametosit (betina)
– Inti : merah melebar, di
tengah
– Sitoplasma : biru
kemerahan, melebar
– Pigmen : coklat tua,
tersebar
P. falciparum dan P. vivax
(Sediaan darah tebal)
Gametosit
• Morfologi
– makrogametosit (betina)
• Inti : merah, padat, di tepi
• Sitoplasma : biru, melebar
• Pigmen : bercak coklat, tersebar
– mikrogametosit (jantan)
• Inti : merah, melebar, di tengah
• Sitoplasma : biru terlihat
kemerahan, melebar
• Pigmen : bercak coklat, tersebar
Trofozoit
P. malariae
Pigmen terlihat dominan (sediaan darah tebal)
• Morfologi :
– Inti:
• Merah, bulat atau melebar
– Sitoplasma :
• biru tebal
• Berbentuk cincin
• Memanjang seperti pita
– Pigmen :
• Pada bentuk cincin belum
terlihat jelas
• Terlihat jelas (bentuk pita)
– Vakuola masih terlihat
Stadium Skizon
P. malariae
Pigmen sangat dominan
(sediaan darah tebal)
• Morfologi
– Stadium skizon muda
• Inti : merah, melebar, >2 (8-12)
• Sitoplasma : biru, melebar
• Pigmen : menyebar, warna coklat
tua
– Stadium skizon lanjut
• Inti : 8-12, merah, menyebar
• Sitoplasma : biru, belum membagi
diri (masih menyatu)
• Pigmen : menyebar, warna coklat
tenguli
– Stadium skizon matang
• Pigmen mengumpul seringnya di
tengah
• Merozoit : tersusun rapi seperti
bunga seruni
Gametosit
P. malariae
(sediaan darah tebal)
Pigmen sangat dominan
• Morfologi
– Makrogametosit (betina)
• Inti : merah , padat, di tepi
• Sitoplasma : biru, melebar 1
1
• Pigmen : bercak coklat,
tersebar
– Mikrogametosit (jantan) 2
• Inti : merah, melebar, di 2
tengah
• Sitoplasma : biru, melebar 2
• Pigmen : bercak coklat,Tersebar 2
1
Plasmodium ovale
Trofozoit bentuk cincin (sediaan darah tipis)
Morfologi
-Inti merah, padat
-Sitoplasma kompak
-Pigmen merata, coklat
kehitaman
Plasmodium ovale
Stadium skizon
• Terdapat zona merah, Biasanya berbentuk oval atau
disalah satu ujung atau 2 ujung berbentuk fimbriae
• SD tipis : ukuran parasit lebih besar dari eritrosit
normal.
•Tampak titik-titik james: kasar dan merata, warna
merah
Morfologi
-Muda Inti membelah >2, sitoplasma
kompak
-Tua : inti 8-12,
sitoplasma mengelilingi masing-
masing inti
Plasmodium ovale
(sediaan darah tipis)
Stadium gametosit
Cara pewarnaan
PERSIAPAN ALAT
Alkohol swab /
kapas alkohol 70%
Kaca sediaan
Blood lanset
Pensil untuk
membuat label
pada kaca sediaan
Box slide
PENGAMBILAN SEDIAAN DARAH
Tulis kode, nama dan tanggal
Jari manis tangan dibersihkan
dengan kapas alkohol
Tusuk ujung jari dengan blood
lancet
Tetes darah pertama dihapus
dengan kapas kering
Teteskan darah 3 tetes (6-8µl)
untuk SD tebal dan 1 tetes
kecil (2-4µl) untuk SD tipis
pada kaca sediaan.
PEMBUATAN SEDIAAN DARAH
Gunakan ujung KS
bersih sebagai
“pendorong”untuk
membuat hapusan
darah tipis dan tebal.
Letakkan slide diatas
permukaan yang rata
dan kering. Biarkan
darah kering di udara.
Lindungi slide dari
lalat dan debu.
CARA PEWARNAAN SEDIAAN
DARAH
Alat-alat:
Rak pewarnaan
Pipet
Beker glass
Gelas ukur
Timer
Botol pembilas
BAHAN-BAHAN
Bahan :
Giemsa stock
Methanol
mineral
Air pembilas
Tahap-tahap
PEWARNAAN
Langkah pertama
FIKSASI
Pastikan SD sudah
kering sempurna
SD tipis difixasi dengan
methanol, dengan cara
ditetes atau dicelupkan
Methanol tidak boleh
mengenai SD tebal
Biarkan kering diudara
sebelum diwarnai
Langkah ke-2
Siapkan cairan
giemsa yang
telah dibuat
pengenceran
Langkah ke-3
Letakkan
sediaan darah
pada rak
pewarnaan
Langkah ke-4
Teteskan cairan
giemsa menggunakan
pipet sampai seluruh
SD tebal dan tipis
tertutup cairan
Diamkan sesuai
waktu yang
ditentukan
Langkah ke-5
Bilas dengan
air mengalir
sampai bersih
Langkah ke-6
Tunggu
sediaan darah
kering diudara
Simpan
sediaan yang
telah kering
dalam box
slide
PENGENCERAN GIEMSA
Pengenceran 3% :
Ambil 3ml giemsa stock solution
Secara makroskopis
SD kelihatan jernih dan transparan
warna SD merupakan kombinasi warna- warna
merah,ungu dan biru.
Penilaian ini hanya dapat menduga mutu
pewarnaannya saja.
Secara
Latar belakang berwarna jernih,biru pucat atau
mikroskopis
pucat kemerah-merahan
Benda-benda/sel-sel berwarna kontras/jelas:
merah,ungu,biru,coklat,hitam dsb
Sebagian besar leukosit,dinding sel serta
sitoplasmanya dapat dilihat dengan jelas
Bersih dari partikel-partikel giemsa
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENENTUKAN MUTU PEWARNAAN
SEDIAAN DARAH
Kualitas Giemsa yang digunakan
Kualitas air pengencer Giemsa
Kepekatan larutan Giemsa
Lamanya reaksi pewarnaan
Kualitas Pembuatan SD
Kebersihan Sediaan Darah
Teknik Menghitung Parasit Malaria
Definisi dan Tujuan
• Hitung parasit–yaitu suatu metode untuk
mengetahui jumlah parasit dalam Sediaan Darah
malaria.
• Tujuan - yaitu membantu dalam menentukan:
– Kepadatan parasit per ul darah (parasitaemia)
– Berat infeksi
– Rencana pengobatan
– Mengetahui efikasi pengobatan
– Studi surveilans
Alat Yang Digunakan
1.Tally counters (2 buah): untuk menghitung
jumlah lekosit dan parasit
2.Alat hitung
Ketentuan :
• Dilakukan pada daerah sediaan darah tebal
• menghitung jumlah parasit (N) dibanding minimal
200 leukosit dikalikan 8.000 leukosit normal (WHO).
• Bila N kurang dari 100,maka jumlah leukosit dihitung
sampai 500 leukosit (bukan 200 leukosit).
• Parasit yang dihitung hanya fase aseksual
CARA PENGHITUNGAN PARASIT
Jumlah Parasit
Kepadatan Parasit= x 8000
200
=............../uL darah.
Contoh Perhitungan
Jumlah Parasit
Kepadatan Parasit= x 5000.000
1000
=............../uL darah.
Pola Pembacaan Apusan yang Benar
Horizontal, mulai di atas dari kanan ke Vertikal , mulai dari atas ke bawah
kiri
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Cara Pelaporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Malaria
●
Memastikan Ketersediaan SPO
●
Pengambilan spesimen ●
Memastikan Pelaksanaan
●
Penangan spesimen kegiatan
(identitas, kelengkapan ●
PMI
●
Memastikan petugas lab
form) melaksanakan K3
Evaluasi dan
Paska Analitik
Tindak Lanjut
●
Evaluasi
●
Pencatatan dan pelaporan
●
Dokumentasi
●
Tindak lanjut sesuai ●
SPO pengelolaan limbah
permasalahan ●
Penyeliaan berjenjang
Uji Kualitas Reagensia
• Ada dua cara menguji mutu giemsa untuk mengetahui apakah giemsa stok
yang akan digunakan masih baik :
• .
• Melakukan test menggunakan kertas Whatman no.2 dan metanol (metil
alkohol) :
• Letakkan kertas saring diatas gelas atau petri disk supaya bagian tengah
kertas tidak menyentuh sesuatu.
• Teteskan 1-2 tetes giemsa stock pada kertas saring. Tunggu sampai
meresap dan menyebar.
• Kemudian teteskan 3-4 tetes metanol absolut di tengah bulatan giemsa
perlahan dengan jarak waktu beberapa detik sampai garis tengah giemsa
menjadi 5-7 cm, maka akan terbentuk :
– Lingkaran biru (methilen blue) ditengah
– Lingkaran cincin ungu (methilen azur) diluarnya, serta
– Lingkaran tipis warna merah (eosin) pada bagian tepi. Giemsa sudah rusak dan
tidak boleh dipakai lagi, bila warna ungu atau merah tidak terbentuk.
Uji pH Larutan Buffer
AZNIE 81