Anda di halaman 1dari 92

KAJIAN ILMU FARAID

(HUKUM WARIS)

Bersama :
Amir Hamzah Syuja’ie, Lc.
MATERI KAJIAN
Pertemuan I :
 Pengertian Ilmu Faraid.

 Dalil & Urgensi Ilmu Waris.

 Pengertian Al-Irtsu (warisan).

 Sebab, Rukun, Syarat & Mawani’ (penghalang hak)


waris.
 Hak-hak yang berkaitan dengan harta warisan mayit.

 Ahli waris mayit (laki-laki & perempuan)


MATERI KAJIAN
Pertemuan II :

 Macam-macam ahli waris (ashabul furudh & ashobah).


 Macam-macam furudh (kadar warisan yg sudah
ditentukan).
 Ahli waris yang termasuk ashabul furudh dan bagian
warisnya.
 Latihan menentukan jumlah warisan.

 Macam-macam ashobah (ahli waris yang mendapatkan


warisan dengan kadar yang tidak pasti).
MATERI KAJIAN
Pertemuan III :
 Al-Hajbu & pembagiannya.

 Al-Hajibu wal Mahjub (ahli waris yang menghalangi ahli


waris yang lain).
 Cara menentukan aslul masalah dalam penghitungan
warisan.
 Cara pembagian kepada masing-masing ahli waris.
MATERI KAJIAN
Pertemuan IV :
 Al-Aula dan Ar-Raddu.

 Al-Munasakhot.

 Pembagian warisan kepada dzawil arham (kearabat yang


bukan ahli waris).
 Pembagian warisan untuk janin yang belum dilahirkan.

 Pembagian warisan untuk ahli waris yang hilang (belum


diketahui kabar beritanya).
 Pembagian warisan kepada ahli waris waria.
PENGERTIAN ILMU FARAID
 Secara bahasa : bentuk plural dari kata ‫ريضة‬ ...‫ف‬
yang artinya (bagian yang sudah ditentukan).
 Secara Istilah :

ُ ‫ث َو َم ْن الَ يَ ِر‬
‫ث ِم ْن قَ َرابَ ِة‬ ُ ‫ث َو َم ْن يَ ِر‬ ُ ْ‫اإلر‬ِ ‫ف بِ ِه‬ ُ ‫ِع ْل ٌم يُ ْع َر‬
.‫ث ِم ْنهُ ْم‬
ٍ ‫ار‬ِ ‫ َو‬.‫ت َو ِم ْق َدا ُر َما لِ ُك ِّل‬
ِ ِّ‫ال َمي‬
“Disiplin ilmu untuk mengetahui yang
berkenaan dengan warisan, kerabat mayit yang
mendapatkan warisan dan yang tidak, dan
bagian warisan masing-masing ahli waris. “
DALIL & URGENSI ILMU FARAID
 Urgensi Ilmu Faraid :
 Merupakan ilmu pertama yang diangkat dalam Islam
(yang pertama kali ditinggalkan oleh kaum muslimin)
 Pembagian harta secara langsung ditentukan oleh
Allah Swt. melalui Rasul-Nya.
 Penerapan Ilmu Faraid efektif untuk menegakkan
unsur keadilan dalam pembagian harta warisan.
 Efektif menghindari kezaliman dan konflik saudara
dalam pembagian warisan.
 Bagi orang-orang mukmin, berfungsi sebagai
pembuktian keimanan dan ketentuan terhadap
ketentuan hukum Allah Swt.
DALIL & URGENSI ILMU FARAID
 Dalil tentang Faraid :
a. Al-Quran

“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak
dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak
menurut bahagian yang telah ditetapkan.” (QS. An-Nisaa’, 7).
QS. An-Nisaa’, 11
QS. An-Nisaa’, 12
QS. An-Nisaa’, 13-14

14. (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah dan


Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang
mengalir di dalamnya sungai sungai, sedang mereka kekal di dalamnya;
dan itulah kemenangan yang besar.
15. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan
melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke
dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang
menghinakan.
QS. An-Nisaa’, 176

176. Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah387. Katakanlah: " Allah
memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal
dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan
maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang
ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta
saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara
perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan oleh orang yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri
dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bahagian seorang
saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah
menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.
DALIL & URGENSI ILMU FARAID
b. Hadits Rasulullah Saw.

‫ متفق عليه‬.‫ض بِأ َْهلِ َها فَ َما بَِق َي َف ُه َو أِل َْوىَل َر ُج ٍل ذَ َك ٍر‬ ِ‫أَحْلُِقوا ال َفرائ‬
َ َ
Berikanlah furudh (bagian warisan yang sudah ditentukan) kepada
empunya. Adapun sisanya adalah untuk ahli waris laki-laki yang paling
berhak (untuk mendapatkannya). (HR. Bukhari Muslim).

‫ َوُه َو أ َّو ُل‬،‫ َوُه َو يُْن َسى‬،‫ف العِْل ِم‬ ‫ص‬ِ‫َتعلَّموا ال َفرائِض وعلِّموها النَّاس فَِإنَّها ن‬
ُ ْ َ َ َ ُ ََ َ َ ُ َ
.‫ رواه ابن ماجه من حديث أيب هريرة‬. ‫سى ِم ْن أ َُّميِت‬ ٍ
َ ُْ ‫َش ْي‬
‫ن‬ ‫ي‬ ‫ء‬
Pelajarilah faraidh dan ajarkanlah kepada manusia, karena faraidh
adalah separuh ilmu yang terlupakan. Faraidh adalah perkara
pertama yang dilupakan oleh ummatku. (HR. Ibnu Majah).
DALIL & URGENSI ILMU FARAID

‫ض‬ ‫ب‬ ‫ق‬‫ي‬‫س‬ ‫م‬ ‫ل‬ ِ


‫الع‬ ‫ن‬َّ ِ
‫إ‬‫و‬ ، ‫وض‬ ‫ب‬ ‫ق‬‫م‬ ‫ؤ‬‫ر‬ ‫ام‬ ‫إ‬ِ‫ف‬ ، ‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫وه‬ ِّ ِ
ُ َْ َُ َ ْ َ ٌ ُ ْ َ ٌُ ْ َ َ ‫يِّن‬ َ ُ َ َ َ ‫َت َعلّ ُموا ال َفَرائ‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫و‬ ‫ض‬
‫ رواه أمحد‬.‫صل َبْيَن ُه َما‬ ِ ‫ض ِة فَالَ جَيِ َد ِان من ي ْف‬‫ي‬ِ
‫ر‬ ‫ف‬َ ‫ال‬ ‫يِف‬ ِ
‫ان‬ ‫ن‬‫ث‬ْ ِ
‫اال‬ ‫ف‬ ِ‫حىَّت خَي ْتل‬
ُ َ َْ َْ َ َ َ َ
.‫والرتمذي والنسائي من حديث ابن مسعود‬
Pelajarilah faraidh dan ajarkanlah kepada manusia, karena nyawaku akan dicabut
dan ilmu ini akan diangkat hingga terddpat dua orang yang berselisih dalam bagian
warisan, kemudian keduanya tidak mendapatkan orang dapat memutuskan perkara
mereka. (HR. Ahmad, Tirmidzi & Nasai)

‫العلم ثالثة ما سوى ذلك فهو فضل آية حمكمه أو سنة قائمة أو فريضة‬
.‫ رواه احلاكم من حديث عبد اهلل بن عمرو‬.‫عادلة‬
Ilmu primer itu ada tiga, selebihnya hanyalah bersifat sekunder : Ayat-ayat
muhkamat, sunnah yang ditegakkan, pembagian warisan yang adil.
(HR. Hakim).
PENGERTIAN AL-IRTSU (WARISAN)
Al-Irtsu : Proses bepindahnya hak kepemilikan terhadap
harta benda dari seseorang setelah wafat kepada ahli
warisnya yang masih hidup.

Bentuk-bentuk harta warisan :


 Uang & Perhiasan,
 Ternak, bangunan, kendaraan dan tanah,
 Hak-hak : piutang, royalti, jaminan asuransi, pensiunan,
diyah jinayah (jika mati terbunuh).
ASBAABUL IRTSI
(SEBAB TERJADI PEWARISAN)

Tiga perkara yang menyebabkan seorang


mendapatkan warisan :
(1) Hubungan kekerabatan (‫نسبية‬..‫بة لا‬.‫را‬..‫ا‬.‫) لق‬
(2) Ikatan perkawinan yang sah (‫شرعي‬..‫نكاح لا‬..‫) لا‬
(3) Hubungan wala’ (eks budak dengan orang yang
memerdekakannya).
ARKAANUL IRTSI
(RUKUN WARISAN)
Warisan terjadi dengan tiga rukun (unsur pokok)
berikut:
(1) ُ ‫( ال ُم َو ِّر‬al-muwarrits, orang yang wafat dan
‫ث‬
meninggalkan harta warisan).
(2) ‫(ال َوا ِرث‬al-waarits, ahli waris mayit yang masih hidup)
(3) ُ ‫( التَ ِر َكةُ أَ ْو ال ِم ْي َر‬at-tarikah/al-mirats, harta/hak yang
‫اث‬
ditinggalkan mayit untuk ahli warisnya).
MAWAANI’ AL-IRTSI
(PENGHALANG UNTUK MENDAPATKAN WARISAN)

Ahli waris bisa terhalang untuk mendapatkan warisan jika


memiliki salah satu sifat berikut :
(1) ‫( القَ ْت ُل‬Pembunuh, artinya ia yang membunuh
muwarritsnya, baik secara langsung atau tidak).
Dalilnya hadits Nabi Saw :
ٌ ‫ْس ِلقَاتِ ٍل ِم ْي َر‬
.‫اث‬ ُ ‫الَ يَ ِر‬
َ ‫ لَي‬: ‫ وفي الموطأ‬.‫ رواه أبو داود‬.‫ث القَاتِ ُل َش ْيئًا‬
“Orang yang membunuh (muwarritsnya) tidak mendapatkan
warisan
apapun. (HR. Abu Daud). Diriwayatkan Kitab Muwattha’ Imam
Malik : “Orang yang membunuh (muwarritsnya) tidak memiliki
hak
waris apapun.”
MEMBUNUH YANG DAPAT MENCEGAH
SEORANG
AHLI UNTUK MENDAPATKAN WARISAN :
Ulama berbeda pendapat tentang membunuh yang menghalangi ahli
waris untuk mendapatkan warisan :
a. Imam Hanifah: Membunuh yang mengharuskan qishash atau
kaffarat (yang disengaja, semi sengaja dan qathl khotho’.
b. Imam Malik: Membunuh yang disengaja. Orang yang
membunuh dengan tidak sengaja (qathlu khotho’), ia hanya
mewarisi harta pokok si mayit, bukan dari uang kaffaratnya.
c. Imam Syafi’i: Semua jenis membunuh akan menghalangi
pelakunya dari mendapatkan warisan.
d. Imam Ahmad: Membunuh yang tidak dibenarkan oleh Syariat,
yakni membunuh yang mewajibkan qishash atau kaffarat. Adapun
yang tidak mewajibkan keduanya tidaklah menghalangi
pelakunya dari mendapatkan warisan.
MAWAANI’ AL-IRTSI
(PENGHALANG UNTUK MENDAPATKAN
WARISAN)
(2) ‫ق‬
ُّ ‫(الر‬Budak
ِّ sahaya, ia berstatus sebagai budak pada
saat muwarritsnya meninggal dunia).
Dalilnya : Karena diri budak berikut harta yang dimilikinya
adalah milik tuannya. Jika budak diberi warisan, maka harta
tersebut akan dimiliki oleh tuannya, dengan begini terjadi
perpindahan kepemilikan harta kepada orang yang tidak berhak.
** Sebagian ulama berpendapat, jika budak tersebut akan
menjadi merdeka dengan warisan, maka ia bisa diberikan
warisan untuk menebus dirinya dan menjadi merdeka.
MAWAANI’ AL-IRTSI
(PENGHALANG UNTUK MENDAPATKAN
WARISAN)
(3) ‫( اختالف الدين‬Berbeda agama dengan muwarritsnya,
termasuk didalamnya orang yang murtad).
Dalilnya sabda Nabi Saw:
ُ ‫الَ يَ ِر‬
ْ ‫ث ال ُم ْسلِ ُم ال َكافِ َر َوالَ ال َكافِ ُر ال ُم‬
‫ متفق عليه‬.‫سلِ َم‬
“Seorang muslim tidak dapat mewarisi orang kafir, dan orang kafir tidak
bisa pula mendapatkan warisan dari seorang muslim.”
(HR. Bukhari & Muslim).
** Jumhur ulama berpendapat dengan kandungan hadits ini. Sebagian
ulama berpendapat bahwa seorang muslim bisa mewarisi seorang
kafir dan tidak sebaliknya. Dalil mereka adalah Islam adalah tinggi
dan tidak ada yang melebihinya, yakni kedudukan seorang muslim
lebih tinggi dan lebih mulia dibandingkan orang kafir
SYARAT-SYARAT WARISAN
Proses pembagian warisan bisa dilakukan jika memenuhi
tiga syarat berikut:
1. Muwarrits betul-betul sudah meninggal atau telah
diputuskan meninggal oleh hakim (pihak yang
berwenang).
2. Ahli waris yang akan mendapatkan warisan betul-betul
hidup atau diprediksikan hidup (bayi dalam
kandungan) atau diputuskan masih hidup oleh hakim
(yang berwenang).
3. Pihak yang akan membagikan warisan (biasa hakim
dalam pemerintahan islam) memiliki ilmu yang
berkaitan dengan warisan.
HAK-HAK YANG BERKAITAN DENGAN
WARISAN MAYIT
Ada beberapa hak yang berkaitan dengan
harta warisan mayit:
 Hak mayit sendiri, maksudnya seluruh biaya pengurus jenazah

mayit hingga dikuburkan diambilkan dari harta peninggalannya.


 Hak pemilik piutang, maksudnya jika mayit memiliki

tanggungan hutang (hak pemilik piutang), maka pelunasannya


diambilkan dari harta peninggalannya.
 Hak penerima wasiat. Jika mayit berwasiat sebelum wafat, maka

wajib ditunaikan terlebih dahulu sebelum harta warisannya


dibagikan kepada ahli warisnya.
 Hak ahli waris. Seluruh warisan setelah dipotong untuk biaya

diatas dibagikan kepada seluruh ahli warisnya sesuai dengan


hukum faraidh.
AHLI WARIS LAKI-LAKI:
Ahli waris laki-laki ada 15 orang :
1. Anak laki-laki ‫ت‬ ( ‫لمي‬RR‫بنا‬R‫ )ا‬yang dihasilkan dengan perkawinan yg syar’i.
2. Cucu laki-laki dari anak laki (‫البن‬R ‫بنا‬R‫ا‬/‫البن‬R ‫بنا‬R‫بنا‬R‫ )ا‬terus kebawah dengan garis
keturunan laki-laki.
3. Bapak ‫ب‬(‫أل‬RR‫)ا‬.
4. Kakek dari bapak (‫لصحيح‬RR‫لجد ا‬RR‫ا‬/ ‫ألب‬RR‫با‬R‫ )أ‬terus ke atas dengan garis nasab laki-laki.
5. Saudara seayah-seibu (‫لشقيق‬RR‫ألخ ا‬RR‫)ا‬.
6. Saudara seayah ‫ب‬ ( ٍ َ ‫ألخ أِل‬RR‫)ا‬.
7. Saudara seibu (R‫م‬ ّ ُ ‫ألخ أِل‬RR‫)ا‬.
8. Anak laki-laki dari saudara seayah-seibu (‫لشقيق‬RR‫ألخ ا‬RR‫بنا‬R‫)ا‬.
9. Anak laki-laki dari saudara seayah ‫ب‬ ( ٍ َ ‫ألخ أِل‬RR‫بنا‬R‫)ا‬.
10. Paman saudara bapak yang seayah-seibu (‫لشقيق‬RR‫ ا‬R‫لعم‬RR‫)ا‬.
11. Paman saudara bapak yang seayah ‫ب‬ ( ‫ أِل‬R‫لعم‬RR‫)ا‬.
12. Anak laki-laki paman saudara seayah-seibu bapak (‫لشقيق‬RR‫ ا‬R‫لعم‬RR‫بنا‬R‫)ا‬.
13. Anak laki-laki paman saudara seayah bapak ‫ب‬ ( R‫ أل‬R‫لعم‬RR‫بنا‬R‫)ا‬.
14. Suami (‫لزوج‬RR‫)ا‬.
15. Orang yang memerdekakan (al-mu’tiq ‫ق‬ / ‫لمعت‬RR‫) ا‬.
AHLI WARIS PEREMPUAN :
Ahli waris perempuan ada 10 kelompok /orang :
16. Anak perempuan ‫ت‬ ( ‫لمي‬RR‫نتا‬RR‫ )ب‬dari hasil perkawinan yang syar’i.
17. Anak perempuan dari anak/cucu laki (‫البن‬R ‫بنا‬R‫نتا‬RR‫ب‬/‫البن‬R ‫نتا‬RR‫ )ب‬terus
kebawah dengan jalur nasab laki-laki,
18. Ibu kandung (R‫ألم‬RR‫)ا‬,
19. Nenek dari Ibu (R‫ألم‬RR‫ ا‬R‫م‬R‫ أ‬R‫م‬R‫أ‬/R‫ألم‬RR‫ ا‬R‫م‬R‫ )أ‬terus ke atas,
20. Nenek dari Bapak ‫ب‬ (‫أل‬RR‫ ا‬R‫م‬R‫ أ‬R‫م‬R‫بأ‬
/‫أل‬RR‫ ا‬R‫م‬R‫ )أ‬terus ke atas,
21. Saudari seayah-seibu (‫لشقيقة‬RR‫ألختا‬RR‫)ا‬
22. Saudari seayah ‫ب‬ ( ‫ألختأِل‬RR‫)ا‬
23. Saudari seibu (R‫ألختأِل ُ ّم‬RR‫)ا‬
24. Istri (‫لزوجة‬RR‫)ا‬
25. wanita yang memerdekakan (al-mu’tiqah /‫لمعتقة‬RR‫) ا‬
14 SUAMI MAYIT ISTRI 24

16
Anak Anak Anak Anak
Laki-laki Permpuan Laki-laki
1
Permpuan

17
Cucu Cucu Cucu Cucu
Permpuan Laki-laki Permpuan Laki-laki 2

Cicit Cicit Cicit Cicit


Permpuan Laki-laki Permpuan Laki-laki
Nenek Nenek Kakek

Nenek Nenek Kakek

19 Nenek Nenek 20 Kakek 4

18 IBU AYAH 3

MAYIT
SUAMI ISTRI
IBU AYAH
IBU AYAH

7 5 21
Saudara Saudari
Saudara
seibu
Seayah- MAYIT Seayah-
seibu seibu

23 6 22

Saudari Saudara Saudari


seibu Seayah Seayah

8
Anak lk2 Anak lk2
Saudara 9 Saudara
Seayah-seibu Seayah
ISTRI
NENEK KAKEK
KAKEK

10 11
Saudara ayah Saudara ayah
IBU AYAH
Seayah-seibu Seayah

MAYIT 12 13
Saudara ayah Saudara ayah
Seayah-seibu Seayah
MAYIT

15 25

Laki-laki yang Wanita yang


membebaskan membebaskan
mayit dari mayit dari
status sahaya status sahaya
IBU AYAH
IBU NENEK KAKEK
NENEK
IBU AYAH
IBU NENEK KAKEK
NENEK
NENEK DR KAKEK DR ISTRI KAKEK
NENEK AYAH AYAH
DARI IBU PAMAN
SEAYAH

PAMAN
SUAMI IBU IBU AYAH ISTRI AYAH SEAYAH-SEIBU PUTRA
PAMAN
SEAYAH
PUTRA
PAMAN
SAUDARA SAUDARI SAUDARA
SEIBU SEAYAH-SEIBU ISTRI MAYIT SUAMI SEAYAH-SEIBU
SEAYAH-IBU

SAUDARI
SEIBU
SAUDARI SAUDARA
SEAYAH SEAYAH
ANAK ANAK ANAK ANAK
PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI
ANAK LK2 ANAK LK2
SAUDARA SAUDARA
SEAYAH-SEIBU SEAYAH
CUCU CUCU CUCU CUCU
TUAN PRMPUAN
PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI
YANG MEMER-
DEKAKAN

CICIT CICIT CICIT CICIT TUAN LAKI-LAKI


PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI YANG MEMER-
DEKAKAN
MACAM-MACAM AHLI WARIS
 Ashabul Furudh: Ahli waris yang mendapatkan
bagian warisan dengan kadar yang telah
ditentukan dalam Al-Quran & Hadits.
 Ashobah: Ahli waris yang mendapatkan
warisan dg kadar yang tidak ditentukan;
 Terkadang mendapatkan seluruh harta warisan,
 Terkadang mendapatkan sisa warisan setelah
dibagikan kepada seluruh ashabul furudh,
 Terkadang tidak mendapatkan warisan apapun,
apabila tidak terdapat sisa setelah dibagikan
kepada ashabul furudh.
MACAM-MACAM FURUDH
(KADAR WARISAN YANG TELAH DITENTUKAN)

 Ulama bersepakat bahwa terdapat 6 macam


furudh yang telah ditentukan dalam Al-Quran &
Hadits, yaitu:
 1/2 (setengah dari seluruh warisan)
 1/4 (seperempat dari seluruh warisan)
 1/8 (seperdelapan dari seluruh warisan)
 2/3 (dua pertiga dari seluruh warisan)
 1/3 (sepertiga dari seluruh warisan)
 1/6 (seperenam dari seluruh warisan)
 Ada beberapa furudh hasil ijtihad sahabat (tidak
seluruh ulama’ menyepakatinya), seperti : 1/3
(sepertiga) dari sisa.
AHLI WARIS YANG TERMASUK ASHABUL FURUDH
Ahli Kadar
No Syarat mendapatkannya
waris Warisan
- Berjumlah 1 orang
1/2 - Tidak bersamaan dengan anak laki-laki
Anak
1
Perempuan - Jika berjumlah 2 org atau lebih dan tidak terdapat anak laki-laki
2/3 mayit.
- Berjumlah 1 orang
- Tidak terdapat anak laki-laki & anak perempuan mayit.
1/2 - Tidak terdapat cucu laki-laki dari anak laki-laki mayit (ibnul ibni )
yang sederajat dengannya.
Cucu/cicit
2 2/3 - Berjumlah 2 orang atau lebih , berikut dua syarat berikutnya.
perempuan
- Bersama dengan 1 orang anak perempuan mayit,
- Tidak ada anak laki-laki mayit,
1/6 - Tidak terdapat ibnul ibni (cucu /cicit mayit laki-laki) yang sederajat
dengannya.
- Berjumlah 1 orang,
- Tidak terdapat far’ul warits (anak keturunan mayit yang ahli warits),
Saudari 1/2 - Tidak terdapat bapak / kakek mayit,
3 seayah- - Tidak terdapat saudara seayah-seibu mayit (lk2).
seibu
2/3 - Berjumlah 2 org/lebih, berikut syarat-syarat berikutnya.
AHLI WARIS YANG TERMASUK ASHABUL FURUDH
Kadar
No Ahli waris Syarat mendapatkannya
Warisan
- Berjumlah 1 orang,
- Tidak terdapat far’ul warits (anak keturunan mayit yang menjadi
ahli warits),
1/2 - Tidak terdapat bapak / kakek mayit,
- Tidak terdapat saudara dan saudari seayah-seibu mayit.
Saudari
4 - Tidak bersamaan dengan saudara (laki2) seayah mayit.
seayah
2/3 - Berjumlah 2 org/lebih, berikut syarat-syarat berikutnya.
- Bersama dengan 1 orang saudari seayah-seibu,
1/6 - Tidak ada far’ul warits, bapak dan kakek mayit,
- Tidak ada saudara (laki-laki) mayit yang seayah-seibu.
- Berjumlah 1 orang,
1/6 - Tidak terdapat far’ul warits (anak keturunan) mayit.
Saudara / - Tidak terdapat ayah atau kakek mayit.
5
saudari seibu - Berjumlah 2 orang atau lebih (baik laki-laki semua, perempuan
1/3 semua atau gabungan laki & perempuan, berikut dua syarat
berikutnya.
1/6 - Apabila mayit meninggalkan anak keturunan (far’ul warits).
6 Ayah
Ashobah - Apabila mayit tidak memiliki anak keturunan sorangpun.
AHLI WARIS YANG TERMASUK ASHABUL FURUDH

Kadar
No Ahli waris Syarat mendapatkannya
Warisan
Kakek dari - Apabila mayit tidak meninggalkan anak keturunan (far’ul warits).
1/6 - Tidak bersama bapak mayit (anaknya si kakek).
ayah berikut
7
ayahnya - Jika mayit tidak memiliki anak keturunan dan tidak terdapat
terus ke atas. Ashobah
anaknya, ayah mayit.
- Apabila mayit (putranya) tidak memiliki anak keturunan, dan atau
1/3 - Mayit tidak memiliki 2 orang saudara/saudari atau lebih.
Ibu
8
Kandung - Apabila mayit (putranya) memiliki anak keturunan, dan atau
1/6 - Mayit memiliki 2 orang saudara/saudari atau lebih.
Nenek dari - Jika tidak terdapat ayah mayit, putra sang nenek,
ayah berikut - Tidak terdapat ibu kandung mayit.
9 1/6
ibunya terus
ke atas ** Nenek yang terdekat akan menghalangi nenek yang terjauh.

Nenek dari - Jika tidak terdapat ibu kandung mayit, putri sang nenek,
Ibu berikut
10 1/6 ** Nenek terhalang oleh ibu, dan nenek yang terdekat menghalangi
ibunya terus
ke atas nenek yang lebih jauh.
AHLI WARIS YANG TERMASUK ASHABUL FURUDH

Kadar
No Ahli waris Syarat mendapatkannya
Warisan
- Apabila mayit (istri) tidak meninggalkan anak keturunan (far’ul
Suami 1/2 warits), baik dari hasil perkawinan dengannya atau dengan suami
11 (bukan yang sebelumnya, bahkan dari hasil dari hubungan perzinahan.
mantan)
1/4 - Jika mayit (istri) memiliki anak keturunan.

- Apabila mayit (suami) tidak memiliki anak keturunan, baik dari


1/4
Istri (bukan dirinya atau dari istri yang lain, tetapi tidak dari hasil perzinahan.
12
mantan)
1/8 - Apabila mayit (suami) memiliki anak keturunan.
CONTOH PENENTUAN HAK WARISAN ( 1 )
Asal
Ahli waris Kadar Jika warisan berjumlah 480.000.000,
Masalah
yang ada Warisan bagian masing-masing adalah
=6
Ibu 1/6 1 1/6 x 480.000.000 = 80.000.000
1 saudari
1/2 3 1/2 x 480.000.000 = 240.000.000
seayah-seibu
1 saudari seibu
1/3 2 1/3 x 480.000.000 = 160.000.000
1 saudara seibu
Paman saudara ayah ashobah 0 Tidak terdapat sisa sedikitpun

atau menggunakan rumusan berikut:


Nilai total warisan
Asal Masalah X Saham ahli
waris
480.000.000
6 = 80.000.000

Maka bagian masing-masing adalah :


(1) Ibu kandung mayit : 1 X 80jt = 80.000.000
(2) Saudari seayah-seibu : 3 X 80jt = 240.000.000
(3) Kedua saudara/i seibu : 2 X 80jt = 160.000.000
(4) Paman (saudara ayah) : Tidak mendapatkan bagian karena seluruh
warisan terbagi habis.
CONTOH PENENTUAN HAK WARISAN ( 2 )
Ahli waris Kadar Asal Masalah
yang ada warisan = 24 * Rumus penghitungan warisan ialah :
2 orang Istri 1/8 3 Nilai total warisan Saham ahli
Ibu 1/6 4 Asal Masalah X waris
Bapak 1/6 4
1 anak perempuan 1/2 12 * Jika warisan berjumlah 960 juta,
1 org cucu laki-laki maka 960jt / 24 = 40.000.000.
ashobah 1
dari anak laki-laki selanjutnya dikalikan dengan saham
masing-masing.

Asal
Ahli waris Kadar Hak waris
Masalah
yang ada warisan masing-masing
= 24
2 orang Istri 1/8 3 40.000.000 X 3 = 120.000.000,-
Ibu 1/6 4 40.000.000 X 4 = 160.000.000,-
Bapak 1/6 4 40.000.000 X 4 = 160.000.000,-
1 anak perempuan 1/2 12 40.000.000 X 12 = 480.000.000,-
1 org cucu laki-laki
ashobah 1 40.000.000 X 1 = 40.000.000,-
dari anak laki-laki
T O T A L 960.000.000,-
CONTOH PENENTUAN HAK WARISAN ( 3 )

Ahli waris Kadar Asal Masalah * Rumus penghitungan warisan ialah :


yang ada warisan =6
Nilai total Saham ahli
Suami 1/2 3
warisan X waris
Ayah Ashobah 2
Asal Masalah
Kakek dari ayah
Terhalang
0
* Jika warisan berjumlah 960 juta,
oleh ayah maka 960jt / 6 = 160.000.000.
Nenek dr Ibu 1/6 1 selanjutnya dikalikan dengan saham
masing-masing.

Asal
Ahli waris Kadar Hak waris
Masalah
yang ada warisan masing-masing
=6
Suami 1/2 3 160.000.0000 X 3 = 480.000.000,-
Ayah Ashobah 2 160.000.0000 X 2 = 320.000.000,-
Kakek dr Ayah Terhalang 0 160.000.0000 X 0 = 000.000.000,-
Nenek dr Ibu 1/6 1 160.000.0000 X 1 = 160.000.000,-
T O T A L 960.000.000,-
CONTOH PENENTUAN HAK WARISAN ( 4 )

Ahli waris Kadar Asal Masalah * Rumus penghitungan warisan ialah :


yang ada warisan = 12 (13)
Nilai total Saham ahli
Suami 1/4 3
warisan
X waris
Ibu 1/6 2
Asal Masalah
Ayah 1/6 + Ashobah 2 * Jika warisan berjumlah 960 juta,
1 org anak pr 1/2 6 maka 1,56 M /13 = 120.000.000.
2 saudari seayah Terhalang ayah 0 selanjutnya dikalikan dengan saham
masing-masing.

Asal
Ahli waris Kadar Hak waris
Masalah
yang ada Warisan masing-masing
= 13
Suami 1/4 3 120.0000.000 X 3 = 360.000.000,-
Ibu 1/6 2 120.0000.000 X 2 = 240.000.000,-
Ayah 1/6 + Ashobah 2 120.0000.000 X 2 = 240.000.000,-
1 anak pr 1/2 6 120.0000.000 X 6 = 720.000.000,-
2 saudari seayah terhalang 0 120.0000.000 X 0 = 000.000.000,-
T O T A L 1.560.000.000,-
CONTOH-CONTOH

Ahli waris Kadar Asal Masalah


yang ada warisan =6
1 Anak Pr 1/2 3
Ibu 1/6 1
Saudara seayah Ashobah 2

Ahli waris Kadar Asal Masalah


yang ada warisan =6
3 Anak Pr 2/3 4
Ibu 1/6 1
Saudara seayah Ashobah 1

Ahli waris Kadar Asal Masalah


yang ada warisan =6
3 Anak Pr 3
Ashobah 5
1 Anak laki 2
Ayah 1/6 1
CONTOH-CONTOH

Ahli waris Kadar Asal Masalah


yang ada warisan =6
1 cucu Pr dr anak lk2 1/2 3
Ibu 1/6 1
Saudara seayah Ashobah 2

Ahli waris Kadar Asal Masalah


yang ada warisan =6
1 anak pr 1/2 3
1 cucu pr dr anak lk2 1/6 1
Ibu 1/6 1
Saudara seayah Ashobah 1

Ahli waris Kadar Asal Masalah


yang ada warisan =6
1 cucu pr dr anak lk2 terhalang 0
Anak lk2 Ashobah 5
Ibu 1/6 1
ASHOBAH
(AHLI WARIS YANG MENDAPATKAN WARISAN TIDAK TENTU)

 Ashobah: Ahli waris yang mendapatkan


warisan dengan kadar yang tidak ditentukan:
 Terkadang mendapatkan seluruh harta
warisan,
 Terkadang mendapatkan sisa warisan setelah
dibagikan kepada seluruh ashabul furudh,
 Terkadang tidak mendapatkan warisan
apapun, apabila tidak terdapat sisa setelah
dibagikan kepada ashabul furudh.
CONTOH ASHOBAH YANG MENDAPATKAN
SELURUH HARTA WARISAN

Ahli waris Kadar


Keterangan
yang ada warisan
Mendapatkan seluruh
1 orang anak laki2 Ashobah
harta
Terhalang oleh
Saudara laki2 seayah-seibu 0
anak
Terhalang oleh
Saudara seayah 0
anak
Ahli waris Kadar
Keterangan
yang ada warisan
1 anak lk2 1/3
1 anak lk2 1/3
Ashobah
1 anak lk2 1/3

Saudara seayah Terhalang 0


CONTOH ASHOBAH YANG MENDAPATKAN SISA
WARISAN SETELAH ASHABUL FURUDH

Ahli waris Kadar


Jika harta 600jt
yang ada warisan
Ibu 1/6 100.000.000
Ayah 1/6 100.000.000
1 anak laki-laki Ashobah 400.000.000

Ahli waris Kadar


Jika warisan 600jt
yang ada Warisan
1 saudara lk2 seayah 50.000.000
Ashobah
1 saudara lk2 seayah 50.000.000
Ibu 1/6 100.000.000
2 anak perempuan 2/3 400.000.000
CONTOH ASHOBAH YANG TIDAK MENDAPATKAN
WARISAN KARENA TELAH HABIS TERBAGI

Ahli waris Kadar


Jika harta 600jt
yang ada warisan
Suami 1/2 300.000.000
1 saudari seayah-seibu 1/2 300.000.000
1 saudara seayah Ashobah Habis tak bersisa

Ahli waris Kadar


Jika warisan 600jt
yang ada Warisan
Ibu 1/6 100.000.000
Ayah 1/6 100.000.000
2 anak perempuan 2/3 400.000.000
1 cucu dari anak lk2 Ashobah Habis tak bersisa **

** Ketika tidak mendapatkan bagian bisa menggunakan


wasiat wajib.
MACAM-MACAM ASHOBAH
Ashobah terbagi menjadi tiga macam :

Ashobah

Ashobah
Ashobah Ashobah
ma’al-
binnafsi bil-ghair
ghair
PENGERTIAN ASHOBAH BINNAFSI

Ashobah binnafsi : Ahli waris yang


secara otomatis menjadi ashobah, yaitu
seluruh ahli waris laki-laki selain suami
& saudara seibu.

** Bapak & Kakek selain menjadi ashobah


terkadang juga menjadi ashabul furudh,
yaitu ketika terdapat anak keturunan
mayit (far’ul warits).
PENGERTIAN ASHOBAH BIL-GHAIR
 Ashobah bil-ghair : Ahli waris perempuan yang
menjadi ashobah karena bersama dengan ahli
waris laki-laki yang sederajat dengannya, yaitu
ada 4 orang :
(1) Anak perempuan ketika bersama dengan anak laki-laki.
(2) Cucu perempuan dari anak laki-laki ketika bersama
dengan cucu laki-laki dari anak laki-laki dan tidak ada
ahli waris lain yang menghalangi keduanya.
(3) Saudari seayah-seibu ketika bersama dengan saudara
seayah-seibu dan tidak ada ahli waris lain yang
menghalangi keduanya.
(4) Saudari seayah ketika bersama dengan saudara seayah
dan tidak ada ahli waris lain yang menghalangi keduanya.
CONTOH ASHOBAH BILGHAIR (1)

A. Bagian anak perempuan ketika tidak ada anak laki-laki


Ahli waris Kadar
Jika harta 1,2 M
yang ada warisan
Ayah 1/6 200.000.000
Ibu 1/6 200.000.000
2 Anak perempuan 2/3 800.000.000

B. Bagian anak perempuan ketika bersama anak laki-laki


Ahli waris Kadar
Jika warisan 1,2 M
yang ada Warisan
Ayah 1/6 200.000.000 200.000.000
Ibu 1/6 200.000.000 200.000.000
2 anak perempuan 400.000.000
Ashobah ** 800.000.000
1 anak laki-laki 400.000.000

** Dibagi buat mereka dengan perbandingan bagian 1 anak laki-laki


sama dengan bagian 2 anak perempuan.
CONTOH ASHOBAH BILGHAIR (2)

A. Bagian cucu perempuan ketika tidak ada cucu laki-laki


Ahli waris Kadar
Jika harta 1,2 M
yang ada warisan
Suami 1/4 300.000.000
1 anak perempuan 1/2 600.000.000
1 cucu pr dari anak lk2 1/6 200.000.000
Saudara seayah Ashobah 100.000.000

B. Bagian cucu perempuan ketika bersama dengan cucu laki-laki

Ahli waris yang ada Kadar Warisan Jika warisan 1,2 M

Suami 1/4 300.000.000 300.000.000


1 anak perempuan 1/2 600.000.000 600.000.000
1 cucu pr dari anak lk2 100.000.000
Ashobah ** 300.000.000
1 cucu lk2 dari anak lk2 200.000.000
Saudara seayah Terhalang oleh cucu lk2

** Dibagi buat mereka dengan perbandingan bagian 1 anak laki-laki


sama dengan bagian 2 anak perempuan.
CONTOH ASHOBAH BILGHAIR (3)

A. Saudari seayah menjadi ashobah bersama dengan saudara seayah


Ahli waris Kadar
Jika harta 1,2 M
yang ada warisan
Suami 1/2 600.000.000
1 Saudari seayah 200.000.000
Ashobah
1 saudara seayah 400.000.000

B. Keduanya menjadi terhalang oleh ahli waris lain

Ahli waris yang ada Kadar Warisan Jika warisan 1,2 M

Suami 1/2 600.000.000 600.000.000


Saudara seayah-seibu Ashobah 600.000.000 600.000.000
1 Saudari seayah Terhalang oleh saudara 0
0
1 Saudara seayah seayah-seibu 0
PENGERTIAN ASHOBAH MA’AL-GHAIR

 Ashobah ma’al ghair : Saudari


perempuan (seayah-seibu atau
seayah) ketika bersama dengan anak
perempuan atau cucu perempuan dari
anak laki-laki, serta tidak terhalang
oleh ahli waris lain.
CONTOH ASHOBAH MA’AL-GHAIR (1)

A. Saudari seayah-seibu menjadi ashobah bersama dengan anak perempuan


Ahli waris Kadar
Jika harta 40 M
yang ada warisan
Istri 1/8 5M
1 anak perempuan 1/2 20 M
3 saudari seayah-seibu Ashobah ma’alghair 15 M

B. Saudari seayah-seibu menjadi terhalang oleh ahli waris lain


Ahli waris yang ada Kadar Warisan Jika warisan 40 M
Istri 1/8 5M 5M
3 cucu pr dari anak lk2 21 M
Ashobah 35 M
1 cucu lk2 dari anak lk2 14 M
Terhalang oleh cucu
3 saudari seayah seibu 0 0
lk2
ARAH & TINGKATAN ASHOBAH
 Ashobahbinnafsi memiliki 4 arah yang
ditentukan berdasarkan garis kekerabatan,
dan setiap arah memiliki beberapa
tingkatan/generasi. Karena dalam satu
masalah waris tidak mungkin terdapat dua
kelompok ashobah atau lebih.
 4 arah tersebut sesuai dengan urutan berikut
:
 Arah anak keturunan.
 Arah bapak/leluhur.
 Arah Saudara.
 Arah Paman dari pihak bapak.
ASHOBAH DARI ARAH ANAK KETURUNAN

Level Nama Ashobah Ketentuan

Menghalangi semua yang ada


I Anak laki-laki
dibawahnya

Cucu laki-laki dari anak laki- Menggantikan posisi anak laki-laki


II
laki (level I) jika ia sudah tiada

Menggantikan posisi cucu laki-laki


III Cicit laki2 dari anak laki-laki
(level II) jika ia sudah tiada

Dan seterusnya (laki-laki


IV Dan seterusnya……
semua)
ASHOBAH DARI ARAH BAPAK/LELUHUR

Level Nama Ashobah Ketentuan

I Bapak Menghalangi semua kakek

Menggantikan posisi bapak (level I)


jika ia sudah tiada, dan menghalangi
II Kakek dari bapak
kakek yang lebih jauh (level III &
seterusnya….)
Menggantikan posisi kakek (level II)
III Bapaknya kakek dari bapak jika ia sudah tiada, dan menghalangi
kakek yang terjauh…
Dan seterusnya (laki-laki
IV Dan seterusnya……
semua)
ASHOBAH DARI ARAH SAUDARA

Nama Ashobah
Leve
Ketentuan
l Prioritas I Prioritas II

• Saudara seayah-seibu akan menghalangi


Saudara saudara seayah dan seluruh yang ada di level
Saudara
I seayah- berikutnya,
seayah
seibu • Saudara seayah menghalangi seluruh yang ada
di bawahnya.
• Anak laki-laki paman yang seayah-seibu
Anak laki-
Anak laki- menghalangi anak laki-laki paman yan seayah
laki dari
laki dari dan seluruh ashobah yang ada di level
II saudara
saudara berikutnya,
seayah-
seayah • Anak laki paman yang seayah menghalangi
seibu
seluruh ashobah yang ada di bawahnya.
Anak laki- Anak laki-
III • Berlaku ketentuan spt di atas…
lakinya lakinya
ASHOBAH DARI ARAH PAMAN (SAUDARA
AYAH)
Nama Ashobah
Leve
Ketentuan
l Prioritas I Prioritas II

• Saudara bapak yang seayah-seibu


menghalangi saudara bapak yang seayah
Paman dr Paman dr
saja, dan menghalangi seluruh ashobah di
I Bapak yang Bapak yang
level berikutnya,
seayah-seibu seayah
• Saudara Bapak yang seayah menghalangi
seluruh ashobah yang ada di bawahnya.
• Anak laki dari saudara seayah-seibu
Anak laki- Anak laki- menghalangi anak laki dari saudara seayah
laki dari laki dari dan seluruh ashobah yang ada di level
II
Paman yang paman yang berikutnya,
seayah-seibu seayah • Anak laki dari saudara seayah menghalangi
seluruh ashobah yang ada di bawahnya.
Anak laki- Anak laki-
III • Berlaku ketentuan di atas…
lakinya lakinya
CARA MEN-TARJIH KETIKA TERDAPAT
BEBERAPA ASHOBAH
 Ketika berkumpul beberapa ashobah,
hanya satu yang mendapatkan warisan,
yang lain terhalang olehnya.
 Cara men-tarjih adalah dengan :
 Jika seluruh ashobah berasal dari arah yang berbeda,
maka arah yang terdekat menghalangi arah yang
terjauh (arah keturunan menghalangi arah saudara
atau arah bapak/leluhur menghalangi arah saudara,
dst…)
 Jika memiliki arah yang sama, maka level yang lebih
tinggi menghalangi level yang lebih rendah..
 Jika memiliki arah dan level yang sama, maka
berlaku sekala prioritas (saudara seayah-seibu
menghalangi saudara seayah).
CONTOH (1)

A. Anak laki-laki bersama cucu laki-laki dari anak laki-laki

Ahli waris Kadar


Jika harta 40 M
yang ada warisan
Istri 1/8 5M
1 anak laki-laki Ashobah 35 M
Terhalang oleh anak laki-laki
2 cucu lk2 dari anak lk2 0
yang diatasnya

B. Cucu laki-laki menggantikan posisi anak laki-laki sebagai ashobah

Ahli waris yang ada Kadar Warisan Jika warisan 40 M


Istri 1/8 5M
1 cucu lk2 dari anak lk2 Ashobah 35 M
Terhalang oleh cucu lk2 yang
Anaknya cucu laki2 0
ada diatasnya
CONTOH (1)

A. Anak laki-laki bersama cucu laki-laki dari anak laki-laki

Ahli waris Kadar


Jika harta 40 M
yang ada warisan
Istri 1/8 5M
1 anak laki-laki Ashobah 35 M
Terhalang oleh anak laki-laki
2 cucu lk2 dari anak lk2 0
yang diatasnya

B. Cucu laki-laki menggantikan posisi anak laki-laki sebagai ashobah

Ahli waris yang ada Kadar Warisan Jika warisan 40 M


Istri 1/8 5M
1 cucu lk2 dari anak lk2 Ashobah 35 M
Terhalang oleh cucu lk2 yang
Anaknya cucu laki2 0
ada diatasnya
AL-HAJIB WAL MAHJUB
(AHLI WARIS YANG MENGHALANGI & YANG TERHALANGI)

 Ahli waris bisa terhalang untuk mendapatkan


warisan karena beberapa hal. Keadaan ini
dalam istilah ilmu waris disebut dengan al-hajbu.
 Dilihat dari faktor yang menyebabkan ahli waris
terhalang, al-hajbu terbagi dua :
 Al-hajbu bissifat, Karena ahli waris memiliki salah satu
sifat; pembunuh muwarritsnya, budak sahaya, atau
berbeda agama dengan muwwartisnya (baca mawaani’
irtsi).
 Al-hajbu bissyakhsi, ketika seorang ahli waris terhalang
untuk mendapatkan warisan karena terdapat ahli waris
lain yang memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat
atau lebih kuat dengan mayit.
TABEL AL-MAHJUB BISSYAKHSI
(AHLI WARIS YANG TERHALANG OLEH AHLI WARIS LAIN)

No. Ahli waris yang Ahli waris yang menjadi penghalang


terhalang
1 Cucu lk2 dari anak - Anak laki-laki mayit (bapaknya sendiri atau pamannya),
lk2 - Cucu mayit yang terdekat menghalangi yang terjauh.
2 Cucu pr dari anak - Anak laki-laki mayit (bapaknya sendiri atau pamannya),
lak-laki - Dua orang anak perempuan atau lebih (yang telah men-dapatkan 2/3
warisan),
- Cucu mayit laki-laki yang lebih dekat dengannya.
3 Kakek dari ayah - Ayah,
- Kakek yang terdekat menghalangi kakek yang terjauh.
4 Nenek dari ayah - Ibu kandung mayit
- Ayah kandung mayit
- Nenek yang terdekat menghalangi yang terjauh.
5 Nenek dari Ibu - Ibu Kandung mayit (putri sang nenek),
- Nenek yang terdekat menghalangi yang terjauh.
6 Saudara seayah- - Anak laki-laki
seibu - Cucu laki-laki dari anak laki-laki (terus kebawah)
- Ayah mayit
- Adapun kakek menurut jumhurul ulama tidak menghalangi saudara
seayah-seibu.
TABEL AL-MAHJUB BISSYAKHSI
(AHLI WARIS YANG TERHALANG OLEH AHLI WARIS LAIN)

No. Ahli waris yang Ahli waris yang menjadi penghalang


terhalang
7 Saudari seayah- - Anak laki-laki
seibu - Cucu laki-laki dari anak laki-laki (terus kebawah)
- Ayah mayit
- Adapun kakek menurut jumhurul ulama tidak menghalangi saudari
seayah-seibu.
8 Saudara seayah - Anak laki-laki
- Cucu laki-laki dari anak laki-laki (terus kebawah)
- Ayah mayit (kakek menurut jumhurul ulama tidak menghalangi
saudara seayah)
- Saudara seayah-seibu,
- Saudari seayah-seibu ketika ia menjadi ashobah ma’al ghair.
9 Saudari seayah - Anak laki-laki dan atau cucu lk2 dari anak lk2 (terus kebawah)
- Ayah mayit (kakek menurut jumhurul ulama tidak menghalangi
saudara seayah)
- Saudara seayah-seibu,
- 2 orang/lebih saudari seayah-seibu (yang mendapatkan 2/3),
- Seorang saudari seayah-seibu ketika ia menjadi ashobah ma’al
ghair.
TABEL AL-MAHJUB BISSYAKHSI
(AHLI WARIS YANG TERHALANG OLEH AHLI WARIS LAIN)
No. Ahli waris yang Ahli waris yang menjadi penghalang
terhalang
10 Saudara seibu - Anak keturunan mayit (baik laki-laki ataupun perempuan),
- Ayah/kakek dari ayah.
11 Saudari seibu - Anak keturunan mayit (baik laki-laki ataupun perempuan),
- Ayah/kakek dari ayah.
12 Anak lk2 dari - Anak laki-laki
saudara seayah- - Cucu laki-laki dari anak laki-laki (terus kebawah)
seibu - Ayah/kakek mayit.
- Saudara seayah-seibu,
- Saudari seayah-seibu ketika ia menjadi ashobah ma’al ghair,
- Saudara seayah,
- Saudari seayah apabila ia menjadi ashobah ma’al ghair,
13 Anak lk2 dari - Idem (poin no. 12)
saudara seayah- - Anak lk2 dari saudara seayah-seibu.
seibu

14 Paman dari ayah - Seluruh nyang disebutkan pada no. 12 dan 13 kolom 3,
(yang seayah-
seibu)
TABEL AL-MAHJUB BISSYAKHSI
(AHLI WARIS YANG TERHALANG OLEH AHLI WARIS LAIN)

No. Ahli waris yang Ahli waris yang menjadi penghalang


terhalang

15 Paman dari ayah - Seluruh yang menghalangi paman dari bapak yang seayah-seibu
(yang seayah) (lihat nomor 14).
- Paman yang seayah-seibu.

16 Anak lk2 paman - Seluruh yang menghalangi paman dari bapak yang seayah,
yang seayah seibu - Paman dari bapak yang seayah.

17 Anak lk2 paman - Seluruh yang menghalangi anak laki-laki paman yang seayah-seibu
yang seayah (lihat no. 16),
- Anak lk2 paman yang seayah-seibu.

18 Laki-laki yang - Seluruh ahli waris laki-laki/perempuan


memerdekakan

19 Perempuan yang - Seluruh ahli waris laki-laki/perempuan,


memerdekakan
AHLI WARIS YANG TIDAK AKAN PERNAH
TERHALANGI
 Ahli waris yang tidak pernah terhalang
untuk mendapatkan warisan:
1. Ayah, hanya bisa berkurang dari bagian yang
lebih besar (ashobah) menjadi 1/6.
2. Ibu, hanya bisa berkurang dari 1/3 menjadi
1/6.
3. Anak laki-laki (Ashobah binnafsi),
4. Anak perempuan ( 1/2 atau 2/3 warisan),
5. Suami ( 1/2 atau 1/4 warisan),
6. Istri ( 1/4 atau 1/8 warisan).
CONTOH AL-HAJBU (1)

A. Saudari seayah-seibu dan saudara seayah tidak terhalang :

Ahli waris Kadar


Jika harta 40 M
yang ada warisan
Istri 1/4 10 M
1 Saudari seayah-seibu 1/2 20 M
1 Saudara seayah Ashobah 10 M

B. Saudara terhalang oleh bapak mayit.

Ahli waris yang ada Kadar Warisan Jika warisan 40 M

Istri 1/4 10 M
Ayah Ashobah 30 M
1 Saudari seayah-seibu 0
Terhalang oleh ayah
1 Saudara seayah 0
CONTOH AL-HAJBU (2)

A. Cucu laki-laki terhalang oleh anak laki-laki :

Ahli waris Kadar


Jika harta 40 M
yang ada warisan
Istri 1/8 5M
Anak laki-laki Ashobah 35 M
Cucu lk2 dari anak lk2 Terhalang oleh anak lk2 0

B. Kakek terhalang oleh anaknya (ayah mayit) :

Ahli waris yang ada Kadar Warisan Jika warisan 60 M

Istri 1/8 7,5 M


1 anak perempuan 1/2 30 M

Ayah 1/6 + Sisa 10 + 12,5 = 22,5 M


Kakek dari ayah 0
Terhalang oleh ayah
1 Saudara seayah 0
CARA MENERAPKAN PEMBAGIAN WARISAN

(1) Dengan cara mengalikan kadar waris


masing-masing ahli waris dengan total
warisan, seperti :
Ahli waris Kadar
Jika harta 60 M
yang ada warisan
Istri 1/8 7,5 M
1 anak perempuan 1/2 30 M
1 cucu perempuan dr
1/6 10 M
anak laki-laki
Saudara seayah-seibu Ashobah 12,5 M
CARA MENERAPKAN PEMBAGIAN WARISAN

(2) Dengan cara mencari asal masalah untuk


menentukan besar saham masing-masing
ahli waris, seperti :
Asal Total Warisan Saham ahli
Ahli waris Kadar
Masalah Asal Masalah X waris
yang ada warisan
= 24 Total warisan = 60 M
Istri 1/8 3 60/24 X 3 = 7,5 M
1 anak
1/2 12 60/24 X 12 = 30 M
perempuan
1 cucu
perempuan dr 1/6 4 60/24 X 4 = 10 M
anak laki-laki
Saudara
Ashobah 5 60/24 X 5 = 12,5 M
seayah-seibu
CARA MENENTUKAN ASAL MASALAH

Asal masalah didapatkan dengan


mencari Kelipatan Persekutuan
Terkecil (KPK) dari angka
penyebut dari setiap kadar
warisan ahli waris yang ada.
CONTOH ASAL MASALAH (1)
Ahli waris Kadar
Asal Masalah
yang ada warisan
Istri 1/8
1 anak perempuan 1/2 24
1 cucu perempuan dr anak laki- (KPK dari angka
1/6
laki
8, 2 dan 6)
Saudara seayah-seibu Ashobah

Ahli waris Kadar


Asal Masalah
yang ada warisan
Istri 1/8
8
1 anak perempuan 1/2 (KPK dari 8 dan 2)

Ahli waris Kadar


Asal Masalah
yang ada warisan
Suami 1/2
6
Ibu 1/3 (KPK dari 2 dan 3)
CONTOH ASAL MASALAH (2)

Ahli waris Kadar


Asal Masalah
yang ada warisan
Istri 1/4
4
Saudara seayah Ashobah (Dari Penyebut kadar
warisan Istri)

Ahli waris Kadar


Asal Masalah
yang ada warisan
Istri 1/4
12
1 Saudara seibu 1/6 (KPK dari 4 dan 6)
Saudara seayah-seibu Ashobah
PENERAPAN ASAL MASALAH
Ahli waris Kadar
Asal Masalah = 24
yang adajt warisan
Istri 1/8 (1/8) X 24 = 3
Ibu 1/6 (1/6) X 24 = 4
Ayah 1/6 (1/6) X 24 = 4
1 Anak Perempuan 1/2 (1/2) X 24 = 12
1 Cucu laki-laki dari anak lk2 Ashobah (24) – 3 – 4 – 4 - 12 = 1

(1) Berarti jumlah saham masing-masing ahli waris secara berurutan


adalah : 3, 4, 4, 12, dan 1.
(2) Selanjutnya Total saham dibagi dengan masalah. Jika total harta warisan
dalam contoh di atas 240 juta, maka 240.000.000/24 = 10.000.000,-
sebagai nilai unit saham.
(3) Selanjutnya saham masing-masing ahli waris dikalikan dengan nilai unit
saham untuk mengetahui bagian masing-masing ahli waris.
AL-AULU & AR-RADDU
(HARTA WARISAN TIDAK CUKUP ATAU BERLEBIH)
 Al-aulu : kondisi dimana harta warisan
tidak cukup/berkurang ketika dibagikan
kepada seluruh ahli waris sesuai dengan
kadar warisan mereka.
 Ar-raddu : Kondisi dimana warisan masih
bersisa/berlebih setelah dibagikan kepada
seluruh ahli waris yang ada, sehingga
perlu dibagikan kembali kepada yang
berhak.
CARA MENYELESAIKAN MASALAH AL-AULU

Untuk menyelesaikan aul dilakukan langkah-langkah berikut:


 Tentukan asal masalah terlebih dahulu.
 Mengalikan asal masalah dengan kadar warisan masing-
masing ahli waris untuk mengetahui jumlah saham mereka.
 Mengganti asal masalah dengan total saham seluruh ahli
waris (selanjutnya menjadi asal masalah yang baru).
 Total warisan dibagi dengan asal masalah yang baru, dan
menghasilkan nilai unit saham.
 Selanjutnya, nilai unit saham dikalikan dengan saham
masing-masing ahli waris…
contoh..
BENTUK-BENTUK MASALAH AR-RADDU &
PENYELESAIANNYA

Masalah ar-radd memiliki beberapa bentuk:


(1) Tidak terdapat istri/suami dan ahli waris
hanyalah satu orang ashabul furudh.Maka, ia
akan mendapatkan seluruh harta warisan
>>>
(2) Tidak terdapat istri/suami dan ahli waris
lebih dari satu orang dari golongan yang
sama. Maka mereka akan mendapatkan
seluruh warisan dan dibagi sama rata.
>>>
BENTUK-BENTUK MASALAH AR-RADDU &
PENYELESAIANNYA

(3) Tidak terdapat istri/suami dan ahli waris


terdiri dari beberapa ashabul furudh dengan
golongan yang berbeda-beda. Maka, asal
masalah diganti dengan jumlah gabungan
saham mereka.. >>>
(4) Terdapat istri/suami dan ahli waris hanyalah
satu orang ashabul furudh. Maka, seluruh
sisa warisan hanya diberikan kepada selain
istri/suami. >>>
BENTUK-BENTUK MASALAH AR-RADDU &
PENYELESAIANNYA

(5) Terdapat istri/suami dan ahli waris lebih dari satu


orang dari golongan yang sama. Maka, sisa warisan
hanya diberikan kepada selain istri/suami dan
dibagi sama rata di antara mereka. >>>
(6) Terdapat istri/suami dan ahli waris terdiri dari
beberapa ashabul furudh dengan golongan yang
berbeda-beda. Maka, sisa warisan hanyakan
dibagikan kepada selain istri/suami dan dibagikan
sesuai dengan kadar bagian masing-masing. >>>
CONTOH AL-AULU (1-A)
Asal Masalah = 24, Total warisan = 648 jt
Ahli waris Kadar Nilai Unit Saham (total warisan/asal masalah) = 27 jt.
yang ada warisan SAHAM AHLI WARIS NILAI WARISAN
(Asal Masalah X Kadar Warisan) (Jumlah Saham X Nilai Unit Saham)

Istri 1/8 (24 X 1/8) = 3 81.000.000


Ibu 1/6 (24 X 1/6) = 4 108.000.000
Ayah 1/6 (24 X 1/6) = 4 108.000.000
1 Anak Pr 1/2 (24 X 1/2) = 12 324.000.000
1 Cucu Pr
1/6 (24 X 1/6) = 4* 108.000.000
dari anak lk2
J U M LA H 729.000.000 **

* Kalau kita jumlahkan saham seluruh ahli waris dihasilkan 27.


** Terdapat kekurangan dana sebesar Rp. 81.000.000,- , maka solusinya
adalah dengan mengurangi bagian masing-masing ahli waris.
Lihat tabel setelah dilakukan pengurangan….
CONTOH AL-AULU (1-B)
Asal Tashih Total warisan 648 juta
Ahli waris Kadar
Masalah Masalah (nilai unit saham = 648/27 =
yang adajt warisan
= 24 = 27 24.000.000
Istri 1/8 3 3 3 X 24.000.000 72.000.000
Ibu 1/6 4 4 4 X 24.000.000 96.000.000
Ayah 1/6 4 4 4 X 24.000.000 96.000.000
1 Anak
1/2 12 12 12 X 24.000.000 288.000.000
Perempuan
1 cucu pr dari
1/6 4 4 4 X 24.000.000 96.000.000
anak lk2
27 27 648.000.000

Bandingkan dengan penghitungan sebelumnya…!


- Bagian Istri berkurang dari 81.000.000 ----> 72.000.000,-
- Bagian Ibu berkurang dari 108.000.000 -----> 96.000.000,-
- Bagian Ayah berkurang dari 108.000.000 ----> 96.000.000,-
- Bagian Anak perempuan berkurang dari 324.000.000 ----> 288.000.000,-
- Bagian Istri berkurang dari 108.000.000 ---> 96.000.000,-
CONTOH AR-RADDU
Ahli waris Kadar
Total warisan 960 juta
yang adajt warisan
Ibu 1/6 (1/6) X 960.000.000 160.000.000

1 Anak Perempuan 1/2 (1/2) X 960.000.000 480.000.000

1 Cucu perempuan dari


1/6 (1/6) X 960.000.000 160.000.000
anak lk2
J U M LA H 800.000.000 **

** Terdapat sisa dana sebesar Rp. 160.000.000,- setelah dibagikan kepada


seluruh ahli waris , sehingga sisa tersebut dibagikan kembali bagi mereka.
CONTOH PENYELESAIAN MASALAH
AR-RADDU
Contoh (1)
Ahli waris Kadar
Total warisan 960 juta Keterangan
yang adajt warisan
Sisa warisan (480.000.000)
1 Anak
1/2 (1/2) X 960.000.000 480.000.000 juga diberikan
Perempuan kepadanya.

Contoh (2)

Ahli waris Kadar Pembagian


Total warisan 960 juta
yang adajt Warisan Radd

1 Anak Perempuan 1/3 (1/3) X 960.000.000 320.000.000

1 Anak Perempuan 2/3 1/3 (1/3) X 960.000.000 320.000.000

1 Anak Perempuan 1/3 (1/3) X 960.000.000 320.000.000


CONTOH PENYELESAIAN MASALAH
AR-RADDU
Contoh (3)

Tashih
Ahli waris Kadar
yang ada warisan
6 Masalah Total warisan 960 juta
=5
Ibu 1/6 1 1 (1/5) X 960.000.000 192.000.000
1 Anak Perempuan 1/2 3 3 (3/5) X 960.000.000 576.000.000
1 cucu Perempuan
1/6 1 1 (1/5) X 960.000.000 192.000.000
dari anak lk2

5 960.000.000

Sebelum dilakukan penyelesaian Radd, bagian masing-masing ahli waris


adalah :
1. Ibu -----> 1/6 X 960.000.000 = 160.000.000
2. Anak perempuan -----> 1/2 X 960.000.000 = 480.000.000
3. Cucu Perempuan -----> 1/6 X 960.000.000 = 160.000.000
------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------

Saldo = 160.000.000
CONTOH PENYELESAIAN MASALAH
AR-RADDU
Contoh (4)
Ahli waris Kadar
yang ada warisan
4 Total warisan 960 juta

Suami 1/4 1 (1/4) X 960.000.000 240.000.000


1 Anak Perempuan 1/2 2 (1/2) X 960.000.000 480.000.000

3 720.000.000 **

** 960.000.000 – 720.000.000 = 240.000.000,-

Setelah dilakukan penyelesaian masalah Radd :

Ahli waris Kadar


yang ada warisan
4 Total warisan 960 juta

Suami 1/4 1 (1/4) X 960.000.000 240.000.000


1 Anak Perempuan Sisa 3 (3/4) X 960.000.000 720.000.000
960.000.000
CONTOH PENYELESAIAN MASALAH
AR-RADDU
Contoh (5)
Ahli waris Kadar
yang ada warisan
12 Total warisan 960 juta

Suami 1/4 3 (1/4) X 960.000.000 240.000.000


1 Anak Perempuan
2/3 8 (2/3) X 960.000.000 640.000.000
1 Anak Perempuan

11 880.000.000 **

** 960.000.000 – 880.000.000 = 80.000.000,-

Setelah dilakukan penyelesaian masalah Radd :


Ahli waris Kadar
yang ada warisan
4 Total warisan 960 juta

Suami 1/4 1 (1/4) X 960.000.000 240.000.000


1 Anak Perempuan
Sisa 3 (3/4) X 960.000.000 720.000.000
1 Anak Perempuan
960.000.000
CONTOH PENYELESAIAN MASALAH
AR-RADDU
Contoh (6)
Ahli waris Kadar
yang ada warisan
12 Total warisan 960 juta

Suami 1/4 3 (3/12) X 960.000.000 240.000.000


1 Anak Perempuan 1/2 6 (6/12) X 960.000.000 480.000.000
Ibu 1/6 2 (2/12) X 960.000.000 160.000.000

11 800.000.000 **

** 960.000.000 – 880.000.000 = 80.000.000,-


Setelah dilakukan penyelesaian masalah Radd :
Ahli waris Kadar 4 X (4)
yang ada warisan
4 6 (4)
= 16
Total warisan 960 juta

Suami 1/4 1 - 1X4 = 4 (4/16) X 960.000.000 240.000.000


1 Anak Prmpuan 1/2 3 3X3 = 9 (9/16) X 960.000.000 540.000.000
Sisa 3
Ibu 1/6 1 1X3 = 3 3/16 X 960.000.000 180.000.000
16 960.000.000
AMIR HAMZAH
HP : 081510077794
081808767778

Email : emirza78@yahoo.com
emirza78@gmail.com
Kantor :
Jl. Seha II No.01 RT 07/10 Kel.
Grogol Selatan
Kec. Keb. Lama Jaksel 12220
021-7251334

Anda mungkin juga menyukai