Masuknya agama Islam ke Nusantara secara tidak langsung membawa perubahan terhadap kehidupan politik
dan sosial budaya Nusantara
Konsep Dewa – Raja yang bercorak Hindu –Budha (dimana raja dianggap sebagai titisan Dewa) diganti
dengan konsep Islam Khalifah
Sebutan “raja” diganti menjadi “Sultan”
Selain itu saat meninggal sang sultan tidak di Dharma kan didalam candi, tetapi dimakamkan secara Islam
Sosial Budaya
Dalam bidang seni sastra pengaruh Arab dan Persia sangat kuat namun tetap disesuaikan dengan tradisi
setempat
Pengaruh arab terhadap seni sastra biasanya berbentuk syair yang terdiri dari 4 baris dalam setiap baitnya
Adapun pengaruh Persia berbentuk Hikayat, yaitu kisah perseorangan yang diangkat dari tokoh tokoh
terkenal yang hidup pada masa itu
Jenis sastra lainnya adalah babad, suatu karya sastra yang hidup dalam masyarakat tradisional dan
lingkungan kebudayaan Jawa
Masih terkait dengan seni sastra adalah suluk, yaitu kitab kitab berisi ajaran tasawuf
Seni Rupa
Dalam bidang seni rupa, para seniman masa itu adakalanya membuat ukiran binatang atau mahkluk hidup
lainnya yang bentuknya sudah disamarkan, sebuah tekhnik yang lazim disebut dengan Stilisasi (deformasi)
Tekhnik ini digunakan karena ajaran islam melarang melukis makhluk bernyawa dalam konteks
penyembahan berhala.
Seni Kaligrafi
Pada masa perkembang Islam dikenal juga seni kaligrafi atau seni menulis indah yang memadukan seni lukis
dan seni ukir yang distilisasikan dan menggunakan tulisan dalam Bahasa arab
Seni Tari dan Musik
Dalam bidang seni tari dan music, pengaruh islam tampak dalam tiga bentuk kesenian yaitu debus, sedauti
dan zapin
Sistem Kalender