Anda di halaman 1dari 13

ASAS DAN RUANG LINGKUP

ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
XI OTKP
OLEH:
FAZRIN PERMANA, A.Md.
Asas-asas Pegawai ASN/PNS

• asas kepastian hukum • asas efektif dan efisien


• asas profesionalitas • asas keterbukaan,
• asas proporsionalitas • asas nondiskriminatif
• asas keterpaduan • asas persatuan dan kesatuan
• asas delegasi • asas keadilan dan
kesetaraan
• asas netralitas
• asas kesejahteraan
• asas akuntabilitas
• asas kepastian hukum
setiap penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN mengutamakan landasan Peraturan Perundang-
undangan, kepatutan, dan keadilan.

• asas profesionalitas
adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

• asas proporsionalitas
adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban pegawai
ASN.
• asas keterpaduan

adalah pengelolaan pegawai ASN didasarkan pada satu sistem pengelolaan yang terpadu secara nasional.

• asas delegasi
adalah asas yang sebagian kewenangan pengelolaan pegawai ASN dapat didelegasikan pelaksanaannya
kepada kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, dan pemerintah daerah.

• asas netralitas
setiap pegawai ASN tidak berpihak kepada segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada
kepentingan siapapun.
• asas akuntabilitas
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

• asas efektif dan efisien


penyelenggaraan manajemen ASN harus sesuai target atau tujuan serta tepat waktu sesuai dengan
perencanaan yang ditetapkan.

• asas keterbukaan,

penyelenggaraan manajemen ASN bersifat terbuka untuk publik.


• asas nondiskriminatif
dalam penyelenggaraan manajemen ASN, KASN tidak membedakan perlakuan berdasarkan gender, suku,
agama, ras, dan golongan.

• asas persatuan dan kesatuan

dalam asas ini, pegawai ASN sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• asas keadilan dan kesetaraan


dalam asas ini, pengaturan penyelenggaraan ASN harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk
memperoleh kesempatan fungsi dan peran sebagai pegawai ASN.
asas kesejahteraan
penyelenggaraan ASN diarahkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas
hidup pegawai ASN.
Untuk meningkatkan SDM Pegawai Negeri Sipil, maka diperlukan
pendidikan dan pelatihan bagi aparatur negara sebagai investasi manusia
yang tidak bisa dan tidak harus dilaksanakan oleh suatu organisasi, tidak
hanya meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja, tetapi juga dalam rangka
mempercepat pemantapan perwujudan perilaku yang diinginkan (Siagian,
1983:32).
Pembinaan Aparatur Negara juga diperlukan pendidikan dan pelatihan yang
dapat mengembangkan kemampuan pegawai, bukan untuk menangani
pekerjaan mereka pada saat itu, tetapi juga untuk pekerjaan-pekerjaan
mereka di masa mendatang. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan
merupakan investasi di dalam diri pekerja (bank bakat) yang nantinya siap
ditimba untuk meningkatkan efektifitas operasional suatu organiasasi
(Steers, 1985:67).
Adapun tujuan dari pembinaan pegawai negeri adalah sebagai berikut:
• Diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan secara
berdaya guna dan berhasil guna.
• Meningkatkan mutu dan keterampilan serta memupuk kegairahan kerja.
• Diarahkan menuju terwujudnya komposisi pegawai, baik dalam jumlah maupun mutu serasi dan
harmonis.
• Agar terwujud pegawai yang setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan
terwujud aparatur yang bersih dan berwibawa.
• Agar terwujud suatu iklim kerja yang serasi dan menjamin terciptanya kesejahteraan jasmani
maupun rohani secara adil dan merata.
• Diarahkan kepada penyaluran, penyebaran, dan pemanfaatan pegawai secara teratur, terpadu, dan
berimbang.
• Diarahkan kepada pembinaan dengan menggunakan sistem karier dan sistem prestasi kerja
(Musanef, 1980:34).
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
Ruang lingkup adalah batasan banyaknya subjek yang tercakup dalam
sebuah masalah. Secara umum memiliki makna batasan. Dalam arti luas
batasan ini bisa dalam bentuk materi, variable yang diteliti, subjek, atau
lokasi. Ruang lingkup bisa diartikan secara lebih khusus pada materi atau
hal tertentu.
Lingkup kegiatan administrasi kepegawaian antara lain penerimaan,
penempatan, pengembangan, dan pemberhentian tenaga kerja dalam rangka
memenuhi kebutuhan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kepegawaian adalah sebagai berikut:
• Staffing, meliputi penyaringan, interviu, pengangkatan, analisis pekerjaan,
uraian pekerjaan, promosi, mutasi, dan perluasan pekerjaan
• Pembinaan, meliputi bimbingan, penilaian kepegawaian, inventarisasi, kontrol
pemindahan, pelayanan kesehatan, pencegahan kecelakaan, kesejahteraan
pegawai, dan sebagainya.
• Hubungan Kepegawaian, meliputi hubungan serikat kerja dengan organisasi
serikat kerja lainnya atau hubungan anatara serikat kerja dengan perusahaan,
perundingan kontrak kerja, keluhan buruh, perwasitan (apabila terjadi
perselisihan), dan sebagainya.
• Latihan dan Pengembangan, meliputi job training, latihan kepeminpinan,
pengembangan kepemimpinan, latihan khusus atau latihan kerja sebelum
menduduki suatu jabatan, dan sebagainya.
• Kompensasi, meliputi gaji atau upah, tunjangan, bonus, pembagian laba, hadiah, dan
sebagainya.
• Komunikasi Kepegawaian, meliputi buku petunjuk, saluran komunikasi, pengendalian
gosip, keluh kesah, mendengarkan keluhan, survey tingkah laku modal, dan
pengharapan.
• Organisasi, meliputi penyusunan struktur organisasi, penggunaan saluran organisasi
formal dan informal, dan mengatasi akibat yang ditimbulkan dari perubahan organisasi.
• Administrasi, meliputi penjelasan dan penafsiran mengenai otoritas, konsultasi,
partisipasi, gaya kepemimpinan, dan sebagainya.
• Kebijaksanaan Kepegawaian dan Pelaksanaannya, meliputi penentuan, kebijaksanaan,
strategi, dan perencanaan kebutuhan tenaga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai